Dewa Obat Tak Tertandingi

Telinga



Telinga

0Gu Hong gelisah memasuki rumah Ye Yuan. Sejujurnya, dia masih percaya diri menghadapi Yu Ming, tetapi untuk berhadapan dengan Ye Yuan itu masalah lain.      
0

Meski mereka hanya bertemu sebentar sebelumnya, akan tetapi dia merasakan anak ini meninggalkan kesan yang amat dalam baginya. Karena Ye Yuan mengatakan pada Yu Ming untuk membalas penghinaan Gu hong maka dia melakukannya.      

Waktu itu Gu Hong merasa kalau Ye Yuan hanya mengada-ada tapi sekarang dia sudah tahu kalau orang ini memang memiliki kemampuan dan kepercayaan diri. Waktu itu Ye Yuan tidak ikut berbicara karena dia merasa terlalu rendah untuk melakukannya.      

Dibandingkan ikut berdebat, Ye Yuan lebih baik menunjukkan kemampuannya. Begitu Gu Hong memasuki balai utama, dia melihat Ye Yuan duduk di kursi kehormatan. Di sampingnya ada Jun Tianyu dan Liu Yiru.      

Meski dia sudah lama mendengar tuntang hubungan baik Ye Yuan dengan Jun Tianyu dia masih terkejut melihat ketiganya duduk berdampingan seperti itu.      

Hanya dalam beberapa hari Ye Yuan berada di Dunia Tinggi, dia sudah bisa duduk setara dengan orang besar seperti Jun Tianyu. Sosok yang membuat orang-orang di kota gemetar hanya dengan mendengar namanya.      

"Gu Hong yang rendah ini menghadap Tuan Jun dan Guru Ye!"      

Di depan Jun Tianyu, Gu Hong benar-benar merendahkan posisi dirinya. Apa pun itu, dia memang sudah mempersiapkan diri untuk bersikap tidak tahu malu seperti ini.     

Kalimat pertama yang dia ucapkan ini sudah seperti lubang di keranjang.      

Jun Tianyun langsung mengendus tidak suka.      

"Apakah semua Pelayan Keluarga Gu itu tidak memiliki etika? Bagaimana bisa kau tidak memberi salam pada Guru Ye pemilik rumah ini? Untuk apa kau memberi salam padaku? Kalau bukan karena Adik Ye, istriku tidak akan selamat. Bukankah apa yang kau katakan ini membuatku seperti orang yang tidak tahu balas budi? Heh?"      

Kalimat tajam Jun Tianyun berhasil membuat lutut Gu Hong menjadi semakin lemas. Akhirnya, dia berlutut.      

"Tuan Jun, maafkan aku! Aku yang rendah ini...tidak bermaksud untuk menghinamu!' Gu Hong bahkan seperti ingin mati.      

Jun Tianyu adalah sosok yang amat mengagumkan di kota Kemewahan Kuno. Itulah kenapa kali pertama Gu Hong masuk ke rumah ini yang diberi salam penghormatan adalah Jun Tianyu.      

Tidak disangka apa yang dia lakukan ini menyulut kemarahan Jun Tianyun.      

Kau ini adalah petarung di tingkat Pencerahan Nirwana. Bagaimana bisa kau merendahkan dirimu di belakang orang yang kekuatannya hanya berada di tingkat Pelintas Dewa?      

"Huh! Kalau sekarang kau ini tidak berada di rumah Adik Ye maka kau pasti akan sudah mati! Di sini, yang berhak untuk menghukummu adalah Adik Ye. Dia adalah pemilik rumah ini jadi dia lah yang berhak!" Jun Tianyun berkata dengan nada dingin.      

Begitu Gu Hong mendengar pernyataan Jun Tianyun, bulu kuduknya langsung berdiri.      

Orang di depannya ini tidak pernah perlu alasan untuk membunuh seseorang. Kalau dia merasa ada orang yang pantas untuk mati maka dia akan membunuhnya.      

