Dewa Obat Tak Tertandingi

Jun Tianyu Yang Sombong



Jun Tianyu Yang Sombong

0"Heh, Tidak usah mengada-ada? Apa kau pikir aku ini terlalu bodoh?"      
0

Song Pan tidak mengakui secara terang-terangan, akan tetapi sebenarnya dia sangat terkejut dalam hati. Dia tidak menyangka kalau Ye Yuan langsung yakin, dan tepat mengenai sasaran.      

Bagi Ye Yuan, dia tidak perlu menebak jauh-jauh. Memang dia baru sebentar naik ke Dunia Tinggi. Jadi, hanya ada satu orang yang kemungkinan tidak menyukainya.      

Ye Yuan melanjutkan kalimatnya. "Kau tidak ingin mengakuinya? Tak masalah, nanti juga kau akan melakukannya."     

"Kau ini masih saja keras kepala meski sebentar lagi akan mati! Pergi kau ke neraka!"      

Song Pan menggertakkan giginya dan akan segera menyerang Ye Yuan. Sebagai seorang jenderal, Song Pan memiliki kekuatan di tingkat akhir Tanpa Ikatan. Sangat mudah sekali baginya untuk membunuh ketiga orang yang ada di depannya. Namun tepat pada saat itu, terasa sebuah aura kekuatan pedang yang amat tebal bergerak mendatangi ke empat orang. Ini membuat sekujur tubuh Song Pan langsung kaku tidak bisa bergerak.      

Sebelum Song Pan sempat untuk melancarkan serangan, tubuhnya sudah diam kaku, dan wajahnya terlihat sudah tidak jelas ekspresinya.      

Seseorang tiba-tiba terlihat muncul dari kegelapan. Dia adalah Jun Tianyu.      

Begitu Song Pan melihat Jun Tianyu muncul dengan kekuatan membunuh di hadapannya, lututnya langsung menjadi lemas dan ini membuatnya ingin langsung berlutut di hadapan petarung pedang itu.      

"T-Tuan Jun, kenapa kau ada di sini?"      

Dahi Song Pan sudah basah oleh keringat dingin. Bagaimana mungkin dia bisa menghadapi petarung yang sudah seperti dewa pembunuh ini?      

Mungkin, jika komandan utama sekali pun melihat Jun Tianyun, maka dia akan bersikap merendah juga.      

Jun Tianyu menjawab dengan nada suara ketus, "Guru Ye ini adalah orang baik yang harus aku lindungi. Memang kau pikir kenapa aku sampai datang ke sini?"      

"Ah? He...he..."     

Song Pan langsung ketakutan. Bagaimana bisa orang di depannya ini merupakan orang baik yang harus dilindungi oleh Jun Tianyu?      

"Huh! Apa kau yang akan mengakhiri hidupmu sendiri? Atau kau ingin aku yang mengakhiri hidupmu?" Jun Tianyu langsung terang-terangan berbicara.      

"Tuan..Tuan Jun, tolong redakan amarahmu. Aku.... aku sama sekali tidak tahu kalau anak muda merupakan orang baik yang kau lindungi."     

Song Pan menangis menyesali tindakannya. Kenapa pula di harus memprovokasi orang yang sudah seperti dewa tanpa alasan yang jelas?      

Jun Tianyu membalas dengan santainya, "Kau tidak perlu menjelaskan lagi. Tadi kau sudah menunjukkan aura kekuatan akan membunuh Guru Ye. Jadi ini menjadi alasan kenapa aku harus membunuhmu."     

"Tuan Jun, ini...kita sekarang ini sedang berada di perkemahan utama penjaga kota! Demi Komandan Utama Luo Fang, tolong ampuni aku, Yang Mulia!"      

Kalimat yang diucapkan oleh Jun Tianyu langsung membuat wajah Song Pan seputih kertas, dia juga berlutut di hadapannya.      

Akan tetapi Jun Tianyu hanya mengerutkan dahi. "Banyak alasan!"      

