Sistem Teknologi Gelap

Juara Tingkat Nasional!



Juara Tingkat Nasional!

0

Pemenang Piala Menteri Pendidikan Tinggi: Luzhou, Wang Xiaodong, dan Lin Yuxiang dari Universitas Jin Ling!

0

Tidak ada yang tahu apakah orang-orang dalam universitas mereka merasa senang atau tidak, namun seluruh penghuni kamar 201 sangatlah gembira.

"Bangsat, dia memang dewa!"

"Sudah kubilang, dia itu hebat sekali! Nanti aku akan menelepon Kakak Lu!"

"Iya, iya, iya…"

Liu Rui memandang Huang Guangming dan Shi Shang, dan diam-diam ia memasukkan HP-nya ke dalam kantong baju sebelum berpaling dan melanjutkan tugasnya.

Piala Menteri Pendidikan Lanjutan!

Luzhou berhasil mengalahkan lebih dari 70 ribu mahasiswa lainnya!

Yah…

Luzhou sudah mendapatkan penghargaan yang bergengsi, dan ia sudah berada di posisi yang sangat tinggi.

Tiba-tiba, seseorang mendorong pintu kamar dan membukanya dari luar. Tian Jun, sang ketua kelas, segera masuk ke kamar tersebut, diikuti oleh Li Tao yang merupakan anggota organisasi, dan Luo Rundong si Mahasiswa Teladan kedua di kelas mereka.

"Kalian sudah tahu tidak, kampus kita sekarang punya Piala Menteri Pendidikan Lanjutan!" Tian Jun berteriak sesaat setelah pintu ditutup dan berusaha mencari Luzhou, namun Luzhou tidak ada di sana.

Luo Rundong kemudian bertanya, "Di mana dia sekarang? Kamarnya di sini, kan?"

Shi Shang tersenyum puas, seakan-akan dirinya-lah yang telah memenangkan piala itu. "Dia masih di Beijing, dan baru akan pulang besok. Dia akan pulang naik kereta."

Kemudian Li Tao berkata dengan sedih. "Enak sekali Kakak Lu, mungkin aku akan berpartisipasi tahun depan, aku juga mau menumpang menang!"

Semester lalu, dia terlalu banyak bermain game, dan ujian akhir-nya tidak terlalu bagus, sehingga ia menyadari bahwa ia harus segera menumpang kemenangan Luzhou. Sekarang, ia tidak tahu apakah masih ada kesempatan untuk mendapatkan rekomendasi untuk melanjutkan studi.

Piala Menteri Pendidikan Lanjutan!

Universitas Jin Ling sudah memenangkan banyak juara 1 tingkat nasional, namun baru kali ini mereka memenangkan piala tersebut.

"Hei, hei, hei. Kamu ini mengantuk atau bagaimana? Dari tadi diam saja."

Huang Guangming ikut menimpali, "Rui, mengapa matamu merah sekali? Kau mau obat tetes mata?"

 "..." Namun Liu Rui tampak terdiam. 

Sialan, ia benar-benar marah!

...

[...]

[Pemenang Piagam Inovasi MATLAB untuk kategori mahasiswa: Wei Wen, Cui Jing, dan Yan Wanhong dari Universitas Yanjing!]

"Bagaimana mungkin?!"

Wei Wen tiba-tiba berdiri dan menatap layar televisi dengan sebal.

Juara dua…

Hanya dapat juara dua!

Ia telah menggunakan waktunya untuk memeriksa semua tim-tim yang kuat, dan memeriksa situasi.

Murid teladan Wu Dao Kou yang mendapatkan tiga juara nasional, tim juara dari Universitas Xia, dan pendatang baru Luzhou dari Universitas Jinda yang telah berkontribusi dalam dunia akademik…

Terutama Luzhou. Wei Wen telah membaca hasil artikel-nya, dan ia cukup segan dengan pendatang baru tersebut.

Namun, di sisi lain, ia mengira bahwa Luzhou memiliki kemungkinan paling kecil untuk menang.