Sudah begitu banyak orang yang berhadapan dengan Jun Tianyun dan kehilangan nyawanya.      

"Guru Ye, aku ini memang pantas untuk mati! Pantas untuk mati! Aku mohon ampunilah aku!"      

Gu Hong bersujud dengan segala dayanya, sampai-sampai lantai yang ada di bawahnya seolah berlubang karenanya. Saat ini dia sama sekali tidak berani untuk menggunakan energi murni untuk melindungi dirinya. Tak lama kemudian, ada memar yang terlihat di dahinya.      

"Kakak Jun, Aku ini baru pindah ke rumah ini. Aku tidak bisa langsung membunuh orang di tempat ini. Nantinya aku bisa sial!" kata Ye Yuan tenang.      

Gu Hong sangat senang begitu mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Ye Yuan. Dia langsung berkata dengan cepat, "Terima kasih banyak Guru Ye! Dan terima kasih banyak aku ucapkan pada Tuan Jun untuk menyelamatkan hidupku!"      

Jun Tianyun hanya menanggapi dengan tenang,"Hukuman mati mungkin sudah lewat akan tetapi kau tidak bisa lewat begitu saja tanpa dihukum."     

Selesai berbicara, Jun Tianyun mengeluarkan jari pedangnya. Sebuah energi pedang qi melesat mengenai telinga Gu Hong.      

Gu Hong hanya merasakan telinga terasa dingin dan bahkan tidak berani untuk bereaksi karenanya.      

Kalau sampai jari pedang tadi miring sedikit maka kepalanya yang akan kena tebas dan meledak seperti semangka.      

Namun tak lama kemudian, dia merasa ada rasa sakit yang menusuk sampai ulu hatinya.      

"Ah! Telingaku!"      

Gu Hong menutupi telinganya yang sudah berlumuran darah segar. Dia amat kesakitan hingga bergulung-gulung di atas lantai.      

"Kalau kau buat masalah lagi maka kau pasti tidak akan bisa kembali pulang ke Keluarga Gu hidup-hidup meski Adik Ye tidak membunuhmu di sini."     

Suara Jun Tianyu terdengar seperti berasal dari neraka. Gu Hong yang tadi berguling-guling di atas lantai karena ketakutan langsung diam begitu mendengar suaranya.      

Gu Hong menutupi telinganya, menahan rasa sakit hingga tubuhnya gemetar. Meski begitu begitu dia hanya diam saja. Keringat dingin pun menetes dari dahinya, menetes ke arah telinga yang terluka hingga rasa sakitnya bertambah.      

Jun Tianyun bukanlah orang yang bodoh. Dia bisa mencari kesalahan orang. Baginya, Gu Hong orang yang tidak penting. Kalau dia membunuhnya maka dia pasti akan membunuhnya. Tapi kalau sampai Ye Yuan yang terkena akibatnya dari Keluarga Gu maka hasilnya justru tidak baik bagi Ye Yuan.      

Kehancuran Keluarga Tao membuat keluarga-keluarga yang ada di Kota Kemewahan Kuno menjadi lebih mawas diri.      

Beberapa tahun belakangan ini, ketiga keluarga besar di kota berkonsentrasi untuk mengembangkan diri. Kekuatan mereka naik drastis.      

Meksi Jun Tianyun tidak takut, dia sudah membuat perjanjian dengan Walikota untuk tidak membunuh petarung di tingkat Pencerahan Nirwana sesuka hatinya. Dia bisa melakukannya tapi setelah itu dia tidak bisa tinggal di kota Kemewahan Kuno ini.      

Jun Tianyu mungkin tidak peduli dengan sikap tiga keluarga besar di kota ini. akan tetapi, dengan Walikota, dia masih bersikap hormat. Ini karena Walikota itu sendiri dipilih oleh tanah suci. Meski Jun Tianyu sangat kuat dia masih berada di bawah kekuatan orang-orang di tanah suci.      

