Dewa Obat Tak Tertandingi

Tenuk Bayangan Abu-Abu



Tenuk Bayangan Abu-Abu

0

Ye Yuan merasa pandangannya menjadi berkunang-kunang. Dia sadar sekarang dirinya sudah berpindah ke dunia mimpi yang berwarna-warni. Tempat yang dia masuki adalah Ruang Mandiri.

0

Setiap lapisan yang ada di Menara Ilusi Jiwa dibagi menjadi beberapa ruang mandiri. Setiap murid berada di ruangannya masing-masing untuk mengikuti ujian. 

Di Alam Kayangan, cara pemisahan seperti ini bukanlah sesuatu yang aneh, namun di dunia manusia, hal ini bisa dianggap cara yang sangat mengagumkan untuk menilai kemampuan para murid.

Ye Yuan mendadak bingung. Tidak ada apapun di dalam ruangan ini. Bagaimana mungkin dia bisa ikut ujian dengan keadaan seperti ini? Sesaat kemudian, sebuah suara terdengar.

"Selamat datang di Menara Ilusi Jiwa. Ini adalah kali pertama kamu ada di sini untuk mengikuti ujian. Pertama, kamu akan mengikuti Ujian Tingkat Awal terlebih dahulu. Aku adalah pemandumu selama ujian berlangsung."

Ye Yuan tidak mempermasalahkan siapa yang berbicara karena dia tahu suara itu berasal dari Jiwa Artefak milik Menara Ilusi Jiwa.

Menara Ilusi Jiwa mengirim Ye Yuan ke tempat Ujian Awal karena ini baru kali pertama baginya mengikuti ujian. Jadi sekarang, dia dan Lu berada di tempat yang sama.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Tanya Ye Yuan.

Jiwa Artefak sepertinya lumayan kaget mendapati Ye Yuan bisa bersikap tenang. Dari semua murid yang pernah mengikuti Ujian Naik Tingkat, baru kali ini dia mendapati seorang murid setenang Ye Yuan.

"Sekarang, duduk dan bermeditasilah. Aku akan membawakan ujiannya untukmu. Nanti, jangan coba-coba untuk melawan apapun yang terjadi. Jika kamu tidak mematuhi peraturan ini, tanggung sendiri resikonya," ucap Jiwa Artefak.

Ye Yuan langsung mengikuti perintahnya untuk duduk bermeditasi. Dia penasaran bagaimana Ujian Naik Tingkat di tahap awal akan dilangsungkan.

Sesaat kemudian, Ye Yuan merasakan tubuhnya menjadi ringan. Dia memasuki alam bawah sadarnya ke dalam sebuah ruangan kosong.

Mendapati situasi seperti ini, sudut bibir Ye Yuan terangkat. Dia tersenyum tipis.

Jiwa Artefak dari Menara Ilusi Jiwa ini ternyata adalah seekor Tenuk Bayangan. Aliran Awan Tenang memang memiliki cara yang hebat. Selain memiliki tiga puluh dua larangan, ada Jiwa Artefak yang digunakan. Tenuk yang ada di hadapannya kelihatannya adalah Tenuk jenis paling rendah yang disebut Tenuk Bayangan Abu-Abu. Aliran Awan Tenang sengaja menciptakan Ujian Naik Tingkat di alam mimpi agar ujian bisa berjalan dengan baik dan adil. Seseorang yang menciptakan Menara Ilusi Jiwa pastinya adalah sosok yang luar biasa pintar karena bisa memikirkan cara seperti itu.

Tenuk Bayangan adalah makhluk dengan bentuk aneh dan sangat terikat dengan dunia mimpi. Mereka memiliki kesadaran namun tidak memiliki bentuk yang jelas. Mereka bisa masuk dalam alam mimpi manusia dan menjadi kuat di alam itu.

Ye Yuan tahu bahwa Tenuk paling hebat yang bernama Tenuk Bayangan Putih hidup di Alam Kayangan. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa dan bahkan bisa bertarung melawan Dewa. Kekuatan mereka tergantung pada dunia mimpi, membuatnya susah untuk ditaklukkan.

