Sistem Teknologi Gelap

Mengagumkan dan Membuat Iri



Mengagumkan dan Membuat Iri

0Kongres Matematika Ke-12 yang diadakan untuk merayakan ulang tahun ke-80 Asosiasi Matematikawan China telah selesai, dan sudah waktunya bagi Luzhou untuk pergi dan mengucapkan selamat tinggal pada kota Beijing.     
0

Namun, hanya dirinya yang kembali ke Jinling.     

Profesor Lu hendak mengikuti acara penting dalam bidang fisika energi tinggi di Universitas Brussels, Belgia, pada bulan November pertengahan nanti. Sehingga ia memutuskan untuk tinggal di Shanghai dan menghabiskan waktunya dengan melakukan riset.     

Awalnya, Profesor Lu ingin mengajak Luzhou ke sana, namun mereka bisa-bisa tinggal lama, bahkan lebih lama ketimbang saat ia tinggal di CERN. Sedangkan Luzhou masih harus melakukan persiapan untuk pergi ke Universitas California dan mengikuti konferensi yang diadakan oleh Asosiasi Matematikawan Nasional Amerika, sehingga dengan terpaksa, ia harus tidak ikut.     

Tentu saja, Kakak Yan, sebagai murid dan pengemudi profesional, akan ikut dengan Profesor Lu.     

Luzhou segera turun dari mobil, sementara Yan Xinjue membantu menurunkan barang dari bagasi. Luzhou turun di depan bandara Beijing.     

"Hati-hati, ya!"     

"Hati-hati… Bukankah aku hanya kembali ke Jinling, tidak terlalu jauh jika dibandingkan dengan perjalanan kalian?" Ujar Luzhou lalu berdehem.     

Yan Xinjue kemudian membalas, "Kamu akan pergi ke California bulan Desember nanti."     

Luzhou mengangguk, "Iya."     

Yan Xinjue menghela nafas dan berkata, "Salah satu nominasi Cole dalam bidang Teori Angka adalah Zhang Yitang, tapi kita tidak pernah menang. Luzhou, kemenanganmu akan mengharumkan nama negara. Aku tidak akan kembali ke China, aku akan menunggu kabar baik darimu di Belgia."     

"Terima kasih." Kata Luzhou sambil tersenyum.     

Kakak Yan segera kembali ke mobil, sementara Luzhou pergi ke terminal bandara untuk bersiap-siap naik ke pesawat.     

 Setelah penerbangan selama 2 jam, akhirnya pesawat pun mendarat.     

Setelah keluar pesawat, Luzhou hendak keluar dari bandara dan mencari taksi. Namun, ia tak menyangka sudah ada kerumunan yang menunggunya.     

Dua orang pria dan seorang gadis, semuanya dengan penampilan layaknya seorang mahasiswa tahun pertama, sambil membawa sebuah spanduk.     

[Selamat untuk Luzhou, seorang mahasiswa hebat dari universitas kami, yang memenangkan Shengshen ke-15!]     

Sialan, cepat sekali berita menyebar.     

Kenapa kalian sampai membawa spanduk seperti ini? Rasanya memalukan sekali.     

Para pejalan kaki yang lewat terkadang menoleh, ingin tahu apa yang sedang terjadi. Ada juga para wartawan dari Harian Jinling yang menunggu kesempatan untuk memotret.     

Raut wajah Luzhou sedikit berubah karena sebal, dan ia memutuskan untuk menarik koper dan mencari jalan lain. Namun, sesaat setelah keluar, seseorang yang tidak asing berjalan mendekat.     

"Kakak Lu!"     

Lin Yuxiang memanggil dengan mata berbinar, kemudian berlari mendekat.     

Luzhou sudah ketahuan, dan ia tidak ingin berusaha kabur lagi karena malu. Akhirnya, dengan terpaksa, ia berbalik dan tersenyum ke arah kamera.     

"Lin Yuxiang… Ah, halo, Ketua."     

Sepertinya, tahun ini adalah tahun Lin Yuxiang untuk menjadi ketua Himpunan Mahasiswa, Luzhou nyaris lupa.     

Namun, yang membuatnya heran…     

Apakah gadis itu tidak kedinginan mengenakan rok pendek seperti itu… Ini kan masih musim gugur…     

Lin Yuxiang tersenyum, dan mengulurkan tangan untuk menepuk Luzhou, "Apa sih ketua-ketua. Tidak perlu begitu, panggil saja Yu Xiang atau Lin."     

… Tapi apa dia tidak malu memanggil orang yang lebih muda darinya sebagai 'kakak'?     

Luzhou tidak tahu harus berkata apa.     

"Kakak! Akan kubawakan kopermu!"     

"Ah, tidak perlu!"     

Saat ia sibuk menolak, terdengar suara yang tidak asing.     

"Selamat, Luzhou!"     

Luzhou mendongak dengan terkejut.     

"Direktur Lu?"     

Direktur Lu berdiri di depannya, ditemani oleh seorang dosen yang bertugas mengurus himpunan mahasiswa. Keduanya tampak menyunggingkan senyum.     

Direktur Lu memegang tangan Luzhou dan tersenyum, "Bapak Qin sudah menunggu di luar, dia memintaku untuk menjemputmu."     

"Terima kasih… Aku sungkan sekali, padahal jaraknya tidak terlalu jauh, dan aku bisa memanggil taksi dan kembali."     

