Dewa Obat Tak Tertandingi

Diabaikan



Diabaikan

0Xiao Ruyan melihat Ye Yuan dengan tatapan matanya yang indah. Dia ingin tahu apakah Ye Yuan berbohong atau tidak. Hanya, tidak mudah untuk tahu apakah Ye Yuan bohong atau tidak.      
0

"Sungguh, kau tidak melakukannya?" Xiao Ruyan bernafas lega namun pada saat bersamaan agak kecewa.      

"Iya. Kau beruntung sekali!" kata Ye Yuan merajuk.      

"Dasar Kau!" Xiao Ruyan hampir saja menangis.      

"Baik! Baik! Aku akan memberikanmu Pil Stimulasi itu. Karena kau sepertinya sudah baikan maka aku akan pergi. Apa kau masih ingin kita berinteraksi lebih jauh lagi? Atau hanya sebatas ini saja? Kau membuat pil obat tapi hasilnya kau sendiri yang hampir lumpuh."      

Ye Yuan meninggalkan Bangunan Empat Samudra sambil terus berbicara. Dia mengabaikan tatapan tajam yang ingin menghabisi nyawanya di belakang punggungnya.      

Sebenarnya, Ye Yuan memang sengaja melakukan tindakan semacam ini pada Xiao Ruyan. Ini bukanlah Dunia Tanpa Akhir sehingga dirinya merasa tidak perlu untuk terlihat menonjol. Seandainya dia mau, Ye Yuan bisa saja membuat pil Stimulai Inti Sari Umbi Besar kualitas tinggi. Dia merasa sudah lebih dari cukup membantu Xiao Ruyan pada tahap sejauh ini. Meski dia tahu kalau gadis itu mungkin melupakan kejadian hari ini, bukanlah hal yang penting bagi Ye Yuan. Dia akan membiarkan hal seperti itu terjadi secara alami.      

Dua hari kemudian, Perkumpulan Pil Agung diselenggarakan. Ye Yuan tidak menyangka jika acara ini diadakan di markas utama Perkumpulan Pil Agung di Dunia Badai Ganas. Ye Yuan belum pernah menginjakkan kakinya lagi ke acara seperti ini semenjak terakhir kali dia mengikuti Perkumpulan Para Tabib di Negeri Qin.     

"Ji Qing, maaf aku harus merepotkanmu untuk mengikuti Perkumpulan Pil Agung kali ini!" Xiao Rufeng menggenggam tangan Ye Yuan erat.      

Ini adalah kali pertama Ye Yuan bertemu dengan anak lelaki dari Keluarga Xiao yang terkenal paling berbakat. Dia terlihat ramah, lemah lembut dan sopan, membuat orang yang bertemu dengannya akan menganggapnya sebagai orang baik.      

Meski begitu, dari kulitnya terlihat cukup jelas kalau keadaan tubuhnya sedang tidak baik. Meski dia sudah minum Pil Stimulasi Inti Sari Umbi Besar, pil itu belum bisa berbuat banyak untuk memperbaiki kondisi fisiknya. Kualitas rendah pil hanya memperkuat fondasi kekuatan pemuda itu dan juga mengarahkan aliran energi murni yang ada dalam dirinya. Dapat dikatakan, khasiat pil tersebut hanya meringankan sisa dari gejala agar tidak muncul lagi.      

Jika Ye Yuan ingin membantunya dengan membuat pil kualitas tinggi atau bahkan sangat tinggi maka dipastikan Xiao Rufeng akan bisa sembuh dan bugar kembali.      

Sayang, Ye Yuan tidak berniat untuk melakukannya. Ini karena Pil Stimulasi merupakan pil tingkat 3 yang memiliki kesulitan tinggi untuk diracik dibandingkan dengan Pil Penenang Hati Naga Giok. Seandainya Ye Yuan gila-gilaan membuat pil tersebut maka yang dia dapatkan justru sorotan yang menarik perhatian banyak orang. Itulah kenapa dalam mengikuti pertandingan di Perkumpulan Pil Obat, Ye Yuan tidak akan mengerahkan seluruh kemampuannya tetapi hanya sekedar untuk memenangkan pertandingan saja.      

Kalau sudah seperti ini kemungkinan Ye Yuan tidak akan kesulitan untuk mengalahkan tabib muda jenius dari Keluarga Tong.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Tuan Muda Pertama begitu baik. karena aku sudah diangkat dan dibayar menjadi Tabib Pembantu oleh Keluarga Xiao maka aku akan berusaha untuk kebaikan Keluarga Xiao."      

Mendengar kalimat Ye Yuan, Xiao Rufeng ikut tersenyum. "Tidak perlu bersikap sopan seperti itu, Ji Qing. Aku lebih tua darimu. Kau bisa memanggilku Kakak Xiao."      

Ye Yuan tidak menolak tawaran Xiao Rufeng. Dia menjawab dengan mengepalkan tangan di hadapan pemuda itu."Kakak Xiao!"      

Melihat percakapan kedua orang itu, Xiao Ruyan terlihat tidak senang. Di mata Ruyan, Ye Yuan adalah orang yang tidak bisa ditebaknya. Ada sesuatu yang misterius dari pemuda itu di matanya.      

"Ruyan, kau memiliki mata yang tajam sekali! Kau bisa menemukan orang jenius seperti Adik Ji. Sepertinya, langit memang tidak menginginkan keluarga kita ini hancur!" Xiao Rufeng berkata pada adiknya.      

Xiao Ruyan menggelengkan kepalanya. "Tidak ada bedanya meski aku menemukan Ji Qing. Kita masih akan kalah dengan Keluarga Tong. Aku juga tidak percaya diri bisa menang dari Tong Yongshou. Masih ada Tong Yonghui yang juga merupakan tabib muda berbakat. Kita tidak tahu apakah Ji Qing bisa mengalahkannya atau tidak."      

