Dewa Obat Tak Tertandingi

Rencana Lin Tiancheng



Rencana Lin Tiancheng

0

Dua hari kemudian, di kebun tanaman obat yang terletak di belakang gunung, seorang gadis berbaju hijau lusuh sedang menyiangi tanaman obat. Ada banyak kotoran yang menempel di pipinya. Rambutnya juga berantakan dan keringat bercucuran dari dahinya. Dia terlihat menyedihkan.

0

Meski begitu, wajahnya menunjukkan ketangguhan. Dia terus menggertakkan giginya dan mengerjakan pekerjaannya dengan tekun.

Gadis ini adalah Lu yang dipaksa untuk bekerja di kebun ini oleh Zhang Heng. Dia sudah bekerja dengan sangat keras di kebun selama dua hari tanpa jeda. Wajahnya yang semula cantik kini sudah berganti menjadi cekung karena kelelahan.

Pekerjaaan menyiangi tanaman sebenarnya bukanlah pekerjaan yang berat untuk para petarung bela diri. Meski mereka tidak beristirahat atau tidur selama beberapa hari, mereka masih kuat. Yang lumayan berat adalah lokasi di mana mereka bekerja. Menyiangi tanaman di kebun tanaman obat bukanlah pekerjaan santai. Karena tanaman-tanaman tersebut memiliki akar yang tertancap dalam karena selalu dinutrisi dengan energi dari surga dan juga dari bumi.

Untuk bisa mencabuti tanaman-tanaman tersebut, banyak energi murni Qi yang diperlukan. Jika sudah seperti ini maka pekerjaan menyiangi tanaman menjadi pekerjaan yang susah.

Tidak ada orang yang ingin mengerjakan pekerjaan seperti ini di perguruan. Tugas-tugas kasar seperti ini biasanya dilempar ke murid-murid yang baru mendaftar di perguruan.

Kenyataannya, orang umumlah yang biasanya mengerjakan tugas yang dilakukan Lu sekarang. Biasanya, para anak bangsawan sedikit berulah namun mereka tidak dikeluarkan dari perguruan karena sedikit menyogok para pengurus.

Penolakan Lu mengerjakan tugas-tugasnya dijadikan alasan oleh Zhang Heng untuk memberikan tugas yang lebih berat lagi. Lu belum beristirahat dua hari ini. Meski begitu, pekerjaan baru selesai kurang dari setengah.

Karena pekerjaannya yang tanpa jeda dua hari ini, energi Lu semakin terkuras. Dia semakin kelelahan.

Sementara itu, dua orang anak muda sedang menikmati minuman teh sambil mengobrol di sebuah paviliun kecil mengawasi kebun tanaman obat. Mereka terlihat sangat senang.

"Kakak Lin, aku tidak tega menyiksa gadis lembut dan cantik seperti ini!" Zhang Heng menggelengkan kepalanya dan menghela napas. Suaranya terdengar tidak tulus.

Lin Tiancheng duduk di depan Zhang Heng. Dia lah yang menyebabkan Lu bekerja keras di kebun tanaman obat sekarang ini.

Di Perguruan Dan Wu, hanya ada beberapa murid yang statusnya sudah berada di Tingkat Surga. Mereka mendapat perlakuan istimewa dari perguruan. Mereka tidak dibebani tugas oleh pihak perguruan, Mereka memiliki kebebasan untuk berlatih secara mendiri untuk meningkatkan kekuatan kanuragannya.

Semua tugas-tugas di perguruan biasanya dikerjakan oleh para murid yang berstatus tingkat Bumi. Zhao Chunyang contohnya. Dia dikirim ke Perpustakaan Kitab Suci sebagai penjaga oleh Departemen Urusan Umum. Kedudukan para murid di dalam departemen ini cukup penting, beberapa dari mereka biasanya menggunakannya untuk mencari masalah dengan orang lain.

Ye Yuan tidak tahu kalau pemimpin Departemen Urusan Umum adalah Lin Tiancheng. Dia dianggap memiliki kekuasaan tertinggi dalam departemen ini karena para guru pembimbing tidak banyak melakukan tindakan kepada departemen Urusan Umum.

Sejak dia merasa dihina oleh Ye Yuan di Menara Ilusi Jiwa, Lin Tiancheng mulai membencinya. Liu Ruoshi juga banyak menceritakan hal-hal tentang Ye Yuan yang membuatnya semakin tidak suka dengan pemuda 15 tahun itu.

Saat ini, Ye Yuan seperti sebuah matahari siang di perguruan. Dia menjadi pembicaraan hampir semua orang. Alih-alih mencari masalah dengan Ye Yuan, dia memutuskan untuk memilih Lu.

Dua hari lalu, dia mendengar kabar jika Ye Yuan sedang bermeditasi di ruang tertutup. Jadi dia mengutus Zhang Heng untuk membuat masalah dengan Lu dengan memerintah gadis itu untuk menyiangi tanaman obat di kebun.