"Haha, jangan begitu! Kamu telah menjadi panutan bagi ribuan murid di universitas kita, dan tuntutanmu akan semakin besar. Jangankan mahasiswa, dosen saja ada yang iri." Ujar Direktur Lu sambil tersenyum, "Mobil ada di depan bandara, mari kita segera masuk."     

Luzhou pun mengangguk setuju.     

Semakin banyak orang yang datang, dan ada juga yang berusaha merekam video dengan telepon genggam.     

Sehingga Luzhou tidak bisa berlama-lama di sini.     

Luzhou duduk di mobil, dan berbincang-bincang bersama dengan Direktur Lu serta seorang profesor muda. Waktu dia dapat Shengshen saja seperti ini, bagaimana kalau dia dapat Cole?     

Diam-diam, ia memutuskan bahwa setelah menerima penghargaan, ia tidak akan kembali ke Jinling, ia akan langsung ke rumah untuk merayakan Tahun Baru China.     

Tidak lama kemudian, ia sampai di universitas.     

Awalnya, Luzhou mengira insiden tadi tidak akan terjadi lagi, namun…     

Spanduk-spanduk yang lebih besar, lebih panjang, dan lebih berwarna, menggantung di depan gedung universitas.     

Ada banyak sekali spanduk-spanduk di sana. Sepertinya, spanduk-spanduk itu mulai dipasang setidaknya satu minggu yang lalu.     

Kalau dipikir-pikir, saat seorang profesor dari universitas memenangkan sebuah penghargaan nasional, semua mahasiswa universitas pasti menggila, apalagi seorang mahasiswa S2 yang belum memiliki gelar profesor, tapi berhasil mendapatkan Shengshen.     

Namun, sepertinya pihak universitas juga berusaha memberikan sesuatu yang tak terlupakan.     

Sebentar lagi, Luzhou akan pergi ke Princeton. Seorang mahasiswa yang pergi ke luar negeri, yang belum menikah, nyaris tidak mungkin kembali setelah menyelesaikan studi mereka.     

Pihak universitas berusaha memberikan sebuah memori tak terlupakan, agar Luzhou selalu mengingat negaranya walau ia tinggal lama.     

Setelah keluar dari mobil, koper Luzhou dibawakan ke kamar 201 oleh dua orang mahasiswa tahun pertama.     

Sementara itu, Luzhou disambut langsung oleh Profesor Xu.     

Profesor Xu sudah lama berkutat di dunia sains, walaupun ia meniti karir di dunia sebagai ahli program, ia juga mempercayai potensi sains dan matematika.     

Departemen terbaik di Jinling adalah departemen fisika—dan fisika tidak dapat dipisahkan dari matematika.     

...     

Tidak terasa, malam segera tiba. Luzhou sedang duduk di kantin lantai atas.     

Awalnya, ia mengira sambutan dan spanduk-spanduk itu sudah terlalu berlebihan, sehingga ia tidak menyangka ia juga akan mendapatkan perjamuan perayaan.     

Perjamuan itu dilakukan di universitas karena perjamuan itu hanya untuk Luzhou dan para dosen.     

Luzhou termasuk murid yang populer, dan ia memiliki hubungan baik dengan banyak dosen.     

Saat perjamuan, Luzhou bersulang dengan Profesor Tang.     

"Hebat sekali, kamu berhasil memecahkan Hipotesis Polignac dalam waktu 1 tahun saja! Biasanya, hipotesis tingkat tinggi seperti itu membutuhkan waktu 5 atau bahkan 10 tahun, tetapi kamu berhasil dengan cepat sekali! Kamu benar-benar berbakat dalam Teori Angka, dan walaupun aku sudah lama mengajar, baru kali ini aku melihat murid berbakat sepertimu!"     

Luzhou tersenyum malu, "Ah, bapak ada-ada saja. Hanya kebetulan."     

"Tidak perlu terlalu merendah." Direktur Lu tersenyum, "Ah, laporan sudah diurus, dan sempatkan untuk melihatnya sebelum peninjauan tahunan di bulan Desember. Selama kamu berada di Jinling, kamu bisa melaporkan hasil riset, dan pihak universitas akan memberimu bonus 100 ribu yuan."     

Dulu, saat ia membuktikan Prima Kembar dan Hipotesis Zhou, ia mendapatkan 1 juta yuan dua kali. Tentu saja, kali ini ia tidak bisa mendapatkan uang sebanyak itu.     

Karena, uang saat ia membuktikan Hipotesis Zhou diberikan oleh negara, sementara ia mendapatkan hadiah dari sponsor saat membuktikan Prima Kembar.     

Sebagai gantinya, pihak universitas akan memberikan hal-hal lain sebagai bantuan, seperti menggratiskan biaya layanan untuk bantuan riset.     

Luzhou mengerti mengapa pihak universitas melakukannya. Tidak mungkin universitas bisa memberinya hadiah besar untuk setiap penemuan-nya. Ditambah lagi, sebentar lagi ia akan lulus.     

Tiba-tiba, Luzhou teringat sesuatu.     

Saat ia mendaftar Program Sepuluh Ribu Talenta, ia mendaftarkan makalah Hipotesis Polignac.     

Hasil makalah sudah diterbitkan, dan laporan penerbitan sudah ada.     

Tapi…     

Ia sama sekali tidak menggunakan biaya riset sebesar 1.6 juta yuan itu…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.