Dewa Obat Tak Tertandingi

Menara Ilusi Jiwa



Menara Ilusi Jiwa

Ketika semua orang mengatakan bahwa Lin Tiancheng adalah salah satu murid terkuat di Tingkatan Bumi, mereka sebenarnya tidak membahas keahliannya. Lin Tiancheng sudah empat kali mengikuti Ujian Naik Tingkat. Murid-murid yang pernah ikut ujian bersama dengan dirinya sudah naik ke Tingkatan Surga. Sekarang, Lin Tiancheng termasuk kelompok murid yang belum berhasil naik ke Tingkatan Surga.

Sebenarnya hal ini membuat Lin Tianchen malu. Jadi, tidak ada murid lain yang berani menyinggung tentang kegagalannya, bahkan murid-murid junior.

Entah kebetulan atau tidak, perkataan Ye Yuan tadi cukup membuatnya tersinggung. Wajah Lin Tiancheng berubah menjadi merah padam. Dia menatap tajam Ye Yuan, kemudian berkata, "Kamu punya nyali ternyata! Berani-beraninya kamu berbicara seperti itu pada murid senior! Apa kamu mau mati?"

Seraya berkata keras, Lin Tiancheng mengumpulkan tenaga dalamnya, mengarahkan pukulan tangannya ke arah Ye Yuan.

Bang!

Ye Yuan masih berdiri di tempatnya tanpa melakukan apapun, namun seketika tubuh Lin Tiancheng terdorong ke belakang. Dia terjatuh. Tubuh Lin Tiancheng terguling di lantai. Dia tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya, wajahnya terlihat sangat murka.

"Bajingan mana yang menyerangku!" Lin Tiancheng mengeluh dengan marah.

Selesai berteriak dengan kasar, Lin Tiancheng mengarahkan pandangannya ke segala arah.. Semua mata tertuju kepada-nya dengan tatapan aneh. Dia tidak bisa menangkap apa maksudnya.

"Lin Tiancheng, kamu ternyata punya nyali melakukan penyerangan di depan mataku?" Suara Huyan Yong yang terdengar bernada dingin langsung membuat Lin Tiancheng gemetar. Keberaniannya langsung hilang begitu melihat lelaki itu di depannya.

Keringat dingin Lin Tiancheng mengucur karena ketakutan. Dia tahu bahwa menyebut Guru Huyan Yong dengan kata "bajingan" adalah tindakan kasar yang bisa membuat dia berada dalam masalah. Huyan Yong adalah orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan Ujian Naik Tingkat. Jika Huyan Yong mau, Lin Tiancheng tidak akan punya kesempatan untuk lulus ujian. Membuat Huyan Yong marah sama artinya dengan melupakan segala hal tentang kelulusan dari Ujian Naik Tingkat.

"Maaf Guru Huyan. Aa.. aku tidak tahu kalau itu tadi adalah Anda", Lin Tiancheng cepat-cepat meminta maaf.

Huyan Young tidak peduli. Dia berkata, "Menara Ilusi Jiwa adalah tempat berlangsungnya Ujian Naik Tingkat. Apa kamu berani melakukan sesuatu tanpa seijinku? Jika sampai perbuatanmu ini merugikan murid-murid lain, apa kamu mau bertanggung jawab?"

"Guru Huyan, aku.... dia.... mengejekku dengan kata-kata yang memprovokasi untuk menyerangnya" Lin Tiancheng tentu tidak berani menyinggung Huyan Yong jadi dia melemparkan kesalahan pada Ye Yuan.

"Kakak senior Lin, kamu tidak boleh memfitnah orang baik. Aku benar-benar mendoakanmu agar sukses mengikuti Ujian Naik Tingkat ini. Aku tidak tahu kalau kata-kataku memprovokasi mu. Apa, mungkin, Kakak Li datang ke Menara Ilusi Jiwa ini dengan niat agar gagal?" Ye Yuan menunjukkan ekspresi kebingungan.

