Dewa Obat Tak Tertandingi

Keberuntungan Sudah Berubah



Keberuntungan Sudah Berubah

0"Hehe, saudara Yu, apakah Guru ada di rumah?" Gu Hong tidak tahu malu bertanya.      
0

Gu Hong adalah seorang pelayan. Dia terbiasa melakukan hal yang memalukan; bahkan mungkin apa yang dilakukan lebih rendah dari apa yang bisa dilakukan oleh seorang Yu Ming.      

Seperti biasanya, dia takut kalau Gu Changsun marah dan tidak mengampuninya karena telah menghina Ye Yuan. Sekarang, dia tidak memiliki pilihan lain selain mendatangi pintu rumah Ye Yuan. Dia bahkan tebal muka dan memanggil Yu Ming dengan sebutan akrab.      

Yu Ming menyeringai ketika dia melihat sikap Gu Hong.      

"Bukankah yang datang ini Tuan Gu? Jangan memanggil orang rendahan macam aku ini Saudara Yu. Nanti kau ikut jadi orang rendahan!"      

Yu Ming sudah amat sangat marah terhadap Gu Hong. Dia menggunakan kesempatan ini untuk meluapkan emosinya.      

Gu Hong tidak peduli dengan jawaban sarkas Yu Ming. Dia masih terlihat ingin mengambil hati orang-orang di depannya.      

"Lihat apa yang kau katakan! Aku, Gu Hong, hanyalah seorang pelayan dari Keluarga Gu, aku juga orang termasuk orang miskin di Kota Kemewahan Kuno ini. Kenapa Adik Yu membuatku kesulitan seperti ini? Aku tahu kalau Adik Yu masih sakit hati karena peristiwa beberapa hari yang lalu. Hari ini, Kakakmu ini datang ke sini khusus untuk mencari Guru Ye. Selain itu tujuanku untuk datang ke sini adalah meminta maaf pada Adik Yu juga."     

Gu Hong memang memiliki keahlian untuk berbicara. Kalimat yang dia ucapkan sungguh mulus menghindar dari kejadian yang menimpa mereka beberapa hari sebelumnya.      

Kalau yang diajak bicara ini misalnya adalah anak muda yang masih belum berpengalaman maka dia pastinya sudah akan menumpahkan air mata, berterima kasih dan memanggil Gu Hong dengan sebutan Kakak.      

Hanya saja, Yu Ming meski memang miskin, dia masih bisa dikatakan sebagai seekor rubah cerdik. Tidak akan mudah bagi Gu Hong untuk mengelabui matanya dengan mudah.      

"Heh, Pelayan Gu jangan berkata seperti itu padaku! Katakan saja niatmu datang ke sini! Kalau tidak ada urusan maka pergi saja dari sini! Guru Ye sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk seorang pelayan sepertimu," Yu Ming berkata acuh tak acuh.      

Yu Ming merasa begitu lega setelah menumpahkan emosinya. Setelah beberapa hari dari kejadian memalukan yang dia terima dari Gu Hong beberapa waktu lalu, dia akhirnya bisa mengembalikan harga dirinya kembali.      

Bukankah hari itu kau menghinaku? Sekarang pergi jauh-jauh.      

Beberapa waktu berlalu, hubungan Yu Ming dan Ye Yuan kini sudah berubah jauh. Meski Ye Yuan tetap memanggilnya dengan sebutan Kakak, Yu Ming sadar betul kalau dia memiliki kemampuan yang amat jauh berbeda dengan Ye Yuan. Ini bisa dilihat dengan siapa saja orang yang ditemui oleh Ye Yuan.      

Jun Tianyun, Luo Fang, Sun Maosheng. Orang-orang ini adalah para pembesar yang tinggal di Kota Kemewahan Kuno. Siapa pun yang bertemu dengan mereka pastinya akan gemetar kakinya.      

Meski begitu, Ye Yuan masih memperlakukan Yu Ming dengan baik. Yu Ming melihat dengan jelas bahwa yang berubah hanyalah kondisi mentalnya. Cara Ye Yuan memperlakukannya tidak berubah sama sekali.      

Di mata Yu Ming, Gu Hong hanyalah seorang pelayan. Dirinyalah yang lebih unggul dari pada Gu Hong.      

Gu Hong datang ke kediaman Ye Yuan karena memang tidak memiliki pilihan lain. Dia sudah mempersiapkan diri untuk menjadi orang yang tidak tahu malu sebaik yang dia bisa.      

"Apakah Adik Yu masih belum tahu tujuanku datang ke sini? Aku datang ke sini untuk bertemu dengan Guru Ye dan mengundangnya datang ke rumah untuk mengobati penyakit Nona Tertua keluarga Gu. Apapun syaratnya silahkan katakan padaku."     

Sambil berbicara, Gu Hong mengeluarkan cincin penyimpanannya. Dia memberikannya pada Yu Ming. Dia berbicara dengan tatapan ingin menjilat.      

"Ini ada sedikit hadiah dariku. Tolong terimalah Adik Yu! Setelah masalah ini selesai, aku juga masih memiliki sesuatu untuk Adik Yu! Aku tahu kalau Adik Yu ini dekat dengan Guru Ye. Selama Adik Yu mau mengabaikan peristiwa yang sudah lalu maka kita bisa membicarakannya baik-baik bukan?"      

