Dewa Obat Tak Tertandingi

Muridmu Ini Mohon Ijin Untuk Bertanding



Muridmu Ini Mohon Ijin Untuk Bertanding

0"Oh? Bertanding dalam tiga babak? Bagaimana caranya?" He Shuming bertanya sedikit tertarik.      
0

"Terserah kau yang memilih! Mari kita bertanding dengan cara prajurit melawan prajurit dan jendral bertarung dengan jendral. Kau bertarung melawanku! Kau bisa memilih dua Tabib Leluhur sampahmu untuk bertanding melawan kedua muridku," Ye Yuan berkata dengan nada santai.      

Hanya Ye Yuan sendiri yang bersikap santai karena yang lainnya terlihat tidak tenang.      

Bagaimana bisa seorang Tabib Penguasa membawa dua tabib Raja untuk bertanding melawan Tabib Suci beserta Tabib Leluhur?      

Anak ini tidak sedang gila kan?      

Selain itu, Ye Yuan juga meminta He Shuming untuk memilih hal apa yang akan dipertandingkan. Kalau He Shuming memilih satu bidang yang dikuasai dengan baik, bukankah Ye Yuan ini seperti sedang menawarkan kepalanya untuk dipenggal?      

"Haha, Ye Yuan, aku tahu kalau ini memang memiliki kemampuan! Tapi ingat kau akan menerima akibatnya dengan berani meremehkan kami dengan cara seperti ini! Apakah kau sengaja menggunakan cara seperti ini untuk membuatku meragukan kemampuanku sendiri sehingga dengan cara seperti ini kau bisa lolos?' He Shuming berbicara dengan tawa kerasnya.      

Ye Yuan tersenyum tipis.      

"Kau terlalu jauh berpikir! Bagaimana kalau seperti ini! Karena ini adalah sebuah pertandingan maka bagaimana kalau kita mempertaruhkan sesuatu?"     

He Shuming agak terkejut. Kalau dipikir-pikir anak muda ini memang serius.      

"Taruhan apa?"      

"Kalau sampai aku kalah kau bisa mengambil Paviliun Pengobatan Harum! Kalau kau kalah berikan aku 100 ribu poin jasa! Dengan cara seperti ini kau tidak akan kehilangan apa-apa. Bagaimana? Berani bertanding atau tidak?" Ye Yuan bertanya langsung.      

Qian menjadi resah begitu dia mendengar tawaran Ye Yuan.      

"Tidak mungkin! Pertandingan ini tidak adil. Ye Yuan, kau bertingkah seperti anak kecil saja."     

He Shuming tertawa keras.      

"Hahaha, Ye Yuan, sepertinya orang-orang mu masih meragukanmu!"      

Ye Yuan tak menghiraukan Qian. "Tidak peduli. Akulah yang memutuskan di sini."     

"Bagus! Karena kau sudah mengatakannya jadi kalau sampai tidak setuju maka semua orang pastinya akan menertawakan kami kan? Kalau kita bertanding maka kita pasti merasa kalau pihak kita sama sama benar kan? Maka carilah orang sebagai pihak netral di sini," He Shuming berbicara.      

"Aku yang akan menjadi mengetuai pertandingan ini! Bagaimana?"      

Suara dalam dan kuat terdengar dari keramaian. Semua orang menoleh mencari asal suara. Mereka melihat seorang lelaki setengah baya dengan pakaian bagus muncul dari keramaian. Dia bahkan datang bersama dengan seseorang. Ye Yuan mengenali lelaki ini. Dia adalah komandan utama pasukan penjaga kota, Luo Fang. Dan orang ini dikenal oleh semua orang di sini.      

"Yang Mulia Walikota! Kenapa anda sampai datang ke sini?" He Shuming bertanya terkejut akan melihat pemimpin Kota Kemewahan Kuno, Ying Tianya di sini.      

Ye Yuan pernah mendengar Jun Tianyu membicarakan orang ini. Bahkan orang sehebat Jun Tianyu saja sangat menjunjung tinggi si Walikota ini.      

Satu-satunya orang yang masih ditakuti oleh Jun Tianyu di kota ini adalah walikota Ying Tianya.      

Ying Tianya berjalan pelan keluar dari keramaian. Dia membawa aura orang yang berkuasa. Dia berbicara dengan senyum tipis.     

"Aku mendengar kalau ada orang baru bernama Guru Ye di kota ini. Dan aku juga dengar kalau Guru Ye ini juga sudah membuka toko pil obat di jalanan kota ini. Aku datang ke sini untuk melihat. Aku tidak menyangka ternyata Tabib Suci He sedang bertanding melawan Guru Ye di sini. Apakah aku boleh mengetuai pertandingan ini?"      

He Shuming langsung menjawab, "Aku akan sangat terhormat kalau Yang Mulia mau melakukannya."     

Ying Tianya menganggukan kepala dan melihat ke arah Ye Yuan.      

"Apakah Guru Ye keberatan?"      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.     

"Tidak."     

Ying Tianya tertawa. "Baiklah kalau begitu. Aku akan menyaksikan pertandingan antara dua tabib hebat di Kota Kemewahan Kuno ini. Apa yang akan kalian pertandingkan?"      

Orang-orang yang mendengar kalimat Ying Tianya jelas merasa bahwa penguasa kota Kemewahan Kuno ini mensejajarkan kedudukan antara Ye Yuan dan He Shuming.      

Bukankah Ye Yuan hanyalah seorang Tabib Penguasa? Bagaimana bisa dia membuat seorang walikota macam Ying Tianya ini mensejajarkannya dengan He Shuming?      

