Dewa Obat Tak Tertandingi

Jalan Bunga Teratai



Jalan Bunga Teratai

0Mereka melihat ada sebuah pelataran lebar terbentang di depan mata setelah memasuki gua kuno. Tak lama kemudian, ada seseorang yang merasakan ada sesuatu yang aneh.     
0

"He? Gua ini seperti sebuah dunia lain. Aku tidak bisa terbang di sini."     

Semua orang menjadi was-was ketika mereka mendengarnya. Mereka pun mengeluarkan sedikit energi murninya dan menemukan kalau mereka memang tidak bisa terbang.      

"Gua ini sangat aneh. Tidak heran meski Adikku kuat dia tidak bisa keluar dari sini!" Kata Ying Tianya dengan kerutan di dahinya.      

"Heh? Apa yang kau katakana, adik? Apa kau sedang membicarakan.. Xu Yan?" Pei Wenqiang terlihat terkejut.      

Ying Tianya mengangguk.      

"Adik Xu tidak sengaja menemukan gua ini dan terjebak di dalamnya. Aku tahu kalau dia ada di sini setelah menerima pesan suara batin dari dia."     

Pei Wenqiang pun terkejut.      

"Xu Yan memiliki kekuatan di atas kita tapi dia masih terjebak di sini..."     

Dari percakapan keduanya, semua orang pun menjadi cemas. Sepertinya gua tua ini memang bukan sembarang gua.      

Tidak ada yang tahu seberapa kuat Xu Yan. Kalau dari percakapan keduanya, sepertinya dia lebih kuat dari kedua walikota. Kalau Xu Yan saja terjebak di sini, berarti perjalanan ini memang tidak akan mudah.      

Ekspresi wajah He Shuming berubah. "Wali Kota Ying, kau tidak mengatakan kalau saudara Xu Yan lebih kuat darimu."     

Meski memang ada junior yang lebih kuat dari pada senior. Akan tetapi yang lebih umum adalah sebaliknya.      

Sebelumnya, ketika He Shuming mendengar kalau Adik walikota terjebak di dalam gua dan belum mati dia merasa bahwa gua tua ini mungkin tidak terlalu berbahaya. Itu yang membuatnya setuju ikut dalam perjalanan ini.      

Ying Tianya menjawab dengan nada tenang.      

"Aku tidak mengatakannya. Kau pun tidak bertanya kan?"      

"Kau!" He Shuming tersedak.      

Mata Pei Wenqiang berputar. Dia berkata sambil tersenyum.      

"Ying Tianya, ini salahmu. Kau setidaknya harus memberitahu baik dan buruknya suatu tempat yang sangat berbahaya ini sebelum masuk bersama pasukanmu. Bukankah dalam hal ini kau telah menipu banyak orang?"      

"Pen Wenqiang, tidak tahu malu!" Ying Tianya menjawab dengan mendengus tidak suka.      

Pen Wenqiang sengaja memulai pertikaian dan He Shuming bukanlah orang yang bodoh. Jadi dia tahu apa yang dimaksud. Kalimat yang diucapkan oleh Pei Wenqiang memang telah mengena tepat di ulu hatinya.      

Selain itu, dengan dialihkannya cerita seperti ini, He Shuming percaya kalau Ying Tianya sengaja tidak memberitahu kalau perjalanan ini memang berbahaya. Mungkin dia khawatir kalau Ye Yuan dan He Shuming tidak ingin ikut jika dia menjelaskannya di awal.      

Meski metode ini termasuk cara murahan namun akibatnya sangat berimbas.      

Sebenarnya, Pei Wenqiang tidak sedang menguji sikap He Shuming. Dia diam-diam memperhatikan raut wajah Ye Yuan. Hanya saja, dia tampak kecewa dibuatnya.      

Ye Yuan terlihat begitu tenang seolah dia tidak mendengar percakapan dirinya dan Ying Tianya. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda itu.      

"Baik, baik. semuanya tidak usah banyak bicara. Sekarang ini, jalan keluarnya pun sudah tertutup. Jadi kita seharusnya terus maju dan terus menjelajah gua ini. Kalau nanti kita menemukan jalan keluar maka baru kita akan membicarakan tentang hal ini."     

Luo Fang seketika ikut berbicara begitu merasakan atmosfer perjalanan terasa tidak baik.      

Mereka memang tidak memiliki pilihan lain selain maju terus. Tak lama kemudian, ada sungai besar yang muncul di hadapan mereka.      

"Ini.....kita semua tidak bisa terbang. Selain itu tidak ada jembatan di sini. Bagaimana kita bisa menyebrang?"      

Sungai besar terbentang di hadapan mereka tanpa jembatan. Sekarang ini, semua orang tidak bisa terbang. Apakah mereka harus berenang menyeberangi sungai?      

Tatapan mata Ye Yuan berkilat. Dia merobek ujung lengan pakaiannya dan melemparkannya ke atas air.      

Kain sutra pakaiannya sangat lembut dan ringan. Namun ketika jatuh di air, kain itu langsung menghilang, tenggelam ke dasar sungai.      

He Shuming langsung berseru, terkejut.      

