Dewa Obat Tak Tertandingi

Cinta Ayah Yang Sebesar Gunung



Cinta Ayah Yang Sebesar Gunung

0 Di dalam lautan alam sadar Ye Yuan, dua bayangan seseorang terlihat samar sedang berdiri saling berhadap-hadapan. Ye Yuan melihat sosok besar, tinggi dan baik hati, sambil dia menangis terisak.     
0

 "Aku memang bodoh! Aku memang bodoh! Seharusnya sejak dulu aku memikirkan hal ini! Di dunia ini siapa lagi yang akan melakukan hal ini padaku selain dirimu?"     

 Air mata Ye Yuan menutupi wajahnya ketika emosinya mulai pecah. Sejak dilahirkan, Ye Yuan selalu menjadi orang yang tenang. Dia tidak pernah kehilangan kendali atas emosinya seperti ini.     

 Dia mengubur rasa bencinya dalam-dalam dan hanya berkonsentrasi dengan energi yang dia gunakan untuk meningkatkan kekuatan kanuraganya. Dia hanya berharap akan bisa kembali naik ke dunia Khayangan di mana dirinya akan membalas dendam perbuatan si pengkhianat itu.     

 Namun kali ini, ketika dia berhadapan dengan sosok ini, dia sudah tidak bisa bersikap tenang lagi. Dia adalah ayah yang membesarkannya, yang mengajarkannya akan ilmu pengobatan dan juga mengajarkannya tentang ilmu peningkatan kekuatan kanuragan. Dia adalah Tabib Kaisar paling kuat di seluruh dunia Khayangan, Ji Zhengyang! Seorang lelaki yang tidak akan dengan mudah menitikkan air mata kecuali hatinya memang sakit.     

 Ji Zhengyang terlihat ramah dan tidak menunjukkan aura buruk karena telah terbunuh oleh seorang pengkhianat. Pandangan matanya terhadap Ye Yuan dipenuhi dengan kasih yang lembut.     

 Ji Zhengyang tersenyum. "Yun, Ayah merasa sangat tenang ketika tahu kau bisa bereinkarnasi dan memiliki kehidupan baru lagi. Apakah semuanya baik baik saja?"     

 "Baik.. baik.. semuanya baik baik saja pada anak ayah ini. Aku hanya sering merindukan ayah." Ye Yuan menjawab dengan terbata-bata.     

 "Apa gunanya rindu dengan orang yang sudah mati? Karena sekarang kau sudah memiliki identitas baru, kehidupan baru, kau seharusnya menjalani kehidupan barumu ini. Balai Pengobatan Raja sudah menjadi masa lalu. Hal yang sudah berlalu biarkanlah berlalu," Ji Zhengyang tersenyum dan mengatakan kalimat pada Ye Yuan dengan nada biasa.     

 "Bagaimana bisa aku seperti itu? aku berhutang rasa terima kasih pada ayah yang sudah membesarkanku, meski aku sudah berubah menjadi debu, aku tidak akan berani untuk melupakanmu! Dan si pengkhianat itu, bagaimana bisa aku membuang rasa benciku ini padanya sebelum aku mencabik-cabik dagingnya! Yun tidak akan lupa kematian ayah! Dengan kasih langit, aku, Ji Qingyun terlahir kembali. Bagaimana mungkin aku bisa disebut manusia jika aku tidak bisa membalas dendam musuhku?"     

 Ji Zhengyang mengulurkan tangannya dengan pelan membelai kepala Ye Yuan seperti yang dulu dia lakukan.     

 Yang berbeda hanyalah saat ini Ji Zhengyang hanya sebuah sosok tanpa bentuk jasmani. Tentu saja dia tidak dapat menyentuh anaknya.     

 Meski demikian, Ji Zhengyang sepertinya tidak mempermasalahkan. Meski tangannya tidak dapat menyentuh nyata Ye Yuan dia masih terlihat tersenyum puas.     

 Melihat hal ini, Ye Yuan merasa hatinya tertusuk oleh bilah pisau.     

