Dewa Obat Tak Tertandingi

Langsung Menang!



Langsung Menang!

0Di babak kedua, lawan Ye Yuan adalah nomor 48. Karena kemenangan Ye Yuan di babak pertama maka saat ini dia langsung masuk ke kelompok para pemenang. Para petarung yang berada di kelompok ini mengamankan status mereka sebagai murid inti. Sementara itu para murid yang kalah di babak pertama harus melakukan pertarungan lagi di tingkat yang lebih rendah. Kelompok rendah ini juga sama seperti kelompok pemenang akan terus bertarung hingga hanya menyisakan lima kekalahan. Mereka akan diadu lagi dengan para murid dari wilayah luar aliran.     
0

Para pemenang akan semakin mengamankan status mereka sebagai murid inti dan yang kalah akan tersingkir ke kelompok murid luar aliran. Sama seperti di kelompok murid yang kalah, murid yang menang harus terus bertarung hingga menyisakan tiga besar.     

Tiga murid inti akan bertarung melawan murid elit. Yang menang akan maju menjadi murid elit dan yang kalah dalam pertarungan ini akan berganti posisi menjadi murid inti.     

Dalam kompetisi yang sangat ketat seperti ini tidak ada yang berani main-main. Mereka akan tersingkir jika tidak siap. Bahkan murid malas sekali pun seperti Ceng Yu akan menghabiskan banyak waktu bermeditasi menguatkan kekuatannya. Jika tidak dia harus bersiap-siap untuk dieliminasi ke tingkat yang lebih rendah.     

Jika Ye Yuan bisa menang di babak kedua ini dia bisa langsung masuk 50 besar. Meski ada 200 tempat yang direbutkan di kelompok murid inti, para murid yang sudah menang dua kali berturut dan masuk posisi 50 besar adalah jajaran para murid hebat.     

Para murid yang mencoba bertindak curang di babak pertama sudah pasti akan tersingkir di babak kedua, itu saja kalau mereka beruntung bisa melewati babak pertama.     

Lawan Ye Yuan kali ini bernama Wang Dong, seorang petarung tingkat kedelapan Penggabungan Jiwa.     

Murid dari Asrama Pil bernama Yao Hao juga sama memiliki kekuatan di tingkat kedelapan Penggabungan Jiwa. Namun, kekuatannya ternyata jauh rendah dibandingkan Wang Dong.     

Wang Dong termasuk murid tingkat atas di Asrama Bumi. Dia termasuk yang terkuat selain para murid yang kekuatannya berada di tingkat puncak kesembilan Penggabungan Jiwa.     

Di kompetisi sebelumnya, Wang Dong dikalahkan di babak kedua. Saat ini ketika dia merasa sudah meningkatkan kekuatannya dia berharap bisa maju ke babak ketiga. Ketika di tahu bahwa lawannya ada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa, dia pun merasa lega.     

Ini adalah hadiah dari langit!     

"Kau nomor 52?" Wang Dong tiba-tiba ingat sesuatu. Bukankah lawan no. 52 yang dia hadapi saat ini adalah orang yang diumumkan menang paling awal sebelumnya?     

Ye Yuan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lawannya. Dia hanya bisa tertawa.     

"Tentu, itu kenapa aku berdiri di sini."     

Wang Dong tentu saja sangat kaget.     

"Kau memiliki kekuatan di tingkat keempat Penggabungan Jiwa. Bagaimana bisa kau lolos babak pertama? Kau bahkan lebih cepat dari Kakak senior Tian Yu."     

"Beberapa sebelumnya aku sudah bertarung dengan lawanku di babak pertama. Dia tahu kalau diriku itu bukan tandingannya jadi dia langsung menyerah." Ye Yuan tidak menyembunyikan apa pun dan menjawab jujur apa adanya.     

"Ah.. jadi seperti itu. Kau sungguh beruntung kalau begitu! Aku rasa lawanmu adalah yang terlemah di antara para murid di Asrama Bumi, kan? Kalau tidak dengan melihat tingkat kekuatanmu kau akan kesulitan untuk menang." Wang Dong mendesah serius.     

Dia mengambil naFas panjang untuk keberuntungan Ye Yuan sebelumnya dan untuk keberuntungannya saat ini karena bertemu dengan Ye Yuan. Bukankah ini merupakan sebuah anugerah dari langit? Dia bertemu lawan dengan kekuatan rendah macam Ye Yuan?     

Wang Dong pun membayangkan jika keberuntungannya kali ini lebih baik dan nantinya lawan yang akan dia hadapi di babak ketiga akan jauh lebih lemah dari pada dirinya. Dengan cara ini dia akan melaju ke babak keempat.     

Jika ini sampai terjadi maka akan menjadi saat bersejarah bagi dirinya.     

Nama Ye Yuan sudah terkenal di kalangan para tetua di Balai Pil namun dia belum terkenal di antara para murid inti di Balai Bela Diri.     

Meski ada beberapa tetua yang terus mencari beberapa hari belakangan ini, Ye Yuan tidak pernah menampakkan wajahnya. Jadi tidak banyak yang tahu tentang Ye Yuan. Meskipun katakanlah si Wang Dong ini tahu siapa Ye Yuan itu pastinya dia masih meremehkannya karena Ye Yuan yang hanya memiliki kekuatan di tingkat keempat Penggabungan Jiwa saja.     

Lawan remeh seperti Ceng Yu itu bisa dihabisi oleh Wang Dong dengan sekali pukulan saja. Meski kakak dari Ceng Yu ini memiliki kekuatan yang hebat dan bisa naik tingkat ketika bertarung, dia sendiri masih tidak terlalu mahir bahkan untuk naik fase minor 4 tingkat ketika bertarung dengan Wang Dong.     

