Sistem Teknologi Gelap

Wawancara Para Ahli



Wawancara Para Ahli

0

Tiga hari berlalu dengan cepat.

0

Tidak terasa, waktu untuk pergi ke Beijing dan melakukan wawancara telah tiba.

Pihak universitas telah membelikan tiket kereta cepat menuju Beijing, namun untuk biaya hotel, mereka harus membayarnya dengan uang sendiri.

Setelah tiba di Beijing, mereka bertiga menyewa hotel di dekat Universitas Yan Jing.

Tidak ada yang terjadi saat mereka bermalam.

Keesokan paginya, tepat pada pukul 8, mereka bertiga bertemu di Universitas Yan Jing dan menunggu di luar, tepat di depan ruangan acara.

Saat mereka tiba, tempat itu sudah sangat ramai. Di sana tidak hanya ada tim-tim finalis, namun juga wartawan dari media-media bergengsi yang ingin mewawancarai para tim tersebut.

Tidak ingin terlalu menonjol di TV, Luzhou memutuskan untuk menjauh dari tempat itu dan duduk, seraya mengambil kertas-kertasnya untuk melakukan persiapan terakhir sebelum wawancara.

Belum sempat membaca dua kalimat, ia mendengar suara percakapan.

"Para juri sudah memilih siapa pemenang utama lomba sebelum wawancara dimulai, dan wawancara ini hanya formalitas untuk memastikan keaslian artikel yang dikumpulkan." Terdengar suara seorang mahasiwa teladan dengan raut wajah yang canggung. "Aku sudah tiga kali ke sini."

Mendengar perkataan tersebut, beberapa kontestan menjadi terkejut. "Jadi maksudmu, pemenang lomba sudah ditentukan?!"

"Sudah, dan beritanya sudah ditulis!" Ucap mahasiswa teladan itu seraya menyunggingkan senyum.

"Ampun, dewa! Kau ini dari mana?"

"Wu Dao Kou.[1]"

Ekspresi semua orang di sana menjadi kagum.

"Murid pintar dari Wu Dao Kou memang beda!"

Dia sudah punya tiga piala!

Tentu saja saat ini dia sedang berusaha mendapatkan Piala Menteri Pendidikan Lanjutan!

Namun, di sisi lain, untuk apa Wu Dao Kou ikut berpartisipasi dalam lomba model komputer seperti ini? Apakah mereka ingin memperlihatkan nama besar mereka?

Tentu saja, tidak akan ada yang mau mengakui hal seperti itu, namun gerak-gerik lebih jujur daripada ucapan.

Luzhou yang duduk dan mendengar pembicaraan itu pun mengernyitkan alisnya.

Memangnya ada pernyataan yang mengatakan hal seperti itu?

Awalnya, ia mengira bahwa wawancara para ahli ini berbeda dengan sidang pemaparan beberapa hari lalu, sidang yang hanya dilakukan untuk memastikan keaslian artikel. Luzhou telah menghabiskan waktunya siang dan malam untuk membetulkan PPT-nya, namun jika perkataan peserta tadi benar, pewawancara tidak akan menyentuhnya sama sekali.

Luzhou tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Namun, tentu saja tidak mungkin ia tidak mendapatkan apa-apa dari acara ini. Di acara ini, para mahasiswa berbakat terbaik dari seluruh universitas ternama berkumpul, dan ia mungkin bisa berteman dengan peserta-peserta kuat. Dan jika itu terjadi, mungkin ia bisa mendapatkan bantuan untuk ke depannya.

Namun, itu jika semua berjalan lancar, dan kemungkinan besar, kenyataan akan berkata lain.

Orang-orang berbakat dan mahasiwa terbaik pastilah memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Orang-orang seperti itu akan kesulitan beradaptasi dalam kelompok, apalagi berteman.

Luzhou merasa kurang nyaman berdiri di antara orang-orang seperti itu.

