Sistem Teknologi Gelap

Komputer 2.8 Juta Yuan



Komputer 2.8 Juta Yuan

0Tentu saja, Luzhou tidak ingin membeli komputer semahal itu dari internet.     
0

Selain tidak ada asuransi, ia juga harus mempekerjakan tenaga profesional untuk membeli perlengkapan dan membantu memasangkan komputer tersebut. Tidak mungkin Lenovo juga memberikan instalasi gratis, dan selain mempekerjakan profesional, ia juga harus mengurus invoice dan urusan lainnya.     

Beruntung, Profesor Li memberinya sebuah nomor telepon, dan mengatakan bahwa kebanyakan dosen membeli komputer di tempat itu.     

Keesokan harinya, Luzhou pergi ke toko komputer dekat sekolah dengan meminjam sepeda Shi Shang.     

Pemilik toko memandang kertas spesifikasi pemberian Luzhou dan bertanya, "Siapa yang membuatkan kertas spesifikasi ini?"     

Pemilik toko itu bernama Li Jun. Ia adalah sosok yang tinggi, berusia sekitar 30 tahun, dan mengenakan kacamata. Wajahnya menunjukkan bahwa ia sering berkutat dengan kode-kode.     

"Temanku." Jawab Luzhou dengan santai.     

Li Jun membetulkan letak kacamata-nya dan meletakkan kertas spesifikasi itu di atas meja, "Kalau kamu tidak mau mining dengan spesifikasi ini, kusarankan kamu membeli graphic card yang lebih baik saja."     

"...?" Luzhou tampak bingung mendengarnya.     

Mining itu apa?     

Luzhou berdehem dan menjawab, "Aku tidak ingin mining."     

"Kenapa kamu minta spesifikasi setinggi ini, tapi bukan untuk mining? Apakah kamu mau main League of Legends?"     

"..." Luzhou hanya terdiam.     

Begini saja kok merepotkan sekali, sih?     

Luzhou tidak menjawab, dan Li Jun tersenyum, "Tenanglah, tidak apa-apa, permintaanmu tidak ilegal. Mari kita bicarakan invoice?"     

"Seperti biasa, tetapi dibagi dua…" Luzhou menjawab, dan diskusi itu berakhir. Luzhou menjelaskan tentang invoice yang ia inginkan.     

Mendengar permintaan aneh itu, Li Jun hanya memandangnya, namun tidak mengatakan apa-apa.     

Akhirnya, harga yang harus Luzhou bayarkan adalah 2.8 juta yuan, sedikit lebih mahal 50 atau 60 ribu yuan, namun tidak masalah.     

Ada harga, ada kualitas. Ia memang ingin membeli perangkat keras berkualitas.     

Ia menghabiskan 1.5 juta yuan biaya riset yang diberikan oleh negara, sementara sisanya ia bayarkan dengan uangnya sendiri. Dulu, saat ia membuktikan Hipotesis Zhou dan Prima Kembar, ia mendapatkan 2 juta yuan, sehingga sekarang, ia memiliki uang sekitar 2.5 juta yuan.     

Luzhou sebelumnya tidak sadar bahwa ia benar-benar kaya.     

Sayangnya, uangnya segera berkurang lagi.     

Luzhou memandang jumlah uangnya yang berkurang dengan raut wajah sedih.     

Awalnya, ia hendak membeli rumah sendiri, namun akhirnya ia memutuskan untuk membantu Xiao Ai dulu.     

Tapi, kalau dipikir-pikir, ini memang menyedihkan.     

Luzhou berkata dalam hati, seraya memandang aplikasi bank di ponselnya.     

Xiao Ai, jangan kecewakan tuanmu! Karena aku sudah menuruti keinginanmu!     

Setelah memberikan invoice kepada Luzhou, Li Jun berkata, "Aku tidak punya mesin yang kamu inginkan sekarang, jadi aku akan memberimu invoice dulu."     

