Dewa Obat Tak Tertandingi

Melihat Kalian Bermain



Melihat Kalian Bermain

0Kalimat yang Ye Yuan ucapkan membuat kesal para tabib yang hadir di sana. Kali ini, Pengurus Tong mendatangi kelima orang ini dan berkata, "Baik. Kalian ini dipilih melalui pemilihan yang ketat jadi kalian pasti memiliki kemampuan yang mumpuni. Aku tidak perlu berbicara panjang lagi. Ayo kita mulai!"      
0

"Tunggu Pengurus Tong!" kata seorang tabib menginterupsi kalimat Pengurus Tong.      

"Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan?" tanya Pengurus Tong dengan dahi berkerut.      

Si tabib itu menunjuk ke arah Ye Yuan.      

"Pengurus Tong membiarkan seorang Tabib Besar tingkat rendah ikut ujian bersama kita. Bukankah ini sebuah penghinaan? Aku menolak bersaing dengannya."      

"Benar! Kita tidak ingin bersaing dengan Tabib Besar tingkat rendah." Ketiga tabib lainnya ikut menyetujui.      

Raut wajah Pengurus Tong terlihat lebih serius.      

"Aku sudah mengujinya. Dia bukan Tabib Besar tingkat rendah. Dia sama dengan kalian semua, mempunyai kekuatan jiwa di tingkat Tabib Agung. Hanya saja, dia lama belum mengikuti ujian di Perkumpulan Tabib. Itulah kenapa dia masih memakai lencana Tabib Besar."      

Beberapa orang mungkin memang tidak mempercayai apa yang dikatakan Pengurus Tong. Tidak semua orang memiliki kemampuan seperti Xiao Ruyan.      

"Bagaimana bisa anak muda umur 16 tahun bisa memegang status Tabib Agung? Meskipun dia sudah memegang status itu, tapi apakah dia juga sudah mencapai tingkat tinggi? "     

"Tabib yang memiliki jiwa dewa di tingkat Tabib Agung belum pasti bisa membuat pil obat tingkat 3. Aku rasa Pengurus Tong lebih paham tentang hal itu dari pada kita di sini. Jika Pengurus Tong masih membiarkan dia mengikuti ujian maka aku memutuskan untuk mengundurkan diri!" Tabib sebelumnya memutuskan sesuatu yang membuat semua orang terkejut.      

"Aku juga ikut."      

Pengurus tidak menyangka beberapa tabib ternyata membuatnya kesulitan. Dia hanya menyeringai sinis, "Mengundurkan diri? Kalian sepertinya merasa kalau Keluarga Xiao mudah sekali untuk dipermainkan? Aku peringatkan! Kalau kalian sudah mengusik unta lapar! Dan kalian tahu apa itu artinya? Unta yang lapar itu jauh lebih mengerikan daripada seekor kuda."      

Apa yang terjadi dengan Keluarga Xiao bukan sebuah rahasia lagi. Ada yang mengatakan bahwa kali ini keluarga Xiao akan habis dalam Perkumpulan Pil Agung. Dan pastinya, beberapa tabib yang datang ke sini, kali ini pun sudah mendengar kasak kusuk tersebut.     

Kalimat itu berhasil membuat orang-orang yang mendengar terdiam.      

Kali ini, Ye Yuan duduk di kursi dan berkata dengan santainya, "Baik, baik! Kalian silahkan bermain-main. Aku tidak akan ikut! Tapi.... kalau kalian gagal, bukankah nantinya aku juga akan dapat giliran kan?"      

"Kau berani mengatakan kalimat seperti itu!"      

"Memangnya kenapa? Yang Mulia kecil ini akan menonton kalian bermain-main. Aku ingin melihat apa yang bisa kalian hasilkan!" Kata Ye Yuan.      

Diam-diam, Pengurus Tong menghela nafas lega. Keputusan Ye Yuan untuk menarik diri dari ujian menghindari masalah besar padanya. Sejujurnya, apa yang dikatakan oleh tabib-tabib tadi cukup membuatnya kecewa.      

Pengurus Tong bisa saja menggunakan kekuasaan Keluarga Xiao untuk menekan mereka. Tapi kalau mereka sudah memilih seseorang dan sengaja tidak mengerahkan seluruh kemampuannya maka yang habis justru Keluarga Xiao.      

Memang, Pengurus Tong tidak banyak berharap pada Ye Yuan. Jadi, keputusannya untuk mengundurkan diri merupakan pilihan yang baik.      

Sebelumnya, Pengurus Tong sudah melaporkan situasinya pada Nona Ruyan dan dia sudah setuju membiarkan Ye Yuan ikut ujian. Selama Ye Yuan bisa menunjukkan kemampuannya maka tidak akan sulit baginya untuk masuk ke Keluarga Xiao.      

Ujian kali ini adalah ujian tabib yang lebih sulit dari pada yang pernah Ye Yuan ambil.      

"Hehe. Kau masih ingin tampil di atas panggung. Duduk dan tonton saja dari tempat duduk."      

Ujian secara resmi dibuka. Pengurus Tong berbicara pada keempat peserta yang ikut, "Ujian ini sangat sederhana. Ada bakal pil obat di sini. Kalian hanya tinggal membuat bakal pil obat ini menjadi pil obat. Kalau kalian bisa maka kalian dianggap sudah lulus ujian."      

