Dewa Obat Tak Tertandingi

Dupa Pemandu Jiwa



Dupa Pemandu Jiwa

0

"Lu! Lu!" Ye Yuan keluar dari ruangan meditasinya. Dia berteriak memanggil nama Lu namun tidak ada balasan.

0

Ye Yuan mulai curiga. Lu seharusnya menunggunya sampai dia keluar dari pengasingannya.

"Kemana dia?"

Lu adalah anak yang sangat patuh. Jika ada sesuatu, dia pasti sudah meninggalkan pesan. Namun, Ye Yuan tidak menemukan petunjuk apapun tentang keberadaan Lu. Dia juga bertanya kepada tetangga di samping kanan kiri kediamannya, tapi mereka semua tidak mengetahui-nya.

Zhang Heng sudah merencanakan semuanya dengan baik. Ketika dia mendatangi kediaman Ye Yuan, semua orang sedang mengikuti pelajaran di kelas. Dan lagi, Ye Yuan juga sedang dalam ruangan tertutup, bermeditasi jadi dia tidak mungkin keluar.

"Aneh sekali. Di mana Lu. Jangan bilang kalau ada orang yang berani menculiknya di lingkungan Perguruan Dan Wu ini." Ye Yuan duduk di depan meja. Dia mulai menebak-nebak.

Ye Yuan menduga Lu pergi menemui Tang Yu karena di perguruan ini hanya Tang Yu lah yang dia kenal. Dia kembali tenang setelah dugaan itu muncul di kepalanya. Ketika baru saja melangkah keluar untuk mencari Tang Yu, ada sebuah ketukan di pintu. Tang Yu datang bertamu.

Tang Yu melihat Ye Yuan dan dia menjadi senang sekali. " Aku menduga Kakak Ye sudah keluar dari meditasi di ruang tertutup jadi aku datang ke sini. Aku tidak menyangka ternyata dugaanku benar. Wah! Kamu sudah berada di tingkat Keenam Energi Murni Qi."

Tang Yu melongo terkesima. Peningkatan kekuatan Ye Yuan benar-benar luar biasa. Dirinya juga baru saja mencapai Tingkat Keenam dengan bantuan pil obat buatan Ye Yuan. Sebulan yang lalu ketika dia baru pertama kali bertemu Ye Yuan, pemuda itu masih berada di Tingkat Pertama. Sekarang, dia sudah sama dengan dirinya di Tingkat Keenam.

Tang Yu mengingat bagaimana dulu Ye Yuan membunuh Chou Ying dengan jurus jarinya. Jika dirinya bertarung dengan orang ini, dia pasti bisa bernasib sama dengan Chou Yang.

Tang Yu merasa bahwa Ye Yuan sekarang seperti seekor naga yang mencelupkan dirinya ke dalam lautan yang dalam kemudian keluar mengangkasa dengan sekali sentakan. Tidak ada orang yang bisa menghentikannya.

Ketika Tang Yu terhanyut dalam kekagumannya terhadap Ye Yuan, dia tidak memperhatikan jika wajah orang di depannya ini tidak terlihat baik. Ketika Ye Yuan mendapati tidak ada orang di belakang Tang Yu, wajahnya berubah menjadi muram.

Ye Yuan melambaikan tangan dan tidak peduli dengan ekspresi terkejut Tang Yu di depannya. "Kamu datang sendiri?" tanya Ye Yuan.

Tang Yu kaget dengan pertanyaan Ye Yuan. Dia menjawab ragu. "Kalau tidak sendiri lantas dengan siapa?"

Ye Yuan mengerutkan dahi. "Bukankah Lu datang menemuimu ketika aku sedang bermeditasi beberapa hari ini?"

Tang Yu menjadi gugup. Dia menggelengkan kepala kemudian menjawab, "Tidak. Aku sibuk akhir-akhir ini. Aku tidak melihat Lu. Dia juga tidak pernah datang menemuiku. Kenapa? Apa terjadi sesuatu dengan Lu?"

Ye Yuan merasa tidak tenang. "Setelah aku selesai kembali dari meditasi, aku sudah mencari Lu kemana-mana tapi aku tidak menemukannya. Aku punya firasat buruk. Aku merasa sesuatu yang buruk telah terjadi padanya."

"Mungkin Lu bosan menunggumu. Jadi dia pergi keluar untuk bermain. Ini Perguruan Dan Wu. Tidak mungkin terjadi apa-apa dengan dirinya. Jangan terlalu cemas." Tang Yu meyakinkan Ye Yuan.

Ye Yuan hanya menghela napas, " Aku harap seperti itu."

Kediaman Ye Yuan tiba-tiba menjadi sunyi. Keresahan dalam hati Ye Yuan semakin bertambah. Dia seketika berdiri.

"Tolong, pulanglah dulu Tang Yu. Aku masih mencemaskan Lu. Aku akan mencarinya."

"Aku akan ikut. Dia akan lebih mudah ditemukan jika ada dua orang yang mencarinya." Tang Yu menawarkan bantuan.

Ye Yuan menolak. "Tidak perlu. Satu orang sudah cukup."

Setelah itu, Ye Yuan mengambil pakaian Lu dan kemudian langsung pergi keluar.

Ye Yuan tidak mencari Lu tanpa arah. Dia langsung mendatangi ruang peracikan pil obat milik Feng Ruoqing. Setelah pulang dari ibukota, Feng Ruoqing tidak hanya mampu meningkatkan kekuatan kanuragannya, tetapi dia juga mampu menguasai Teknik Pemisah Aliran Yin Yang dengan baik.