Selesai berbicara, Jun Tianyun mengeluarkan satu jarinya. Sebuah pedang yang amat tajam langsung muncul, menusuk jantung Song Pan. Dia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melawan.      

Song Pan tidak pernah bermimpi kalau kematiannya ternyata ada di tangan Jun Tianyun. Kedua bola matanya perlahan-lahan menjadi sayu dan dia akhirnya ambruk berlumuran darah.      

"Guru Ye, apakah kau baik-baik saja?" Jun Tianyu tidak memperdulikan Song Pan dan langsung berbicara pada Ye Yuan, khawatir.      

Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Aku baik-baik saja. Senior Jun datang begitu tiba-tiba. Terima kasih banyak atas hal yang telah kau lakukan. Apakah tidak akan ada masalah Senior Jun membunuh orang ini dengan cara seperti ini?"      

Ketika Jun Tianyun dan Ye Yuan berpisah, Jun menyerahkan sebuah tanda mata. Jika Ye Yuan menghancurkan tanda mata itu, itu berarti Jun Tianyu akan datang sesegera mungkin.      

Hanya saja, Ye Yuan tidak menyangka kalau dirinya akan menggunakan tanda mata pemberiannya secepat ini.      

Jun Tianyun berkata sambil tersenyum.      

"Aku ini seorang pembunuh. Siapa yang berani melakukan sesuatu terhadapku? Karena aku sudah ada di sini maka aku akan menemanimu untuk bertemu Lup Fang."     

"Baiklah kalau begitu. Maaf aku harus merepotkan Senior Jun lagi," Ye Yuan mengepalkan kedua tangannya sambil berbicara.      

Jun Tianyun mengibaskan tangannya.      

"Untuk apa Guru Ye bersikap sopan seperti ini di hadapanku? Dan jangan panggil aku Senior Jun. Kalau Guru Ye tidak keberatan maka panggil aku dengan sebutan Kakak saja."     

Ye Yuan berkata sambil tertawa, "Haha, baik, aku akan memanggilmu Kakak Jun! Dan setelah ini tolong jangan panggil aku dengan sebutan Guru juga. Panggil saja aku Ye Yuan atau Adik juga tidak apa-apa."     

Jun Tianyu tertawa keras dan menjawab, "Hahaha, Adik Ye!"      

Tepat pada saat ini, ada sebuah aura kekuatan yang amat kuat datang dari arah kediaman Komandan Utama. Tak lama kemudian ada seseorang yang muncul di hadapan Ye Yuan dan yang lainnya.      

"Siapa ini? Beraninya kalian bersikap kurang ajar seperti ini di tempat kami? Eh? Jun Tianyu? Apa benar ini dirimu?"      

"Lupo Fang, bawahanmu ingin membunuh saudaraku. Aku sudah membantu membersihkan rumahmu ini dari dia," kata Jun Tianyu terdengar menyombongkan diri.      

Wajah Luo Fang seketika berubah menjadi masam.      

"Jun Tianyu, bukankah tindakanmu ini sedikit keterlaluan? Meski aku ingin membersihkan rumahmu ini, bukan kau yang seharusnya melakukannya?"      

Jun Tianyu berkata dengan nada dingin.      

"Kalau aku sudah membunuhnya ya berarti aku memang membunuhnya! Memangnya kau mau apa?"     

"Kau! Jun Tianyu, kalau kau tidak menghormatiku di sini maka kita berdua belum menyelesaikan masalah ini."     

Luo Fang menatap mayat Song Pan. Dia begitu murka seolah ada asap yang keluar dari tujuh perapian.      

Jun Tianyu sudah mempermalukannya. Dia membunuh anak buah Luo Fang di perkemahan pasukan utama penjaga kota. Kalau sampai berita ini tersebar maka bagaimana dia akan memerintah pasukannya nanti sebagai seorang komandan?      

Jun Tianyu lantas menjawab lagi dengan nada tenang.      

