Dewa Obat Tak Tertandingi

Mengorbankan Yang Muda



Mengorbankan Yang Muda

0Beberapa saat kemudian, seorang lelaki tua datang dari belakang dan duduk di tengah-tengah. Semua orang berdiri begitu melihatnya dan membungkuk hormat.      
0

"Hormat kami pada Bintang Penguasa!"      

Lelaki tua itu mengangguk dan berkata, "Semuanya, duduklah. Aku datang ke sini hanya untuk melihat para keturunan berbakat yang telah muncul di ibukota. Aku tidak akan ikut menilai kemampuan mereka. Kalian sendiri yang bisa menentukan. Aku hanya akan melihat keseluruhan penampilan mereka kemudian mengambil satu sebagai muridku."      

Semua orang terlihat gembira mendengar kalimat yang diucapkan oleh Bintang Penguasa.      

"Apa yang aku dengar tadi? Tidak salah? Bintang Penguasa akan menerima murid."      

"Sudah puluhan tahun lamanya Penguasa Bintang tidak mengangkat murid. Hari ini, tiba-tiba dia ingin mengangkat seorang murid? Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"      

"Wah... murid seorang Penguasa Bintang! Kalau ada yang bisa jadi muridnya maka posisinya akan naik dengan pesat."      

Ketika Ye Yuan melihat seorang Penguasa Bintang, matanya menyipit. Ini adalah kali pertama dia melihat sosok hebat dengan status Penguasa Bintang.      

Dalam hal bela diri, jika ada orang yang mampu untuk naik ke tingkat Alam Pelintas Dewa, mereka juga akan disebut sebagai penguasa. Ini berarti seseorang sudah berada di tingkat penguasa bukanlah orang sembarangan. Di kalangan manusia dunia bawah seperti Dunia Badai Ganas, mereka adalah orang yang sudah berada di posisi puncak.      

Lelaki tua yang dihormati banyak orang adalah seorang Tabib Penguasa. Dalam bidang ilmu pengobatan, posisi ini merupakan posisi yang menunjukkan kedalaman dan kemampuan ilmu pengobatan. Hanya orang-orang seperti inilah yang masuk radar awas Ye Yuan.      

Karena jarak kekuatan antara Ye Yuan dan si Penguasa Bintang sangatlah jauh maka Ye Yuan tidak bisa melihat kedalaman ilmu orang itu. Hanya dia cukup tahu betul kalau orang tersebut memang bukan sosok sembarangan.      

Seperti merasa dilihat oleh Ye Yuan, si Penguasa Bintang melihat balik ke arah Ye Yuan. Pandangan mata tajamnya membuat Ye Yuan hampir saja ambruk.      

Dengan cepat Ye Yuan langsung mengalihkan arah pandangannya. Dia menghela nafas. Sekarang ini kekuatan jiwanya masih sangat lemah. Dilihat begitu saja, dia sudah kalang kabut.      

"Rufeng, Ruyan, kalian berdua harus menunjukkan yang terbaik kali ini. Seandainya kalian kalah masih harus bisa mendapatkan perhatian dari Penguasa Bintang. Selama kalian bisa menjadi muridnya maka bisnis keluarga kita masih akan tetap bisa hidup!" Xiao Changfeng berkata pada kedua anaknya dengan suara lembut. Wajahnya terlihat bahagia.      

Kedua anaknya mengangguk sementara Ye Yuan menghela nafas dalam.      

Xiao Changfeng adalah orang yang licik dan cukup pengalaman dalam hal seperti ini. hanya saja, dia terlalu konservatif. Kalau dia seperti ini, hasilnya mungkin tidak akan sesuai yang diharapkan.      

Strategi balapan kuda yang dia terapkan merupakan strategi yang buruk digunakan untuk menghadapi pertandingan macam Perkumpulan Pil Agung ini. Apa yang dia lakukan menunjukkan pada khalayak kalau pihaknya memang tidak sekuat pihak lain.      

Tidak akan ada orang yang bersorak ramai ketika mereka tahu bahwa tabib terkuat dalam keluarga Xiao ternyata melawan tabib nomor dua dari Keluarga Tong meski pada akhirnya merekalah yang menang. Orang-orang justru tidak akan menghormati Keluarga Xiao.      

Cara lain Xiao Changfeng yang meminta anak-anaknya untuk melakukan yang terbaik demi untuk mendapatkan perhatian dari Penguasa Bintang juga merupakan sebuah tanda kalau Keluarga Xiao sudah kehilangan semangat untuk bertanding.      

Kenyataannya Keluarga Xiao memiliki tabib muda yang kemampuannya lebih rendah dari Keluarga Tong, namun tidak berupaya sebisa mungkin untuk bertarung tetapi justru melimpahkan pertarungan ini pada orang asing. Dengan melihat hal ini, Ye Yuan sebenarnya tidak setuju. Selain itu, Ye Yuan merasa kalau Tong Wenshou dan Tong Wenhui juga bukan orang-orang yang mudah dikalahkan.      

Mungkin memang benar kata orang kalau semakin tua maka semangat bertarung kita akan semakin berkurang.      

"Baik. Perkumpulan Pil Agung yang kita selenggarakan sekali dalam sepuluh tahun ini akan segera dimulai. Kalian semua pastinya sudah tahu siapa aku namun aku merasa perlu untuk mengenalkan lagi. Namaku Yan Xiu, Tetua Pertama perkumpulan Tabib. Aku yang akan menjadi pemandu acara pada hari ini."     

Yang Xiu berdehem, melonggarkan tenggorokannya. Xiao Changfeng dan Tong Fangshuo berdiri pada saat bersamaan. "Maaf karena aku harus menyulitkan Penguasa Bintang dan Tetua Yang."      

