Dewa Obat Tak Tertandingi

Wan Yuan yang Menyedihkan



Wan Yuan yang Menyedihkan

0

Ini adalah kedua kalinya Ye Yuan menangis. Yang pertama ketika dia masih hidup sebagai Qingyun Zi di Dunia Khayangan. Waktu itu dia menangisi kematian ayahnya, Zhengyang Zi yang meninggal dunia karena melindungi dirinya dari seorang penghianat. Bahkan setelah dia mengalami dunia hidup dan mati, kenangan itu masih jelas terekam dalam benaknya.

0

Luka yang sudah terpatri di dalam lubuk hati dan tulangnya membuat Ye Yuan yang sekarang berusaha dengan keras untuk meningkatkan kekuatannya. Harapannya, suatu saat ketika dia sudah menemukan jalan untuk kembali ke Dunia Khayangan, dia akan membunuh si penghianat itu dengan tangannya sendiri.

Tangis yang Ye Yuan tumpahkan sekarang memang tidak melibatkan perkara hidup dan mati. Kasih sayang Ye Hang sebagai ayah yang tidak mementingkan diri sendiri begitu menyentuh Ye Yuan. Ye Yuan merasakan hal ini sama dengan yang dulu dialaminya sebagai seorang Qingyun Zi. Tidak peduli apakah Ye Hang ayahnya sendiri atau tidak, rasa sayangnya pada Ye Yuan itu nyata.

Qingyun Zi mewarisi badan Ye Yuan jadi dia juga terpengaruh oleh tubuhnya. Ini yang membuatnya bisa dekat dengan Ye Hang. Selain itu, Ye Hang juga bersikap baik pada Ye Yuan setelah berhasil lolos dari kematian. Hal inilah yang membuat Ye Yuan menganggap Ye Hang seperti ayahnya sendiri. Meski dalam lubuk hatinya, Ye Yuan sebenarnya masih menganggapnya sekedar sebagai orang yang dekat dengan dirinya. Dia belum bisa benar-benar merasakan hubungan ayah dan anak dengan Ye Hang.

Selama ini, Ye Yuan hanya berpikir bahwa ayahnya adalah Zhengyang Zi sehingga dia tidak menunjukkan kasih sayang anak pada ayahnya. Namun sekarang, setelah dia melihat kasih yang tulus dari Ye Hang, dia bisa merasakan bahwa dirinya memang anak dari Ye Hang.

Di dua kehidupan, Ye Yuan memiliki ayah yang menyayanginya setinggi gunung. Hatinya meleleh dengan kasih seketika.

Awalnya, Ye Yuan agak ragu untuk mengungkapkan dua jurus yang dia katakan bahwa dia mendapatkannya dari guru di mimpinya. Hanya saja, jika dia diam, dia khawatir Wan Donghai akan mengalahkan Ye Hang. Dan apabila ini terjadi, jalannya untuk meningkatkan kekuatan di masa mendatang agak semakin susah.

Dengan melihat kepribadian Wan Donghai, Ye Hang tidak akan bisa lolos begitu saja jika Wan Donghai melihat lawannya itu terlihat lemah. Saat ini, Ye Yuan masih lemah dan belum mampu melindungi dirinya sendiri jadi dia pikir kehadiran Ye Hang masih dia perlukan.

Setelah ditimbang-timbang, akhirnya Ye Yuan yakin untuk memberitahu Ye Hang tentang dua jurus untuk meningkatkan kekuatan jiwa. Sekarang setelah mendengar kalimat Ye Hang yang bahkan mendahulukan kepentingan dirinya, Ye Yuan semakin yakin jika apa yang barusan dia katakan memang benar harus dikatakan.

Melihat wajah Ye Yuan yang berlinang air mata, Ye Hang khawatir dan langsung bertanya, "Apa apa, Yuan? Apakah Ayah mengatakan hal yang salah?"

Ye Yuan menggelengkan kepala. "Aku baik-baik saja, Ayah. Aku hanya merasa tersentuh. Dulu, aku benar-benar tidak tahu diri dan sering membuatmu cemas. Di masa mendatang, aku pasti akan membuatmu bangga."

Mendengar perkataan Ye Yuan, Ye Hang menjadi tenang dan menjadi emosional.

"Haha. Kamu lucu sekali. Sekarang, kamu bahkan belajar untuk menjadi melo seperti ini. Kita adalah ayah dan anak. Bukankah kamu terdengar seperti menganggapku sebagai orang asing dengan mengatakan hal seperti itu? Yuan, apa kamu tahu apa yang membuatku lega?"

