Dewa Obat Tak Tertandingi

Perasaan Yang Sama



Perasaan Yang Sama

0"Apa? Ini... tidak mungkin?"      
0

"Penguasa Bintang mengatakan kalau si anak sialan itu ternyata benar! Berarti ketujuh tetua Tabib Raja itu semuanya salah?"      

"Tidak masuk akal! Apakah anak itu sedang beruntung atau memang dia memiliki kemampuan?"      

"Ini.... aku rasa ini hanya kebetulan kan? Mereka.. mereka adalah para tetua hebat berstatus Tabib Raja! Mereka memiliki pengetahuan akan ilmu pengobatan yang sangat dalam, yang tidak bisa dibandingkan dengan kita-kita ini. Tapi, apa mungkin jika anak itu tahu sesuatu yang tidak diketahui oleh para tetua?"      

"Mungkin kau benar. Para tetua juga makhluk tanpa cacat. Pastinya ada batasan pada ilmu pengobatan mereka."      

Kegaduhan terdengar lagi begitu orang-orang yang ada di Perkumpulan Pil Agung mendengar pernyataan Penguasa Bintang. Mereka tidak menyangka jika pernyataan Ye Yuan benar dan di lain sisi, jawaban yang dibuat oleh ketujuh tetua salah.      

Ketujuh tetua adalah orang-orang yang sudah berpengalaman selama ratusan tahun lamanya. Kekuatan masing-masing dari mereka sudah sangat tinggi. Kedalaman ilmu pengobatan mereka bahkan sudah tidak mampu dijangkau oleh orang biasa.      

Lalu, bagaimana dengan Ye Yuan?     

Usianya masih 16 tahun. dibandingkan dengan para tetua, dia tidak ada apa-apanya. Meski begitu, dia ternyata mampu menunjukkan kesalahan para tetua tepat di hadapan wajah mereka.      

Tidak ada orang yang meragukan kalimat Penguasa Bintang karena dia adalah pemegang otoritas mutlak di ibukota ini. Kalau dia sudah mengatakan para tetua salah maka mereka memang yang salah. Tidak perlu untuk mencari tahu sebab musababnya.      

Xiao Changfeng menatap Ye Yuan dengan tatapan mata tidak percaya. Dia masih ingat bagaimana Ye Yuan menatapnya tadi. Itu adalah tatapan tidak suka. Bodoh sekali dia tidak bisa mengetahui apa maksud Ye Yuan.      

Kalau bukan karena Xiao Ruyan yang ikut berbicara membelanya, mungkin Ye Yuan sudah pergi meninggalkan tempat pertandingan ini.      

Xiao Changfeng menjadi seperti ketakutan saat ini. Ye Yuan benar-benar membantu Keluarga Xiao tetapi di sisi lain dirinya justru mencurigai anak muda itu.      

Penguasa Bintang sudah selesai mengatakan kalimatnya dan kembali menutup matanya tertidur lagi. Sepertinya, apa yang dilakukannya terlihat seperti mimpi terjaga.      

Yang Xiu tahu kalau Penguasa Bintang tidak sedang mengigau ketika berbicara tadi. Hanya, dia masih tidak percaya jika orang besar itu menyetujui pernyataan Ye Yuan. Awalnya, Yang Xiu merasa Ye Yuan hanyalah anak muda yang mencoba membuat kerusuhan namun ternyata dia memang mampu.      

Hanya saja, setelah Perkumpulan Pil Agung ini selesai, Yang Xiu merasa harus menemui Ye Yuan secara pribadi untuk membuktikan kalimatnya benar atau salah.      

Saat ini, meski Yang Xiu merasa malu, pertandingan harus tetap dilanjutkan. Dia membuka mulutnya. "Karena Penguasa Bintang sudah mengatakan bahwa jawabannya salah maka babak pertama dimenangkan oleh wakil Keluarga Xiao, Xiao Ruyan."      

Raut wajah Tong Wenhui menjadi masam. Tadi, jelas-jelas dia telah menang. Dia tidak menyangka jika kemenangannya sudah digagalkan oleh si bajingan bernama Ji Qing. Tong Wenhui menatap Ye Yuan tajam seperti ingin mengakhiri hidupnya.      

"Babak kedua adalah membedah pil obat! Di babak ini, peserta akan diberikan tiga pil obat yang dibuat khusus dengan menggunakan formula pil dari Perkumpulan Tabib, jadi tidak mungkin pil ini ada di luaran sana. Peserta harus menganalisa komponen dari pil ini dengan melihat, mencium dan merasakannya. Pemenang dari babak ini adalah peserta yang mampu menganalisa pil obat dengan benar!" pembawa acara di panggung hampir Tabib Raja melanjutkan ke babak kedua.      

Tong Wenhui terpaksa harus menyingkirkan pikiran-pikirannya dan melaju ke babak kedua.      

Diperlukan pengetahuan luas mengenai tanaman obat untuk bisa membedah sebuah pil obat. Meski begitu, kadang hal itu juga belum tentu berhasil.      

Selain itu, meski seseorang sudah mampu untuk membedah pil obat belum tentu dia bisa mengulangi membuat pil tersebut. Itulah kenapa Perkumpulan Tabib begitu percaya diri mengeluarkan pil-pil obat itu untuk ditandingkan di antara Keluarga Tong dan Xiao.      