Sebelumnya Ye Yuan memang tulus mengharapkan Lin Tiancheng agar tidak jatuh dan gagal dalam mengikuti Ujian Naik Tingkat. Dia merasa kalimatnya tidak ada yang salah. Tapi melihat ekspresi orang-orang yang ada disekitarnya, tidak ada yang percaya jika Ye Yuan benar-benar mengatakan hal tulus semacam itu.

Lin Tiancheng tidak tahu kalau kedatangan Ye Yuan untuk mengikuti ujian hari ini karena undangan pribadi dari Huyan Yong. Huyan Yong tidak mungkin membela tindakan Lin Tiancheng meskipun apa yang dilakukannya mungkin benar.

"Aku sudah melihat semuanya tadi. Dari awal sampai akhir, kamu-lah yang mengolok-ngoloknya. Menurutmu aku ini gampang ditipu?" Kalimat Huyan Yong semakin terdengar menakutkan.

"Ti-tidak, aku..."

"Diam di sini dan jangan bergerak. Karena ini adalah pelanggaran pertamamu maka aku akan melupakannya. Tapi jika suatu saat nanti kamu melakukan pelanggaran lagi, aku akan mencabut nilai-nilaimu."

Lin Tiancheng tidak berani mendebat. Dia pergi ke samping untuk menunggu giliran.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya semua murid yang ikut ujian sudah datang semua. Ada lima puluh murid yang berkumpul. Huyan Yong berdiri di hadapan mereka semua.

"Karena semuanya sudah berkumpul maka sebentar lagi aku akan membacakan larangan-larangan yang harus kalian perhatikan. Menara Ilusi Jiwa akan mengirim kalian ke tempat ujian yang sesuai dengan tingkat kekuatan kanuragan masing-masing. Banyak dari kalian yang sudah pernah ikut ujian sebelumnya tapi ada juga yang belum pernah sama sekali. Jadi, aku akan terangkan sebentar."

Huyan Yong menjelaskan hal-hal penting yang harus murid-murid ketahui tentang Menara Ilusi Jiwa. Sebenarnya selain Ye Yuan dan Lu, semua murid yang berkumpul hari ini sudah pernah mengambil ujian sebelumnya.

Ye Yuan dulu seharusnya juga sudah pernah mengikuti Ujian Naik Tingkat di Menara Ilusi Jiwa namun waktu itu Ye Yuan terlalu payah sehingga dia tidak pernah dapat mengikuti Ujian Awal di Menara Ilusi Jiwa. Oleh karena itu, Ye Hang dulunya menggunakan segala cara agar Ye Yuan bisa mengikuti ujian di tempat ini. Sayang, Ye Yuan belum pernah berhasil masuk ke Menara Ilusi Jiwa.

Begitu Ye Yuan mengetahui larangan-larangan di Menara Ilusi Jiwa, Ye Yuan memuji.

"Jadi mereka menggunakan tiga puluh dua larangan dari Artefak Jiwa. Aliran Awan Tenang benar-benar memiliki banyak cara."

Tiga puluh dua larangan yang ada pada Artefak Jiwa sebenarnya tidak terlalu banyak bagi Ye Yuan. Meski begitu, dia memiliki ciri-ciri unik, sehingga membuatnya cocok dipakai untuk Ujian Naik Tingkat.

Menara Ilusi Jiwa adalah tempat yang sengaja dibuat oleh Aliran Awan Tenang untuk menguji para murid dalam beberapa tingkatan. Total ada lima tingkatan: Awal, Kuning, Hitam, Bumi dan Surga.

Awal, Kuning, Hitam dan Bumi adalah tingkatan yang biasanya dikuasai oleh para murid di Perguruan Dan Wu. Setelah lulus tingkat Awal, mereka akan melanjutkan menjadI tingkat kedua, ketiga, dan keempat.