Gu Hong merasa hatinya sakit. Dia sudah mengerahkan segala yang dia miliki untuk memperbaiki hubungannya dengan Yu Ming. Ada seribu kristal murni kualitas rendah di dalam cincin penyimpanannya. Jumlah ini merupakan 1/5 dari seluruh tabungannya.      

Kristal dan poin jasa bisa ditukar. Ini juga bisa diartikan bahwa Gu Hong telah memberikan seribu poin jasa pada Yu Ming. Sebuah jumlah yang amat besar!      

Yu Ming menggunakan indera dewanya untuk memeriksa cincin penyimpanan ini. Dia mulai bersemangat mendapati apa yang ada di dalamnya.      

Orang ini pastinya amat berdarah-darah melakukan hal ini.      

Hanya saja, Yu Ming berpura-pura memperlihatkan wajah tak senang.      

"Ini.....Bukannya aku tidak mau membantumu hanya saja Guru Ye memang sangat sibuk!"      

Gu Hong menggertakkan giginya hingga terdengar suara. Dia mengambil cincin penyimpanan yang lain.      

"Adik Yu, aku juga tahu kalau Guru Ye itu sangat sibuk. Hanya saja, kau pasti tahu penyakit apa yang diderita oleh Nona Tertua kami. Menyelamatkan hidupnya itu jauh lebih berharga dibandingkan dengan membuat pagoda tujuh lantai. Aku hanya memiliki sedikit tabungan ini."     

Gu Hong menunjukkan ekspresi orang melarat, dan anehnya ini membuat Yu Ming senang. Dia menerima cincin penyimpanan itu. Ada banyak benda berharga di dalamnya. Nilainya mungkin sama dengan sekitar 500 poin jasa.      

"Baiklah kalau begitu. Karena Pelayan Gu sudah begitu tulus maka aku akan pergi untuk menemui Guru Ye. Apakah dia mau atau tidak untuk datang ke Keluarga Gu, itu bukan aku yang menentukan!" Yu Ming berkata dengan nada orang yang sedang kesulitan.      

"Tidak masalah, tidak masalah! Aku tahu kalau Adik Yu adalah orang kesayangan Guru Ye. Guru Ye pastinya akan mengabulkan permintaanmu!" Gu Hong bersemangat memuji Yu Ming.      

Yu Ming tentunya juga sangat senang diperlakukan seperti itu. Dulu, dia bersikap layaknya cucu Gu Hong. Sekarang keberuntungan itu sudah berbalik. Gu Hong lah yang bersikap demikian.      

Pencapaian ini sungguh menyegarkan bagi Yu Ming. Yu Ming lantas menyimpan dua cincin penyimpanan itu dan kemudian berbalik arah memasuki kediaman Ye Yuan. Begitu dia sudah menghilang dari pandangan Gu Hong, wajah lelaki tua itu langsung masam.      

'Huh! Orang bodoh! Beraninya kau bersikap kurang ajar di depanku! Apa kau sudah bosan hidup! Kalau masalah ini sudah selesai maka aku tidak akan diam saja melihatmu terlepas dari masalah ini. Aku bahkan akan membuatmu menghilang dari Kota Kemewahan Kuno!" Gu hong menggertakan giginya penuh kebencian.      

"Haha, ini sungguh memuaskan! Adik Ye, aku selalu berada di posisi orang yang kalah sepanjang waktu dan aku juga selalu bersikap menurut di depan orang-orang itu di kota ini. Setiap aku bertemu orang di kota ini, aku selalu membungkuk dan menaruh hormat di depan mereka. Sekarang, aku mendapat banyak untung dari hubunganku dan Adik Ye! Ini, lihatlah! Gu Hong memberikanku ini sebagai tanda bahwa dia ketulusannya. Kali ini dia sudah banyak kehilangan!"      

Begitu dia masuk rumah, Yu Ming langsung merasa dia seperti melayang di udara.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya kemudian berbicara sambil tersenyum.      

"Gu Hong memberikannya pada Kakak Yu. Simpan saja sendiri. Dia ingin membunuhku waktu itu, Bagaimana bisa aku membiarkannya lolos begitu saja? Apa yang sedang direncanakan dengan bersikap seperti ini?"      

Yu Ming agak malu mendengar ucapan Ye Yuan.      

"Ini.....aku juga tahu diri Adik Ye. Gu Hong memberikanku ini semua karena Adik Ye. Bagaimana bisa aku menyimpannya sendiri?"      

Ye Yuan tersenyum lagi. "Ambil saja. Tidak perlu berbicara seperti itu! Kalau kau memang menganggapku sebagai Adik maka ambil semuanya demi aku."     

Begitu mendengar perkataan Ye Yuan yang seperti itu, Yu Ming langsung menjawab, "Baik, baik, baiklah. Aku akan menyimpannya! Tapi...aku sudah tahu orang macam apa Gu Hong itu. orang ini bermuka dua. Dia tidak akan melakukan hal sebaik ini dengan tulus. Waktu itu dia bahkan mengirim Song Pan untuk membunuh Adik Ye! Kali ini memang dia tidak memiliki pilihan lain selain bersikap merendah di hadapan kita. Hanya saja, aku merasa dia nanti akan melampiaskan kemarahannya."     

Ye Yuan berkata sambil tertawa.      

"Gu Hong itu bukan orang penting. Dia tidak pantas untuk aku urusi sendiri. Kalau dia mau diam maka dia akan tetap hidup tapi kalau dia mau cari masalah, maka jangan salahkan aku kalau dia kenapa-napa."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.