Dari perkataannya, terlihat dengan jelas jika Xiao Ruyan sudah pasrah. Dia tidak optimis bisa memenangkan pertandingan.      

Dahi Xiao Rufeng berkerut begitu mendengar pernyataan adiknya. Karena Perkumpulan Pil Agung menjadi penentu nasib kedua keluarga, mereka berdua tidak boleh kalah.      

Dalam waktu sekejap, banyak orang yang mulai berdatangan. Pertandingan hari ini memang bukan hanya tentang keluarga Xiao dan Tong saja. Hasilnya akan berdampak pada perubahan pasar pembuatan pil obat di ibukota dalam beberapa tahun ke depan.      

Dari semua orang yang datang, sebagian besar sudah pesimis kalau Keluarga Xiao bisa menang. Mereka sudah 'gatal' ingin menggantikan posisi keluarga itu. Bisnis pembuatan pil obat merupakan bisnis yang menguntungkan di Dunia Badai Ganas. Karena kurangnya pasokan bahan untuk membuat pil, harga produk jadi yakni pil, menjadi sangat mahal dibandingkan dengan yang ada di Dunia Tanpa Akhir. Bahkan ada beberapa pil obat langka yang harganya sangat tinggi.      

Pangsa pasar seperti ini pastinya menarik perhatian banyak orang.      

"Oh, bukankah itu tabib muda paling berbakat Keluarga Xiao? Aku kira dia terbujur sakit di atas kasur. Ternyata, dia datang hari ini!" Sebuah suara congkak terdengar. Pemilik suara tidak lain adalah Tong Wenchang.      

Wajah Xiao Rufeng langsung terlihat masam begitu dia melihat seseorang masuk ke arena. Dia menjawab dengan kalimat sinis, "Tong Wenchang, jangan bersikap sombong seperti itu!"      

Tong Wenchang terlihat semakin senang mendengar tanggapan Xiao Rufeng.      

"Haha! Tentu saja aku merasa tinggi hati seperti ini! Bukankah kau sebaiknya istirahat saja di atas kasur? Tidak perlu kau susah-susah datang ke sini untuk mempermalukan dirimu seperti itu. Melihat keadaanmu seperti ini bagaimana aku tidak sombong? Ini sama saja kau mengantarkan wajahmu ke sini untuk ditampar! Haha!"      

"Kau!" Xiao Rufeng begitu marah hingga tubuhnya bergetar. Karena kegagalannya naik tingkat, sangat tidak mungkin dia bisa mengalahkan Tong Wenchang hari ini. Kehadiran Xiao Rufeng di sini sebenarnya sudah merupakan sebuah hal yang baik. Hanya saja, saat ini dia terlihat seperti seorang pahlawan yang sedang terjebak dalam situasi yang sulit.      

Bakat Xiao Rufeng sebenarnya memungkinkan dirinya untuk bisa naik ke tingkat hampir Tabib Raja. Inilah yang membuat dia memaksakan diri untuk langsung naik tingkat begitu dia tahu akan menghadapi Perkumpulan Pil Agung dalam waktu dekat. Naas, langit tidak berkehendak sehingga dia justru gagal total.      

"Oh iya. Aku dengar kau berkeliling untuk merekrut Tabib Pembantu untuk dikirim dalam pertandingan hari ini. Keluarga Xiao sungguh mengenaskan. Kalian bahkan tidak mampu menghadirkan tiga tabib untuk maju ke atas pentas. Hmm! Apakah ini orang yang kau dapatkan sebagai pengganti dirimu hari ini? kelihatannya biasa saja..." Tong Wenchang melihat Ye Yuan dengan senyuman setengah hati.      

Ye Yuan sama sekali tidak memperhatikan hinaan yang dilontarkan Tong Wenchang. Perhatiannya tertuju pada orang di belakang lelaki itu yang tidak lain adalah kakak senior Ye Yuan dari Aliran Awan Tenang, Du Cheng. Matanya kosong. Dia terlihat berbeda dari orang kebanyakan. Pikirannya sepertinya juga kosong.      

Ye Yuan menahan kegelisahannya sebisa mungkin. Wajahnya masih terlihat normal tetapi dia mencoba untuk tidak langsung menatap mata Du Cheng. Hanya saja, tidak ada satu kalimat yang dilontarkan oleh Tong Wenchang masuk ke dalam telinganya.      

Tong Wenchang merasa Ye Yuan tidak menggubrisnya. Olokannya tadi terasa seperti bebatuan yang dilemparkan ke dalam samudra luas. Dia pun menjadi resah.      

"Hei! Aku sedang berbicara padamu, Sial! Apa kau tidak mendengarkanku?" kata Tong Wenchang serius.      

Ye Yuan tidak menggubris kalimatnya sekali lagi.      

"Hahaha! Xiao Rufeng, ternyata keluargamu mengambil orang bodoh untuk ikut bertanding. Aku rasa kalian seharusnya menyerah saja hari ini. Tidak ada yang perlu untuk dipertandingkan!" Tong Wenchang tertawa untuk membuatnya tidak terlihat memalukan karena diabaikan Ye Yuan.      

Sayangnya... dia justru yang terlihat seperti orang gila. Seberapa bodohnya Keluarga Xiao, tidak mungkin mereka hanya merekrut orang bodoh untuk ikut ajang semacam Perkumpulan Pil Obat ini.      

Karena tidak ada yang menjawab, wajah Tong Wenchang terlihat semakin masam. Dia akhirnya bergerak, menarik pakaian Ye Yuan. Kali ini, Ye Yuan juga ikut bergerak.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.