Ye Yuan tentu tahu apa yang sedang direncanakan oleh Wang Dong dalam kepalanya. Hanya saja dia hanya diam dan membalas dengan sebuah senyuman.     

"Ya. Memang benar. Keberuntungan itu tidaklah buruk."     

Lawan Ye Yuan nampak senang dengan keberuntungannya yang dirasa bagus. Di sisi lain Ye Yuan juga harus menikmati keberuntungannya juga.     

Ada banyak sekali babak yang harus dilewati di kompetisi besar aliran. Bisa saja lawan-lawan yang ada di babak-babak selanjutnya akan lebih kuat daripada yang berada di babak-babak awal. Jika Ye Yuan langsung bertemu dengan petarung hebat maka tenaganya akan terkuras habis di depan.     

Petarung yang berada di tingkat puncak kesembilan Penggabungan Jiwa dan Formasi Kristal sulit untuk dikalahkan. Saat ini tujuan Ye Yuan adalah bertemu dengan Tian Yu dan semua murid teratas lainnya.     

Saat ini suara Tetua Feng mulai terdengar membahana lagi.     

"Babak Kedua dimulai."     

Setelah membungkuk hormat, Wang Dong tidak bergerak. Dia berdiri dengan tangan terlipat di belakang punggungnya.     

"Adik Junior, kau bisa menyerang terlebih dahulu. Aku takut jika aku yang menyerangmu terlebih dahulu kau tidak akan memiliki kesempatan untuk melawan lagi."     

Entah karena Wang Dong merasa kasihan melihat lawan yang jauh lebih rendah darinya jadi dia memintanya untuk menyerang terlebih dahulu.     

Ye Yuan tidak menyangka jika di Wang Dong ini terlalu baik hati memberinya kesempatan untuk menyerang terlebih dahulu. Ye Yuan pun terkejut sambil dia bertanya lagi memastikan, "Apa kau yakin?"     

Wang Dong mengangguk. "Tentu. Aku tidak pernah menarik kata-kataku."     

Ye Yuan menjawab. "Baik. Kalau begitu aku akan langsung menyerang."     

Seketika kalimatnya selesai, Ye Yuan langsung mengeluarkan jurus andalannya di mana dirinya berubah menjadi sembilan.     

"Teknik Sembilan Pedang."     

Ye Yuan berteriak namun tidak keras. sembilan goresan cahaya pedang bergerak terbang ke arah Wang Dong secara tidak teratur.     

Awalnya, Wang Dong masih bertingkah seperti seorang petarung tangguh namun ketika dia melihat pergerakan Ye Yuan dengan serangan goresan bilah pedang dari berbagai macam arah, dia menjadi ketakutan.     

Seandainya dia tadi yang menyerang duluan mungkin dia masih memiliki kesempatan untuk adu tarung dengan Ye Yuan namun saat ini dia tidak akan mampu untuk menghindar dari serangan Ye Yuan dari posisi bertahan seperti ini.     

Ye Yuan dulu pernah mengalahkan Yuan Fei, si Raja Kera, ketika kekuatannya masih berada di tingkat Energi Murni Qi dengan menggunakan jurus ini. Sekarang dengan status kekuatan Ye Yuan yang sudah berada di tingkat keempat Penggabungan Jiwa, bagaimana bisa seorang seperti Wang Dong ini menghadapinya?     

Wang Dong bisa berkeliat menghindari 3 cahaya bilah pedang dan menggunakan senjatanya untuk menahan dua lainnya, Namun sayang, serangan cahaya pedang keenam mengenai tubuhnya.     

Kemudian setelah itu yang ketujuh, kedelapan, dan kesembilan juga ikut melukai bagian tubuhnya yang lain. Serangan itu membuat Wang Dong terlempar dari panggung.     

Jika Ye Yuan tidak menahan serangannya, mungkin sekarang Wang Dong sudah menjadi mayat saat ini. Serangan Ye Yuan bisa dikatakan terjadi hanya dalam satu kedipan mata. Sangat cepat sekali.     

"Panggung nomor 49, nomor 52 menang!" Suara Tetua Feng terdengar lagi mengumumkan siapa yang kali pertama menang.     

"Tidak mungkin? Siapa anak di nomor 52 ini? Kenapa dia lagi yang menang pertama?"     

"Kalau memang yang pertama itu hanya beruntung saja lalu bagaimana babak kedua ini? dari mana dia sebenarnya?"     

"Sangat aneh! Bahkan Kakak Tian Yu dan Tang Yu belum menang. Bagaimana bisa anak ini bisa menang duluan?"     

Kemenangan Ye Yuan langsung membuat heboh.     

Ekspresi wajah Tian Yu langsung berubah masam. Gerakan pedang di tangannya semakin cepat. Setelah tiga sabetan, lawannya langsung terlempar ke udara.     

Menang!     

Lawan Tian Yu di babak kedua ini adalah petarung di tingkat kesembilan Penggabungan Jiwa. Kekuatannya cukup bagus. Dia berhasil mengeluarkan 10 serangan sebelum akhirnya kalah.     

Namun dibandingkan dengan Ye Yuan tentu kemenangan Tian Yu bisa dikatakan lambat. Di panggung nomor 2, seorang sosok perempuan bergerak mengikuti gerakan angin. Ketika dia mendengar suara Tetua feng, gerakannya menjadi melambat.     

Setelah itu, si perempuan membuat gerakan yang jauh lebih cepat. Setelah tiga serangan, lawannya jatuh kalah.     

Tang Yu menang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.