Dewa Obat Tak Tertandingi

Kata Yang Sudah Diucapkan Tidak Bisa Ditarik Kembali



Kata Yang Sudah Diucapkan Tidak Bisa Ditarik Kembali

0"Keluarga Gu? Jadi tempatku ini sebelumnya miliki keluarga Gu?" Ye Yuan mengerutkan dahinya sambil bertanya.      
0

Pei Wenqiang terlihat agak kikuk menjawab pertanyaan Ye Yuan. Dia menganggukkan kepalanya. Dia jelas tidak menyangka kalau anak dari Keluarga Gu sampai berani membuat kerusuhan seperti ini.      

Ye Yuan hanya melirik Pei Wenqiang tanpa mengatakan sepatah kata apa pun. Pei Wenqiang pintar bermain pikiran jadi Ye Yuan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lelaki ini.      

Meskipun sebelumnya Ye Yuan menyelamatkan Gu Qing, hubungannya dengan Keluarga Gu tidak bisa dikatakan dalam keadaan baik-baik saja. Sekarang ini, Paviliun Pengobatan Harum banyak mendulang emas, akan tetapi kalau ditelusuri dari awal, tempat ini sebenarnya juga pemberian dari Keluarga Gu. Bukanlah hal yang aneh jika Keluarga Gu saat ini sedang iri dengan pencapaian Ye Yuan.      

Apa yang dilakukan oleh Pei Wenqiang dengan memilih Ye Yuan sebagai wakil dari Kota Kemewahan Kuno untuk ikut dalam pertandingan pemilihan Setara-Anak Tanah Suci membawa keuntungan besar buat Ye Yuan. Akan tetapi di sini lain, ini membuat hubungan antara dua kekuatan besar di kota ini menjadi tegang. Sementara Pei Wenqiang , dalam situasi seperti, bisa berleha-leha mengikuti angin berhembus.      

Cara menyulut pertikaian macam ini bukanlah sesuatu hal yang keji. Para pemimpin memang suka melakukannya dengan tujuan untuk menyeimbangkan pengaruh kekuatan besar dalam wilayahnya.     

Ye Yuan tentu saja paham dengan apa yang dilakukan Pei Wenqiang menyulut pertikaian macam ini.      

Pei Wenqiang merupakan orang baru di kota Kemewahan Kuno. Tidak salah baginya untuk memainkan trik macam ini. Ye Yuan sama sekali tidak mempermasalahkan lelaki ini dalam soal beginian.      

Ye Yuan tahu betul kalau Pei Wenqiang tidak melakukan hal seperti ini justru sangat aneh. Dia hanya mengambil sedikit keuntungan. Selain itu, nilai yang didapatkan dengan memberikan satu kursi dalam pertandingan ini melebihi dari permasalahan yang muncul akibat dia memberikan satu tempat pada Ye Yuan.      

Jika Lembah Cahaya Senja Merah Tua memang menyimpan banyak harta karun maka yang untung besar pun nantinya adalah Ye Yuan.      

Trik murahan yang dilakukan oleh Pei Wenqiang ini tidak perlu dia besar-besarkan.      

Ye Yuan hanya sekilas menatap Pei Wenqiang.     

"Yang Mulia walikota tidak perlu repot-repot mengatasi orang macam ini. Aku yang akan mengusirnya. Meski begitu....kau tidak mengambil contoh."     

"Uhuk, uhuk, uhuk! Tidak usah dijadikan contoh! Tentu saja tidak! Ye Yuan, kau tidak perlu melakukan hal macam ini untukku. Gu Hua memiliki kekuatan yang lumayan cukup. Dia masuk tiga besar dari seluruh anak muda yang kekuatannya paling kuat di sini," kata Pei Wenqiang.      

Sebelum datang ke Paviliun Pengobatan Harum, Pei Wenqiang tidak menyangka kalau Ye Yuan memiliki lencana emas milik Perusahaan Dagang Takdir Surga. Tanda lencana itu merupakan tanda yang menyimbolkan kalau status Ye Yuan sangatlah jauh dari Gu Hua. Trik semacam ini sepertinya terlalu berlebihan.      