"Air Lemah! Ini adalah Air Lemah! Terbentang sejauh 800 mil daratan pasir cepat dan dalamnya tiga ribu. Bulu angsa saja tidak bisa mengapung, alang-alang bunga catkin saja tenggelam sampai ke dasar."     

Begitu mendengar He Shuming berseru seperti itu, sikap semua orang langsung berubah.      

"Ada yang mengatakan kalau Air Lemah ini muncul dari tanah di ujung barat saja. Kenapa bisa ada di sini?"      

"Ada suatu legenda yang mengatakan kalau Air Lemah ini tidak bisa dilewati. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?"      

Semua orang saling berpandangan, bingung apa yang harus dilakukan.      

Pei Wenqiang berpikir sejenak. Pandangannya tertuju pada Ye Yuan.      

"Hei kau anak muda! Tadi kau tahu cara menemukan keanehan sungai ini. Kau pasti tahu cara untuk menyebranginya kan?"      

Ye Yuan hanya mengangkat pundaknya.      

"Kalian yang petarung di tingkat Pencerahan Nirwana saja bingung. Apalagi aku yang masih di tingkat Pelintas Dewa."     

Pei Wenqiang melihat Ye Yuan dengan tatapan mata marah. Dia kemudian berkata dengan senyum sinisnya.      

"Jika kau tidak memiliki cara maka kau memang tidak berguna. Kenapa aku tidak sekalian melemparmu ke dasar sungai?"      

Dia menoleh ke arah Jun Tianyu.      

"Jangan menatapku seperti itu. Meski aku ini sangat kuat, aku ini belumlah pantas menjadi lawan kami! Dan lagi kalau kau berniat untuk menyerangku, kau pun mungkin bukanlah lawanku juga!"      

Pei Wenqiang tahu kalau rombongan Ying Tianya terbagi menjadi tiga kekuatan. Yang pertama adalah kelompok Ying Tianya, kedua kelompok He Shuming dan yang terakhir adalah Ye Yuan.      

Dari ketiga kelompok ini, kelompok Ying Tianya memiliki kekuatan paling besar. Kelompok Ye Yuan yang hanya beranggotakan dia dan Jun Tianyu yang terlihat paling mudah untuk dipermainkan.      

"Huh! Apa kau kira aku ini orang yang hanya tahu makan nasi dan tidak bisa berbuat sesuatu?" kata Ying Tianya.      

Pei Wenqiang tertawa.      

"Si Tabib Suci itu sudah tidak percaya padamu lagi. Kalau kau sampai menyerangku sekarang, kemungkinan kau tidak akan menang! Jadi, diam saja."     

"Kau!" Ying Tianya amat sangat tersinggung dengan perkataan Pei Wenqiang.      

Tatapan matanya terarah ke He Shuming. Tabib Suci itu memang tidak memiliki niat untuk mencampuri urusannya.      

Dari sini terlihat jelas kalau kelompok He Shuming memang sudah tidak mendukungnya. Kalau sampai mereka bertarung, He Shuming mungkin berbalik mendukung Pei Wenqiang.      

Pei Wenqiang menoleh ke arah Ye Yuan kembali.      

"Bagaimana? Kau belum menemukan caranya? Ying Tianya sudah menipumu jadi dia memang sudah tidak berniat baik dari awal. Apakah kau masih akan tetap bekerja untuknya?"      

Ye Yuan melihat sekilas ke arah Pei Wenqiang.      

"Jalannya ada di bawah kakimu. Hanya saja kau tidak melihatnya."     

"He? Apa maksudnya?"      

Sambil berbicara, Pei Wenqiang merundukkan kepalanya dan melihat kalau dirinya ternyata menginjak sebuah diagram sebuah bunga teratai.      

"Gunakan kekuatanmu menginjaknya!" kata Ye Yuan.      

Pei Wenqiang hampir saja menghentakkan kakinya namun berhenti.      

"Kau saja yang melakukannya."      

Ekspresi Jun Tianyu langsung berubah begitu mendengar kalimat Pei Wenqiang.      

"Biarkan aku saja yang melakukannya."      

Ye Yuan menghentikan langkahnya dengan sebuah gerakan tangan. Kakinya dihentakkan.      

Krek..     

Tak lama kemudian, ada sebuah pemandangan yang membuat semua orang terkesima.      

Di atas Sungai Air Lemah yang besar, tangga bunga teratai muncul satu persatu. Posisi bunga-bunga teratai ini tidak teratur tapi jarak antara satu bunga dengan yang lainnya sejauh satu langkah.      

Jalan yang terbentang dari bunga teratai memanjang sepanjang lebar sungai menuju ke seberang.      

"Ini.....siapa yang memiliki gua tua ini? Dia memiliki cara yang sangat mistis! Dengan menggunakan pijakan bunga teratai ini kita bisa sampai di seberang sungai."     

Para petarung di tingkat Tanpa Ikatan menjadi sangat gelisah. Mereka mengangkat kaki dan ingin segera menguji apakah bunga-bunga teratai ini kuat atau tidak.      

"Jangan diinjak!" Ye Yuan berteriak namun sudah telat.      

Si petarung tanpa ikatan itu sudah terlanjur menginjak teratai dan tercebur ke dalam sungai Air Lemah!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.