Dewa Obat Tak Tertandingi

Kambing Hitam



Kambing Hitam

0 "Apa? Kau ingin kembali? Jangan!" Mei Zhen langsung menolak permintaan Ye Yuan.      
0

 Pihak Aliran Kejelasan Tinggi memiliki dua orang petarung di tingkat Transformasi Bahari. Jika sampai Ye Yuan kembali ke sana itu namanya dia cari mati. Meski Ye Yuan memang memiliki kekuatan yang luar biasa, dia tetap saja bukan lawan petarung Transformasi Bahari.      

 Apa yang dilakukan Ye Yuan juga membuat kaget yang lainnya. Sedari tadi dia terlihat tenang tetapi sekarang dia justru malah ingin kembali.      

 Mo Yuntian melompat kaget. Dia ketakutan. Dia ikut menanggapi.      

 "Tetua Mei benar. Kita memang harusnya malu. Hal ini akan memotivasi kita untuk lebih bekerja keras meningkatkan kekuatan kita. Ye Yuan, jangan bertarung demi hal sepele semacam ini. dengan bakat yang kau miliki, bukankah akan mudah bagimu mengalahkan mereka nantinya?"      

 Ye Yuan hanya tertawa.      

 "Tetua Mei dan Kakak Mo terlalu khawatir. Aku memiliki urusan yang harus aku selesaikan. Aku tidak akan balik untuk membalas apa yang mereka lakukan. Kalian tidak perlu cemas. Pergilah terlebih dahulu. Aku akan menyusul."      

 Mei Zhen tertegun begitu dia mendengar jawaban Ye Yuan.      

 "Apa kau benar-benar tidak akan kembali ke tempat rombongan Aliran Kejelasan Tinggi?"      

 Ye Yuan mengangguk.      

 "Benar! Tenang Tetua Mei. Aku memiliki sedikit trik. Aku tidak akan kesulitan untuk melindungi diri di Pegunungan Awan Mimpi ini."      

 "Pegunungan Awan Mimpi penuh dengan bahaya. Jika memang kau memiliki urusan yang harus diselesaikan kenapa tidak kau beritahu kami? kita seharusnya bergerak bersama-sama," kata Mei Zhen dengan kerutan di dahinya.      

 "Bukan hal yang besar. Aku akan cepat kembali. Aku tidak akan lama. Tetua Mei, tolong pergi dulu dengan yang lainnya," kata Ye Yuan.     

 Mei Zhen memikirkan kalimat Ye Yuan sebentar kemudian mengangguk setuju.     

 "Baiklah kalau begitu. Cepat menyusul nanti kalau sudah selesai. Kau bergerak sendiri. Jika nanti kau bertemu dengan marabahaya, jangan bertindak gegabah. Lindungi dirimu. Itu yang paling penting."      

 Ye Yuan menjawab, "Tenanglah Tetua Mei. Aku bukanlah orang yang ceroboh seperti itu. Aku pergi."      

 Selesai bicara, Ye Yuan langsung pergi. Dalam waktu sekejap dirinya sudah menghilang dari pandangan anggota rombongannya.      

 Mei Zhen hanya bisa mendesah dan meminta yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan.      

 Mei Zhen melihat ke arah Mo Yuntian. Dia bicara dengan pemuda itu sambil sesekali menarik nafas panjang.      

 "Sebelum berangkat, Tetua Besar berpesan padaku untuk membiarkan Ye Yuan melakukan apa yang dia inginkan, meski aku di sini berperan sebagai seorang pemimpin. Jangan hentikan dia. Ternyata, Tetua Besar sudah tahu kalau dia akan seperti itu di sini."      

 Mo Yuntian mendadak sesak napas begitu mendengar kalimat Mei Zhen namun dia tidak tahu apa yang harus dikatakan.      

 Tetua besar ternyata sudah tahu sejak lama kalau Ye Yuan pasti tidak akan mendengarkan perintah yang lainnya dan oleh karena itu dia memberikan kebebasan pada anak itu. Siapa yang bisa mencegah Ye Yuan?      

