Sistem Teknologi Gelap

Proyek Besar Baterai Lithium-Sulfur



Proyek Besar Baterai Lithium-Sulfur

0Baterai Lithium-Sulfur juga tengah dibuat di luar negeri, bahkan mereka sudah mulai duluan.     
0

Jika diumpamakan seperti skill tahap akhir dalam game, untuk menyelesaikan proyek ini, dunia teknologi manusia harus mendapatkan 10 paten, seperti 10 skill dasar dalam game, yang membuka 100 paten, atau 100 skill baru yang harus didapatkan. Sementara itu, di luar negeri, sudah ada yang mendapatkan 30 atau 40 dari 100 yang dibutuhkan.     

Jika sebuah perusahaan telah mendapatkan cukup paten, mereka bisa menghalangi perusahaan atau pihak lain untuk mendapatkan skill tahap akhir, atau hasil yang diinginkan tersebut.     

Misalnya, di dunia chip teknologi, Qualcomm sudah berhasil menjadi pionir karena memiliki cukup paten. Mau tidak mau, pemain baru harus meminta lisensi paten dari mereka.     

Karena, semua permainan politik bercampur intelek seperti ini memiliki dasar pada asumsi bahwa kedua sisi memiliki kekuatan serupa.     

Jadi, dalam kasus ini, perusahaan yang bersaing digantikan oleh negara-negara dan proyek, serta persaingan mendapatkan konsumen digantikan dengan persaingan menjadi pihak yang digantungkan.     

Mendengar permintaan Bapak Lu, Luzhou pun terdiam sesaat, "Walaupun aku benar-benar ingin membantumu, aku hanya bisa melakukan riset material kutub baterai… Tidak banyak riset lain dalam hal baterai yang kulakukan, aku tidak bisa banyak membantu."     

Ia tidak berbohong, semua yang ia katakan adalah kenyataan.     

Walaupun PDMS hasil modifikasi-nya telah menyelesaikan masalah dendrit lithium, masih banyak kesulitan yang tidak bisa diselesaikan dengan kutub baterai semata.     

Misalnya, masalah performa elektroda yang buruk.     

Katoda sulfur rhenium tidak menghasilkan lithium sulfat, namun berkurang perlahan-lahan seiring dengan penggunaan, menjadi bahan bernama lithium polisulfida. Lithium polisulfida akan terurai dalam cairan elektrolit, sehingga material akan rusak dan hilang karena oksidasi.     

Hal itu akan membuat kedua kutub baterai menempel. Walaupun mungkin itu tidak berbahaya, baterai tidak akan bisa didaur ulang.     

Selain itu, ada juga efek yang sempat didiskusikan oleh Profesor Sarot dan Profesor Crell di konferensi MRS beberapa waktu lalu.     

Untuk menyelesaikan masalah ini, ada dua alternatif penyelesaian, yakni penelitian material katoda atau penelitian material elektrolit. Sebenarnya, ada banyak cara, namun semuanya tidak mudah.     

Menurut informasi yang Luzhou dapatkan dari pistol scanner Sistem waktu itu, kemampuan baterai lithium-air jauh lebih hebat ketimbang tingkat teknologi saat ini.     

Baterai lithium-air juga menggunakan lithium sebagai katoda negatif, namun untuk anoda, baterai itu tidak menggunakan sulfur, sehingga masalah yang didiskusikan Sarot dan Crell tidak mungkin terjadi.     

"Tentu saja, kami tidak akan bergantung padamu saja." Bapak Lu tersenyum, "Proyek ini akan melibatkan lebih dari 20 institusi lokal seperti Institusi Fisika dan Kimia, atau Asosiasi Riset Nanosains untuk membantu. Lithium-sulfur adalah bagian penting untuk strategi energi terbaru negara. Selain kau, ada juga bermacam-macam kelompok ahli yang siap menemukan hal baru yang mengguncangkan dunia!"     

"Selain itu, para profesor dalam proyek juga menyarankan untuk membawamu sebagai bagian dari proyek, dan mereka semua setuju bahwa kau sesuai untuk posisi ini. Apa kau mau uang, atau mau bantuan? Kami akan bekerja keras untukmu!"     

Luzhou pun terdiam setelah mendengarnya.     

Awalnya, ia mengira bahwa proyek Bapak Lu hanyalah proyek sampingan semata, ia tidak menyangka bahwa proyek itu berskala nasional.     

