Dewa Obat Tak Tertandingi

Mempermalukan



Mempermalukan

0Begitu para petarung tingkat Ketujuh Tanpa Ikatan satu persatu naik panggung pertarungan, pertandingan menjadi semakin sengit. Semua petarung yang mampu bertahan sampai hari ini merupakan petarung hebat. Namun begitu mereka berhadapan dengan petarung di tingkat Ketujuh, kekuatan mereka yang memang lebih rendah akhirnya menjadi faktor penentu kekalahan.      
0

Tepat pada saat itu, Xiang Hao akhirnya sudah tidak tahan lagi dan ingin ikut bertarung juga. Dia tahu betul kalau dia tidak bergerak sekarang maka nanti dia sudah tidak memiliki kesempatan untuk menang.      

Xiang Hao naik untuk melawan pemenang salah satu arena pertarungan sejak kemarin. Lawannya memiliki kekuatan di tingkat Keenam Tanpa Ikatan sama dengan dirinya.      

"Saudara Ye, apa kau tidak ingin ikut bertarung juga? Semua teman-teman dari Kota Alang-Alang Bersih sudah maju sebelumnya," Mu Yun berbicara pada Ye Yuan.      

Ye Yuan menjawab sambil tersenyum.      

"Bukankah Saudara Mu Yun juga masih diam di sini? Sepertinya kau juga masih sangat percaya diri dengan kemampuanmu."     

"Haha, bukankah ini juga karena Pil Yang Suya Agung Surgawi yang kau buat? Tanpa pil itu aku tidak akan sepede ini," Mu Yun berbicara sambil tertawa.      

"Oh? Kalau begitu apakah Saudara Mu yakin akan bisa mendapatkan satu tiket ke babak final?"      

Mu Yun menjawab sambil tersenyum kecut.      

"Bagaimana mungkin aku bisa yakin menjawabnya. Aku sadar bahwa ada beberapa peserta yang datang ke kota Ye memiliki kekuatan yang tidak biasa. Aku hanya akan berusaha sebisanya untuk bertarung nanti."     

Ye Yuan tersenyum. Pandangan matanya mengedar ke arah panggung di mana Xiang Hao berada.      

"Aku tidak menyangka kalau Xiang Hao yang sifatnya congkak ternyata memiliki kekuatan yang tidak biasa. Sepertinya dia sudah mengalahkan pemenang dari arena panggung di sana."     

Banyak orang yang tidak menyukai sikap jumawa Xiang Hao. Bahkan Mu Yun sekali pun tidak senang, apalagi Ye Yuan. Akan tetapi, kekuatan anak muda itu ternyata cukup kuat. Dia sudah mengalahkan si pemenang arena panggung pertarungan hingga tidak mampu untuk membalas serangannya lagi.      

Tak lama kemudian, lawan Xiang Hao menyerah. Xiang Hao menjadi pemenang baru tempatnya berdiri. Dia menjadi bersemangat dan antusias untuk beberapa saat di atas panggung.      

Pei Wenqiang sampai heran begitu dia mendapati situasi tersebut.      

"Anak ini bersikap begitu gegabah! Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu? Dia baru menang satu pertarungan! Tanpa kekuatan yang cukup, lebih baik dia sedikit merendah. Anak ini sedang mengundang masalah."     

Ye Yuan, Mu Yun dan yang lainya langsung tertawa begitu mendengar celoteh Pei Wenqiang.      

Di samping mereka, Wu Jianqing melihat tingkat Xiang Hao dengan ekspresi tidak suka.      

"Beraninya dia memamerkan sedikit kekuatannya itu! Sepertinya Pei Wenqiang ini memang sudah tidak memiliki petarung bagus lagi. Peng Yan, naiklah dan hajar si sampah itu untukku!"      

Peng Yan agak tertegun mendapati perintah Wu Jianqing.      

"Naik? Sekarang? Bukankah ini....akan merugikanku?"      

Wu Jianiqing menjawab sambil mendengus kesal.      

"Kau akan bisa memenangkan ratusan pertarungan dengan kekuatan yang kau miliki! Jangan pikirkan hal kecil macam itu. Kau harus melihat lebih jauh! Lawanmu itu bukanlah sampah-sampah yang ada di sini melainkan para petarung jenius yang nantinya akan maju ke babak final. Kau akan untung jika bertarung sedikit lebih banyak."     

Mata Peng Yan langsung berbinar. Dia membungkuk di hadapan Wu Jianqing.      

"Peng Yan bisa sampai pada tahap seperti ini juga karena jasa Yang Mulia Wali Kota Wu Jianqing."     

Wu Jianqing menganggukkan kepalanya.      

"Kekuatanmu sekarang ini masih sedikit lemah dibandingkan para petarung yang bisa maju ke babak final. Kalau aku ingin naik tingkat maka setidaknya kau harus bisa mencapai level Yang Wenmioa. Pergilah, asah kekuatanmu!"      

Ekspresi wajah Peng Yan semakin terlihat serius. Matanya tertuju pada Yang Wenmia yang masih berdiri sendirian.      

Kekuatan Yang Wenmiao membuat orang lain tidak berani untuk melawannya.      

Peng Yan melompat ke arah panggung di mana Xiang Hao menunggu lawannya. Begitu melihat Peng Yan, Xiang Hao nampak langsung lesu.      

Kekuatan Peng Yan sangat kuat. Dia bukanlah tandingan saat ini! Awalnya, Xiang Hao berpikir kalau dirinya mungkin akan bisa menikmati kemenangannya ini lebih lama di atas panggung. Tidak disangka ternyata ada orang yang sudah mengincarnya.      

