Dewa Obat Tak Tertandingi

No. 52



No. 52

0Ceng Yu melihat Ye Yuan yang ada di depannya dengan wajah pucat pasi. Dia tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan si bintang 'buruk' ini di babak pertama. Setelah kakaknya, Ceng Cheng kembali ke aliran, dia memperingatkan Ceng Yu untuk tidak mencari masalah dengan Ye Yuan lagi karena meski masih tergolong murid baru, Ye Yuan sudah berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta poin.     
0

Ini menunjukkan jika Ye Yuan memiliki latar belakang yang mungkin sangat mengerikan untuk mereka hadapi. Bahkan para tetua pun tidak memiliki poin sebanyak Ye Yaun yang notabene masih berada di tingkat Penggabungan Jiwa. Ye Yuan pokoknya sangat aneh.     

Mendengar peringatan kakaknya, Ceng Yu tahu bahwa Ye Yuan bukanlah orang yang bisa dia ganggu. Hanya saja saat ini, dia tidak menyangka akan bertemu dengan orang ini, di babak pertama pula.     

"Kompetisi besar aliran dimulai sekarang!"     

Suara Tetua Balai Bela Diri bergema keras sekali lagi menandai dibukanya kompetisi secara resmi.     

Suara pertarungan mulai terdengar saling bersahutan satu sama lain memenuhi tempat pertarungan. Meski begitu, beberapa panggung terasa sepi, seperti panggung nomor 52 . Ye Yuan belum bergerak begitu juga dengan Ceng Yu.     

Ceng Yu tidak bodoh. Ketika Ye Yuan masih berada di tingkat Kedua Penggabungan Jiwa dia sudah bisa mengalahkannya. Sekarang pemuda itu bahkan sudah berada di tingkat keempat, ini berarti bahwa kesempatannya untuk mengalahkan Ceng Yu akan semakin besar.     

"Aku menyerah!" Tanpa ragu, Ceng Yu langsung mengaku kalah dengan cepat.     

"Panggung No. 52. Pemenangnya adalah Nomor. 52" Suara Tetua terdengar keras mengumumkan.     

Ada ajian susunan yang ditaruh di setiap panggung pertarungan. Para tetua bisa langsung mengetahui apa yang sedang terjadi lewat pusat susunan.     

Dari suaranya, terdengar jika tetua agak ragu mengumumkan. Dia tidak menyangka jika kemenangan pertama bakal datang dari No. 52, di mana petarungnya bukanlah sosok yang dikenal.     

Biasanya pemenang dalam kompetisi yang awal berasal dari panggung nomor 1 atau 2. Ini karena perbedaan lawan di kedua panggung ini terlalu jauh.     

Kompetisi besar aliran juga digunakan oleh beberapa orang untuk mengasah kemampuan diri mereka. Banyak murid yang mencoba mencari pengalaman dari para murid inti nomor satu dan dua. Dengan ini, banyak murid yang menjadi lawan nomor 1 atau 2 akan menyerah.     

Pernyataan kekalahan Ceng Yu terhadap Ye Yuan membuat si murid baru menjadi pemenang yang pertama dari 100 peserta yang ikut.     

"Siapa yang ada di panggung nomor 52? Lawannya tidak sengaja langsung menyerah khan?"     

"Iya! Bisanya dalam kompetisi sebelumnya, biasanya yang cepat menang adalah peserta nomor. 1. Jarak kekuatan Kakak Tian Yu dan kita itu sangat jauh. Siapa pula si nomor 52 yang muncul kali ini?"     

"Siapa tahu! Logikannya, selain para murid sepuluh besar, murid yang lain tidak memiliki jarak kekuatan yang terlalu jauh. Meski katakanlah mereka itu kalah, tidak mungkin jika dia bisa mengalahkan lawannya lebih cepat dari Kakak Tian Yu kan?"     

"Aku tidak peduli. Setelah kompetisi ini selesai, kita akan tahu siapa si sosok 'mahadewa' di nomor 52."     

Tingkat murid yang dikatakan terburuk dari Asrama Surga memiliki kekuatan yang mendekati kekuatan para murid elit. Mereka masih termasuk para petarung yang langka dan hebat seperti angsa yang berada di tengah kerumunan ayam. Jadi, sangat wajar jika kemenangan pertama biasanya berasal dari panggung nomor 1.     

Namun, hari ini ada kejadian janggal. Nomor 52 yang tidak diketahui banyak orang muncul sebagai pemenang pertama. Hal ini tentu saja menarik perhatian dan rasa penasaran banyak orang.     

Meski memang menang pertama tidak banyak berarti, perubahan yang terjadi saat ini membuat banyak orang membicarakannya di kompetisi.     

Para murid memulai kompetisi setelah mendapatkan nomor undian. Selain murid 10 besar yang memang sudah ditentukan, yang lainnya tidak tahu mendapat nomor berapa.     

Panggung nomor 1 yakni milik Tian Yu baru saja akan melakukan serangan ketika dia mendengar pengumuman tentang kemenangan nomor 52. Hatinya langsung bergejolak.     

"Aku dengar bahwa ada dua murid baru yang masuk aliran karena berhasil melewati Jalan Sembilan Surga. Salah satu dari keduanya berhasil melewati tantangan ini ketika kekuatannya masih berada di tingkat Energi Murni Qi. Apakah mungkin dia murid nomor 52? " pikir Tian Yu dalam hati.     

Para petarung yang berhasil melewati Jalan Sembilan Surga, semuanya tahu bahwa orang yang melewati jalan itu kemungkinan mendapatkan sesuatu yang besar di sana. Bisa dibayangkan bahwa orang yang masih berada di tingkat kekuatan Energi Murni Qi pastinya menghadapi rintangan yang sangat besar di sana.     