Bukannya ingin menghina, tapi…

Wei Wen mengetahui bahwa walaupun Luzhou cukup mampu untuk menjadi profesor bagian dari Institusi Matematika Courant, tidak ada yang menyangka bahwa Luzhou akan menang. Kemampuan matematika-nya tidak bisa dipungkiri, namun seharusnya Luzhou masih tidak terlalu hebat dalam model komputer.

Lomba model komputer adalah lomba yang harus dijalankan sebagai tim, lomba yang juga berfungsi sebagai tes kerjasama dalam riset, yang tidak bisa dimenangkan hanya dengan nilai yang bagus. Semua bagian lomba, mulai dari pembuatan model sampai dengan penulisan artikel, harus diselesaikan dalam kurun waktu telah yang diberikan. Dan jika tim tidak bisa bekerja sama, mereka pasti akan gugur.

Awalnya, saat melihat teman-teman sekelompok Luzhou, Wei Wen menganggap mereka bukan ancaman.

Pemrogram dalam tim mereka sangat hebat, namun masih tidak cukup hebat untuk menjadi juara. Wanita di tim Luzhou hanya ikut kompetisi demi memenuhi syarat anggota tim, sehingga Wei Wen memutuskan untuk tidak terlalu menggubris mereka.

Jadi, pertandingan yang terlihat seperti tiga lawan tiga di antara mereka sebenarnya adalah tiga lawan satu setengah.

Wei Wen menyimpulkan bahwa mereka hanya akan sampai di 300 besar tingkat nasional tanpa mendapatkan penghargaan lainnya.

Namun…

Kenyataan berkata lain.

Piala paling bergengsi tidak jatuh kepadanya, atau jatuh kepada tim-tim kuat yang ia takuti––piala paling bergengsi jatuh pada tangan tim yang tidak terlalu digubrisnya.

Akhirnya, pengumuman pemenang telah selesai.

Wajah Wei Wen yang tampan berubah kecut, dan ia menggigit bibir seraya bersandar di kursinya.

Jika dibandingkan dengan Piala Menteri Pendidikan Lanjutan, Piagam Inovasi MATLAB hanyalah hadiah hiburan untuk mereka yang kalah. Dulu, ada satu lagi penghargaan yang dinamakan Piagam Inovasi IBM-SPSS, penghargaan yang mirip dengan Piagam Inovasi MATLAB. Piagam itu adalah bukti bahwa perangkat lunak buatan penerima sangatlah bagus, namun tidak sebagus juara pertama.

Sebenarnya, penghargaan itu cukup untuk membuat orang pada umumnya tersenyum senang.

Namun, Wei Wen tidak percaya bahwa ia tidak bisa menjadi juara pertama, bahkan kalah pada tim yang dianggapnya tidak terlalu kuat.

Seorang gadis bersyal bernama Qi Liuhai ikut menatap layar televisi bersama-sama dengan Wei Wen. Gadis itu pun tidak mengatakan apa-apa.

Sepuluh menit berlalu dalam keheningan, sebelum tiba-tiba Wei Wen angkat bicara.

"Jing, Tolong ambilkan laptop."

"Baiklah." Cui Jing mengangguk lalu berjalan masuk ke dalam ruang belajar. Ia mengambil laptop dari ruangan itu dan memberikan laptop tersebut kepada Ketua tim.

Setelah menerima laptop, Wei Wen mengetikkan alamat website dan segera masuk ke website resmi.

Artikel para pemenang dapat diunduh dari website resmi lomba, agar orang-orang dan para peserta yang kalah bisa belajar dari kesalahan, dan tahu perbedaan artikel mereka dengan artikel pemenang. Selain itu, artikel tersebut juga terbuka untuk khalayak umum demi membuktikan bahwa penilaian pemenang lomba dilakukan dengan sangat adil.

Jelas saja, artikel Luzhou berada di sisi paling atas, dan Wei Wen menemukannya dengan mudah.

Setelah mengunduh artikel milik Luzhou, Wei Wen menatap layar laptop sambil mengernyitkan alisnya. Ia sedang berkonsentrasi untuk membaca artikel dari awal hingga akhir.

"..."

Setengah jam berlalu, dan suasana sangatlah hening.

Akhirnya, pundak Wei Wen menjadi lemas, dan pria itu menghela nafas.

