Sistem Teknologi Gelap

Inspirasi Akan Selalu Datang Tiba-Tiba



Inspirasi Akan Selalu Datang Tiba-Tiba

0Setelah berpikir lama, akhirnya Luzhou menjawab.     
0

[Bagaimana kalau tidak ditemukan?]     

Frank kemudian menjawab dengan cepat, dan balasan tiba dalam waktu kurang dari 5 menit.     

[Mungkin saja itu terjadi, dan jika benar, kita harus menyatakan bahwa model standar supersimetri membutuhkan pembaharuan, dan melakukan percobaan dengan energi yang lebih tinggi untuk menemukan apa yang kita cari. Kemudian membuktikan bahwa apa yang selama ini kita ketahui adalah salah, tapi itu juga merupakan bagian penting dari ilmu. Walaupun kerja keras kita terlihat janggal… Percayalah kepada hipotesis kita, aku bisa merasakannya, kita akan berhasil.]     

Namun, Luzhou tidak merasa optimis.     

Mungkin saja ia masih belum merasakan menjadi fisikawan selama bertahun-tahun, dan belum merasakan menghabiskan waktu lama demi mencari jawaban dalam labirin dunia fisika yang berliku-liku. Ia belum merasakan bahagianya menemukan misteri yang belum terpecahkan.     

Dan ia merasa sebal jika ada riset dengan akhir yang tidak pasti.     

Walaupun ia memiliki pasangan seorang pemenang Nobel, ia masih merasa tidak optimis. Ada banyak sekali kemungkinan, dan ia tidak tahu apakah ada jalan yang pasti di depan mereka.     

Penelitian ini tidak seperti soal matematika, di mana ada benar dan salah yang pasti. Jika tidak benar, pasti salah, dan jika tidak salah, pasti benar—itulah sifat matematika. Ia hanya bisa bekerja keras dan berusaha menemukan jalan terbaik dalam penelitian seperti ini.     

Luzhou merasa sebal bukan hanya karena pemikirannya, namun juga karena keadaan dunia fisika teori sekarang.     

Pembuatan teori dan eksperimen berjalan bersama-sama, namun data dari eksperimen ini saja masih banyak yang bisa dipertanyakan. Bahkan, ada banyak sekali informasi yang belum dipastikan dengan eksperimen, atau tidak bisa dipastikan tanpa menunggu beberapa dekade.     

Fisika adalah dunia di mana hipotesis dibuat berdasarkan teori-teori yang sudah dibuktikan, dengan model-model 'standar' yang dibangun berdasarkan hipotesis yang belum dibuktikan tersebut. Inilah alasan mengapa terkadang fisika teori terlihat seperti bidang yang akurasinya tidak bisa dipastikan.     

Di tahun 1960, hukum supersimetri dibuat, dan string theory muncul pada tahun 1980-an. Namun, indikasi keberadaan partikel baru ditemukan beberapa bulan lalu. Untuk mengakomodasi penemuan ini, dunia fisika teori mengumumkan bahwa mereka sudah memasuki masa pembaharuan model standar, namun belum lama waktu berlalu, oscillator neutrino muncul, dan model standar itu hampir hancur.     

Luzhou bisa memahami mengapa Frank sangat terobsesi dengan hipotesis supersimetri, dan usahanya untuk menemukan partikel tersebut.     

Alasan obsesi ini adalah, jika hipotesis supersimetri terbukti, maka semua kesalahan-kesalahan dalam model standar akan menghancurkan kredibilitas model tersebut, dan tentu saja, string theory pun akan ikut hancur.     

Jika semua itu terjadi, pasti akan banyak orang-orang dari luar dunia fisika yang bertanya, "Apa yang kalian lakukan sampai bisa membuat perubahan sedrastis ini?"     

Dunia fisika teori memang seperti media massa.     

Hari ini ada penemuan, besoknya penemuan hancur karena penemuan baru, dan penemuan baru keesokan harinya akan menjadi hipotesis.... Setiap hari, selalu ada-ada saja penemuan baru, hipotesis baru, teori baru....     

Namun, orang-orang yang teliti akan segera sadar bahwa kebanyakan ahli fisika akan menambahkan kata 'mungkin' saat memberitakan hipotesis baru di kalangan publik.     

Sekarang, Luzhou pun tidak tahu banyak tentang antimateri.     

Ada dua hipotesis yang kemungkinan benar, namun kesimpulan dari kedua hipotesis itu sangat berbeda. Jika saja Luzhou memiliki bukti kuat untuk melawan hipotesis Frank, ia pasti bisa meyakinkan pria tua itu. Namun sekarang, ia tidak punya bukti.     

Ia hanya bisa menunggu waktu sampai ada informasi baru agar ia bisa menguji kebenaran hipotesis-nya.     

Luzhou akhirnya membalas email itu.     

Setelah mengetik balasan, ia pun menekan tombol kirim.     

[Hipotesis kita kemungkinan benar, namun aku masih yakin bahwa kita bukan menemukan negara baru, melainkan kita telah menemukan bukti keberadaan Iceland[1].]     

Di seberang Laut Pasifik, Profesor Frank yang duduk di kursi depan sebelah pengemudi tiba-tiba tertawa, sehingga mahasiswa S3 yang mengemudi itu menjadi terkejut.     

Murid itu memandang gurunya dan bertanya, "Ada apa?"     

"Tidak apa-apa." Profesor Frank menggeleng, kemudian menutup laptop dan tersenyum, "Ilmuwan China ini memang lucu."     