Tidak ada apa-apa di antara dirinya dan para mahasiswa berbakat itu, namun sebagai seorang mahasiswa pintar yang belajar keras demi mendapatkan julukan tersebut, ia merasa tertekan dan tidak cocok dengan tempat berkumpul para mahasiswa berbakat.

Senyumnya yang biasanya terlihat manis dan indah, kini terlihat sedikit terpaksa dan aneh.

Saat Luzhou kembali melihat kertas-kertas di tangannya dan bersiap-siap untuk wawancara, seorang wartawan wanita datang mendekatinya bersama dengan seorang fotografer.

"Permisi, Tuan. Apakah Anda bernama Luzhou?"

Luzhou mendongak dan melihat mik yang ada pada tangan wartawan itu. Walaupun ia merasa sedikit ragu, akhirnya ia mengangguk dan menjawab, "Iya."

"Saya adalah wartawan dari Harian Beijing, bolehkah saya mewawancarai Anda?"

"Silahkan, apa yang ingin Anda tanyakan?"

"Terima kasih atas kerjasamanya." Wartawan itu tersenyum dan berkata, "Apa yang Anda rasakan saat berpartisipasi dalam lomba model komputer ini?"

Luzhou berpikir selama sejenak kemudian menjawab, "Biasa saja."

Wartawan itu menunggu, namun Luzhou tidak mengatakan apa-apa lagi.

Akhirnya, wartawan itu tersenyum sopan dan bertanya lagi. "Biasa saja? Apakah tidak sulit? Bagaimana dengan topik-topik lomba tahun ini?"

"Yah… Biasa…" Luzhou segera menutup mulut dan memutuskan untuk mengatakan hal lain.

Hampir saja!

Nyaris saja ia mengulangi lagi perkataannya.

Luzhou memuji dirinya sendiri dalam hati, ia berhasil menghindari situasi tidak enak.

"..." Wartawan tersebut tampak diam.

Akhirnya, wartawan itu pergi, dan Luzhou berusaha menenangkan diri. Lalu ia kembali berkonsentrasi pada kertas-kertasnya. Namun, ia melihat seorang pria berjalan mendekat.

Pria tersebut mengenakan pakaian elegan yang sangat berbeda dengan orang-orang di sekitarnya, dan Luzhou pun terpaksa harus mengakui bahwa penampilan pria itu sangatlah sedap dipandang. Tampang pria itu sedikit mirip dengan Wang Xiaodong, namun lebih tampan.

Melihat ada pria tampan mendekat, mata Lin Yuxiang pun berbinar, dan ia berusaha berpura-pura memainkan HP.

Namun anehnya, pria itu tidak melihat Lin Yuxiang ataupun Wang Xiaodong, matanya hanya fokus kepada Luzhou.

"Kamu Luzhou, kan?"

Luzhou mengangguk dan balas bertanya, "Kamu siapa?"

"Namaku Wei Wen, dari Universitas Yan Da." Ucap Wei Wen sambil mengulurkan tangannya. "Aku telah membaca Teori Fungsi Linear dan Operator Linear Optimal buatan-mu, dan artikel itu benar-benar bagus."

Luzhou tertawa lalu berdiri, kemudian menyalami Wei Wen. "Senang bertemu denganmu."

"Tidak perlu sungkan." Ucap Wei Wen. "Walaupun artikelmu sangat bagus, akulah yang akan memenangkan lomba ini."

Luzhou tampak bingung mendengarnya.

Wei Wen segera berbalik dan pergi tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Luzhou memandang punggung sosok tersebut dengan ekspresi aneh.

Apa-apaan dia? Dia mendatangi dan menyalaminya hanya untuk mengancam?

Luzhou menghabiskan waktunya untuk bersiap-siap, dan orang aneh itu tiba-tiba datang untuk mengancam.

Yah, tapi di sisi lain, apa ada orang normal yang bisa berdiri di sini?

Luzhou menggeleng dan berusaha kembali melanjutkan persiapan setelah diganggu berkali-kali. Namun tiba-tiba, terdengar suara dari ruang acara.