"Oh.. Yun. Kehidupan yang kau dapatkan kembali kali ini bukan karena berkat langit. Ini karena ayah yang menggunakan seni rahasia jiwa dewa untuk mengirimmu ke dunia fana. Ayah tidak mengirimmu ke sini agar kamu tiap hari hidup dengan rasa benci dan terbuai akan hal itu. Kalau kau seperti itu nantinya kau tidak ada bedanya dengan sebuah mesin yang hanya memikirkan balas dendam. Bukan hal seperti itu yang ingin aku lihat!" Ji Zhengyang mendesah.     

 Ye Yuan gemetar. Matanya penuh dengan rasa tidak percaya.     

 Ternyata dia bisa bereinkarnasi karena ayahnya menggunakan kekuatan batinya? bagaimana.. mungkin ini bisa terjadi?     

 Namun, Ye Yuan langsung berpikir tentang sesuatu. Dia berkata pada ayahnya dengan nada gelisah.     

 "Ayah, karena kau memiliki kekuatan seperti ini, apakah kau juga akan bereinkarnasi? Di mana kau bereinkarnasi? Aku.. aku akan menemukanmu."     

 Ji Zhengyang tersenyum.     

 "Kau terlalu banyak berpikir, Yun. Ji Canglan merencakan pembunuhan itu dalam waktu yang lama. Bagaimana bisa dia membiarkan jiwa dewa ayah kabur? Waktu itu ayah sudah menggunakan segala cara untuk mengirimku jauh-jauh. Aku bisa memberimu kesempatan untuk hidup lagi karena Ji Canglan meremehkan kekuatan ayah. Waktu itu, semua jiwa dewa ayah sudah hampir semuanya dilumat olehnya. Yang tersisa hanyalah jiwa dewa yang sangat lemah dan rapuh namun untungnya tidak hilang. Jadi, ayah menyembunyikannya dalam ruang hampa dan menunggu hingga dia membunuhmu, ayah menggunakan seni rahasia menipu yang sangat hebat untuk membuatnya berpikir bahwa jiwamu sudah musnah. Sisa jiwaku kemudian membawa jiwamu berpindah melewati kehampaan dan akhirnya masuk ke dunia fana."     

 Sekarang, Ye Yuan tahu bahwa proses reinkarnasinya bukan kebetulan, namun merupakan sebuah harapan rapuh dari ayahnya Ji Zhengyang yang menaruh sisa-sisa jiwa dewanya.     

 Ji Zhengyang dengan mudahnya menggambarkan hal ini namun Ye Yuan dapat merasakan bahaya yang ada waktu hal itu terjadi.     

 Alam jiwa Ji Canglan tidak rendah maka waktu itu akan dengan mudah baginya menemukan remahan jiwa yang tersisa. Ji Zhengyang harus berpikir lebih pintar dari penglihatan Ji Canglan dan menyembunyikan jiwanya dengan aman. Waktu itu, dia juga perlu untuk seni rahasia agar Ji Canglan berpikir bahwa Ji Qingyun sudah mati. Setelah itu, Ji Zhengyang harus menembus kehampaan untuk membawa putranya ke Alam Dunia Fana.     

 Proses ini tentu saja sangat besar untuk dilalui dan juga membuat jiwa Ji Zhengyang waktu itu benar-benar kepayahan. Ayahnya bisa saja menyelamatkan dirinya sendiri namun dia mengambil resiko untuk menyelamatkan Ji Qingyun.     

 Dengan kemampuan jiwa Ji Zhengyang, bereinkarnasi kembali bukanlah hal yang sulit.     

 Meski begitu, Ji Zhengyang tidak melakukann hal itu. Dia justru melakukan segala cara untuk membuat harapan Ji Qingyun hidup kembali. Ini adalah sebuah pilihan yang diambil oleh seorang ayah sebelum meninggal dunia.     

 Bagaimana Ye Yuan akan membalas cinta ayahnya yang sebesar gunung dan seluas samudra? Dia pun tidak memiliki kesempatan!     

 Jika Ye Yuan bisa memlih, waktu itu mungkin dirinya saja yang mati. Namun, dia pun tahu bahwa jiwa ayahnya sudah tidak mampu bertahan lebih lama lagi.     

