Sistem Teknologi Gelap

Institusi Pendidikan Lanjutan Jinling



Institusi Pendidikan Lanjutan Jinling

0Semua ini menunjukkan dukungan negara terhadap riset baterai tersebut.     
0

Satu hari setelah pertemuan dengan Bapak Lu, Luzhou menerima telepon dari sekretaris Liu.     

Entah mengapa, walaupun jumlah pertemuan Luzhou dengan Sekretaris Liu dapat dihitung dengan jari satu tangan, ia merasa Sekretaris Liu tidak asing…     

Mereka membuat janji bertemu melalui telepon.     

Saat sore, Luzhou bertemu dengan seorang sekretaris bernama Zhao Zhengye, pria berkacamata dengan ekspresi wajah yang tampak sabar.     

"Halo, Profesor Lu. Ini Zhao Zhengye, wakil Sekretaris Lu. Panggil saja Xiao Zhao." Zhao menjabat tangan Luzhou dengan sopan.     

Luzhou pun tersenyum dan berkata, "Kau lebih tua, memanggil Xiao Zhao rasanya tidak sopan."     

"Tidak perlu sungkan," Zhao tersenyum, "Kemarilah."     

Zhao lalu mengajak Luzhou pergi ke daerah institusi.     

Setelah memarkirkan mobil, Zhao mengambil sebuah peta dengan tanda-tanda lingkaran, dan menunjukkan lokasi tanda kepada Luzhou.     

"Ini adalah peta konsep pembuatan daerah proyek berteknologi tinggi. Bagian pertama pembangunan sudah selesai, dan saat ini, pembangunan tengah masuk ke tahap kedua. Karena proyek masih baru diterima, hanya ada 13 riset yang sedang berlangsung dalam daerah ini, masih ada banyak tempat yang kosong. Ah, ada juga bangunan yang cukup strategis dan tidak jauh dari stasiun."     

Luzhou kemudian menggeleng dan berkata, "Eksperimen nanomaterial yang harus kulakukan sangat membutuhkan keakuratan, dan standar bangunan kantor biasa tidak akan memenuhi kebutuhanku. Kuharap kau bisa membantuku mencari tanah kosong. Aku akan menangani sendiri pembangunan."     

Mendengar perkataan Luzhou, Zhao pun mengangguk, "Tidak masalah, ada banyak tanah yang masih belum terjual. Akan kuberitahukan kepada Sekretaris Lu."     

Luzhou melihat peta dan akhirnya memilih tanah seluas 4 hektar yang terlihat cukup lumayan dari gambar peta.     

Benar saja, pilihannya tidak salah.     

Sekretari Zhao membawanya ke tempat tanah tersebut, dan Luzhou merasa tempat itu sangat cocok untuk risetnya.     

Untuk membantu pekerjaan Luzhou dalam proyek ini, Profesor Li dari departemen kimia bahkan membawa Luzhou langsung ke gedung eksperimen Universitas Jinling.     

Mereka berjalan-jalan di sekitar kampus dan berbincang-bincang.     

Profesor Li tersenyum dan bertanya, "Orang-orang mengatakan bahwa Princeton adalah tempat bertemu mereka dengan pemikiran terhebat di dunia. Sebagai orang yang tinggal di sana, bagaimana menurutmu?"     

Luzhou berpikir selama beberapa saat lalu menjawab, "Kecewa."     

"Kecewa? Mengapa?"     

Luzhou tersenyum, "Menurutku, kalau dalam urusan pendidikan S1, tingkat pendidikan di sana tidak terlalu jauh berbeda ketimbang tingkat pendidikan S1 di sini… Kita tidak tertinggal jauh, dan dapat dikatakan kita memiliki kelebihan tersendiri."     

Luzhou lalu terdiam selama beberapa saat.     

"Namun, di atas pendidikan S1, jarak bobot pendidikan antara negara lain dan Princeton akan semakin jauh, sampai tidak bisa dibandingkan."     

Profesor Li tampak terdiam, "Profesor Lu, perbandingan itu sedikit tidak adil. Pendidikan S1 di Princeton sangatlah berkelas. Tidak perlu membicarakan tentang kita, Harvard saja kesulitan bersaing."     

Luzhou tersenyum, "Benar, tetapi tidak mengubah bahwa aku merasa kecewa."     

Luzhou terdiam dan memutuskan untuk mengakhiri topik ini.     

"Sebenarnya, aku sempat ingin mengikuti contoh Princeton dan membangun sebuah institusi pendidikan lanjutan di sebelah Universitas Jinling."     

Bapak Li pun terdiam, "Ide yang bagus, namun sangat sulit untuk dilakukan."     

Luzhou mengangguk.     

Mengikuti kesuksesan Princeton beserta dengan Institusi Pendidikan Lanjutan-nya bukanlah hal yang mudah.     

Jika ia hanya membangun bangunan, mencari ahli untuk melakukan riset, dan menambahkan posisi sebagai dosen, hasilnya bukanlah pengembangan universitas, melainkan hanya imitasi formalitas belaka.     

Saat ini, pembangunan tempat seperti itu tidak akan terlalu berguna.     

"Jujur saja, fasilitas seperti itu saat ini akan sangat sulit bertahan di China. Bisa bertahan pun, akan sulit memiliki nama." Kata Profesor Li.     

"Semua itu membutuhkan proses, mungkin karena aku lebih muda, aku sedikit merasa lebih optimis." Luzhou tersenyum dan berkata, "Lagi pula, masih dalam tahap rencana dan belum dibuka juga."     

Profesor Li ikut tertawa, "Jika kau mau, kami akan menyambut nya dengan tangan terbuka. Saat ini, Jinling bisa juga membuka departemen Sains Material khusus! Atau kau ingin menjadi kepala departemen paruh waktu? Apakah kau ingin mahasiswa-mahasiswa terbaik!"     

"Tentu saja tidak, aku bisa rugi!"     

Mereka hanya sedang bergurau.     

Namun, perkataan Profesor Li membuat Luzhou berpikir.     

Seperti kata orang, medan perang adalah tempat berlatih terbaik, dan saat ini, negara ingin melakukan riset bukan hanya untuk bersaing dengan teknologi yang sudah ada di luar negeri, namun juga untuk mendapatkan kesempatan mengembangkan mahasiswa-mahasiswa berbakat.     

Ia tidak harus meniru cara Princeton sampai persis sama, namun cara Princeton mungkin dapat menjadi referensi untuk menciptakan suasana akademik yang mengakomodasi.     

Jika pilihannya benar, ia akan mencoba memperlebar teknik itu untuk departemen matematika, fisika, dan lain-lainnya.     

Berhasil atau tidak, rencana itu memiliki potensi besar.     

Luzhou lalu berkata dengan santai, "Aku ingin meminta bantuan."     

Profesor Li kemudian menjawab, "Apa yang kau inginkan? Katakan saja."     

Luzhou hanya mengatakan satu kata.     

"Orang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.