 Mo Yuntian percaya bahwa Tetua Besar Maple Langit tahu betul tentang Ye Yuan dibanding dirinya. Anak itu memiliki arti yang besar bagi Aliran Awan Tenang. Karena Tetua Besar sudah memerintah hal seperti itu maka dia memang sudah percaya pada Ye Yuan.      

 Hanya saja, Mo Yuntian tidak bisa membayangkan cara apa yang akan Ye Yuan gunakan untuk menghadapi dua orang petarung di tingkat Transformasi Bahari dan Seorang dari Formasi Kristal?      

 Di sebuah lapangan terbuka, para anggota rombongan Aliran Kejelasan Tinggi masih menertawakan sikap rombongan dari Aliran Awan Tenang. Tidak ada yang memperhatikan dua wanita itu. Bagi mereka, dua perempuan itu layaknya kambing yang siap untuk disembelih.      

 Setelah selesai menghina dan karena rombongan Aliran Awan Tenang sudah tidak terlihat lagi maka mereka melanjutkan dengan dua orang perempuan itu.      

 Tetua dari Aliran Kejelasan Tinggi mendekati kedua wanita itu dan mengulurkan tangannya pada si wanita jelek, sambil berkata, "Hei wanita buruk rupa. Cepat berikan Ganoderma Anggrek Gagak itu padaku. Kalau kalian ini masih tidak paham apa yang dinamakan dengan rasa kasihan maka jangan salahkan kami jika nanti kami bertindak tidak sopan."      

 Si perempuan buruk rupa itu menggelengkan kepalanya.     

 "Aku tidak akan menyerahkannya padamu bukan karena aku tidak mau. Aku membutuhkan Ganoderma Anggrek Gagak ini."      

 Wajah Si tetua itu langsung membeku.      

 "Jangan menolak ketika ada orang yang memberikan kasihan padamu. Apa hubungannya denganku? Aku tidak peduli apakah tanaman itu berguna untukmu atau tidak. Pertanyaannya adalah apakah kau mau memberikannya atau tidak?"      

 KetikA dia sedang berbicara, Tetua itu juga memancarkan aura kekuatan dari seorang petarung di Tingkat Transformasi Bahari. Sepertinya dia hendak menyerang wanita itu begitu dia mendengar kata penolakan.      

 Di lain pihak, Yan hanya mengulas senyuman mengejek.     

 "Ini… Ini seperti seekor macan yang berada di dataran luas dan diserang oleh anjing-anjing. Beraninya para anjing dan kucing nyasar ini menyerang manusia? Aku tidak akan menyerah hari ini. Apa yang akan kau lakukan?"      

 Yan baru saja ingin bergerak menyerang namun ditahan oleh gadis berwajah jelek itu.      

 "Ada orang dari rombongan yang baru lewat kembali ke tempat kita ini. Tahan tanganmu." Si wanita buruk rupa itu membicara pada Yan lewat suara hati.      

 Ketika si tetua mendengar kalimat Yan, dia tertegun. Tetapi, sesaat kemudian dia menjadi amat marah dan kemudian tertawa terbahak-bahak.      

 "Bagus! Bagus! Bagus! Lidahmu memang setajam silet, perempuan! Sudah bertahun-tahun aku melewati banyak sekali rintangan tapi baru kali ini ada yang menyebutkan sebagai kucing nyasar. Aku akan merobek mulutmu nanti."      

 Selesai bicara, si tetua itu langsung mengumpulkan energi murni dan bersiap untuk menyerang. Ada kabut yang muncul tiba-tiba menyelimuti semua orang sehingga tak terlihat. Dalam waktu sekejap, tidak ada yang bisa melihat apa yang ada di hadapan mereka. Bahkan mereka tidak bisa lihat di mana kedua wanita yang tadinya ada di depan mereka.      