Wawancara telah dimulai!

...

Di dalam ruangan tersebut, para juri duduk dengan posisi yang terlihat seperti mengancam.

Sebenarnya, Luzhou sudah tidak terlalu takut dengan gelar-gelar dan nama-nama para juri tersebut.

Dan sekarang, ia hanya perlu menggunakan PPT yang sudah ia siapkan.

Ia segera menampilkan PPT yang telah ia siapkan.

Dengan hati berdebar-debar, Luzhou menunggu pertanyaan dari para juri. Tiba-tiba, seorang pria tua yang duduk di sisi tengah kiri angkat bicara.

"Apa pendapatmu tentang pendaratan di bulan?"

Ha?

Apa pertanyaan ini berhubungan dengan artikel lomba?

Luzhou hanya terdiam sesaat, dan dalam beberapa detik, ia membuka mulut untuk menjawab tanpa ragu.

"Menurutku, itu adalah pencapaian yang signifikan."

"Signifikan bagaimana? Aku melihatnya sebagai proyek percuma yang hanya membuang-buang uang." Pria tua itu berkata seraya menyunggingkan senyum. "Aku pernah membicarakan hal ini kepada teman-teman lamaku beberapa waktu lalu. Di daerah-daerah terpencil, anak-anak sekolah tidak bisa mendapatkan kursi, dan uang yang dihabiskan demi pendaratan itu berjumlah lebih dari 10 miliar Yuan. Apakah pendaratan itu benar-benar penting?"

Luzhou memandang pria tua itu dengan tatapan aneh. Ia tidak mengerti mengapa pria itu memutuskan untuk menanyakan hal-hal aneh seperti itu. Apakah ia harus menjawabnya dengan membicarakan prospek masa depan penjelajahan antariksa? Atau pengetahuan yang didapat dengan pendaratan itu? Atau hubungan proyek antariksa dengan kepentingan negara?

Luzhou merasa pertanyaan itu tidak penting.

Luzhou mencoba melihat raut wajah para juri lainnya, dan melihat bahwa mereka terlihat sangat tertarik. Sepertinya, mereka sedang menunggu jawaban darinya.

Lin Yuxiang merasa panik melihat Ketua tim-nya tidak bisa menjawab, sementara Wang Xiaodong diam tanpa ekspresi. Ia tidak tahu apakah Ketua tim-nya bisa menjawab atau tidak, dan ia sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Akhirnya, setelah berpikir, Luzhou membuka mulut.

"Menurut Anda, apa arti dari pembangunan Tembok Raksasa?"

Pria tua itu mengernyitkan alisnya, tidak menyangka Luzhou akan bertanya balik. Namun ia tersenyum dan menjawab, "Tentu saja ada artinya. Siapa yang bisa memungkiri pencapaian besar dalam pembangunan Tembok Raksasa?"

"Itu kan sekarang, bagaimana waktu dulu?" Luzhou tersenyum dan berkata, "Lebih dari seribu tahun lalu, orang-orang merasa bahwa dinding itu tidak berguna, bahkan Kaisar Shi Jinglian kehilangan biaya pembangunan untuk 16 provinsi. Dan itu membuatnya tertulis dalam buku sejarah sebagai Kaisar yang tidak kompeten. Jika benar proyek antariksa hanya membuang-buang uang, bagaimana jika kita berhenti membuang pengetahuan alam semesta untuk diwariskan pada generasi mendatang, dan fokus meluncurkan satelit dan misil saja?"

Para juri terdiam.

Lin Yuxiang tidak berani menghela nafas dan hanya menggertakkan giginya, sementara wajah Wang Xiaodong terlihat tanpa ekspresi, namun ia mengepalkan kedua tangannya.

Pria tua itu menatap Luzhou, lalu tiba-tiba tertawa kencang.

"Hahaha! Boleh juga! Jawaban yang bagus!"

Begitu saja?