Tenuk yang sekarang ada di hadapan Ye Yuan adalah jenis dari kelas paling rendah. Makhluk Tenuk bersedia menjadi Jiwa Artefak dari Menara Ilusi Jiwa karena mereka ingin menggunakan mimpi para murid sebagai media untuk membuat diri mereka menjadi lebih kuat.

Makhluk Tenuk bukanlah makhluk yang bisa dikuasai oleh Aliran Awan Tenang. Bahkan jenis terendah mereka seperti Tenuk Bayangan Abu-Abu tidak mudah ditangkap. Jika pun Aliran Awan Tenang melakukan penangkapan Tenuk jenis ini secara besar-besaran, hal ini justru akan menyebabkan aksi balas dendam dari suku Tenuk.

Perguruan Dan Wu tidak hanya ada di negeri Qin tetapi ada di beberapa negeri lain yang masih berada di bawah kekuasaan Aliran Awan Tenang. Penilaian kemampuan para murid semuanya dilakukan oleh Menara Ilusi Jiwa.

Ye Yuan sadar sekarang dia sedang berada di alam mimpi. Kemungkinan Ruang Mandiri hanya digunakan sebagai media untuk mengantarkan para murid ke alam mimpi di mana Tenuk bayangan akan memasukkan mimpi buruk pada mereka.

Meski Ye Yuan sedikit kaget dengan apa yang dilihatnya, dia juga mengukur kekuatan dari Tenuk ini.

"Aku akan kesulitan untuk mengerahkan kekuatanku dalam alam mimpi ini. Wah… Tenuk Bayangan ini memang hebat! Dengan cara seperti ini aku tidak punya kesempatan untuk mengulur waktu!" Ye Yuan berkata dalam hati penuh dengan kekaguman pada cara yang digunakan si makhluk Tenuk.

Sesosok lelaki gagah paruh baya tiba-tiba muncul di hadapan Ye Yuan. Dia adalah penampakan dari Tenuk Bayangan Abu-Abu. Dalam alam mimpi, Tenuk bayangan bisa berubah bentuk sesuai yang dia inginkan.

"Saat ini, aku yang bertanggung jawab dalam Ujian Naik Tingkat mu. Ujian akan dimulai. Kamu diperbolehkan memiliki senjata," kata Tenuk Bayangan Abu-Abu.

"Memilih senjata? uh... jadi aku harus memilih senjata." Ye Yuan menunjukkan wajah tenang. Terlihat jelas, kalau dia sangat siap untuk mengikuti Ujian Naik Tingkat tahap Awal ini.

Melihat sikap Ye Yuan, Tenuk Bayangan Abu-Abu merasakan hal yang tidak biasa. Banyak murid yang mengikuti ujian biasanya akan terus bertanya dan bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi. Lain dengan Ye Yuan yang ketika masuk ke dalam alam mimpi tidak terkejut sama sekali.

Ye Yuan cukup paham dengan makhluk Tenuk Bayangan. Namun selain dirinya, tidak banyak yang tahu tentang keberadaan mahluk ini. Tenuk Bayangan termasuk dari suku misterius karena tidak memiliki bentuk tubuh tetap.

Bahkan di alam mimpi pun, keberadaan Tenuk Bayangan tidak mudah untuk ditemukan kecuali si makhluk ini memperbolehkan orang untuk menemukannya. Dia bisa menampakkan diri sebagai seekor tikus atau mungkin rumput.

Tenuk Bayangan tidak pernah memberitahu para murid identitas aslinya. Mereka hanya mengatakan bahwa mereka adalah makhluk yang ditunjuk oleh Menara Ilusi Jiwa untuk menjalankan ujian.

Namun, Ye Yuan ini… sangat tidak peduli dengan identitasnya sama sekali.

Si Tenuk Bayangan dalam wujud lelaki melambaikan tangannya, dan sebuah pedang biasa muncul dari udara.

"Bukankah ini terlalu jelek?" Ye Yuan memaksakan senyum.

