Sistem Teknologi Gelap

Kami Benar-Benar Membutuhkan Bantuanmu



Kami Benar-Benar Membutuhkan Bantuanmu

0Sampai tanggal 15, Luzhou mengantarkan Xiaotong menuju ke universitas.     
0

Setelah menunggu beberapa jam, akhirnya kereta memasuki Stasiun Jinling.     

Awalnya, ia berencana untuk menggunakan bus dan pergi ke Jinling, namun saat ia hendak menggunakan bus, Profesor Tang meneleponnya.     

"Kau sedang ada di mana?"     

"Di stasiun, mau naik bus. Ada apa?" Ucap Luzhou.     

Profesor Tang tertawa dan berkata, "Tidak perlu, keluarlah saja dari stasiun."     

"Apakah Profesor datang menjemputku? Aku jadi sungkan, bisa kok naik bus, tidak terlalu jauh." Kata Luzhou.     

"Haha, apa kau masih sungkan?" Profesor Tang tersenyum, "Baiklah, sebaiknya kita tidak membuang-buang waktu, mari kita segera bicara dengan Profesor Xu. Maaf."     

Mendengar pernyataan itu, Luzhou pun terkejut.     

Di Jinling, hanya ada satu Profesor Xu, dikenal juga sebagai kepala Universitas Jinling.      

Luzhou berpikir selama beberapa saat, namun ia tidak tahu mengapa kepala universitas memanggilnya? Belakangan ini, ia belum mendapatkan pencapaian baru.     

Dan makalah dendrit lithium-nya di Nature diterbitkan hampir 6 bulan yang lalu.     

Sepertinya kali ini ia harus datang jika benar-benar ingin tahu…     

...     

Tidak ingin membuat kedua profesor menunggu, Luzhou bersama Xiaotong segera keluar dari stasiun tersebut.     

Di pintu utama, ada dua mobil hitam yang terparkir berdekatan.     

Heran melihat kedua mobil itu, Xiaotong memanggil kakaknya dan berbisik, "Kak, siapa mereka?"     

"Kepala universitas." Jawab Luzhou.     

"Ha… Apa?!" Balas Xiaotong.     

Saat mereka berdua sibuk berbincang-bincang, Profesor Xu dan Profesor Tang keluar dari mobil dan tersenyum kepada Luzhou.     

"Profesor Lu, kami telah menunggumu."     

Luzhou berjabat tangan dengan Profesor Xu dan tersenyum, "Maaf merepotkan."     

"Jangan terlalu dipikirkan." Profesor Xu tersenyum, lalu memandang Xiaotong yang bersembunyi di belakang Luzhou, "Nona Xiaotong, aku ingin mendiskusikan sesuatu dengan kakakmu, maukah kau diantarkan oleh Bapak Hou?"     

Bapak Hou sepertinya adalah orang yang mengemudi mobil di belakang mereka. Ia bukanlah seorang profesor, melainkan seorang guru dengan posisi administrasi.     

Sepertinya, mereka tahu bahwa Luzhou akan bersama dengan adiknya, sehingga mereka mengirimkan dua mobil. Melihat kejadian itu, Luzhou semakin yakin bahwa ada masalah besar.     

Sementara itu, Xiaotong tampak sedikit heran.     

Walaupun ia tahu kakaknya sangat hebat, ia tidak menyangka bahwa seorang kepala universitas akan mengingat nama seorang mahasiswa.     

Xiaotong memandang Luzhou, dan melihat Luzhou mengangguk, ia menarik tas dan berjalan masuk ke mobil.     

Profesor Xu beserta dengan kelompoknya segera menaiki mobil kedua, bersama dengan Luzhou, ia duduk di belakang. Saat mobil berjalan, Luzhou pun bertanya.     

"Profesor Xu, katakan padaku, ada apa sebenarnya? Apakah ada masalah besar?"     

"Sebenarnya bukan masalah besar." Profesor Xu terdiam sebelum akhirnya menjelaskan, "Satu bulan lalu, Kementrian Sains dan Energi China, beserta dengan beberapa departemen pemerintahan lainnya telah mempelajari teknologi riset energi baru dan program pembuatan energi photovoltaik. Sebagai jawaban dan sebagai bentuk dukungan program 5 tahun ke-13, Jinling juga ikut berpartisipasi."     