Ye Yuan diam. Ye Hang melanjutkan. "Bukan karena kamu mewarisi kekuatan yang tiada tandingan tetapi karena sekarang kamu menjadi orang yang lebih bijaksana! Laki-laki seharusnya tidak perlu melihat masa lalu. Mereka seharusnya mantap menatap masa depan hingga mereka bisa menguasai dunia ini."

Ye Yuan tersentuh mendengar 'ceramah' ayahnya. Sangat jarang melihat orang seperti Ye Hang ini meluapkan emosi di tempat seperti Negeri Qin ini.

Ye Yuan paham bahwa kemampuan Ye Hang itu di atas rata-rata namun dia masih kekurangan bahan pendukung untuk mengoptimalkan potensinya. Jika semuanya tersedia, Ye Hang pasti bisa meraih sesuatu yang tidak kecil di masa depan.

Ye Hang belum genap berusia 40 tahun . Dia masih dianggap muda dalam dunia ilmu bela diri. Jadi kemungkinan dia bisa menjadi lebih dari kekuatannya sekarang masih terbuka lebar.

Ye Yuan membungkuk hormat pada Ye Hang.

"Anak ayah sudah belajar dengan baik. Ayah masih harus belajar untuk menguasai dua jurus yang aku sebutkan tadi. Itu tidak salah. Ketika si guru ahli itu memberikan dua jurus itu padaku, dia tidak melarangku untuk mengatakannya pada orang lain. Jadi, terserah padaku mau aku apakan. Dan lagi, ayah adalah anggota keluarga yang paling dekat. Aku yakin dia tidak akan keberatan jika tahu aku memberikan jurus-jurus itu pada ayah."

"Ini… apakah benar tidak apa-apa?" Ye Hang masih ragu.

"Coba Ayah pikirkan. Mungkinkah guru ahli yang tidak tertandingi seperti itu akan membuat kerusuhan yang tidak berarti? Jika memang dia tidak ingin mengatakan hal ini pada orang lain, pastinya dia sudah memperingatkanku. Dia tidak mengatakan apapun, jadi ini terserah aku. Jika dia memang ingin mencari orang yang bisa dia pasrahi, tidak mungkin dia susah-susah membuatku terluka begitu. Aku akan memberitahunya tentang hal ini jika aku punya kesempatan bertemu dengannya. Jika memang dia mengatakan apa yang aku lakukan salah, maka mari kita tanggung bersama."

Ye Yuan mengatakan kalimat panjangnya dengan nada berapi-api sehingga membuat keraguan Ye hang hilang seketika.

"Baik. Kita akan meNanggungnya bersama sebagai ayah dan anak." Ye Hang mengatakan kalimatnya dengan yakin. Meski begitu, hatinya ternyata masih ragu.

Jika si guru ahli itu benar-benar datang dan membuat masalah dengan Ye Yuan dia berpikir akan menyerahkan kemampuan bela dirinya sebagai lambang permintaan maaf. Dia tidak akan membiarkan Ye Yuan menanggung perkara itu.

Tentu saja, Ye Hang tidak tahu kalau yang di sebut si guru ahli itu sebenarnya tidak nyata.

Beberapa hari berikutnya, baik Ye Hang dan Ye Yuan sama-sama berada di ruangan tertutup dan tidak keluar sama sekali.

Ye Hang menggunakan waktunya untuk memahami Jurus Seribu Mantera Penambah Jiwa sementara Ye Yuan memperkuat kekuatan kanuragannya.

Sebelum memasuki ruang pengasingan, Ye Hang menyuruh para pegawainya untuk membuka Paviliun Pengobatan Harum seperti biasa. Mereka tidak akan bertindak ceroboh meski Rumah Jawara Mabuk sekarang sedang berkuasa. Semuanya akan ditentukan setelah Ye Hang selesai dengan meditasinya.

Sekarang, Ye Hang memiliki Pil Penghancur Yuan sehingga dia tidak terburu-buru untuk mengambil keputusan. Dia sengaja membiarkan Wan Donghai bertindak semau-nya baru setelah itu dia akan mengejutkannya dengan sekali pukulan.

Pil Pengumpul Kekuatan tidak akan mampu melumpuhkan Paviliun Pengobatan Harum dalam waktu singkat karena dasar bisnis dari klinik milik Ye Hang ini sudah kuat.

Ye Hang ingin menggunakan waktunya saat ini untuk meningkatkan kekuatannya dalam waktu singkat. Di dunia manapun yang lemah ditindas oleh yang kuat maka kekuatan menjadi perkara yang wajib harus dimiliki.

Ye Hang tahu bahwa khasiat dari Pil Penghancur Yuan berkali-kali lipat dari Pil Energi Murni. Namun, sekali pil ini diketahui khayalak ramain maka dampaknya akan sangat luar biasa. Tanpa kekuatan yang memadai, Pil Penghancur Yuan ini akan berakhir membawa bencana.

