Dewa Obat Tak Tertandingi

Menang Telak



Menang Telak

0"Adik Ren, kau bahkan bisa menang dengan standar yang seperti itu? Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi," kata Xiao Ruyan sambil menggerakkan bola matanya tidak percaya.      
0

Ren Dong menyentuh kepalanya dan menjawab dengan nada malu.      

"Kakak Xiao,aku juga tidak menyangka kalau kemampuannya seburuk itu."     

"Masuk akal. Aku juga berpikir kalau Tabib Leluhur pastinya memiliki kemampuan luar biasa dalam mengendalikan api. Aku tidak menyangka ternyata hanya segitu kemampuannya. Aku sangat cemas setengah hari ini."     

"Haha! Kau juga kaget begitu tahu kalau kemampuannya seperti itu. Aku saja merasa salah lihat. Bagaimana bisa kemampuan mengendalikan api seorang Tabib Leluhur serendah itu? Kakak Xiao bahkan memiliki kemampuan pengendalian api yang lebih unggul dariku.Kau pasti bisa menang dengan mudah."     

"Hehe, bahkan murid sepertimu saja bisa menang. Aku tidak akan membuat malu Guru."     

Perbincangan antara kakak adik seperguruan ini membuat orang yang mendengarnya diam tak bisa berkata apa-apa lagi.      

Mungkin hanya ada dua Tabib Raja yang berani berbicara tentang Tabib Leluhur seperti mereka ini.      

Ying Tianya melihat Ye Yuan dengan tatapan kagum. Ekspresi Ren Dong dan Xiao Ruyan terlihat tidak dibuat-buat. Sepertinya mereka memang tidak sadar kalau kekuatan mereka sehebat itu. Kalau muridnya saja memiliki kemampuan seperti itu lantas bagaimana dengan Ye Yuan yang merupakan guru dari keduanya?      

Penampilan Ren Dong tadi sungguh membuat orang terkesima. Kalau tidak melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, Ying Tianya mungkin tidak akan percaya kalau seorang Tabib Raja bisa memiliki keahlian dalam mengendalikan api setinggi itu.      

Ying Tainya pun menjadi tidak sabar menantikan kelanjutan pertandingan antara He Shuming dan Ye Yuan.      

Tepat pada saat ini, Xiao Ruyan muncul dan berbicara dengan jajaran para Tabib Leluhur yang ada di sana. Dia terlihat begitu percaya diri.      

"Hey, apakah ada yang lebih kuat dari sebelumnya? Keluarlah dan bertarunglah denganku. Kalau yang keluar sama dengan yang sebelumnya maka aku tidak mau bertanding."     

"..."     

Semua Tabib Leluhur yang ada di sini saling berpandangan begitu mendengar kalimat Xiao Ruyan. Tidak ada yang berani keluar untuk bertarung.      

Kalau mereka tidak melihat bagaimana Ren Dong dan Su Qide tadi bertarung mungkin mereka masih berani untuk mengajukan diri. Tapi, sekarang ini mereka tidak berani untuk mengeluarkan suara sedikitpun untuk menanggapi tantangan Xiao Ruyan.      

Mereka tadi mendengar kalau Xiao Ruyan merupakan kakak seperguruan Ren Dong. Tadi juga mereka melihat bagaimana gadis ini memandang rendah Ren Dong dan Ren Dong pun sama sekali tidak melawan.      

Itu menunjukkan kalau kemampuan Xiao Ruyan dalam mengendalikan api jauh ada di atasnya Ren Dong.      

Di antara para Tabib leluhur yang terkuat adalah Su Qide. Dalam kondisi seperti ini tidak ada yang berani untuk muncul keluar dan kehilangan muka di hadapan begitu banyak orang.      

"Apa? Kalau tidak ada yang maju maka akan aku putuskan kalau pihak Tabib Leluhur ini kalah," Ying Tianya berkata dengan santainya begitu melihat tidak ada orang yang maju dari pihak Tabib Leluhur.      

Xiao Ruyan tersenyum puas. Dia berbicara lagi, "Lupakan! Sepertinya kalian ini juga memiliki tingkat kemampuan yang sama dengan Su Qide. Bagaimana kalau aku akan menunjukkan kemampuanku dalam mengendalikan api di hadapan kalian semua. Kalau ada dari kalian yang mampu melakukannya maka anggap saja kalau perempuan yang ada di hadapan kalian semua ini kalah. Bagaimana?"      

Para Tabib Leluhur itu saling berpandangan dan merasa geram. Hanya saja mereka tidak berani untuk mengatakan sesuatu.      

Kali ini, tidak ada yang berani untuk keluar untuk menantang. Mereka lebih memilih untuk menanggung malu bersama-sama daripada sendirian.      

Di samping, raut wajah He Shuming sudah terlihat begitu geram. Dia merasa para tabib yang dibawa ini sama sekali tidak bisa diandalkan. Mereka ketakutan menghadapi anak kecil.      

"Karena kalian tidak ada yang mau berbicara, maka aku akan menganggapnya sebagai tanda setuju!"      

Selesai berbicara, membuka telapak tangannya. Sejumput api perlahan berubah menjadi sebuah bunga kecil. Tangan Xiao Ruyan kemudian bergetar berirama. Setelah itu , mulai bermunculan banyak bunga api di sana.      

