Dewa Obat Tak Tertandingi

Api Ganas Angin Naga



Api Ganas Angin Naga

0"Kekuatan sejati? Kau mengatakan bahwa kau sudah menguasai kekuatan sejati?" Lan Bao bertanya dengan tatapan mata tidak percaya.      
0

"Apa? Kau tidak percaya? Kau ingin mencobanya!" kata Ye Yuan dengan senyum seringai di wajahnya.      

Mata Lan Bao berkedip dengan cepat. Dia tahu betul apa itu kekuatan sejati yang dimaksud oleh Ye Yuan. Bagaimana bisa Ye Yuan dalam waktu setengah hari Ye Yuan bisa menguasai kekuatan sejati. Semuanya seperti sia-sia. Lan Bao sudah mengejar Ye Yuan selama tujuh hari dan tujuh malam dan ini adalah hasilnya?      

Lan Bao masih tidak percaya dengan apa yang dialaminya saat ini.      

"Huh! Aku akan mencobanya. Apa kau kira keberhasilanmu menghindari pukulan dariku karena keberuntungan waktu itu bisa membuatku takut? Kekuatan sejati? Omong kosong! Apa kau kira kekuatan sejati itu mudah untuk dikuasai?" Lan Bao berkata dengan seringai senyum di wajahnya.      

Selesai bicara, dia langsung melayangkan sebuah pukulan tinjunya. Seketika, tubuh Ye Yuan melayang seperti sebuah kertas. Pukulan Lan Bao tidak mengenai apa pun.      

Lan Bao terlihat kecewa. Gerakan Ye Yuan terlihat begitu aneh seolah-olah anak itu bisa membaca pikirannya. Ye Yuan bisa secara akurat memprediksi kapan pukulan itu akan dilayangkan sehingga dia bisa langsung menghindar. Padahal, Lan Bao memiliki kecepatan serang seperti kilat, dan jika dibandingkan dengan Ye Yuan masih unggul. Meski begitu, Ye Yuan bisa menduganya terlebih dahulu.      

"Aku tidak percaya."      

Lan Bao menggertakkan giginya. Pukulan tinjunya mengenai tubuh Ye Yuan seperti teriakan bayi. Namun, tubuh Ye Yuan yang terlihat seperti sebuah daun yang gugur membuat Lan Bao kesulitan untuk memukulnya.     

Pukulan Lan Bao justru terlihat seperti mendorong udara untuk menyingkirkan tubuh Ye Yuan. Jadi meski Lan Bao mencoba berkali-kali untuk memukul Ye Yuan, dia tidak berhasil mengenai tubuh anak itu.      

Dalam waktu sekejap, ratusan pukulan sudah dilayangkan. Sayangnya, pukulan itu bahkan tidak bisa mengenai ujung lengan pakaian Ye Yuan.      

Kali ini Lan Bao merasa Ye Yuan seperti menyatu dengan angin badai yang ada di sekitarnya. Dia saat ini memerangi angin badai. Ini tidak masuk akal namun benar adanya.      

"Menyerahlah! Kau tidak akan bisa memukulku. Kalau aku jadi kamu maka aku pastinya sudah ketakutan. Pukulanmu sama sekali tidak bisa mengenaiku!" Ye Yuan berkata dengan nada enteng.      

"Diam kau! Pergi saja ke neraka!" Saat ini Lan Bao sudah mengamuk tanpa arah dan sama sekali tidak menghiraukan apa yang dikatakan Ye Yuan. Atau mungkin juga, saat ini Lan Bao tidak mau mengakui kekalahannya.      

"Huh!" Ye Yuan mendesah. Tubuhnya berayun, dan menghilang dari jarak pukulan Lan Bao. Ketika dia muncul lagi, Ye Yuan sudah berada ratusan kaki jauhnya dari Lan Bao.      

"Semua seranganmu jauh lebih lemah dibandingkan dengan seluruh angin yang ada di sini. Bahkan saat ini, mata pisau angin ini sudah tidak bisa melukaiku. Bagaimana kau bisa melakukannya?"      

Ekspresi wajah Lan Bao kini benar-benar sudah masam. Dia tahu kalau Ye Yuan memang sudah menguasai kekuatan sejati.      

Kesedihan Lan Bao pun semakin bertambah. Dia telah gagal untuk membunuh Ye Yuan dan pada saat yang bersamaan, anak itu justru mampu menguasai kekuatan sejati aliran angin.      

"Tak peduli seberapa kuat pukulan darimu, kau harus tetap bergerak kan? Angin akan mengikuti gerakanmu. Karena jasamu aku telah memahami hukum angin yang ada di Wilayah Lima Dunia Badai Ganas ini, Kekuatan Sejati Aliran Angin!" kata Ye Yuan.      

"Huh! Lalu kenapa kalau kau sudah menguasai Kekuatan Sejati Aliran Angin? Suku klan Lan sudah mengirim bala tentara untuk menjaga jalur bawah tanah ke Dunia Tanpa Akhir. Apa kau pikir kau masih bisa kembali ke sana dengan selamat?" Lan Bao mendengus sinis.      

Ye Yuan hanya tersenyum.      

"Kau tidak perlu khawatir. Setelah aku menyelamatkan teman-temanku, aku tentu memiliki cara untuk membawa mereka pulang. Aku kira lebih baik kau mengkhawatirkan urusanmu sendiri."     

"Meski aku memang tidak bisa membunuhmu jangan pikir kau bisa mengalahkanku. Kau ini hanya petarung dengan tingkat kekuatan pertama Formasi Kristal!"      