Karena Ye Yuan sedang bermeditasi beberapa hari terakhir, Feng Ruoqing menghabiskan waktunya dengan berlatih Teknik Pemisah Aliran Yin Yang di ruangan peracikan pil obatnya. Betapa terkejutnya dia mendapati Ye Yuan datang.

"Aku ingin meminjam ruangan ini. Tolong siapkan beberapa tanaman obat untukku." Ye Yuan langsung meminta Fen Ruoqing melakukan sesuatu sebelum wanita itu sempat untuk membuka mulutnya.

Ye Yuan memberikan selembar kertas ke arah Feng Ruoqing dan langsung memasuki ruang peracikan pil obat seolah ruangan itu adalah miliknya.

Kalimat Ye Yuan seperti sebuah perintah yang ditujukan untuk Feng Ruoqing. Wanita itu menjadi kesal mendengarnya tapi anehnya dia tidak menjadi marah. Ini karena Feng Ruoqing melihat ekspresi wajah Ye Yuan yang menakutkan.

Feng Ruqoing cukup cerdik untuk mengetahui bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi.

"Lupakan. Lupakan. Siapa yang memintaku untuk memilikinya. "Feng Ruoqing berbicara pada dirinya sendiri.

Dia hanya menghembuskan napas sedikit kemudian benar-benar mempersiapkan bahan tanaman obat yang diminta Ye Yuan.

Jika ada orang yang melihat apa yang dilakukan Feng Ruoqing kali ini mungkin mereka akan melongo kaget. Bagaimana bisa seorang Kepala Putri Negeri Qin diperintah seperti itu?

Feng Ruoqing melihat ke arah kertas yang diberikan Ye Yuan padanya. Semua bahan yang ditulis hanyalah tanaman obat biasa yang tidak susah untuk dicari. Apalagi dengan status Feng Ruoqing, yang sudah pasti tanpa diragukan lagi dia memilikinya.

Feng Ruoqing penasaran dengan apa yang akan dibuat oleh Ye Yuan dengan bahan-bahan ini. Tidak semua yang ditulis Ye Yuan adalah tanaman obat. Ada juga bahan-bahan lain. Hanya saja, tidak mungkin membuat pil obat dengan menggunakan bahan-bahan ini.

Feng Ruoqing tidak tahan untuk bertanya begitu dia menyerahkan bahan-bahan yang diminta Ye Yuan ke hadapannya.

"Ada beberapa yang bukan berupa tanaman obat. Pil apa yang akan kamu buat dengan bahan-bahan ini?"

Ye Yuan menerima bahan-bahan pemberian Feng Ruoqing. Dia menjawab dengan ekspresi datar. "Kamu tidak perlu tahu. Lihat saja. Cepat nyalakan apinya."

"Wah! Kamu benar-benar menganggapku sebagai pelayanmu!" Feng Ruoqing terang menjadi marah. Ye Yuan sudah keterlaluan.

"Jika kamu tidak mau membantu. Lebih baik kamu minggir. Jangan menghalangiku." Perkataan Ye Yuan semakin terdengar tidak enak.

Tanpa tahu apa yang dilakukannya, Feng Ruoqing berjalan menuju Kuali Lotus Merah miliknya dan kemudian menyalakan Api Bumi.

Dalam keadaan seperti ini, Ye Yuan tidak banyak bicara. Sekarang, dia sangat cemas. Dia tahu jika dia semakin tidak sabar, maka dia harus lebih banyak bersikap tenang supaya dia tidak kehilangan tujuannya.

Api sudah mulai menyala, Ye Yuan mulai proses peracikan.

Tidak ada hal yang luar biasa dengan cara Ye Yuan meracik. Meski begitu, Feng Ruoqing tidak pernah melihat cara ini sebelumnya. Tidak ada tahap persiapan atau pemurnian tanaman obat. Ye Yuan langsung memasukkan bahan-bahan itu ke dalam kuali. Dia terlihat tenang.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya selesai sudah Ye Yuan mengolah tanaman-tanaman obat tersebut. Ada sebuah benda seperti kapur berwarna hitam keabu-abuan yang terbentuk dalam kuali.

"Apa ini?" tanya Feng Ruoqing masih penasaran.

"Dupa Penggilas Jiwa."

Kali ini Ye Yuan berkata sejujurnya. Hanya saja ketika dia berbicara, ada napas panjang yang dia hembuskan dari dadanya. Dadanya yang kembang kempis menunjukkan pergolakan yang terjadi di dalamnya.

"Dupa Pemandu Jiwa? Apa kegunaannya?" Feng Ruoqing tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya, jadi dia bertanya lagi.

Ye Yuan tidak menjawab pertanyaan Feng Ruoqing. Dia melemparkan benda itu ke atas baju Lu yang dia bawa. Setelah itu dia menggerakkan tangannya sehingga ada sekepul nyala Api Bumi. Karena api ini memiliki temperatur yang sangat tinggi, baju Lu cepat terbakar menjadi kepulan asap berwarna hijau.

Hal ajaib yang terjadi setelahnya adalah asap hijau ini tidak hilang di udara tetapi justru menebal. Setelahnya, dia bergerak. Ye Yuan mengikuti pergerakan asap itu.

"Kamu mau pergi ke mana?" Kebingungan, Feng Ruoqing bertanya.

Ye Yuan menghiraukannya dan langsung berlari keluar mengikuti gerakan asap hijau.

Feng Ruoqing menggigit bibirnya begitu dia melihat apa yang dilakukan Ye Yuan. Meski agak ragu, dia mengikuti pemuda itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.