Karena sudah menang di babak pertama, kepercayaan diri Xiao Ruyan kembali naik. Di babak kedua dia mampu membedah 11 jenis pil sementara Tong Wenhui hanya berhasil membedah 9 pil saja.      

Maka, sekali lagi Xiao Ruyan menang.      

Bagi tabib, membuat pil obat adalah hal yang sangat penting. Itulah kenapa ruangan pembuatan pil di Perkumpulan Pil Agung ini sangat besar untuk mengakomodasi babak paling penting, di mana Xiao Ruyan dan Tong Wenhui akan membuat pil obat. Ini karena meski peserta kalah di babak pertama dan kedua, mereka bisa saja bisa dikatakan keluar sebagai pemenang jika mampu mengalahkan lawannya. Pemenang bisa ditentukan dari kualitas pil obat yang dibuat atau salah satu peserta tidak berhasil menghasilkan sebuah pil sementara yang lain mampu. Jika perbedaan kualitas pil antara pemenang dua babak sebelumnya dan babak terakhir tidak terlalu jauh maka pemenang yang keluar diambil dari pemenang dua babak sebelumnya.      

Dalam tahap ini, pendapat para juri sangatlah penting. Karena alasan ini, Kaisar Langit memilih tabib yang netral dari perkumpulan Tabib untuk menyelenggarakan acara ini.      

Tidak bisa dipungkiri kalau para penonton pun bisa mengetahui kualitas dari pil obat yang dihasilkan oleh peserta. Juri diperlukan untuk menganalisa pil jika perbedaan kualitas pil yang dihasilkan sangat tipis.      

"Pil yang harus kalian buat adalah pil tingkat 3 bernama... Pil Inti Es Giok Jernih," kata si pembawa acara.      

Di antara ketiga pil yang dipertandingkan di babak ketiga, salah satunya adalah pil yang sudah dikenal oleh khalayak. Pil Inti Es Giok Jernih cukup dikenal di antara golongan tabib.      

Begitu mendengar nama pil, ekspresi wajah Xiao Ruyan langsung berubah. Pil ini sangat sulit untuk dibuat. Apalagi Xiao Ruyan merasa dia tidak terlalu bisa meracik pil tersebut. Saat ini, kepercayaan dirinya hanya ada 30%.      

Di sisi lain panggung, Tong Wenhui terlihat sumringah. Sepertinya, pil ini cocok dengan keinginannya.      

Xiao Ruyan mengerutkan dahi.      

"Kenapa pil ini yang keluar? Pil Inti Es Giok Jernih adalah pil yang sulit untuk aku buat. Babak ketiga ini tidak akan berlangsung dengan baik untukku."      

Raut wajah Xiao Changfeng ikut terlihat suram.     

"Pil Inti Es Giok Jernih membutuhkan kemampuan mengendalikan api yang sangat tinggi. Sementara, api adalah kelemahan Xiao Ruyan. Ini tidak baik."      

Xiao Ruyan maju ke depan kuali pembuatan pil obat dan mengambil nafas panjang. Dia menatap ke arah Ye Yuan, yang tersenyum manis padanya. Tiba-tiba, jari Ye Yuan membentuk sebuah ajian pengunci.      

Xiao Ruyan tertegun menyaksikan apa yang dilakukan Ye Yuan. Dia berbicara pada dirinya sendiri.     

"Bukankah ajian pengunci itu adalah ajian yang dikeluarkannya ketika aku membuat Pil Stimulasi Inti Sari Umbi Besar? Apa maksudnya?"      

Pikiran Xiao Ruyan melayang ke waktu di mana dia membuat pil untuk kakaknya itu. Meski dia memang sangat lelah sekali waktu itu dia masih bisa merasakan dengan jelas apa yang terjadi.      

"Apakah dia bermaksud... agar aku menemukan kembali perasaan yang ada ketika aku membuat Pil Stimulasi Inti Sari Umbi Besar? tapi.. setelah peristiwa itu aku juga mencoba beberapa kali dan masih saja belum bisa menemukan hal yang sama seperti ketika membuat pil stimulasi!" Gumam Xiao Ruyan pada dirinya sendiri.      

Setelah menenangkan pikirannya, Xiao Ruyan mulai bergerak untuk membuat Pil Inti Es Giok Jernih. Dia tidak mengalami kesulitan memilih tanaman obat dan membuat bakal pil. Di tahap ini, dia bahkan lebih unggul daripada Tong Wenhui.      

Hal yang paling ditakutkan oleh Xiao Ruyan adalah tahap pembuatan pil obat di atas tungku. Dia tidak percaya diri.      

"Aku harus berhasil membuat Pil Inti Es Giok Jernih ini meski hasilnya kualitas rendah. Tong Wenhui mungkin hanya bisa membuat pil kualitas sedang meski mungkin dia sudah terbiasa membuat pil semacam ini. Selama pil yang aku buat kualitasnya tidak terlalu buruk, aku akan menang!" Rahang Xiao Ruyan mengeras begitu diam-diam dia bertekad bulat.      

Dengan sekali gerakan tangannya, bakal pil itu melayang masuk ke dalam kuali. Api di tungku perlahan mulai membesar. Xiao Ruyan mulai membuat Pil Inti Es Giok Jernih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.