Hasil tingkatan paling tinggi yakni Tingkat Surga biasanya digunakan untuk menentukan siapa saja murid yang kemungkinan dapat masuk menjadi anggota Aliran Awan Tenang. Ujian ini dipakai untuk merekrut tenaga magang yang bekerja di Aliran Awan Tenang.

Tingkat kesulitan ujian akan bertambah seiring tingginya tingkatan. Kesulitan yang biasanya banyak membuat gagal adalah ujian di tingkatan Bumi.

Kenyataannya, kemampuan Lin Tiancheng tidaklah buruk. Hanya saja, ujian Tingkatan Bumi memang sangat sulit. Itulah mengapa dia gagal berkali-kali. Ada banyak murid yang juga mengalami kegagalan seperti dirinya.

"Aku sungguh berharap kalian akan memiliki kualitas untuk mengikuti ujian di tingkatan Surga selama kalian menjadi murid di Perguruan Dan Wu." Huyan Yong mengatakan beberapa wejangan sebelum murid-murId ini ikut ujian.

Kalimat Huyan Yong tidak membuat para murid terkejut. Mereka semua mengetahui bahwa Ujian Naik Tingkat itu memang susah.

Maksud dari Huyan Yong dengan kata 'berkualitas' bukan 'lulus' adalah karena tidak ada seorangpun murid dari Perguruan Dan Wu yang bisa mengikuti ujian Tingkat Surga di usia dua puluh tahun. Ini menunjukkan bahwa ujiannya memang benar-benar sulit.

Banyak dari murid yang datang ke sini untuk mengambil ujian untuk naik dari peringkat sebelumnya ke Hitam. Atau ujian bagi pada murid yang memiliki kemampuan di Tingkat Hitam dan ingin meningkatkannya ke Bumi. Hanya sedikit yang mengikuti Ujian Naik Tingkatan Kuning dan Lu adalah satu-satunya yang mengikuti Ujian Awal.

"Ketika kalian memasuki Menara Ilusi Jiwa, kalian bisa mengikuti berbagai macam Ujian Naik Tingkat, kalian harus bergerak maju sampai terbunuh atau menyatakan diri menyerah. Setelah kalian bisa melalui sebuah ujian, kalian bisa meneruskan ke ujian selanjutnya. Nanti, Menara Ilusi Jiwa akan mencatat semua ujian yang kalian sudah lewati. Ketika kalian memasuki Menara Ilusi Jiwa, kalian dianggap memulai dari tingkat awal kalian.Baik! Sekarang kalian boleh masuk ke Menara Ilusi Jiwa." Beberapa kalimat Huyan Yong sangat berarti bagi Ye Yuan.

Huyan Yong berjalan ke arah pintu gerbang Menara Ilusi Jiwa, mengangkat tangannya membentuk setengah lengkungan di depannya. Samar-samar, cahaya hitam dari energi murni Qi dilemparkan ke arah pintu gerbang Menara Ilusi Jiwa. Perlahan, gerbangnya terbuka.

Para murid yang mengikuti ujian masuk ke dalam secara bergantian. Ketika mereka melewati pintu gerbang, mereka menghilang. Mereka sudah dikirim oleh Menara Ilusi Jiwa.

Ketika Lin Tiancheng mendapat giliran untuk masuk, dia melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan tajamnya, "Jika kamu tidak bisa lulus di Tingkat Bumi, kamu selamanya adalah sampah bagiku! Anggap kamu beruntung hari ini karena Guru Huyan membelamu. Nanti, jangan harap kamu bisa bertemu denganku. Kalau sampai itu terjadi, kamu pasti akan mati!"

Setelah mengancam Ye Yuan, Lin Tiancheng melangkah ke arah gerbang lalu menghilang..

Ye Yuan tertawa dan tidak menganggap serius kalimat Lin Tiancheng. Dia menoleh ke arah Lu, "Lu, Ayo kita masuk."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.