Sepertinya, formula pil ini sangat rahasia sehingga tidak bisa dibocorkan ke khalayak umum. Dengan menggunakan bakal pil seperti ini maka keamanan formula pil akan terjaga. Tentu, rahasia ini tidak berlaku bagi Ye Yuan.      

Keempat tabib yang mengikuti ujian sangat senang karena mereka yakin akan berhasil. Yang harus diketahui adalah proses pembuatan pil obat itu tidak mudah. sedikit lalai, maka yang terjadi pil akan rusak.      

Sekarang, bakal pil ini sudah jadi. Para peserta hanya diminta untuk menyelesaikan tahap terakhir, yakni pemurnian dan pembentukan pil obat. Jadi, seharusnya tahap ini tidaklah sulit bagi mereka. Meski mereka juga tahu kalau pil obat ini pastinya juga sulit untuk dimurnikan.      

Keempat peserta sudah bersiap dengan "kujang" mereka untuk memasuki tempat "pertempuran" dan pada saat bersamaan mulai proses pemurnian pil obat.      

Mungkin mereka sengaja ingin memamerkan keahlian mereka di hadapan Xiao Ruyan. Memang, keempat tabib itu menunjukkan keahlian mereka yang gemilang, terlihat seperti keahlian yang ditunjukkan oleh seorang tabib terhormat.      

Bahkan Pengurus Tong pun mengakuinya ketika dia menyaksikan kemampuan keempatnya. Mereka memang pantas lulus pemilihan yang ketat. Kemampuan mereka sungguh di atas rata-rata.      

Dengan tenang, Ye Yuan menyaksikan semua itu dari samping. Wajahnya tampak berkerut, tanda bahwa dia sedang berpikir. Sebenarnya, baik dalam bidang ilmu pengobatan atau bela diri, yang namanya tingkat kekuatan tidak bisa disamakan dengan kemampuan yang dimiliki.      

Seseorang yang sudah meraih status sebagai Tabib Agung tingkat tinggi misalnya belum tentu bisa membuat pil obat tingkat 3. Ini karena, pil tingkat ini memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam tahap pembuatannya. Bahkan Tabib Agung tingkat tinggi belum tentu bisa membuat pil obat tingkat 3 kualitas menengah atau bahkan yang rendah sekalipun.      

Di belakang layar pembatas, Xiao Ruyan menyaksikan keempat peserta dengan gelisah. Ujian kali ini akan menentukan apakah Keluarga Xiao bisa menang dalam Perkumpulan Agung Pil atau tidak.      

Meski sebenarnya, Xiao Ruyan juga tidak yakin memang meski dia mendapatkan seseorang dari ujian. Ini karena para generasi muda Keluarga Tong memiliki kemampuan yang lebih mumpuni dari pada Keluarga Xiao.      

Namun, karena ini berhubungan dengan masa depan kejayaan Keluarga Xiao dalam beberapa dekade ke depan maka Xiao Ruyan merasa wajib untuk menghadapi masalah.      

Sepasang mata cantik mengawasi jalannya ujian dari keempat peserta berharap bahwa mereka tidak akan membuat kesalahan. Sayangnya, ketakutan Xioa Ruyan benar terjadi. Setelah sekitar tujuh atau delapan menit, dia mendengar ada suara ledakan kecil. ada orang yang sudah gagal. Pil obat hangus terbakar menjadi arang.      

Tabib yang gagal itu tampak kecewa, "Kenapa pil sialan ini sudah sekali untuk dibuat?"      

Ketiga yang lainnya terlihat ikut resah. Pembuatan bakal oil ini sangat sulit. Konsentrasi kekuatan jiwa mereka terpusat pada bakal pil ini. tidak ada yang berani untuk bersikap seenaknya saja. Meski begitu, tidak ada yang berubah.      

Tak lama terdengar terdengar suara letupan lagi, menandakan ada pil yang gagal dibuat. Si gagal langsung berdiri ke samping dan menyaksikan senyuman licik Ye Yuan. Ingin sekali dia membelah wajah pemuda itu.      

Perhatian semua orang kini tertuju pada dua tabib yang tersisa. Dahi mereka sudah basah dengan keringat. Terlihat jelas kalau kesulitan untuk membuat pil sudah melampaui batas kemampuan mereka.      

Tidak berapa lama, tabib yang satu gagal lagi. Kini, tinggal satu yang tersisa.      

Ketiga peserta yang gagal mengarahkan perhatian mereka pada peserta terakhir, berharap bahwa yang satu ini akan bisa berhasil. Karena jarak mereka yang tidak terlalu jauh dari Ye Yuan, mereka bisa melihat dengan jelas senyum culasnya. Sebelumnya, dengan percaya diri mereka meremehkan Ye Yuan dan yakin bahwa merekalah yang akan berhasil. Naasnya, kini hanya satu yang tersisa.      

Pengurus Tong terlihat cemas dan tertekan. Keempat peserta yang sudah dipilih dengan cermat dalam sekejap gagal dan hanya menyisakan satu.      

Untungnya, peserta terakhir masih terlihat memiliki kekuatan yang cukup. Dia sudah selesai menyelesaikan proses pemurnian dan pembuatan pil obat.      

"Jadilah!"      

Begitu mendengar teriakannya, semua orang terlihat tegang. Apakah dia gagal atau berhasil?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.