"Iya, aku benar-benar kalah…"

Ada sedikit faktor keberuntungan dalam penjurian lomba model komputer seperti ini. Jika artikel mendapatkan ulasan yang baik dari para juri, tim penulis artikel bisa saja menjadi pemenang nasional, walaupun tingkat model komputer mereka terbilang tidak terlalu tinggi.

Namun, dalam pemilihan pemenang Piala Menteri Pendidikan Lanjutan, piala yang menjadi simbol penghargaan paling bergengsi di tingkat nasional, keberuntungan tidak akan menjadi faktor. Semua artikel yang masuk akan dibaca secara seksama.

Bahkan, artikel tersebut juga dibaca oleh orang-orang bergengsi seperti kepala proyek Pendaratan Bulan China, orang yang mendesain Chang'e. Apakah ada juri yang lebih bergengsi daripada orang tersebut?

Ia membaca artikel Luzhou sekali lagi, dan sekarang, ia benar-benar yakin.

Walaupun tingkat kesulitan kode buatan tim Luzhou setara dengan tim-nya, atau bahkan tim-nya sedikit lebih kuat, Wei Wen akhirnya terpaksa mengakui bahwa ia kalah dalam pembuatan model komputer, dan sama halnya dengan pembuatan artikel. Tim Wei Wen telah kalah.

Tim Luzhou cukup konsisten dengan ide model komputer yang tertulis dalam artikel.

Fakta tersebut membuat Wei Wen dapat menyimpulkan bahwa pembuatan model komputer dan penulisan artikel ditangani sendiri oleh Luzhou.

Walaupun ada beberapa tim lemah yang melakukan taktik yang sama, yakni satu orang yang menangani dua tugas, tapi sebelumnya tidak pernah ada tim seperti itu berhasil memenangkan Piala Menteri Pendidikan Lanjutan.

Waktu kompetisi hanya tiga hari untuk membuat model komputer dan artikel berkualitas tinggi, yang dapat memenangkan penghargaan bergengsi seperti itu. Jelas saja, melakukan keduanya seorang diri akan sangat menghabiskan tenaga. Walaupun orang yang berani melakukan itu adalah seorang dewa ahli semua bidang, selama ia masih harus makan, minum, dan tidur, maka ia akan kelelahan. Dan kelelahan akan mempengaruhi kualitas artikel dan model yang dihasilkan.

Tetapi, kenyataan berkata lain. Bukti-bukti yang ada menunjukkan dengan jelas bahwa Luzhou mampu mengerjakan keduanya seorang diri.

Pria itu benar-benar luar biasa.

Wei Wen menggigit bibirnya sampai ia pucat.

Bukan karena ia iri…

Tetapi, karena ia malu setelah melihat bukti-bukti yang ada. Ia malu kepada kompetitornya sendiri.

"Bagaimana sekarang?" Cui Jing bertanya dari belakang Wei Wen.

Suasana hening selama beberapa saat.

"Tidak ada, mereka benar-benar menang secara adil."

Wei Wen meletakkan laptop tersebut lalu berdiri.

Di matanya sudah tidak lagi terlihat adanya amarah. Amarah dan kekecewaannya telah digantikan oleh semangat yang membara.

Ia merasa sangat gembira karena telah mendapatkan kesempatan untuk bertanding dengan musuh yang kuat.

Hanya ada satu yang bisa menang di antara mereka.

Dan lain kali, ia tidak akan kalah!

Wei Wen terdiam kemudian menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Jangan lupa, bulan Februari tahun depan kita masih harus bertanding di Amerika Serikat!"

Cui Jing yang berdiri di belakang Wei Wen pun tersenyum lembut.

Inilah Wei Wen yang dikenalnya.

Juara yang bangkit dari kegagalan ujian masuk universitas.

"Benar."

...

Malam ini, setelah pengumuman pemenang, Luzhou menerima banyak sekali telepon.

Telepon di kamar 201 terus berdering, dan orang-orang yang menelepon terus-menerus memujinya, serta memanggil-manggil nama "Kakak Lu" dengan nada yang sangat mengelu-elukan, bersamaan dengan ajakan makan bersama.