"Selain itu, ada juga program pembangunan gedung riset berteknologi tinggi dekat stasiun Universitas Jinling dan ajakan para tenaga intelektual Jinling untuk berpartisipasi. Bahkan, staf pemerintahan Shanghai menyatakan bahwa ini adalah program penting dan mengirimkan sebuah tim khusus."     

"Kepala tim khusus ini adalah kepala staf energi pemerintahan sendiri. Kami mendengar bahwa kau akan kembali ke Princeton setelah perayaan tahun baru, sehingga kami menjadwalkan pertemuan ini sedemikian rupa."     

Profesor Xu memandang Luzhou dan tersenyum.     

Melihat Profesor Xu, Luzhou sampai tidak tahu harus berkata apa.     

Memangnya ini bukan masalah besar?     

Ia hanya bisa menghela nafas dalam hati dan bertanya, "Apa yang ia katakan tentang tujuan bertemu denganku?"     

Profesor Xu hanya tersenyum, "Tidak tahu, tetapi aku yakin, ini berita baik."     

....     

Luzhou tentu saja mempercayai Profesor Xu.     

Sesampainya di universitas, Luzhou bertemu dengan Profesor Li Shuwen dan seorang staf bagian dari Institusi Riset Kimia yang terlihat tidak asing karena mereka sempat bertemu di Boston satu kali.      

"Profesor Lu, kita bertemu lagi." Ucap Direktur Lu Kaimin sambil mengulurkan tangan kanannya.     

Luzhou pun menjabat tangan sang direktur, "Senang bertemu denganmu lagi."     

Saat ia sedang ada di Boston, Direktur Lu mengunjunginya dan mengadakan pertemuan pribadi untuk mendiskusikan pengembangan baterai lithium.     

Walaupun Direktur Lu kemari sebagai seorang berkedudukan tinggi, ia tidak terlalu menunjukkan otoritasnya.     

Namun, Luzhou tidak tahu apakah ia benar-benar orang baik atau hanya menghormati seorang ilmuwan tingkat internasional.      

"Tidak perlu memanggilku direktur, panggil saja Bapak Lu." Ia melepaskan tangan Luzhou dan tersenyum, "Sebenarnya aku hendak menunggumu di Jiangling, tetapi masih ada banyak urusan, jadi aku terpaksa harus menunggumu di Jinling."     

Luzhou tersenyum, "Tidak apa-apa, aku juga ingin berkunjung."     

Bapak Lu mengangguk, ia terdiam sesaat dan ekspresinya berubah serius, "Setelah berbicara denganmu di Boston waktu itu, aku kembali ke Shanghai dan berdiskusi dengan komite petinggi. Akhirnya, kami mengambil keputusan untuk mengembangkan lithium-sulfur."     

Luzhou sama sekali tidak terkejut mendengarnya.     

Dibandingkan dengan lithium-air, lithium sulfur dapat dikatakan lebih realistis, sehingga lebih banyak uang yang bisa didapatkan dari investor.      

Namun tentu saja, Luzhou tidak bodoh, ia tahu bahwa tidak mungkin opini-nya saja mempengaruhi arah pergerakan negara. Dengan kata lain, opini-nya di Boston waktu itu dihitung sebagai tambahan suara untuk penelitian lithium-sulfur.     

Tetapi, ia tetap senang melihat pilihannya diambil.     

Luzhou tersenyum dan berkata, "Lithium-Sulfur dapat dikatakan cukup menjanjikan. Aku senang negara mengambil keputusan yang tepat."     

"Haha, aku juga harus berterima kasih kepadamu, Profesor Luzhou." Bapak Lu tersenyum dan terdiam sesaat, "Ah, saya kemari untuk meminta bantuan."     

"Bantuan?" Tanya Luzhou.     

"Benar." Bapak Lu mengangguk, "Saat ini, prioritas utama pengembangan industri China adalah energi, memprioritaskan biaya produksi rendah dan kemampuan penyimpanan energi yang tinggi. Selain itu hal-hal kualitas seperti proses daur ulang juga diperhatikan."     

"Namun, mereka yang berkutat dalam dunia industri mengatakan bahwa masih ada banyak masalah dalam konsep yang sudah ada. Jika masalah itu tidak diselesaikan, keamanan dan proses daur ulang produk tidak dapat dipastikan."     

"Walaupun kami tidak ingin memonopoli, kami juga tidak ingin ada yang mendahului dan berusaha menghentikan strategi energi baru ini."     

"Kau adalah ahli bidang Sains Material." Bapak Lu berkata, "Kami sangat membutuhkan bantuanmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.