"Mana yang kau pilih? Menyerah atau aku yang akan menghajar mukamu sampai babak belur?" Pen Yang berbicara sambil menunjukkan ekspresi wajah menghina.      

Wajah Xiang Hao langsung berubah menjadi merah padam. Orang ini sungguh sombong. Dia terang-terangan sedang mempermalukannya.      

"Bukankah kau ini petarung di tingkat Ketujuh? Bagaimana bisa kau begitu congkak? Kalau kau memang bisa, ke sini kau serang wajahku!" Xiang Hao berkata sambil menyunggingkan senyum sinis. Xiang Hao masih begitu percaya diri dengan kemampuannya. Meski nanti katakanlah dia tidak bisa memenangkan pertarungan setidaknya dia akan bertahan supaya tidak benar-benar kalah.      

Peng Yang menggelengkan kepalanya.      

"Aku belum pernah mendengar permintaan seperti yang kau ucapkan. Baiklah kalau begitu, aku akan melakukan apa yang kau inginkan!"      

Selesia berbicara, tubuh Peng Yan berayun. Tak lama kemudian ada 19 tubuh Peng Yan yang tersebar di atas arena panggung pertarungan.      

Raut wajah Xiang Hao langsung berubah. Dia menggunakan kekuatan jiwa dewanya untuk mengetahui Peng Yan yang asli namun tidak bisa.      

"Kau tidak perlu cari mana yang asli. Setiap tiruan merupakan bentuk jasmani tibuhku. Kau tidak akan bisa menemukannya. Bersiaplah menerima seranganku1" Peng Yan berkata dengan santainya.      

Suara belum juga hilang ketika ke 18 tubuh Peng Yan kini menyerang Xiang Hao bersamaan. Peng Yan sendiri saja sudah sulit dilawan. Bagaimana bisa dia menghadapi 18 Peng Yan.      

Xiang Hao mulai tergopoh-gopoh menghadapi begitu banyak Peng Yan. Tak lama kemudian dia tidak bisa bertahan.      

Duar!      

Salah satu kaki Peng Yan mendarat di wajah Xiang Hao yang langsung membuat pemuda itu ambruk di atas panggung.      

"Ouh! Lepaskan aku!"      

Xiang Hao tidak menyangka kalau Peng Yan sungguh kuat. Dia langsung kalah begitu bertarung dengannya.      

Namun ketika dia akan mengucapkan kata menyerah, kaki Peng Yan menginjak wajahnya sehingga dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.      

"Heh? Apa yang kau katakana tadi? Aku tidak bisa mendengarnya," kata Peng Yan sambil tertawa lebar.      

"Aku mengaku..."     

Peng Yan menggunakan kaki satunya lagi untuk menginjak wajah Xiang Hao sehingga pemuda itu tidak bisa mengucapkan apa pun.      

Di bawah panggung, wajah Pei Wenqiang sudah merah padam seolah wajahnya sendiri yang terinjak oleh Peng Yan.      

"Ini namanya menindas sorang! Keterlaluan1"      

Pei Wenqiang sangat marah. Apa yang dilakukan Peng Yan merupakan sebuah tamparan yang sengaja Wu Jianqang arahkan pada wajahnya.      

Ada begitu banyak walikota di sini. Semuanya menggunakan cara-cara licik. Malu itu bukan sesuatu yang patut dibanggakan apagi kali ini wajah Pei Wenqiang dipermalukan seperti ini.      

Ketika Wu jianqiang melihat Xiang Hao yang sudah seperti lumpur, dia justru tertawa terbahak-bahak.      

"Hahaha! Petarung tingkat Keenam Tanpa Ikatan macam apa yang dibawa oleh Pei Wenqiang! Dia bahkan tidak bisa berbicara dalam cengkeraman tangan Peng Yan."     

Kali ini, ada beberapa walikota yang memiliki hubungan baik dengan Wu Jianqing datang untuk memberikan ucapan selamat.      

Semua orang tahu bagaimana kuatnya Peng Yan. Bahkan di antara petarung di tingkat Ketujuh lainnya, dia termasuk yang paling menonjol. Dia pastinya tidak akan kesulitan untuk mendapatkan satu kursi di babak final.      

"Wali Kota Wu, selamat! Aku tidak menyangka kalau Kota Wenahi memiliki seorang petarung muda yang amat kuat!"      

"Wali Kota Wu, selamat! Peng Yan ini mungkin yang terkuat di bawah yang Wenmia. Dia tidak akan kesulitan untuk mendapatkan tiket ke babak final."     

Wu Jianqing tampak begitu senang mendapatkan banyak ucapan selamat. Penampilan Peng Yan membuatnya merasakan kemenangan besar.      

Sekarang ini, di atas panggung, Xiang Hao masih belum bisa mengatakan kalimat menyerah. Menurut peraturan, pemenang ditentukan jika pihan lawan mengucapkan kalimat menyerah.      

"Peng Yan keterlaluan! Xiang Hao sudah ingin menyerah namun dia tidak membiarkannya untuk berbicara! Dia justru mempermalukan Xiang Hao sejauh itu!"      

Meski Mu Yun tidak menyukai Xinag Hao namun dia tidak tahan juga melihat bagaimana Peng Yan menindas Xiang Hao dengan cara seperti itu.      

Tak lama kemudian, Mu Yun merasakan ada udara yang berhembus dari samping telinganya. Ye Yuan sudah hilang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.