Ye Hang pada awalnya hanya memusatkan perhatiannya pada penguasaan Jurus Seribu Mantera Penambah Jiwa dan tidak terlalu memperdulikan Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang. Namun, ketika dia berlatih menguasainya, dia baru tahu kalau teknik ini membawa dampak yang luar biasa pada tubuhnya.

Dalam waktu hanya tiga hari, kekuatan kanuragannya yang sudah lama terhalang tidak bisa meningkat perlahan terbuka. Ini juga karena pada saat yang bersamaan dia berlatih menguasai jurus Seribu Mantera Penambah Jiwa.

Dengan bantuan pil obat yang dia minum, Ye Hang langsung dapat melewati satu halangan dengan sekali gerakan, membuatnya bisa naik satu tingkat rendah.

Dalam penguasaan kekuatan kanuragan, di atas Fase Penggabungan Jiwa ada yang namanya Pembentukan Kristal. Kesulitan untuk mencapai tingkatan dalam fase ini, tidak sama dengan kesulitan yang biasa dihadapi ketika seseorang mencoba untuk menguasai Tingkat Pertama sampai Kesembilan dalam Fase Energi Murni Qi.

Beberapa orang bahkan tidak bisa naik tingkat meski sudah berusaha selama 5 sampai 10 tahun. Tidak bisa dibayangkan betapa susahnya mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam fase Pembentukan Kristal.

Ye Hang merasakan perubahan energinya di pusat energi tubuhnya menjadi lebih tebal setelah dia menggunakan Jurus Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang. Energi yang dulunya membuka perlahan mencair dan bahkan menjadi lebih padat dari sebelumnya.

Sementara itu, Jurus Seribu Mantera Penambah Jiwa yang merupakan jurus penambah kekuatan jiwa yang di kehidupan sebelumnya Ye Yuan tekuni tidak usah dipertanyakan keberhasilannya.

Dalam tiga hari, kekuatan jiwa Ye Hang sudah bisa dikuasai dan kini dia berhasil mencapai tingkatan tengah Tabib Agung. Meski begitu, Ye Hang masih belum ingin keluar dari ruang tertutupnya. Dia ingin berkonsentrasi lebih pada Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang untuk meningkatkan kekuatan kanuragannya.

Ini dilakukan karena Ye Hang masih tidak tahu akibat apa yang akan dibawa oleh Pil Penghancur Yuan ketika pil obat itu diedarkan ke khalayak.

Setelah empat hari, hari ujian ilmu pengobatan akhirnya datang. Ye Yuan keluar dari ruangan meditasinya dan langsung menuju tempat Perkumpulan Tabib Pengobatan untuk bergabung dengan yang lainnya.

Ketika Ye Yuan tiba di lokasi, aula tempat di mana ujian berlangsung sudah penuh dengan orang. Dia tidak pernah melihat orang-orang ini sebelumnya kecuali Feng Ruoqing, keponakannya dan.... Wan Yuan.

Wan Yuan berasal dari keluarga dengan latar belakang ajaran ilmu pengobatan yang terkenal. Dia sendiri adalah Tabib Murid level tengah beberapa waktu yang lalu. Dia datang ke sini pasti dengan tujuan agar lulus ujian naik level atas.

Banyak yang mengatakan kalau Wan Yuan memiliki kekuatan jiwa yang lumayan kuat. Jadi dia punya potensi untuk menjadi seorang Tabib Besar di masa yang akan datang. Hal inilah yang membuat Wan Yuan mendapatkan banyak perhatian dari pihak perguruan.

Sekarang, Wan Yuan sedang mengajak Feng Zhirou berbicara namun gadis itu bersikap dingin seperti es. Meski begitu, Wan Yuan tidak marah. Dia tetap tersenyum.

Ketika Feng Zhirou melihat Ye Yuan, ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi bersemangat. Dia meninggalkan Wan Yuan dan pergi menyambut Ye Yuan.

"Ye Yuan, kenapa kamu baru datang sekarang? Aku dan bibi sudah lama menunggu mu. Kamu kira kamu ketakutan tidak lulus jadi kamu memutuskan untuk tidak datang!" Feng Zhirou terdengar akrab.

Ye Yuan tahu Feng Zhirou melakukan hal ini untuk menghindar dari Wan Yuan. Dia melihat ke arah pemuda itu yang seperti dugaannya terlihat marah dengan wajah yang sudah berwarna merah seperti hati babi. Pandangan matanya sangat tajam seolah-olah dia siap untuk menghabisi orang. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.