Meski Lan Bao memang sedang tidak berada di kondisinya yang paling prima, dia adalah petarung di tingkat kelima Transformasi Bahari. Dia masih merasa seperti seekor unta yang memiliki tubuh lebih besar dari kuda. Oleh karena itu, mustahil bagi Ye Yuan untuk mengalahkannya.      

Ye Yuan menjawab, "Tadi, ketika aku menguasai Kekuatan Sejati Aliran Angin aku memiliki ide yang bisa aku uji denganmu. Kalau kau bisa mengalahkanku maka kau bisa pergi dari sini ."     

Melihat Ye Yuan begitu percaya diri, Lan Bao menjadi terkejut. Dia merasa sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi.      

Saat ini kondisi Lan Bao sudah berada di posisi yang cukup lemah. Dia sudah kehilangan beberapa tetes intisari darah. Selain itu, kini posisinya berada di Wilayah Lima yang anginnya sangat kencang. Dia sudah seperti sebuah panah ketika dirinya selesai bertarung barusan.      

Di sisi lain, Ye Yuan sebenarnya tidak terlalu banyak menghilangkan energi murni meski dia terluka parah. Dia justru semakin membaik dengan cepat.      

Jarak kekuatan keduanya tidaklah sejauh dibandingkan yang sebelumnya. Ye Yuan bertambah kuat sementara Lan Bao menjadi pihak yang semakin lemah.      

Selain itu, Lan Bao sendiri sudah melihat serangan jurus gelombang Ribuan Bunga Ye Yuan yang sudah amat kuat.      

Setelah berpikir sejauh ini, akhirnya Lan Bao sadar bahwa pertarungan antara Ye Yuan dan dirinya akan sia-sia saja. Kehilangan muka saat ini jauh lebih baik dibandingkan kehilangan nyawa. Yang ada dipikiran Lan Bao adalah berbalik arah kemudian berlari sekencang-kencangnya.      

Ye Yuan sudah sedari tadi paham akan niatan Lan Bao, sehingga dia tidak akan begitu saja melepaskannya?      

Pengejaran selama tujuh hari dan tujuh malam sudah membuat Ye Yuan putus asa. Kalau saja dia tidak mendapatkan inspirasi di detik-detik terakhir dan menguasai Kekuatan Sejati, dia pastinya sudah berada pada kondisi yang tidak jelas.      

Selain itu, pukulan Lan Bao yang diterimanya di Istana Megah Abadi juga hampir mengakhiri hidupnya.      

Saat ini dadanya sudah bergemuruh dengan dendam-dendam lama. Sekaranglah waktunya untuk menuntut balas.      

Di depan Lan Bao, Ye Yuan mengeluarkan aura kekuatannya, seluruh tubuhnya sudah berubah menjadi nyala api.      

Ye Yuan menangkup kedua tanganya. Hembusan angin yang kuat muncul dari telapak kakinya. Sebuah gumpalan api melayang ke udara dengan suara aungan yang kuat.      

"Api Ganas Angin Naga! Serang!"      

Ye Yuan berteriak dan mengirimkan serangan ajian itu ke arah Lan Bao. Suara gemuruh naga keluar, dan melaju dengan cepat menuju arah Lan Bao.      

Ajian ini merupakan bagian dari Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang, bab manusia-keahlian bantuan ketiga.      

Dulu ketika masih berada di Negeri Qin, Ye Hang pernah menggunakan ajian ini. Kekuatannya luar biasa. Sekarang ini, naga yang dikeluarkan oleh Ye Yuan jauh lebih besar ukurannya dari yang dulu dilepaskan oleh Ye Hang.      

Ketika Naga sudah terlepas, dia langsung menerkam Lan Bao. Lan Bao yang sedang berlari merasakan ada kekuatan besar yang mengikutinya. Dia terkejut. Dia langsung berbalik arah untuk menghadapi musuhnya itu.      

"Gelombang Gemuruh Ganas! Serang!"      

Lan Bao mengarahkan pukulan tinjunya ke depan dan bertabrakan dengan ajian naga milik Ye Yuan. Tabrakan itu membuat raut wajah Lan Bao langsung berubah. Si Naga langsung melilit tubuh Lan Bao mulai dari tangan.      

Dia sudah tidak memiliki banyak waktu untuk mencari serangan yang lainnya. Dalam sekejap, terdengar suara ledakan! Si api naga membentur dadanya.      

"Huek!"     

Tubuh Lan Bao terhempas dan darah mengucur keluar dari mulutnya. Belum sempat tubuhnya mendarat ke tanah, hembusan angin kencang sudah menyapunya.      

"Ahhh!"     

Teriakan mengenaskan Lan Bao terdengar di udara. Mata pisau angin yang jumlahnya tidak terkira kini sedang menyerang tubuhnya. Tak berapa lama, tidak ada lagi suara yang terdengar.      

Sebelumnya, kondisi Lan Bao sebenarnya sudah berada di ujung tanduk batas kekuatannya. Ditambah dengan serangan Ye Yuan, dia sudah tidak bisa menggunakan kekuatan energi pelindung tubuhnya.      

Angin kencang itu tanpa ampun menyerang Lan Bao. Lelaki itu pun pada akhirnya tewas.      

Ye Yuan menarik nafas dalam-dalam begitu melihat Lan Bao terhisap oleh serangan angin kencang. Dia-lah satu-satunya orang yang saat ini tahu kesulitan yang kini sedang dihadapi Lan Bao...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.