Dewa Obat Tak Tertandingi

Enyahlah Kau Dari Sini!



Enyahlah Kau Dari Sini!

0Pangeran Ketujuh memiliki kepribadian yang sangat angkuh. Dia sepertinya hanya terlihat ramah dan baik di hadapan Shangguan Lingxue. Kalau mendapatkan ancaman, lelaki ini langsung membabat habis meski ancaman itu baru kuncup. Sangat tidak masuk akal, Ye Yuan bisa menghindari dua serangan bertubi-tubi yang dikeluarkan oleh Pangeran Ketujuh dengan kekuatannya yang masih berada di tingkat Formasi Kristal.      
0

Oleh karena itulah dia memutuskan akan membunuh Ye Yuan.      

"Hei Bocah! Di ibukota ini tidak ada seorang pun yang berani untuk melawanku! Akulah Zao Chenggan! Semua orang yang berani menghalangiku maka akhirnya akan mati. Kau juga akan seperti itu! Kalau kau ingin menyalahkan orang lain maka salahkan dirimu sendiri karena buta. Kau telah memprovokasi orang sepertiku!" kata Pangeran Ketujuh dengan nada dingin.      

Selesai berkata, tubuhnya langsung melesat berpindah ke hadapan Ye Yuan dalam waktu sekejap.      

"Duar!"      

Terdengar suara ledakan yang amat keras. Tubuh Zhao Chenggan terdorong ke belakang beberapa langkah sebelum dia berhasil menguasai dirinya kembali.      

Pukulan telapak tangannya mendapatkan serangan. Sekarang ini, kondisi organ dalamnya dalam kondisi berantakan.      

"Raja Tabib Shi!"      

Melihat kedatangan Shi Haoran, Pangeran Ketujuh langsung terkejut. Dia menoleh untuk melihat keadaan Ye Yuan yang terluka. Dahinya berkerut, heran.      

"Kau baik-baik saja?"      

"Aku belum mati."     

"Baiklah. Aku tahan dulu. Aku akan menyelesaikan masalah ini."     

"Aku tidak akan mati. Aku ingin meminjam tempat pembuatan pil obatmu."     

"Silahkan."     

Ye Yuan mengeluarkan pil obatnya dan menelannya. Dia membawa Cahaya Putih ke dalam ruang pembuatan pil obat. Dia sama sekali tidak melihat ke arah Zhao Chenggan.      

Pangeran Ketujuh terlihat agak terkejut. Dia pun berkata pada Shi Haoran.      

"Raja Tabib Shi, apa dia adik perguruanmu? Kenapa aku belum pernah mendengar tentangnya sama sekali?"      

Shi Haoran tidak menjawab pertanyaannya. Dia mengangkat satu tangannya dan sebuah pil obat langsung muncul. Dia mengambil pil obat itu dan dengan santai menggenggamnya erat hingga menjadi bubuk di tangannya.      

Melihat apa yang dilakukan oleh Shi Haoran, raut Shangguan Lingxue dan Zhao Chenggan langsung berubah. Mereka datang ke tempat Shi Haoran dengan tujuan untuk meminta pil obat. Alasan kenapa Shi Haoran tidak keluar karena dia memang sedang membuat pil obat. Itulah kenapa dia tidak tahu kalau ada keramaian di luar.      

Sekarang ketika pil itu sudah jadi, dia justru menghancurkannya di depan Zhao Chenggan dan Shangguan Lingxue.      

"Kalian berdua, enyah dari sini! Jangan kembali lagi. Tempat ini tidak sudi menerimamu! Tentu saja kalau adik Ji memaafkanmu aku mungkin bisa merubah keputusanmu."     

Shi Haoran menunjukkan gerakan tubuh untuk mengusir keduanya. Dia menunjuk ke arah pintu keluar.      

Ekspresi wajah Zhao Chenggan berubah dengan cepat. Di ibukota ini, dia selalu diperlakukan selayaknya sebagai orang yang mulia dan memiliki kedudukan tinggi. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan macam ini.      

Bahkan sebelum kejadian hari ini, Shi Haoran selalu bersikap ramah terhadapnya. Bagaimana bisa dia langsung berubah demi di bocah sialan tadi?      

"Tabib Raja Shi. Anak itulah yang pertama kali menyinggungku. Itulah kenapa aku menyerangnya supaya dia jera. Selain itu, aku juga tidak tahu kalau dia itu adalah adik perguruanmu. Ini adalah kesalahpahaman," jelas Zhao Chenggang.      

Kekuatan Shi Haoran sangat kuat. Dia juga memiliki status terpandang di ibukota. Zhao Chenggang merasa perlu untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya padanya. Apalagi bisa dianggap apa yang dia lakukan memang telah menyinggung Perkumpulan Tabib. Kalau sudah seperti ini masalahnya akan bertambah serius.      

Meski Shi Haoran belum bisa mewakili Perkumpulan Tabib, dia tetaplah murid paling kuat Penguasa Bintang. Bisa dikatakan apa yang dilakukan oleh Shi Haoran juga merupakan pengejawantahan sikap dari Penguasa Bintang.      

Zhao Chenggang tidak pernah menyangka kalau Ye Yuan yang dia hadapi itu ternyata adalah adik seperguruan Shi Haoran. Kali ini dia sepertinya akan mendapatkan masalah.      

Meski begitu, Pangeran Ketujuh juga amat percaya diri dengan latar belakang dan kekuatannya. Dia yakin Sho Haoran juga tidak akan mudah untuk ikut-ikutan menyinggungnya.      

Semua orang tahu kalau di belakang Zhao Chenggang ada sosok paling berkuasa di Dunia Badai Ganas, Kaisar Angin. Hanya saja, kali ini dia sepertinya terlalu naif.      