Cara yang digunakan oleh Pei Wenqiang sebenarnya bukan cara yang biasa. Baru beberapa hari ada di Kota Kemewahan Sejati ini dan dia sudah tahu kekuatan-kekuatan besar yang ada di sini. Dia juga tahu betul kekuatan dari para petarung muda.      

Tiga kuota yang ditawarkan oleh tanah suci merupakan kesempatan besar. Tidak mungkin Pei Wenqiang begitu saja memberikannya pada semua orang. Ini karena jika mereka kalah nantinya maka dia yang akan malu.      

Selain itu, meski keluarga termasuk salah satu keluarga kuat namun mereka juga punya musuh di wilayah tanah suci.      

Kalau dia sampai tidak serius menangani urusan yang berkaitan dengan tanah suci ini maka, dia sendiri yang akan kena akibatnya.      

Selain diberikan pada Ye Yuan, dua kursi lainnya dia berikan pada petarung muda lain melalui proses pemikiran yang lama.Salah satu kuota bahkan diberikan kepala anak muda yang bukan berasal dari keluarga aristokrat yang memiliki kekuatan besar.      

Gu Hua yang saat ini sedang ada di luar memang memiliki kekuatan yang cukup hebat. Namun untuk membalas kebaikan Ye Yuan, Pei Wenqiang harus menyingkirkannya.     

"Ye Yuan, keluar kau! Kau ini kan pembuat pil, kenapa kau mau ikut-ikutan para petarung? Pergi kau dari kota ini! Kalau kau sampai ikut maka kau akan membuat malu seluruh kota ini..!"      

Gu Hua berteriak di luar Paviliun Pengobatan Harum. Kalimat yang diucapkannya semakin ngawur dan tentu saja menarik perhatian orang-orang yang lewat untuk melihatnya.      

Awalnya, orang-orang ini agak bingung. Mereka menyangka kalau Keluarga Gu iri dengan kesuksesan yang dimiliki oleh Paviliun Pengobatan Harum. Itulah kenapa mereka datang untuk membuat kekacauan.      

Setelah mereka mendengarkan kata-kata Gu Hua, mereka jadi tahu bahwa alasan keributan ini bukanlah karena rasa iri ini.      

"Ye Yuan itu bukannya tabib ya? Untuk apa dia ikut pertandingan pertarungan antara petarung? Meski memang hadiah yang ditawarkan di dalam Lembah Cahaya Senja Merah Tua memang sungguh menggoda namun dia sepertinya tidak memiliki kemampuan untuk memenangkan tempat pertama!"      

"Benar! Tabib itu seharusnya pada tempatnya, mempelajari ilmu pengobatan dengan benar. Tapi lihat dia, sekarang Ye Yuan bahkan ingin ikut dalam pertandingan bertarung? Bukankah ini namanya mengambil kesempatan orang lain yang lebih mampu?"     

"Gu Hua ini memiliki kekuatan di tingkat kelima Tanpa Ikatan. Selain itu, dia banyak menguasai konsep ilmu bela diri. Kekuatannya juga termasuk dalam tiga besar semua petarung muda yang ada di kota ini. Tidak baik bagi Ye Yuan mengambil kesempatan orang lain dengan cara seperti ini. Pantas saja Gu Hua begitu murka!"      

Begitu orang-orang melihat keadaan Gu Hua, mereka langsung berpikir kalau Ye Yuan sepertinya memang sengaja untuk menghina pemuda tersebut.      

Apa yang dilakukan oleh Ye Yuan ibarat dia mengambil jamban orang lain namun dia tidak menggunakannya.      

Tepat pada saat ini, satu rombongan orang keluar dari Paviliun Pengobatan Harum. Orang yang berada paling depan adalah Ye Yuan.      

Begitu Gu Hua melihat Ye Yuan keluar, dia menjadi senang sekali.      

"Ye Yuan, akhirnya kau keluar juga. Aku kira kau ini akan menjadi penyu pengecut sepanjang hidupmu! Karena kau sudah ada di luar jadi mari kita langsung bertarung! Mari kita tunjukkan pada semua orang siapa yang sebenarnya berhak untuk menjadi walikota Kemewahan Kuno ini!" kata Gu Hua dengan senyum sinis.      