Yang Xiu mengangguk dan meneruskan, "Penguasa Bintang sudah berbicara. Kali ini, tabib muda dari keluarga Xiao dan Tong sangat beruntung. Sudah 50 tahun lamanya, Penguasa Bintang tidak pernah menerima seorang murid. Peristiwa hari ini bisa dikatakan suatu momen bersejarah. Aku kira cukup menjelaskan tentang hal ini. Kedua keluarga sudah menyerahkan nama-nama yang akan bertanding hari ini. Sekarang saatnya untuk mengumumkan urutan pertandingan."      

Yang Xiu melihat daftar nama yang ada di tangannya. Matanya langsung bergerak ke arah Xiao Changfeng. Jantung Xiao Changfeng berdetak kencang namun tidak bisa mengatakan apa pun. Dia sebenarnya tahu apa yang dilakukan kali ini sebenarnya tidak patut. Namun, dia juga tahu bahwa tidak ada yang lain yang bisa dilakukan selain strategi balapan kuda ini.      

Yang Xiu diam beberapa saat, baru setelah itu meneruskan kalimatnya.      

"Pertandingan pertama. Xiao Ruyan melawan Tong Wenhui!"      

Ketika nama ini disebut, suasana menjadi gaduh.      

"Apa? Xiao Ruyan menghadapi tabib muda keluarga Tong yang paling lemah? Situasi macam apa ini?"      

"Tak disangka ternyata Keluarga Xiao menggunakan trik macam ini. Sepertinya mereka memang sudah tidak berbuat apa-apa kali ini."      

"Kalau dilihat dari susunan pertandingan, sepertinya mereka menyerang melawan Tong Wenchang. Mereka membuat Xiao Rufeng dan Ruyan melawan Tong Wenshou dan Wenshui."     

Tong Fangshuo sedikit tertegun. Naumn, tak berapa lama dia tertawa terbahak-bahak.      

"Haha! Xiao Changfeng, kau sungguh memalukan ketika kau menjadi semakin tua. Itulah kenapa generasi muda Xiao performanya menurun. Semua terjadi juga karena ulahmu. Kalau kau merasa bisa memenangkan pertandingan dengan cara seperti ini, kau terlalu naif."      

Xiao Changfeng tahu kalau dia tidak bisa membantah jadi dia memutuskan untuk diam saja. Dia melihat lurus ke depan, entah kepada apa.      

Yang Xiu berdehem untuk menenangkan keadaan kemudian melanjutkan kalimatnya.      

'Diam! Diam! Di pertandingan kedua, Xiao Rufeng akan melawan Tong Wenshou. Dan yang ketiga, ada Ji Qing dari Keluarga Xiao yang melawan Tong Wenchan."      

"Anak muda itu kasihan sekali karena dia harus menghadapi Tong Wenchang. Aku yakin dia akan kalah telak."      

"Yang menyedihkan bagi anak itu bukanlah kondisinya sekarang ini melainkan dia dikorbankan oleh Xiao Changfeng. Aku dengar kemampuannya tidaklah buruk. Dia mampu membuat pil obat tingkat 3 meski dia masih berstatus sebagai tabib Agung tingkat menengah. Dia bergabung dengan Keluarga Xiao ketiak sedang dalam kondisi krisis."      

"Meski mereka nanti menang, akan sangat menyedihkan bagi anak muda itu karena kemenangan diraih dengan cara tidak lazim."      

Banyak orang yang merasa kasihan dengan posisi Ye Yuan yang masih memiliki kekuatan jiwa di tingkat Tabib Agung Menengah tetapi harus menghadapi seseorang dengan tingkat hampir Tabib raja dalam pertandingan kali ini. Tidakkah Ye Yuan akan kalah?      

Banyak juga yang merasa kecewa. Awalnya, orang-orang berpikir bahwa hari ini mereka bisa menyaksikan pertarungan unggul antara Tong Wenchang dan Xiao Rufeng namun tidak disangka peta pertandingan berubah seperti ini.      

Meskipun Tong Wenchang adalah seorang tabib muda dengan tingkatan hampir Tabib Raja, sebenarnya kekuatannya baru didapatkan beberapa waktu lalu jadi bisa dikatakan masih ada kesempatan bagi pihak lawan untuk memang meski memang kesempatan itu sangat kecil.      

Di sisi lain, Ru Feng yang selalu mendapatkan dukungan penuh dari Keluarga Xiao, beberapa tahun terakhir ini mampu berada di posisi yang hampir sama dengan Tong Wenchan. Pemuda itu memang berbakat. Hanya saja, Tong Wenchang lebih dulu mendapatkan status Hampir Tabib Raja lebih dulu dari pada Rufeng.      

Kenyataannya, kali ini Keluarga Xiao seperti mundur tanpa terlebih dahulu berjuang sebaik mungkin. Inilah yang membuat banyak orang kecewa.      

Yang Xiu melanjutkan. "Aturan yang ada kali ini sama dengan Perkumpulan Pil Agung sebelumnya. Aku tidak akan mengulanginya. Sekarang, pertandingan yang pertama dimulai. Xiao Ruyan melawan Tong Wenhui."      

Di atas panggung, Keluarga Tong dan Xiao saling berhadap-hadapan meski jaraknya jauh. Di tengah-tengah keduanya, ada banyak tanaman obat, peralatan lain dan juga kuali pembuatan pil obat.      

Xiao Ruyan menghela nafas dalam-dalam kemudian melangkah naik ke panggung. Entah kenapa sebelum dia naik, matanya melihat ke arah Ye Yuan. Di saat bersamaan, Ye Yuan juga tengah menatapnya dan menunjukkan sebuah gerakan tangan.      

"Nona Ruyan, semoga beruntung."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.