"Aku tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang aku lihat kau mencoba untuk membunuhnya! Enyah kalian berdua hari hadapanku!"      

Zhao Chenggang menjadi begitu marah mendapatkan pengusiran seperti ini.      

"Shi Haoran, apa kau tidak sadar bahwa sungguh memalukan membuat penjelasan seperti itu. Kau sama sekali tidak ada niatan untuk menghargai kebaikan orang lain. Apa kau ini ingin Perkumpulan Tabib sudah tidak lagi berhubungan dengan Kaisar Angin?"      

"Apa yang aku lakukan ini sudah merupakan sebuah tindakan sopan terhadap Yang Mulia Kaisar Angin. Jika tidak, apa kau pikir bisa keluar hidup-hidup dari kawasan Pegunungan Qixia ini? Baik, kalau kalian masih tidak mau berbuat sesuatu sepertinya aku memang harus mengatur kegiatan yang lain." Shi Haoran berbicara tanpa melihat keduanya.      

Ekspresi wajah Zhao Chenggan berubah lagi. Shi Haoran selama ini selalu menunjukkan wajah yang hormat, dan tidak pernah suka terlihat dalam konflik. Hari ini adalah kali pertama Sho Haoran bersikap seperti itu pada dirinya.      

"Baik! Aku akan pergi! Kau akan menyesali perbuatanmu, Shi Haoran! Lingxue, ayo kita pergi!" Zhao Chenggan menggertakkan giginya.      

Sementara itu, Shi Haoran menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya, dan sama sekali tidak melihat kepergian keduanya.      

Satu jam kemudian, Ye Yuan keluar dari ruang peracikan pil obat sambil membawa Cahaya Putih. Shi Haoran langsung menyambutnya.      

Begitu melihat wajah Ye Yuan begitu pucat, Shi Haoran berkata padanya dengan wajah paniknya.      

"Kau benar-benar mencari masalah! Kau terluka parah dan masih juga memaksakan diri membuat pil obat. Bukankah apa yang kau lakukan memperparah lukamu?"      

Barusan, Ye Yuan menelan sebuah pil obat dan tidak memiliki waktu untuk memurnikan khasiat dari pil obat memasuki ruang bermeditasi.      

Meski hanya membuat pil tingkat 2 untuk binatang iblis, Ye Yuan sedang terluka parah. Dia sudah berkali-kali muntah darah. Apa yang dilakukannya ini sama saja dengan menambah luka di tubuhnya.      

Melihat Shi Haoran begitu cemas, Ye Yuan merasa hatinya lebih tenang. Dia tersenyum dan berbicara, "Jangan cemas. Aku baik-baik saja. Justru Cahaya Putih yang lukanya lebih parah. Kalau aku tidak membantunya membuat pil obat maka lukanya akan semakin parah."     

Shi Haoran hanya bisa mendesah.      

"Kau ini orang yang mencintai apa yang kau miliki. Kau melakukan hal sejauh ini hanya untuk seekor binatang! Aku mengakui kehebatanmu."     

Ye Yuan tersenyum.      

"Aku dan Cahaya Putih tidak memiliki hubungan 'hanya'. Kita ini sama. Kami seperti keluarga. Bagaimana mungkin aku akan membiarkan dia mati begitu saja?"      

Shi Haoran menjawab dengan nada kagum, "Oh kalian ternyata sudah memiliki hubungan sejauh itu. Binatang ini hanya memiliki kekuatan di tingkat kedua, tapi dia ternyata tahu perasaan manusia."     

Biasanya manusia hanya menganggap binatang iblis sebagai peliharaannya setelah mereka menaklukan dan kemudian mengendalikan mereka lewat kekuatan jiwa dewa.      

Namun, ternyata macan kecil putih ini tidak dikontrol oleh Ye Yuan dengan menggunakan jiwa dewa. Dia bahkan mengorbankan hidupnya untuk Ye Yuan. Shi Haoran sama sekali belum pernah melihat hubungan manusia dan binatang yang seperti ini.      

"Kau benar!" kata Ye Yuan dengan senyum di wajahnya.      

Asal muasal macan kecil ini memang masih menjadi teka teki. Bahkan Ye Yuan sendiri belum tahu.     

"Pil obat apa yang barusan kau buat? Kenapa dia tidak bereaksi sama sekali?"      

Shi Haoran melihat ada yang tidak beres dengan Cahaya Putih. Biasanya setelah minum pil obat, akan ada reaksi yang muncul dari tubuh di penelan. Akan tetapi, Cahaya Putih diam saja tidak bergerak.      

Ye Yuan menjawab, "Aku juga tidak tahu apa yang sedang terjadi. Setelah dia minum pil obat, dia memang selalu tidur lelap seperti ini. Tapi aku bisa merasakan aura kekuatannya sudah mulai membaik. Seharusnya dia tidak kenapa-napa."     

Shi Haoran memperhatikan macan kecil itu dengan teliti. Dia terus berdecak kagum.      

Ye Yuan kemudian ingat Zhao Chenggan. Dia bertanya pada Shi Haoran, "Ke mana perginya di Pangeran Ketujuh?"      

Shi Haoran nampak enggan untuk menjawab.      

"Aku mengusirnya."     

Sho Haoran menceritakan apa yang terjadi ketika Ye Yuan sedang membuat pil obat di dalam ruangan pembuatan pil. Ye Yuan hanya melongo mendengar cerita Shi Haoran. Dia tersenyum pahit setelah beberapa saat.      

"Setiap ketidakadilan pastinya berasal dari pelakunya dan setiap hutang ada si penghutangnya. Kenapa Kakak Senior Shi sampai berbuat sejauh itu?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.