Xiao Ruyan membuat kuntum-kuntum bunga api ini sambil menari. Dan kuntum-kuntum bunga api itu pun ikut menari dengan riang. Sekarang ini, Xiao Ruyan sudah terlihat seperti seorang peri bunga. Bunga api membuat dirinya terlihat semakin cantik.      

Untuk sesaat, semua petarung yang melihatnya justru merasa mati rasa memandangnya. Mereka belum pernah melihat ada orang secantik ini yang mampu mengendalikan api dengan gerakan yang begitu indah.      

Satu bunga api mungkin tidaklah seberapa. Bahkan tiga atau lima pun masih belum dianggap banyak. Xiao Ruyan menunjukkan ratusan kuntum bunga api dalam sekali gerakan dan pada saat yang bersamaan, dirinya masih bisa mengendalikan semuanya. Ini sungguh luar biasa!      

Tak lama kemudian, Xiao Ruyan berhenti. Kuntum bunga-bunga api kecil itu juga langsung hilang.      

Banyak orang yang masih terkesima dengan keindahan peristiwa yang tadi mereka saksikan dan belum terlihat biasa.      

"Terlalu... terlalu indah! Aku tidak pernah menyangka kalau seni pengendalian api yang biasanya terlihat tak menarik itu bisa dibuat seindah dan semegah itu!"      

"Kalau murid Guru Ye saja memiliki kemampuan seperti itu apalagi gurunya. Apakah keahlian Guru Ye jauh lebih mempesona?"      

"Aku ingin sekali menyaksikan bagaimana kemampuan Guru Ye dalam mengendalikan api. Hanya saja, Paviliun Pengobatan Harum sudah menang dua kali berturut-turut. Mungkin tidak akan ada lagi babak selanjutnya, kan?"      

Xiao Ruyan juga tidak membayangkan kalau apa yang ditunjukkannya hari ini membuatnya menjadi dewi di hari para petarung lelaki Kota Kemewahan Kuno ini.      

Setelah ini, mungkin ada banyak lelaki yang datang ke Paviliun Pengobatan Harum untuk melihat kecantikannya.      

"Tuan-tuan, apakah ada yang bisa meniru keahlian Nona Xiao dalam mengendalikan api?" Ying Tianya bertanya.      

Para Tabib Leluhur yang dimaksud terlihat canggung, mereka mengalihkan pandangan.      

Ren Dong saja sudah terlalu tinggi untuk mereka, apalagi Xiao Ruyan yang mampu menunjukkan kemampuan lebih hebat.      

Ying Tianya tersenyum tipis begitu mendapati tidak ada orang yang menjawab pertanyaannya.      

"Kalau begitu, babak kedua ini juga dimenangkan oleh Paviliun Pengobatan Harum! Pihak Guru Ye menang dua kali berturut-turut. Dengan melihat hasil ini aku rasa kita tidak perlu melanjutkan ke babak ketiga kan?"      

Raut wajah He Shuming tampak bingung namun dia tidak berbicara.      

Ye Yuan kemudian maju dan berbicara, "Tabib Suci He merupakan seorang tabib yang hebat. Mungkin, kemampuannya dalam mengendalikan api tidaklah buruk. Aku merasa kita tetap harus melanjutkan ke babak ketiga. Kalau kita berhenti di sini, aku rasa Tabib He justru tidak akan puas. Bagaimana kalau seperti ini, aku akan berperan menjadi muridnya dan menunjukkan keahlianku dalam mengendalikan api. Jika Tabib He mampu melakukannya maka anggap saja aku kalah. Bagaimana?"      

Kemunculan Ye Yuan kali ini merupakan sebuah tanda skakmat bagi He Shuming.      

Ying Tianya sedikit terkejut. Dia bertanya pada He Shuming.      

"Bagaimana menurut pendapat Tabib He?"      

Sebenarnya, He Shuming memiliki kemampuan mengendalikan api yang amat bagus. Dia lumayan bisa menunjukkan apa yang dilakukan oleh Xiao Ruyan tadi.      

Masalahnya adalah Xiao Ruyan adalah murid Ye Yuan. Kalau muridnya saja sudah memiliki keahlian setinggi itu lantas bagaimana dengan kemampuan gurunya?      

Hanya saja kalau dia sampai menerima kekalahan dengan cara seperti ini maka dia tidak akan bisa menerimanya.      

He Shuming merupakan orang dengan kedudukan tinggi di Kota Kemewahan Kuno. Kalau sampai dia kalah maka di mana dia harus menunjukkan wajahnya?      

He Shuming menggertakkan giginya. "Kalau bertanding ya bertanding saja! Siapa yang takut!"      

Ye Yuan tersenyum dan berkata,"Perhatikan baik-baik."     

Pemuda itu membuka telapak tangannya. Dan dengan sebuah hentakan, ada begitu banyak burung yang muncul dari sana, beterbangan di dalam Paviliun Pengobatan Harum.      

Burung-burung ini terlihat hidup. Bahkan matanya seperti memiliki nyawa. Kalau orang-orang ini tidak melihat sebelumnya maka mereka pasti menduga kalau burung-burung itu merupakan binatang hidup.      

Selain itu, burung-burung ini juga tidak terlihat sama. Tidak ada satupun yang terlihat mirip dan memiliki ukuran yang sama.      

Semua orang menghela nafas panjang. Berbeda dengan Xiao Ruyan, Ye Yuan langsung bisa memunculkan banyak burung dalam satu gerakan. Dari sini, bisa terlihat kalau kemampuannya dalam mengendalikan api memang sudah sangat tinggi.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.