Mereka benar-benar berandalan, mereka hanya akan ingat nama Luzhou saat Luzhou menjadi pemenang.

Ada juga Dosen Zhang yang mengucapkan selamat. Sang dosen terus memuji-muji Luzhou selama pembicaraan tersebut.

Luzhou hanya bisa diam dan mendengarkan, tidak tahu harus berkata apa.

Jika saja Dosen itu bukan wali kelasnya, mungkin Luzhou sudah mematikan telepon-nya.

Selain telepon dari kelasnya, telepon dari pihak universitas juga berdatangan.

Ada telepon dari Direktur Lu, Dosen Tang, dan Dosen Liu.

Dosen Liu tertawa selama pembicaraan mereka, tanpa memikirkan tentang apa yang akan dipikirkan oleh orang yang mendengar tawanya. "Selamat telah mendapatkan Piala Menteri Pendidikan Lanjutan! Setiap tahun, Universitas Jin Ling mengirimkan beberapa juara ke Beijing, namun baru kali ini ada seorang juara yang membawa pulang Piala Menteri Pendidikan Lanjutan!"

Kemudian, Dosen Liu berkata seraya berdecak kagum. "Hebat sekali kamu Nak, kamu berhasil membawa piala itu! Tahun depan, cobalah mendapatkan piala O."

Piala O adalah istilah untuk "Outstanding Winner" bagi pemenang yang layak mendapatkan hadiah terbesar. Proses pemilihan adalah dengan pemilihan pemenang piala M, atau juara pertama untuk mendapatkan piala F, dan para pemenang piala F akan dipilih untuk mendapatkan piala O. Biasanya, ada sekitar 20 tim yang berkesempatan memenangkan piala O.

Outstanding Winner biasanya akan mendapatkan piagam atau penghargaan dari berbagai asosiasi terkait, dan penghargaan yang didapat setara dengan Piala Menteri Pendidikan Lanjutan. Walaupun terlihat mirip, namun ada sedikit perbedaan. Sebagai contoh, penghargaan pemberian TSI juga memiliki bonus berupa uang sejumlah 10 ribu dolar, namun penghargaan itu hanya diberikan di lomba-lomba nasional Amerika Serikat.

"Tanpa bantuan kode dari Wang, aku tidak akan bisa menang." Ucap Luzhou lalu tersenyum.

"Baiklah kalau begitu." Dosen Liu tersenyum sebelum melanjutkan, "Pihak Universitas sedang bersiap-siap memberimu bonus 10 ribu yuan. Awalnya, aku menyarankan agar bonus itu diberikan untukmu saja, namun aku akan menelepon Rektor dan memintanya untuk membagi 10 ribu yuan itu untukmu dan untuk Wang Xiaodong."

Mendengar hal itu, Luzhou merasa sedikit tidak senang.

"Tunggu, setelah kupikirkan lagi…" Luzhou kemudian berkata dengan serius. "Wang sangatlah hebat, namun aku bertarung sendirian selama 30 jam…"

"Hahaha, iya-iya." Dosen Liu tertawa dan memotong perkataan Luzhou. "Dosen Tang benar, kamu sedikit tidak jujur."

Menyadari pemikirannya sudah terbaca, Luzhou berdehem dan berkata, "Jika ia mendapatkan lebih dari sepertiga, menurutku itu tidak adil. Aku tidak punya waktu untuk tidur dan aku terus menulis artikel…"

"Hahaha! Aku hanya bercanda, bonus ini adalah pemberian Profesor Xu, dan kamu tidak bisa mengelak." Dosen Liu tersenyum. "Kamu sudah lama di sana, segeralah kembali."

Kemudian Luzhou bertanya, "Aku akan kembali besok pagi… Apa ada urusan mendadak?"

"Tidak, aku hanya ingin kamu segera kembali untuk berfoto."

Berfoto?

Ia telah mengunggah foto untuk sertifikat, apakah ada foto lain yang diperlukan?

"Foto untuk apa?" Tanya Luzhou.

Kemudian Dosen Liu berkata sambil tersenyum. "Untuk diletakkan dalam pigura dan digantung di dinding!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.