Itulah alasan kenapa Jun Tianyu memberikan hukuman yang ringan pada Gu Hong. Semua dia lakukan demi keselamatan Ye Yuan. Dia hanya mengambil telinga Gu Hong jadi Keluarga Gu tidak berbuat banyak untuk membalasnya.      

Gu Hong menghela udara yang menyesakkan dadanya.      

"Amarah Guru Ye juga sudah terlampiaskan. Setelah ini apakah Anda bisa melakukan sesuatu....untuk menyembuhkan Nona Pertama Keluarga Gu?"      

Ye Yuan sama sekali tidak merasa kasihan dengan Gu Hong. Dia sudah memendam keinginan untuk membunuh lelaki ini akan tetap karena dia berasal dari Keluarga Gu maka Ye Yuan harus bersikap hati-hati. Ye Yuan kemudian mengabaikan kekuatannya.      

Dengan adanya Jun Tianyu di sampingnya seperti maka Keluarga Gu sekalipun tidak akan berani untuk menantangnya.      

"Menyelamatkan orang itu tidak salah. Tapi kali ini apa yang akan aku lakukan berbeda dengan yang ada di dalam misi. Kau tahu sendiri kalau waktu itu aku sudah memberikan kesempatan padamu," kata Ye Yuan dengan santainya.      

Begitu Gu Hong mendengar kalimat Ye Yuan, matanya menyorotkan penyesalan. Seandainya waktu itu dia bersikap lambat terhadap Ye Yuan dan membiarkan pemuda ini melihat kondisi nonanya maka dia tidak akan sampai kehilangan muka atau sudah mendapatkan pujian dari kepala keluarga.      

Tak lama kemudian, rasa penyesalannya langsung berubah menjadi kebencian. Meski dia tidak berani menyentuh Ye Yuan. Gu Hong masih percaya diri kalau dia akan bisa menyakiti orang di sekitar Ye Yuan.      

Kalau sampai ini terjadi maka Gu Hong akan lebih bersemangatnya untuk membuktikan kalau dia itu tidak bisa dibuat marah.      

"Ini semua salahku! Apapun syaratnya..katakan saja Guru Ye."     

Meski dalam hati Gu Hong sudah sangat sakit hati dan pada akhirnya dia hanya bisa semakin dalam membungkuk.      

"Aku ingin meminta hak kepemilikan Keluarga Gu atas Balai Aroma Harum Semerbak dari Kota Kemewahan Kuno!" Ye Yuan berbicara dengan suara santai.      

"Apa! Balai Aroma Harum Semerbak!"     

Ketika Gu Hong mulai resah, lukanya kini semakin dalam terasa.      

"Benar!"      

"Guru Ye, ini ...ini terlalu...bisakah kau...mengganti persyaratannya?"      

Gu Hong sampai ingin sekali membunuh orang sekarang. Ye Yuan ternyata orangnya suka meminta bayaran yang terlalu tinggi. Meski Gu Hong tidak suka, posisinya sekarang ini dia harus banyak menahan diri. Kalau sampai dia meledak maka yang mati adalah dirinya.      

"Tidak ada negosiasi! Kalau kau tidak setuju cari orang lain saja!" Ye Yuan sama sekali tidak memberikan pilihan lain.      

"Aku...aku yang rendah ini tidak bisa memutuskan. Bisakah Guru Ye ..mengijinkan aku untuk kembali dan melaporkan hal ini pada Kepala Keluarga Gu?' kata Gu Hong.      

Ye Yuan menganggukkan kepala.     

"Aku tunggu sampai besok siang. Kalau sampai aku tidak mendapatkan jawaban maka tidak ada lagi pembicaraan selanjutnya."     

Gu Hong tidak berani tinggal lama-lama. Seraya menahan rasa sakit di telinganya, dia langsung bergegas pergi menuju rumah Keluarga Gu.      

Setelah Gu Hong tidak terlihat lagi, Jun Tianyu berbicara.      

"Adik Ye, apa yang kau minta di luar dugaanku. Apakah Adik Ye berniat untuk membuat sebuah aliran di Kota Kemewahan Kuno ini?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.