Tanpa tersinggung, Tenuk Bayangan Abu-Abu menjawab, "Agar ujian berlangsung dengan adil, perguruan meminta kami untuk memperlakukan setiap murid yang mengikuti ujian sama. Meski kamu punya pilihan senjata, kami hanya bisa memberikan yang seperti ini."

Ye Yuan menarik pedang dari sarungnya, kemudian sebuah cahaya berkilau muncul dari pedang. Ye Yuan berkata dengan nada datar, "Baiklah. Aku akan menggunakan pedang ini dengan sebaik-baiknya."

Ini adalah kali pertama bagi Tenuk Bayangan Abu-Abu bertemu dengan murid yang sama sekali tidak peduli dengan apa yang diterimanya. Meski begitu, si Tenuk tidak ingin terlalu pusing karena Ye Yuan hanyalah murid pemula di Tingkat Keempat Energi Murni Qi. Dia biasanya hanya memperhatikan murid-murid yang mengambil Ujian Naik Tingkat di Tingkatan Bumi.

"Sekarang sebutkan nama dan tempat kelahiranmu. Aku akan mencatat hasil ujiannya?" Tenuk Bayangan Abu-Abu tetap bertanya dengan nada datar.

"Aku lahir di ibukota negeri Qin, tepatnya di Paviliun Pengobatan Harum. Namaku Ye Yuan." Ye Yuan menyebutkan tempat kelahiran dan namanya dengan lengkap.

Tenuk Bayangan Abu-Abu mengangguk dan kemudian berkata, "Ujiannya dimulai sekarang. Mereka itu adalah lawan mu."

Tenuk Bayangan Abu-Abu menggerakkan tangannya dan seketika lima petarung berpakaian hitam muncul. Hebatnya, mereka adalah para petarung dengan tingkat kekuatan yang sama dengan Ye Yuan, Tingkat Keempat. Dengan kemunculan lima orang ini, lelaki paruh baya yang tadi merupakan jelmaan dari Tenuk Bayangan Abu-Abu hilang. Sekarang tinggal Ye Yuan yang harus mempertahankan dirinya sendiri.

Bagi Ye Yuan, Ujian Naik Tingkat Awal ini bukanlah sesuatu yang sulit. Dia menatap ke lima orang berbaju hitam di depannya dengan senyuman sinis. Lima petarung ini merupakan petarung awal dari Tingkatan Keempat Energi Murni Qi.

Dalam penilaian murid di Perguruan Dan Wu, setiap murid harus sudah menguasai Tingkatan Keempat sebelum mereka berusia enam belas tahun. Selain itu mereka juga harus mampu melawan lima petarung dari tingkatan yang sama.

Bagi orang biasa, pertarungan semacam ini bukanlah hal yang mudah karena dalam alam mimpi, senjata, peralatan bertarung, dan pil obat tidak bisa dibawa. Mereka hanya bisa mengandalkan kemampuan mereka sendiri untuk mengalahkan lawan.

Kalau para murid ini tidak pintar, mereka dipastikan akan kesulitan mengalahkan kelima lawannya. Kecuali Ye Yuan yang menganggap lawan-lawan ini gampang untuk dikalahkan.

Setelah Tenuk Bayangan Abu-Abu hilang, kelima petarung berbaju hitam langsung menyerang Ye Yuan secara bersamaan. Ye Yuan berdiri tegak dan melempar pedangnya sebelum dia mengeluarkan pukulan lewat tangannya.

"Jurus Telapak Tangan Berlapis Gelombang; Gelombang Lapis Pertama."

Percikan Energi Murni menyebar menghantam lima petarung. Mereka ambruk seketika.

Ke lima petarung ini sudah tidak memiliki kemampuan bertarung lagi. Begitu badan mereka menyentuh tanah, mereka langsung hilang. Sesaat setelahnya, si lelaki gagah paruh baya muncul lagi. Raut wajahnya menunjukkan kekaguman. Ye Yuan melihat ke arahnya sambil tersenyum tipis.

"Maaf karena aku lupa memberitahumu. Aku ke sini untuk mengambil Ujian Naik Tingkat Kuning, bukan Tingkat Awal."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.