Luzhou benar-benar tidak percaya, bahkan juri paling kritis pun akhirnya menyerah.

Bagaimana dengan artikel-nya? Apa mereka tidak perlu memastikan keaslian artikel itu? Bagaimana ia melakukan setiap tahap-tahap penelitian? Juri itu malah menanyakan sesuatu yang kelihatannya tidak penting. Luzhou benar-benar tidak mengerti mengapa pria tua itu tidak bertanya pada murid-muridnya sendiri tentang arti penjelajahan antariksa.

Para juri mempersilahkan tim-nya untuk pergi, dan Luzhou mengambil USB-nya sebelum keluar dari ruangan.

Sebelum keluar, ia menoleh dan melihat nama pria tua yang tadi bertanya. Nama pria itu tertulis di plat yang diletakkan di atas meja para juri.

Melihat nama itu, ia benar-benar terkejut.

Ren Changming!

Nama itu sendiri tidak membawa arti, namun gelar di belakangnya…

Mantan perencana proyek antariksa pendaratan bulan!

Setelah tim Luzhou pergi, Ren Changming memandang pria tua di sampingnya dan tersenyum.

"Apakah Tuan Wang sudah puas dengan jawaban itu?"

"Kau percaya trik itu? Seorang murid yang berani membicarakan sejarah? Hah, hanya omong kosong saja." Ekspresi Wang Zhongyi terlihat tidak puas, namun ada sesuatu yang lain tercampur dalam ekspresi tersebut.

Setelah hening selama beberapa saat, Wang Zhongyi bertanya, "Siapa nama anak itu?"

Ren Changming membuka botol termos-nya dan meneguk air panas, sebelum akhirnya tersenyum dan menjawab, "Namanya Luzhou."

Wang Zhongyi terdiam dan mengernyitkan alisnya. "Sepertinya pernah dengar…"

....

Di dalam kamar hotel Luzhou, tiga orang duduk di depan televisi.

Para pemenang lomba akan diumumkan di televisi secara langsung hari ini.

Sepertinya itu benar, wawancara ahli ini hanyalah sebuah formalitas biasa, dan para pemenang sudah ditentukan sebelum acara dimulai. Tidak mungkin para juri bisa memutuskan siapa pemenang kompetisi dalam waktu sesingkat itu.

Sudah terlambat untuk menyesal atau berdiskusi.

"Jika kita bisa menang juara 1 nasional, akan sangat bagus." Lin Yuxiang berbisik seraya melihat berita. "Tadi aku melihat banyak sekali mahasiswa berbakat di ruang tunggu acara."

"Iya." Ucap Wang Xiaodong sambil mengangguk. "Aku merasa banyak anggota-anggota tim lain yang tidak asing."

"Tidak asing?" Luzhou bertanya kepada Wang Xiaodong.

"Yah," Wang Xiaodong mengangguk dengan ekspresi datar. "Ada partisipan lomba programming tahun lalu."

Benar saja.

Itulah bukti bahwa acara ini adalah perkumpulan mahasiswa berbakat.

Luzhou mengangguk dan kembali fokus ke arah televisi.

Lomba model komputer ini terlalu profesional, sehingga tidak terlalu terkenal di kalangan biasa. Awak media hanya melaporkan sedikit tentang acara tersebut.

"Sore ini, wawancara Lomba Model Komputer telah selesai, dan di antara 70 ribu mahasiswa yang berpartisipasi, pemenang telah dipilih."

"Selain 300 pemenang tingkat nasional, ada juga Piala Menteri Pendidikan Lanjut dan Sertifikat Inovasi Matlab."

Sudah saatnya.

Luzhou mengepalkan tangannya, dan menatap layar televisi tanpa bergerak sedikit pun.

Momen-momen puncak kemenangan akhirnya tiba!

Pemenangnya adalah…

Pemenang kelompok mahasiswa adalah… Luzhou, Wang Xiaodong, dan Lin Yuxiang dari Universitas Jin Ling!

[1] Nama universitas.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.