"Kalau dalam kondisi biasa mungkin aku tidak akan menjelaskan. Tapi hari ini merupakan pengecualian jadi aku akan bercerita sedikit. Nama anak muda ini adalah Ye Yuan dan dia merupakan orang yang menyelamatkan istriku. Tak lama lagi dia juga akan menjadi penolongmu. Baru saja tadi anak buahmu itu akan membunuhnya. Apa kau pikir ini tidak cukup untuk menjadi alasan aku membunuhnya?"     

Raut wajah Luo Fang langsung berubah.      

"Apa? Penyakit istrimu sudah sembuh?"      

Sebagai komandan utama penjaga kota maka Luo Fang tahu betul kondisi penyakit Liu Yiru.      

Setahun belakangan ini, setiap hari Jun Tianyu sudah mencari tabib terbaik. Dia bahkan pergi ke kota lain untuk mencari tabib yang lebih hebat akan tetapi nihil hasilnya.      

Sekarang ini ternyata Liu Yiru dirawat oleh seorang yang masih bau kencur. Semua orang di Kota Kemewahan Kuno tahu kalau Jun Tianyu sangat mencintai istrinya. Kalau memang alasan yang dijelaskan oleh Jun Tianyu benar maka ini merupakan sebuah alasan yang cukup adil.      

Jun Tianyu tersenyum dan meneruskan kalimatnya, "Apakah Komandan Luo berpikir kalau aku akan bercanda tentang hal seperti ini? Ye Yuan berencana untuk datang mengobati penyakit kronis dirimu.. Tidak disangka ternyata bawahanmu ingin membunuhnya. Jadi tidak salah kan kalau aku datang untuk membersihkan 'tempat' mu ini?"     

Ekspresi wajah Luo Fang langsung berubah. Dia melihat sekilas ke arah mayat Song Pan lagi. Kali ini tidak ada simpati di hatinya untuk jenderal itu.      

Dia memang pantas untuk mati!      

Hanya sekarang dia masih belum percaya sepenuhnya dengan kalimat Jun Tianyun.      

"Benarkan orang yang kekuatannya masih di tingkat Pelintas Dewa ini mampu melakukannya?"      

Jun Tianyun langsung tertawa.      

"Ekspresi saat ini persis dengan apa yang aku lakukan ketika kali pertama dengan Adik Ye. Entah dia memang mampu atau tidak tidak tergantung dari kalimat yang aku ucapkan. Cobalah dan kau akan tahu."     

'Ini.....baiklah kalau begitu."     

"Apa? Kau berkata kalau Song Pan dibunuh oleh Jun Tianyun?" Gu Hong langsung terkejut hingga suaranya dan sikapnya langsung berubah begitu dia mendengar berita tersebut.      

"Benar. Song Pan belum sempat membunuh Ye Yuan ketika Jun Tianyun datang ke sana! Sepertinya dia memberikan si bajingan itu tanda pengenal," si pelayan menjelaskan.      

Gu Hong merasa kepalanya seperti akan meledak. Monster macam apa Ye Yuan itu? Bagaimana dia bisa membuat orang macam Jun Tianyun rela datang untuk menyelamatkannya?      

"Bagaimana bisa ada orang yang baru naik ke Dunia Tinggi mampu melakukan hal seperti ini? Bukankah istri Jun Tianyun sudah dinyatakan mati. Bagaimana bisa dia membuatnya hidup kembali?"      

Ekspresi Gu Hong terlihat begitu masam. Hasil ini terlalu jauh di luar harapannya.      

""Tidak hanya istri Jun Tianyun. Misi dari Keluarga Sun dan juga Komandan Utama mampu dia selesaikan semuanya. Salah satu mata-mata baru saja mengabarkan kalau selain tidak menyalahkan Ye Yuan, Komandan bahkan mengantarkan Ye Yuan dan Jun Tianyun sampai ke luar markas pasukan dengan senyum lebar. Ketiganya bahkan saling menyapa dengan panggilan akrab seolah mereka memang bersaudara."     

"......"     

Gu Hong tidak bisa berbicara apa-apa lagi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.