Dewa Obat Tak Tertandingi

Salah Ingat



Salah Ingat

0Jin Huanzhen merupakan komandan Pasukan Penjaga Angin Kencang. Dia adalah seorang petarung ahli berkekuatan Bahari Jiwa. Beberapa hari terakhir ini, Kaisar Angin memerintahnya untuk mennggrakkan pasukan. Tak lama lagi, pasukan yang dipimpin oleh Jin Huanzhen agak bergerak ke garis terdepan medan pertempuran. Ketika para prajurit bergerak untuk bertarung seperti ini, maka mereka memerlukan senjata dan juga pil obat.      
0

Bagi para pasukan ini, pil obat merupakan hal yang sangat penting. Ini karena jumlah dan kualitas pil obat akan menjadi penjamin bagi keselamatan mereka dalam pertempuran.      

Beberapa hari sebelumnya, Pasukan Angin Kencang memesan banyak sekali pil dari Perkumpulan Tabib. Dan hari ini adalah waktunya mereka mengambil pesanannya.      

Jin Huangzhen mendatangi Perkumpulan Tabib untuk mencari Yang Xiu tetapi langkahnya dihentikan oleh beberapa murid di pintu luar.      

"Oh. Li Yin? Bagaimana keadaanmu akhir-akhir ini?"      

Jin Huanzhen sering berurusan dengan Yang Xiu. Jadi dia sangat kenal dengan muridnya yang paling senior bernama Li Yin.      

Sebelumnya, Li Yin selalu membungkuk dan menyambut Jin Huangzhen tapi hari ini, dia mengabaikan kedatangan lelaki itu.      

"Guru hari ini sedang membuat pil obat. Kalau memang ada sesuatu datanglah lagi lain waktu," kata Li Yin dengan nada ketus.      

Dahi Jin Huangzhen terang berkerut mendapati penyambutan macam ini. Dia terlihat tidak suka diperlakukan seperti ini. Dia memiliki hubunagn yang dekat dengan Yang Xiu, karena dia adalah pelanggan yang banyak menyumbangkan uang untuk Perkumpulan Tabib. Lalu kenapa kalimat Li Yin ini terdengar tidak sopan?      

"Tetua Yang dan aku sudah membuat kesepakatan kalau aku bisa mengambil pil obatnya hari ini. Lalu kenapa dia tiba-tiba sedang membuat pil obat?" Jin Huangzhen bertanya dengan dahinya yang masih berkerut heran.      

"Aku tidak tahu. Yang aku tahu guru memerintahkan aku untuk berjaga di sini dan tidak memperbolehkan ada orang sembarangan untuk masuk dan mengganggu proses pembuatan pil obatnya."      

Wajah Jin Huangzhen terang langsung berubah menjadi masam. Dia langsung menjawab dengan nada tidak suka, "Apa maksud kalimatmu Li Yin? Tetua Yang dan aku ini sudah lama kenal. Apa aku ini masih dianggap sebagai orang sembarangan? Katakan padanya, kalau aku datang. Tidak mungkin aku tidak bisa bertemu dengannya hari ini."     

Li Yin juga terlihat tidak suka.      

"Saat ini Guru sedang dalam tahap penting pembuatan pil obat. Bagaimana mungkin aku mengganggunya? Kalau nanti ada yang salah, apakah kau mau bertanggung jawab?"      

"Kau! Benar-benar! Tunggu hingga aku bertemu dengan Tetua Yang. Aku akan langsung bertanya padanya. Apakah benar kalau aku ini memang orang sembarangan! Bukankah dia sedang membuat pil obat? Aku akan menunggunya hingga dia selesai di sini hari ini!"      

Jin Huangzhen sangat marah dan memutuskan untuk membuang waktunya berdebat dengan Li Yin. Hanya saja dia masih tidak berani untuk langsung masuk ke dalam.      

Perkumpulan Tabib adalah tempatnya semua tabib pintar di Dunia Badai Ganas. Selain itu, perkumpulan ini juga terlepas dari hukum Kaisar Angin. Tidak ada yang berani membuat masalah dengan perkumpulan ini.      

Li Yin mengatakan kalau Yang Xiu sedang membuat pil obat. Kalau saat ini Yang Xiu memang sedang membuat pil obat yang sangat penting, dan dia nekad untuk langsung masuk ke dalam maka dia tidak akan sanggup menanggung akibat jika terjadi kegagalan dalam pembuatan pil obat itu.      

Di Dunia Badai Ganas, ilmu pengobatan mungkin tidak terlalu maju namun Yang Xiu masih memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari pada Jin Huangzhen meski keduanya memiliki kekuatan di tingkat Bahari Jiwa.      

Li Yin hanya menjawab dengan entengnya."Silahkan saja."     

Selesai berbicara, Li Yin mengabaikan Jin Huangzhen dan membiarkannya melakukan apa yang dia inginkan.      

Delapan jam berlalu dalam sekejap. Tidak ada aktivitas yang terlihat sedang berlangsung di dalam ruangan. Jin Huangzhen bergerak mondar-mandir. Dia terlihat sangat resah dan marah.      

Dia juga masih bingung apa yang sebenarnya terjadi dengan Li Yin hari ini, dia sengaja melawannya. Dia sudah menunggu di luar selama beberapa jam. Tidak ada teh yang disajikan dan juga tidak ada orang yang datang untuk mengambil kursi yang dia duduki.      

Sangat berlebihan!      

Meski bagi seorang petarung di tingkat Bahari Jiwa berdiri beberapa jam bukanlah hal yang sulit, hanya saat ini dia merasa sangat terhina.      