Bahkan Tian Yu sendiri berani melewati Jalan Sembilan Surga ketika kekuatannya sudah mencapai tingkat Penggabungan Jiwa. Kali ini, munculnya Ye Yuan sebagai pemenang pertama membuat Tian Yu menjadi tertekan.     

Sekarang, karena ada kejadian aneh muncul di kompetisi membuat Tian Yu menjadi makin penasaran.     

Tian Yu menatap lawan yang ada di depannya sambil berkata, "Maaf. Ayo kita selesaikan dengan cara seperti ini."     

Selesai berbicara, ada sebuah goresan bilah pedang dikeluarkan. Lawan Tian Yu langsung terlempar ke udara. Undian yang diambil oleh peserta nomor 200 tidaklah berakhir baik. Dia tahu bahwa jarak kekuatan antara dirinya dan Tian Yu sangat besar.     

Dia bahkan tidak tahu bagaimana Tian Yu menyerangnya tadi. Pemuda itu terlihat sangat tidak bergerak sama sekali. Kekuatan semacam ini benar-benar sangat mengerikan.     

Peserta nomor 200 kesulitan untuk bangun berdiri. Dia hanya bisa menjawab dengan nada hormat.     

"Terima kasih banyak untuk kemurahan hatinya Kakak Yu. Aku mengaku kalah."     

Tian Yu menganggukkan kepala kemudian bergerak menuruni panggung. Lawan yang seperti ini sama sekali tidak menarik perhatiannya.     

Seandainya dia mau, jurus yang dikeluarkannya barusan akan bisa membunuh lawannya. Namun, dia ingat jika saat ini dia sedang mengikuti kompetisi besar di mana tidak boleh ada yang mati. Di antara para murid tingakatan Penggabungan Jiwa, sosok Tian Yu adalah yang tidak terkalahkan. Dia tidak pernah memiliki lawan bertarung dari tingkat penggabungan jiwa. Semua lawannya adalah para murid golongan elit. Dan tidak lama lagi, dia juga akan bisa mengalahkan para murid itu.     

Tian Yu masih penasaran dengan sosok murid yang bisa melewati Jalan Sembilan Surga dengan kekuatan di tingkat Energi Murni Qi. Meski dia merasa si anak ini tidak mungkin lebih kuat darinya, dia juga tidak berpikir bahwa dia tidak jauh lebih rendah dari dirinya.     

Sebenarnya, dulu Tian Yu juga berencana untuk menantang Jalan Sembilan Surga ketika masih berada di tingkat Energi Murni Qi namun dia tidak siap. Tian Yu merasa si anak nomor 52 ini lebih beruntung daripada dirinya.     

Tian Yu dengar bahwa ada seorang murid dari Negeri Qin bernama Ye Yuan yang dipaksa untuk masuk Jalan Sembilan Surga waktu itu. Dia pasti sudah menggunakan kekuatannya hingga titik penghabisan sebelum mampu menyelesaikan jalan itu.     

Tian Yu berjalan santai menuju pusat ajian formasi susunan untuk mencari tetua yang sedang menjadi petugas penyelenggara kompetisi.     

"Pasti pekerjaan Anda berat sekali, Tetua Feng," Tian Yu berkata sambil membungkuk memberi hormat.     

"Oh, Tian Yu. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu jika kita sedang mengabdi pada aliran? Haha. Kau pasti datang untuk bertanya siapa nomor 52 itu kan?" Tetua Feng menjawab dengan terkekeh.     

Tian Yu tidak menyembunyikan niatnya. Dia mengangguk mengiyakan.     

"Aku kira kau tidak akan ambil pusing dengan hal-hal sekecil ini. Lagian, untuk mengalahkan lawan yang terpenting adalah saat yang tepat."     

Tian Yu tersenyum.     

"Aku hanya ingin mengkonfirmasi sesuatu, Tetua."     

Ye Yuan dan Long Tang sama-sama berhasil melewati Jalan Sembilan Surga. Meski memang bukan berita rahasia, informasi semacam ini yang berasal dari dojo negeri bawahan Aliran Awan Tenang biasanya langsung menuju ke para petinggi. Para tetua biasanya tidak tahu atau tidak mau tahu tentang informasi semacam ini.     

Tian Yu adalah cucu dari Tetua Besar. Dia memiliki posisi hal istimewa. Oleh karena itu, Tetua Feng tidak menolak untuk memberinya informasi. Dia hanya penasaran karena berita kemenangan si nomor 52 menarik perhatian Tian Yu.     

Tetua Feng melihat bahwa Tian Yu saat ini sedang hendak menuju ke panggung para murid elit. Situasi pertarungan di sana sangat sengit sehingga saat ini pertarungannya pasti masih berlangsung.     

"No. 52 itu namanya Ye Yuan. Seorang murid baru yang termasuk golongan murid inti. Memang anak ini agak aneh. Murid ini memiliki kekuatan di tingkat keempat Penggabungan Jiwa sementara lawannya adalah murid dengan tingkat puncak Keenam Penggabungan Jiwa. Namun, ternyata dia langsung menyerah."     

Tetua Feng hanya menjelaskan keadaan yang dia dapat dari formasi susunan tanpa melihat bahwa raut wajah Tian Yu sekarang menjadi masam. Seperti dugaannya, murid ini memang adalah Ye Yuan.     

"Aku tidak menyangka jika Ye Yuan berhasil mencapai tingkat fase tengah begitu cepatnya. Sepertinya keuntungan yang didapatnya di Jalan sembilan Surga jauh lebih bagus daripada apa yang aku miliki. Seharusnya, dulu aku juga harus melewati jalan itu ketika masih berada di tingkat Energi Murni Qi." Tian mendesah dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.