 Perpisahan ini akan menjadi perpisahan yang terakhir.     

 "Ayah.. aku..." Ketika Ji Zhengyang selesai berbicara, Ye Yuan sudah tersengal karena tangisannya.     

 Dia tidak pernah tahu ada orang yang lebih baik dari ayahnya. Ji Zhengyang tidak pernah meragukan bakti anaknya. Jadi, dia tersenyum lagi.     

 "Yun, ayah tidak menceritakan hal ini untuk membuatmu berpikir hal mana yang perlu mendapatkan balas dendammu dan hal mana yang tidak perlu. Ayah ingin kau tahu bahwa ayah hanya mengharapkanmu untuk hidup baik dan tidak hidup dengan pikiran untuk membalas dendam terus."     

 "Tapi... Tapi Ji Canglan sudah berkhianat. Apakah kita akan membiarkan hal ini terjadi begitu saja?" Ye Yuan bertanya karena tidak setuju dengan keinginan ayahnya.     

 Ji Zhengyang menggelengkan kepala.     

 "Ayah tidak bermaksud seperti itu. Ayah juga tahu kalau ayah tidak mampu menghentikan balas dendammu. Kau sekarang hidup dengan kenangan yang ada dengan dirimu di masa kehidupan sebelumnya. Kau memang harus naik ke dunia Khayangan suatu saat nanti. Cepat atau lambat, kau juga nantinya akan bertemu lagi dengan Ji Canglan. Tapi ayah sungguh tidak berharap bahwa hatimu akan tertutupi dengan keinginan untuk balas dendam. Jika kau seperti itu, lalu apa bedanya dirimu dengan mayat? Jika kau hanya memikirkan untuk membunuh Ji Canglan, maka hidupmu akan sia-sia. Saat itu tiba, kau juga akan kehilangan jati dirimu dan kekuatanmu tidak akan bisa naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Yun, kau harus menghentikan langkah kakimu dan mulai memperhatikan orang-orang di sekitarmu. Jangan mengecewakan mereka. Kau... sekarang bukan lagi Ji Qingyun."     

 Pikiran Ye Yuan menjadi goyah. Gambaran sosok Ye Hang, Ren Hongling, Lu, Feng Ruoiqng, Feng Zhirou, Huyan Yong, Tang Yu masuk ke dalam pikirannya.     

 "Ayah benar. Aku bukan lagi Ji Qingyun. Saat ini aku adalah Ye Yuan! Aku memiliki keluarga, teman dan guru!"     

 Ye Yuan menghela nafas panjang, menganggukan kepalanya dengan serius.     

 "Ayah, anakmu ini sekarang tahu. Tenanglah! Aku masih anakmu, Ji Qingyun! Namun, sekarang aku juga anak Ye Hang dan Ren Hongling bernama Ye Yuan! Aku..... tidak akan mengecewakanmu."     

 Ji Zhengyang tersenyum. Dia sangat senang melihat anaknya. Ji Zhengyang memang selalu senang melihat anaknya sejak dia dilahirkan.     

 Meskipun sekarang Ji Qingyun dan Ji Zhengyang terpisah oleh kehidupan dan kematian, ayah ini sudah merasa cukup tahu anaknya hidup dengan baik.     

 "Hahaha! Kapan Yun pernah mengecewakan ayah? Tapi kau harus berjanji padaku. Nanti, jika kau sudah kembali ke dunia Khayangan, kau harus bertindak sesuai dengan kemampuanmu. Jangan memaksakan hal yang tidak kau bisa. meski Ji Canglan memang kuat, dia tidak mungkin menghancurkan Balai Pengobatan Raja sendirian. Ada sosok yang lebih kuat di belakangnya!" Ji Zhengyang memperingatkannya.     

 Ye Yuan mengangguk. "Tenang, Ayah. Anakmu ini tahu apa yang harus dilakukan Ayah, aku pasti akan bisa memasuki dunia para dewa selama aku masih hidup dan mendapatkan apa yang kita dapatkan di kehidupan kita sebelumnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.