Ye Yuan hanya mengangkat pundaknya.      

"Tidak masalah. Terserah dia."     

Sikap Ye Yuan sungguh menyakiti harga diri He Shuming. Sepertinya dalam keadaan seperti ini, seharusnya orang yang bersikap santai adalah He Shuming bukannya Ye Yuan.      

Anak muda ini sungguh tahu bagaimana caranya menarik perhatian dan membuat dirinya menonjol.      

"Kalau aku sampai bertanding membuat pil obat dengan seorang Tabib Penguasa macam dirimu ini maka meski aku menang orang-orang akan merasa bahwa aku ini menindasmu! Bagaimana kalau kita bertanding dalam hal mengendalikan api?" He Shuming berbicara dengan senyum sinis.      

"Memalukan! Aku dengar kalau Tabib Suci itu paling bisa dalam hal ilmu mengendalikan api. Bukahkan ini lebih terdengar seperti menindas orang?"      

"Iya kau benar. Sungguh memalukan! Tapi kalau dipikir-pikir, Ye Yuan juga yang mulai. Dia itu bukannya hanya seorang Tabib Penguasa tapi sudah berlagak seperti Tabib Kaisar, terlalu santai. Kalau begitu kan dia juga harus memilih yang dia paling bisa."     

"Sebenarnya, sebagai seorang Tabib Suci, meski dia tidak memilih bertanding dalam hal pengendalian api, dia juga masih bisa menang melawan Ye Yuan kan? Ye Yuan saat ini itu seperti menggigit sesuatu yang tidak bisa dia kunyah. Kalau nanti dia kalah, dia harus kehilangan Paviliun Pengobatan Harum."     

He Shuming memiliki reputasi yang besar di Kota Kemewahan Kuno. Semua orang tahu kalau dia yang paling ahli dalam soal pengendalian api. Pilihannya untuk bertanding dalam bidang ini membuatnya terlihat seperti orang keji.      

Paviliun Pengobatan Harum membuat persiapan untuk pertandingan. Karena pengendalian api tidak memerlukan banyak barang maka, persiapannya cepat selesai. Qian masih terus mengomel. Dia sangat tidak suka dengan keputusan Ye Yuan. Meski dia tahu kalau Ye Yuan memang mampu akan tetapi dia merasa apa yang diputuskan ini terlalu beresiko.      

Siapa yang memiliki kemampuan biasa-biasa kalau dia memiliki gelar Tabib Suci? Selain itu, kalaupun Ye Yuan memiliki kemampuan yang amat luar biasa, lalu bagaimana dengan muridnya?      

Keduanya harus menghadapi dua Tabib Leluhur. Ren Dong dan Xiao Ruyan mendatangi Ye Yuan dengan langkah berat.      

"Guru, kami...kami..."     

Ye Yuan tersenyum sambil menepuk pundak Ren Dong.      

"Tak apa-apa. Anggap saja sebagai sebuah permainan. Kalian cukup menunjukkan diri kalian seperti kalian latihan seperti biasanya. Kalaupun kita kalah maka biarkan saja itu terjadi. Kita akan mulai lagi dari awal. Dengan kemampuan yang dimiliki Guru mu ini, Paviliun Pengobatan Harum tidak akan ada apa-apanya. Selain itu, kalau sampai murid-muridku itu tidak bisa mengalahkan para anjing kampung itu maka akan sangat memalukan."     

Di kehidupan dulunya dan sekarang, Ye Yuan hanya mengambil dua murid. Beberapa tahun belakangan ini, Ye Yuan sudah mengajari banyak hal pada mereka.      

Ye Yuan tahu betul perkembangan keduanya. Itulah kenapa dia percaya diri dengan kemampuan keduanya.      

Setelah berbincang, keduanya merasa sedikit lega meski kata-kata yang dikatakan oleh Ye Yuan sebenarnya tidak terlalu banyak berpengaruh pada keduanya.      

Mereka meyakinkan diri. Ye Yuan jauh lebih penting daripada Paviliun Pengobatan Harum. Keduanya kemudian saling berpandangan dan dalam hati-hati saling menyemangati.      

Semuanya sudah siap. Su Qide memulai. Dia melihat ke arah Ruyan dan Ren Dong dengan tatapan menghina.      

"Dua bayi! Jangan salahkan orang tua ini kalau nanti kalian kalah. Salahkan saja guru kalian itu! Tak apa kalau dia yang bodoh sendiri, tapi kenapa harus mengajak kedua muridnya juga!"      

Ren Dong tidak peduli mendengar perkataan Su Qide. Dia langsung menanggapi," Dasar orang kolot! Guru Ye hanya perlu satu jari untuk menghancurkanmu! Kita akan segera tahu siapa yang akan kehilangan muka di sini."     

Selesai berbicara, dia menoleh ke arah Ye Yuan.      

"Guru, muridmu ini mohon ijin untuk memulai pertandingan."     

Ye Yuan tersenyum. "Silahkan."     

Ye Yuan mengulurkan tangannya dan membuka telapak tangannya. Ada sebuah bunga teratai kecil yang muncul di sana. Ini merupakan wujud tiruan Si Api.      

Sekarang ini, pikiran Ye Yuan dan Si Api sudah terhubung. Selama Ye Yuan memiliki keinginan maka dia bisa meminjamkan energi murni api ini ke siapapun dan Si Api ini tidak akan menolak.      

"Ambillah. Beri si tua itu pelajaran."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.