Ye Yuan hanya menjawab dengan senyum tipis. "Kau benar ingin bertarung denganku?"      

"Tentu saja! Menurutmu, aku sedang bercanda di depan banyak orang seperti ini? Kalau kau memang tidak berani bertarung, serahkan kursi kuota itu padaku! Yang Mulia walikota, aku tahu kalau kau ini memiliki hubungan baik dengan Ye Yuan. Namun jika sudah berurusan dengan nama baik Kota Kemewahan Kuno, aku tidak bisa mundur begitu saja."     

Gu Hua terlihat seperti orang yang sedang menjunjung nilai kebenaran di atas mimbar tinggi. Bahkan Pei Wenqiang pun kehabisan kata-kata untuk membantahnya.      

Ye Yuan hanya menghela nafas.      

"Baiklah kalau begitu! Aku akan bertarung denganmu. Bersiaplah!"      

Gu Hua tidak menyangka kalau Ye Yuan langsung menyanggupi tantangannya. Dia sudah mulai mengumpulkan energi murninya. Tepat pada saat ini, leher Gu Hua terasa dingin. Ada sebuah pedang panjang yang sudah menekan lehernya.      

"Kau sudah mati!" Suara Ye Yuan terdengar seperti suara hantu di telinga Gu Hua.      

Baru sekarang ini, orang-orang yang berada di sekitar ikut bereaksi. Ye Yuan ternyata sudah ada di belakang Gu Hua tanpa ada yang tahu sejak kapan.      

Dengan posisi seperti ini, Ye Yuan bisa saja mengayunkan pedangnya dan memenggal kepala Gu Hua. Jadi tidak heran kalau dia berkata Gu Hua sudah mati.      

Ekspresi wajah Pei Wenqiang terlihat begitu serius. Dia sulit mempercayai apa yang dilihat olehnya. Meski dia mampu mengejar Ye Yuan, namun dia memutuskan untuk diam saja.      

Hanya saja, dia merasa sangat ganjil mendapati seorang petarung di tingkat Pelintas Dewa macam Ye Yuan memiliki kecepatan seperti kilat. Apakah Ye Yuan memang memiliki kekuatan yang amat hebat?      

"Ye Yuan, kau ini seperti ular! Sungguh licik sekali kau menyerangku dengan cara seperti ini!" kata Gu Hua sambil menggertakkan giginya.      

Gu Hua sendiri tidak menyangka kalau Ye Yuan memiliki kekuatan sebesar ini. tadinya, Ye Yuan jelas-jelas menggunakan kesempatan untuk bergerak terlebih dahulu.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Begitukah? Baiklah, aku akan memberikanmu lima kesempatan! Selama kau bisa menghindari serangan pedangku ini maka aku akan menyerahkan kuotaku padamu. Bagaimana?"      

Gu Hua tentu senang sekali mendengar tawaran Ye Yuan.      

"Kau sudah berkata ya! Jangan sampai kau menyesal kalau itu sampai terjadi!"      

Meski Gu Hua tidak ingin mengucapkannya secara terang-terangan, Pemuda itu sebenarnya mengakui kekuatan Ye Yuan dalam hati. Mungkin, dia tidak akan mudah untuk mengalahkan Ye Yuan.      

Meski begitu, Gu Hua juga percaya kalau dirinya bisa menghindar dari serangan pedang Ye Yuan. Karena Ye Yuan sudah menawarkan diri untuk menghancurkan dirinya maka Gu Hua pun tidak menyia-nyiakannya.      

Meski nanti orang-orang berpikir kalau Gu Hua menang dengan cara yang tidak benar, dia tidak peduli. Yang penting dia bisa mendapatkan satu kuota untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Setara-Anak Tanah Suci.      

Ye Yuan tersenyum mendengar kalimat Gu Hua.      

"Apa yang sudah dikatakan tidak mungkin bisa diambil kembali, bahkan oleh kekuatan empat kuda sekali pun."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.