Tentu saja, untuk komputer seharga 2 juta atau lebih, tidak mungkin Li Jun menyimpannya dalam toko kecil seperti ini. Luzhou memahami hal itu dan mengangguk.     

"Aku harus menunggu berapa lama?"     

Li Jun berpikir selama beberapa saat lalu menjawab, "Paling lambat 1 minggu. Tuliskan alamat-mu di sini, dan akan kuminta anggota staf toko untuk membantu instalasi."     

"Baiklah, akan kutelepon dua hari lagi untuk alamat-nya." Ucap Luzhou.     

Li Jun pun mengangguk.     

...     

Membeli komputer mahal lebih merepotkan ketimbang perkiraan Luzhou.     

Selama seminggu, ia disibukkan karena komputer tersebut.     

Pertama-tama, ia tidak bisa meletakkan komputer itu di ruang asrama, karena komputer itu memakan banyak daya hingga melebihi alat-alat elektronik mahal seperti AC. Ditambah lagi, Luzhou tidak ingin menyimpan barang berharga di kamarnya.     

Beberapa waktu lalu, ia pernah mendengar ada ahli komputer yang tinggal di dekat kawasan universitas, sosok yang membuat komputer sendiri untuk bermain game. Ia pergi untuk berlibur, dan saat ia kembali, komputer-nya tidak bisa dinyalakan.     

Saat dibuka, komputer itu sudah kosong, tidak ada CPU, graphic card, atau bahkan kipas dan komponen dasar lainnya.     

Setelah mempertimbangkan banyak hal, Luzhou akhirnya memutuskan untuk menyewa rumah di dekat kawasan universitas dan menyimpan komputer itu di sana untuk sementara.     

Awalnya, ia berencana untuk menjual paten, kemudian menggunakan hasil penjualan paten untuk membangun laboratorium dan menyimpan komputer itu dalam laboratorium tersebut.     

Namun, untuk melakukan itu, sepertinya ia harus menunggu sampai ia punya gelar S3.     

Rumah yang disewanya sangat kecil, dengan 1 ruangan dan 1 kamar tidur, dan biaya sewanya 1500 yuan per bulan. Rumah itu cukup untuk seorang pasangan yang baru saja pindah rumah dan ingin hidup mandiri.     

Memang, memiliki uang bisa mengubah seseorang.     

Dulu, Luzhou akan merasa ini sangat boros. Namun sekarang, ia membayar sewa dua tahun di muka dan sama sekali tidak memikirkan apa-apa.     

Lagi pula, ia sudah membeli komputer 2 juta yuan tanpa melakukan cicilan.     

Semua itu demi Xiao Ai.     

Demi memastikan kebodohan—tidak, kecerdasan buatan-nya, bekerja dengan maksimal! Demi satu-satunya kecerdasan buatan yang unik!     

Setelah menyelesaikan prosedur sewa, Luzhou menelepon Li Jun dan meminta seorang staf untuk membantu instalasi.     

Akhirnya, setelah satu hari penuh, komputer sudah siap digunakan.     

Setelah instalasi selesai, Luzhou segera memindahkan Xiao Ai tanpa sempat makan malam.     

Awalnya, ia berdebar-debar, namun setelah melihat sisa memori dalam komputer tersebut, akhirnya ia bernafas lega.     

Dengan menggunakan sistem operasi unik komputer tersebut, Luzhou bisa berkomunikasi jarak jauh dengan Xiao Ai.     

Tiba-tiba, terlihat notifikasi di sisi kanan bawah layar, rupanya Xiao Ai mengirimkan pesan.     

[Terima kasih, Tuan! QvQ]     

Melihat pesan Xiao Ai, Luzhou tersenyum dan membalas.     

[Apa kamu puas dengan rumah barumu?]     

Xiao Ai: [Puas sekali!]     

Xiao Ai: [Hati senang.jpg]     

Luzhou tersenyum melihat gambar yang muncul pada layar.     

Namun, di sisi lain…     

Ia merasa sudah menghabiskan 2 juta yuan lebih hanya demi emoji.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.