 Si tetua itu semakin waspada namun tangannya tidak bisa bergerak pelan. Dia menembakkan bola-bola api energi murni tempat dua perempuan tadi.      

 Sayangnya, tidak ada suara jeritan kesakitan dari arah di depannya. Serangannya seperti tenggelam dalam lautan seperti sebuah batu yang hilang terkena deburan ombak.      

 Si tetua menoleh namun dia tidak tahu di mana anggota rombongannya, Yang terlihat hanya kabut tebal putih. Dia tidak bisa melihat apa-apa.      

 "Apa yang terjadi? Kenapa kita tidak bisa melihat apa pun di sini?"      

 "Ah! Siapa kau? Siapa yang menabrakku?"      

 "Ouh! Siapa yang menendangku?"      

 Suara terdengar saling bersahutan dari arah belakang. Mereka semuanya tidak siap menghadapi serangan kabut putih yang mendadak muncul.      

 Wajah si tetua menjadi pucat pasi. Dia berteriak.      

 "Semuanya, diam di tempat. Jangan bergerak! Hadapi apa yang kalian takuti dengan keberanian, maka ketakutan itu niscaya akan hilang. Ini adalah sebuah formasi jebakan kecil. formasi ini mudah untuk dipatahkan! Yu Feng, ayo kita patahkan formasi ini."      

 "Baik."      

 Tidak jauh dari tempat Si tetua, sebuah suara seorang tetua dari tingkat Transformasi Kristal terdengar.      

 Kedua orang tetua itu sebenarnya tidak paham ilmu formasi susunan hanya saja mereka memiliki kekuatan yang besar.      

 Kedua tetua saling membantu untuk mematahkan ajian susunan formasi di sekitarnya dengan melancarkan serangan ke segala arah. Setelah lima belas menit, ajian formasi itu sudah bisa ditaklukkan. Kabut putih yang tadi tebal menyelimuti perlahan-lahan menipis.      

 Si tetua melihat ke sekitar. Kedua perempuan tadi sudah tidak ada di tempatnya. Dia sangat marah hingga telapak tangannya memukul sebuah pohon palem di sampingnya. Pohon itu pun langsung tumbang.     

 Si tetua memanggil seseorang bernama Yeng Feng.      

 "Adik Wang Fan, apa kau pikir ini perbuatan dari Aliran Awan Tenang?"     

 Wan Fang menunjukkan wajah serius dan menjawab," aku tahu siapa saja pengecut yang ada dalam anggota itu. Sepertinya mereka tidak mungkin mampu membuat formasi serumit ini."     

 Yu Feng mengerutkan dahinya.      

 "Tapi kalau yang melakukan bukan Aliran Awan Tenang, lalusiapa"      

 Wang Feng menggertakkan giginya. Dengan sebuah harapan dia berkata. "Mungkin dua gadis itu memiliki tekanan kekuatan sendiri. Lagian ini adalah sebuah ajian formasi jiwa. Rombongan Aliran Awan Tenang yang barusan kita temui sekarang sudah kabur. Sungguh membingungkan."      

 Yu Feng menjawab.      

 "Meski Jebakan Ajian Susunan ini bukanlah tingkat tinggi, ini juga bukanlah ajian sederhana. Dia mengambil keuntungan dari kondisi geografi yang ada di sini kemudian membuat bentuk jalan kecil dan bahkan mengumpulkan kabut yang ada di pegunungan. Serangan ini berlangsung selama 15 menit.      

 Wang Fan mengangguk.      

 "Orang ini sepertinya tidak memiliki kekuatan yang tinggi tetapi di bidang Susunan Dao, dia unggul. Jika kita tidak berada di tingkat Transformasi Bahari mungkin saat ini kita sudah mati. Ayo kita pergi. Aku harus mencari masalah yang serius dengan Aliran Awan Tenang."      

 Para murid yang melihat tingkat kedua tetua mereka tampak merasa kasihan. Aliran Awan Tenang kini menjadi kambing hitam dua orang gadis yang berhasil diselamatkan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.