...     

Walaupun Luzhou memutuskan untuk membalas email itu dengan candaan, ia masih merasa sebal.     

Ia menatap semua file-file dalam laptop-nya, kemudian menoleh dan memandang tumpukan kertas buram A4 di sampingnya. Ia memegang kepala dengan kedua tangannya, raut wajahnya tampak lelah dan kesal.     

Ini adalah pertarungan dua bidang, antara Teori Angka melawan Analisa Fungsi dan Group Theory[2]. Kedua bidang memiliki poin yang tidak bisa dibuktikan kesalahannya.     

Pertarungan dua bidang bukanlah hal tersulit dari semua ini, melainkan dimensi tambahan yang diusulkan oleh Profesor Frank. Dimensi tambahan itu tidak masuk akal dalam sudut pandang matematika, namun bisa menjelaskan berbagai macam masalah, termasuk masalah antimateri, dan menghindari masalah-masalah yang tidak bisa dijelaskan secara matematika.     

Menurut sudut pandang hipotesis antimateri, setiap generator Z/PZ dapat dipetakan menjadi fungsi berbentuk seperti exp (2pi . i/p), dan fungsi itu mungkin dapat menyelesaikan masalah dualitas maksimum Pontryagin[3].     

Singkatnya, sebagai matematikawan, ia percaya bahwa kemungkinan besar hipotesis-nya lah yang benar, dan ia membutuhkan percobaan-percobaan untuk menyempurnakannya.     

Luzhou bersandar di kursinya dan memandang langit-langit ruangan, simbol-simbol bertebaran dalam pikirannya hingga ia lupa makan.     

Group theory, ya…     

Group theory…     

Jika saja masalah ini sesederhana group theory atau Teori Angka… Ya, tapi di sisi lain, mana ada teori angka yang sederhana.     

Tunggu…!     

Mata Luzhou menjadi berbinar, saat ia tiba-tiba merasakan keberhasilannya dalam menangkap inspirasi.     

Inspirasi ini memang tidak bisa memecahkan misteri keanehan 750GeV, namun inspirasi ini bisa memecahkan misteri Hipotesis Polignac!     

Luzhou segera duduk tegak dan mengambil pulpen. Seketika, otaknya bekerja dengan kecepatan tinggi.     

Group theory adalah sebuah konsep yang kuat, konsep yang berhubungan dengan analisa fungsi, Hilbert space, dan fisika kuantum. Bahkan, teori ini juga sering digunakan untuk melakukan riset prima tak terhingga dalam dunia teori angka.     

Bahkan, biasanya seorang guru atau dosen yang berkutat dalam teori angka akan membicarakan salah satu bagian dari Group Theory, yakni teori Fermat.     

Teori Fermat memiliki banyak sekali metode pembuktian, salah satunya adalah group theory.     

Selain itu, pembuktiannya sangat sederhana, hanya perlu menuliskan tiga baris rumus.     

Jika α dan p adalah bilangan prima, maka menurut teori Euler α ^ φ(p)≡1(modp), tetapi jika φ(p)=p-1, maka(p-1)≡1(modp. Untuk mendapatkan hasil, kalikan dengan α jika α adalah angka real dan p adalah bilangan prima sehingga rumus menjadi α^p≡α(modp)     

Mudah, kan?     

Teori Fermat sebenarnya adalah Teori Euler dalam kondisi spesial.     

Namun, walaupun menggunakan Teori Euler pun, proses pembuktian tidak akan lebih dari setengah halaman.     

Awalnya, saat Luzhou mencari cara untuk membuktikan Hipotesis Polignac, ia hendak menggunakan metode hasil modifikasi dari metode yang ia gunakan untuk membuktikan K = 1 dan Prima Kembar, sehingga ia tidak berpikir untuk menggunakan metode lain.     

Sekarang, makalah-makalah yang ada di Arxiv juga berusaha untuk melakukan hal tersebut, berusaha memperbaiki metode yang ia gunakan untuk menyelesaikan Hipotesis Polignac.     

Luzhou sendiri tidak menyangka akan mendapatkan inspirasi dari fisika, dari penelitian yang sama sekali tidak berhubungan dengan matematika.     

Kira-kira, kejadian ini dapat diumpamakan sebagai tebakan dalam membunuh musuh yang tidak bisa dibunuh. Ternyata, cara untuk menyelesaikan masalah ini bukanlah memodifikasi senjata yang pernah membunuh musuh, namun dengan menggunakan senjata baru.     

Pulpen-nya yang sedari tadi menari-nari di atas kertas bergerak semakin cepat, dan akhirnya diletakkan di atas meja dengan penuh semangat. Pulpen itu bergerak perlahan hingga menabrak lampu meja.     

Luzhou kemudian menghela nafas dan bersandar di kursinya, "Hebat… Ide ini mungkin akan berhasil."     

Luzhou memutuskan untuk tidak memikirkan masalah 750GeV untuk sementara waktu, dan menarik kertas A4 baru dari laci-nya. Dengan mengikuti inspirasi tersebut, ia pun mulai berkonsentrasi....     

[1] Maksudnya, partikel yang mereka temukan bukanlah partikel baru. Ini adalah candaan berdasarkan nama Iceland dan Greenland.     

[2] kelompok teori aljabar (https://en.wikipedia.org/wiki/Group_theory)     

[3] (https://en.wikipedia.org/wiki/Pontryagin's_maximum_principle)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.