Jika proyek sampingan dapat dikatakan sebagai prajurit dalam pertarungan kecil, proyek berskala nasional dapat diumpamakan sebagai perang besar yang melibatkan kecerdasan banyak unit-unit ilmuwan dalam dunia Ilmu Energi.     

Walaupun orang-orang biasa tidak akan merasakan efek pertarungan seperti itu, efeknya akan sangat terasa di bidang industri.     

Tentu saja, bagi Luzhou, ini adalah kesempatan yang bagus. Ia bisa mendapatkan sumber daya lain yang tidak berhubungan dengan riset.     

Memang, uang dari proyek itu cukup menggiurkan, namun bantuan lebih menggiurkan lagi karena ia tidak akan terkena banyak masalah.     

Luzhou mengangguk dan tersenyum.     

"Baiklah, kalau begitu, aku akan membantu."     

...     

Setelah menyatakan kemauan untuk berpartisipasi, diskusi akan partisipasi dan bagian yang harus ia kerjakan pun dimulai.     

Bapak Lu berencana untuk membuat institusi riset Sains Material di daerah industri Jinling, dan fokus pada pengembangan teknologi-teknologi yang berhubungan dengan baterai lithium-sulfur. Selain itu, negara juga memberikan berbagai bantuan secara politik, mulai dari pembebasan pajak 5 tahun, potongan pajak untuk peralatan impor, dan subsidi riset selama 3 tahun.     

Negara memberikan sebagian uang riset, sementara sisanya dibayarkan oleh investor.     

Pada saat yang bersamaan, Jinling juga bisa mengirimkan tenaga mereka ke laboratorium tersebut.     

Seperti Fisika, Sains Material juga merupakan salah satu spesialisasi Jinling. Di dunia Sains Material Organik dan Nanomaterial, Jinling sudah menjadi pionir.     

Luzhou sangat puas dengan semua itu.     

Sayangnya, semua itu tidak ada hubungannya dengan dirinya.     

Saat ini, hal terpenting adalah hasil riset.     

Hal yang sangat dinantikan oleh semua ilmuwan.     

Dalam dunia sains natural, sangat jarang ada yang tertarik karena hasil yang didapatkan hanya akan berhubungan dengan manusia. Namun, dalam dunia teknologi, semua dapat merasakan kegunaan, terutama industri.     

Dalam dunia teknologi, riset akan menghasilkan sebuah hasil nyata berupa paten.     

Bapak Lu terdiam sesaat sebelum menjawab, "Sebenarnya, aku tidak bisa memberimu rencana distribusi karena aku bukanlah ahli dalam bidang tersebut. Namun aku bisa memastikan bahwa lithium-sulfur adalah proyek yang menjanjikan. Negara sudah membantu kita, dan mereka akan membantu pengurusan kooperasi dengan perusahaan swasta."     

Dengan kata lain, negara membantu dan membayar riset, tanpa memedulikan keuntungan atau kerugian. Dengan kata lain, uang tersebut hanya akan bisa digunakan untuk riset dan riset saja.     

Untuk masalah kooperasi dengan perusahaan swasta, negara akan membantu.     

Riset sains dapat diumpamakan seperti bertaruh dengan melemparkan uang ke dalam lubang tak berujung. Selain itu, mereka juga harus berani menanggung resiko besar.     

Kira-kira, ini seperti situasi di film drama Amerika bernama 'Big Bang Theory'. Dalam film itu, dikatakan bahwa hasil yang didapatkan dari sebuah riset akan diambil oleh pihak institusi sebesar 75 persen, sementara para profesor akan mendapatkan 25 persen.     

Ditambah lagi, perusahaan yang membayar lebih banyak akan meminta bagian yang lebih banyak.     

Dapat dikatakan bahwa penawaran Bapak Lu cukup menarik, dan kekuatan negara untuk membantu pasaran juga akan berguna.     

Namun, saat mendengar rasio pembagian, walaupun rasio tersebut adalah hasil kebaikan Bapak Lu, Luzhou memutuskan untuk menolak.     

"Aku tidak ingin uang investasi, aku bisa membiayai riset ini sendiri."     

Mendengar permintaan itu, Bapak Lu pun tertawa.     

"Baiklah kalau begitu, selama institusi dibangun di China, semua bantuan politik akan tetap diberikan. Untuk hasil riset, semua akan menjadi milikmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.