Setelah beberapa saat, akhirnya Yang Xiu keluar dari ruang peracikan pil obat. Jin Huangzhen menjadi begitu senang ketika melihat Yang Xiu. Dia langsung menyambut Yang Xiu.      

"Tetua Yang, Aku sudah menunggumu lama sekali. Akhirnya kau keluar juga."     

Yang Xiu tersenyum dan menjawab, "Oh..ternyata ada Huangzhen di sini? Apa kau sedang mencariku?"      

Ketika Jin Huangzhen hendak menjawab pertanyaan Yang Xiu, akan tetapi dia langsung sadar ada sesuatu yang aneh. Kalau memang Yang Xiu memang meracik pil obat dalam waktu lama maka seharusnya energinya terkuras. Meski pil yang dibuat mungkin memang bukan pil obat yang bagus namun tetap saja energinya seharusnya terkuras dan cukup untuk membuatnya kelelahan.      

Namun, apa yang dilihat dari Yang Xiu kali ini agak aneh. Yang Xiu tampak begitu bugar dan tidak terlihat lelah sama sekali. Apakah Li Yin berbohong padanya?      

Sesaat kemudian, Jin Huangzhen bertanya untuk membuktikan dugaannya, "Tetua Yang, apakah tadi... kau membuat pil obat?"      

Yang Xiu menjawab dengan nada bingung.      

"Membuat Pil Obat? Tidak. Aku sedang mencari beberapa benda di ruang peracikan pil obat. Aku lupa waktu. Ternyata langit sudah gelap. "     

Rahang Jin Huangzhen meregang.      

"Tetua Yang, bukanya aku suka mengadu tentang orang lain hanya saja muridmu, Li Yin, meremehkan orang. Ketika tadi aku datang untuk menemuimu, dia mengatakan kalau kau sedang membuat pil obat jadi aku menunggu lama sekali di sini.. delapan jam.."     

Jin Huangzhen mengungkapkan semuanya dan berharap Yang Xiu akan memarahi Li Yin. Hanya saja, apa yang diharapkan sepertinya tidak akan terjadi.     

Yang Xiu melihat ke arah Li Yin.      

"Kau mengatakan padanya kalau aku sedang membuat pil obat?"      

Li Yin mengangguk.      

"Iya."     

Percakapan keduanya berhenti sampai sini. Jin Huanzhen hampir saja muntah darah ketika dia mendapati tindakan keduanya setelah itu sungguh berbeda dari apa yang dia harapkan.     

Yang Xiu menoleh ke arah Jin Huangzhen dan berkata, "Oh jadi seperti itu? Apakah mungkin aku yang sudah tua ini yang mungkin sudah lupa. Aku memang tadi sedang membuat pil obat seharian. Oh.. semakin tua, aku semakin tidak berguna. Kalau memang ada yang penting kau bisa kembali besok. Kau harus beristirahat."     

Mata Jin Huangzhen melebar begitu mendengar kalimat Yang Xiu sampai Tabib tua itu melangkah pergi meninggalkannya.      

"Tunggu sebentar, Tetua Yang!" Jin Huangzhen berteriak.      

Yang Xiu berkata dengan nada tidak sabaran, "Oh Huangzhen. Hari ini sudah larut. Kalau memang ada sesuatu, tunggulah sampai besok."     

Jin Huangzhen menjadi panik.      

"Jangan seperti ini Tetua Yang. Pasukanku akan segera berangkat. Aku tidak bisa menunggu lagi. Tetua Yang, apakah pil obat yang aku pesan.."      

"Pil obat? Pil obat apa?" Yang Xiu berkata dengan ekspresi wajah bengong.      

Begitu melihat raut wajah Yang Xiu, Jin Huangzhen makin resah.      

"Sepuluh hari lalu, bukankah kita setuju? Aku memesan pil obat?"      

"Benarkah ada kesepakatan semacam itu? Kenapa aku lupa? Saudaraku, beberapa hari ini, kami menerima begitu banyak pil obat. Aku tidak bisa mengaturnya sendiri. bagaimana kalau..... tunggu lagi?" Yang Xiu mengingatkan Jin Huanzhen dengan niat baik.      

Jin Huangzhen tahu betul kalau saat ini Yang Xiu sedang mempermainkannya. Tapi di saat yang bersamaan dia juga bingung. Dia bingung apa yang mungkin dia lakukan sehingga telah menyinggung orang ini.      

Yang Xiu memiliki status tinggi di Perkumpulan Tabib sehingga Jin Huanzhen tidak berani untuk menyinggungnya. Yang dia lakukan hanyalah membujuk.      

"Tetua Yang. Kau jelas tahu kalau pasukan Badai Ganas akan segera berangkat beberapa lagi. Kita tidak mungkin.. menunggu lagi."     

Yang Xiu mengulurkan tangannya ke depan.      

"Jadi ya sudah. Kali ini aku begitu sibuk. Bagaimana kalau.... kau mencari orang yang lebih mampu untuk membuat pil obat?"      

Jin Huangzhen mulai meruntuk dalam hatinya. Namun, dia hanya bertanya dengan nada hati-hati.      

"Tetua Yang, aku tidak tahu bagaimana aku telah menyinggung perasaanmu. Bagaimana kalau kau mengatakannya sehingga aku tidak bingung?"     

Yang Xiu tertawa.      

"Tidak sama sekali! Kau ini terlalu berpikir jauh. Aku memang sedang sibuk sekali. Baiklah, aku kira sudah sampai di sini saja. Kepalaku pusing setelah membuat pil obat. Aku harus beristirahat."     

Perlakuan yang sama juga Jin Huangzhen temukan pada seluruh tabib yang ditemui di ibukota ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.