Lin Tiancheng meneguk tehnya sembari berkata, "Jangan berpura-pura menjadi bodhisatva yang baik denganku. Aku tahu siapa dirimu sebenarnya. Sudah berapa anak perempuan yang kaMu sakiti sejak aku menyerahkan urusan kebun ini padamu? Kenapa kaMu tiba-tiba merasa kasihan dengan dia?"

Zheng Hang tertawa mendengar kalimat Lin Tiancheng.

"Ini semua berkat Kakak Lin. Itulah kenapa ketika kamu datang menemui ku, aku tidak mengatakan sepatah kata-pun dan langsung mengerjakan perintahmu."

Lin Tiancheng mengangguk menyetujui. "Setidaknya kamu masih memiliki akal sehat. Aku cukup senang dengan caramu menangani hal ini. Kamu bisa melakukan apa saja dengan gadis itu. Tidak perlu mencari muka di depanku."

Ketika Zhang Heng mendengar persetujuan Lin Tiancheng, matanya berkilat dengan niat jahat. "Sungguh?" tanyanya pada Lin Tiancheng.

"Tentu saja. Aku ingin tahu bagaimana raut wajah Ye Yuan ketika dia tahu bahwa pelayannya sudah diganggu seperti ini!" Mata Lin Tiancheng penuh dengan kebencian begitu nama Ye Yuan disebut.

Dia teringat bagaimana Ye Yuan waktu di Menara Ilusi Jiwa mempermalukan dirinya. Setelah hari itu banyak murid yang membicarakan dirinya. Harga dirinya sebagai murid tingkat bumi jatuh. Itu mengapa dia ingin membalas dendam perbuatan Ye Yuan pada dirinya.

Zhang Heng senang sekali. "Kalau begitu. Aku tidak perlu berbasa-basi lagi. Kakak Lin benar-benar memberiku sebuah hadiah. Meski gadis ini masih sangat muda, dia memiliki penampilan yang menarik! Hanya saja..... Aku khawatir Ye Yuan akan mencariku setelah dia selesai dengan meditasinya."

Lin Tianchneg menatap Zhang Heng dengan wajah tenang. "Meskipun Ye Yuan itu kuat, kamu harus ingat bahwa dia hanya berada di Tingkat Keempat Energi Murni Qi. Sedangkan kamu sudah berada di Tingkat Kesembilan. Apa yang kamu takutkan? Jika dia ingin melawanmu ya lawan saja. Beri dia pelajaran. Jika kamu melakukannya, sama saja kamu sudah membantuku membalas dendam padanya. Dan lagi, ketika dia mungkin sudah meningkatkan kekuatannya, bukankah kamu sudah lulus pada waktu itu. Apa yang kamu takutkan?"

Zhang Heng menjadi tersanjung ketika dia mendengar kalimat Lin Tianchang.

"Hahaha. Kakak Lin memang hebat, sudah berpikir jauh seperti itu. Kamu sudah memperhitungkan segalanya. Sekarang, aku tidak sabar melihat wajah marah dan putus asanya Ye Yuan."

Selesai berbicara, Lin Tiancheng dan Zhang Heng saling menatap, kemudian tertawa bersamaan.

Lin Tiancheng sebenarnya tidak begitu tahu apa yang terjadi dengan Ye Yuan di Menara Ilusi Jiwa waktu itu. Dia berpikir Ye Yuan waktu itu hanya berani mengikuti Ujian Naik Tingkat Bumi dan akhirnya kalah telak. Dia juga berpikir kalau Ye Yuan hampir saja gagal mencapai Tingkat Bumi. Dari penglihatannya, kemungkinan Ye Yuan hanya dapat meningkatkan kekuatannya ke Tingkat Kedelapan.

Sementara itu, Zhang Heng adalah petarung di tingkat Kesembilan yang memiliki kemampuan untuk naik tingkat dalam pertarungan. Dia percaya diri dapat mengalahkan Ye Yuan.

Ye Yuan perlu waktu selama empat hari untuk bermeditasi dalam ruang tertutupnya. Sekarang energi yang tersimpan dalam titik dantian-nya sudah terkumpul banyak sebagai efek dari peningkatan kekuatannya ke tingkat Keenam Energi Murni Qi.

Ye Yuan yang awalnya di tingkat keempat akhirnya dapat menembus ke tingkat kelima, tiga hari yang lalu. Setelah kekuatannya cukup stabil di tingkat ini, dia meminum pil energi murni kualitas dewa dan digunakan untuk mencapai tingkat keenam.

Bagi Ye Yuan, Tingkat Kelima dan Keenam tidak terlalu berbeda. Dia hanya butuh minum pil energi murni untuk berpindah tingkatan. Yang menakjubkan adalah pil yang dia minum berjumlah ratusan. Ye Yuan juga menggunakan jurus Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang, dia menggunakannya untuk mengasah energi dirinya. Dia berhasil dengan sekali coba.

Ye Yuan merasa kekuatan dalam dirinya berlimpah sehingga dia merasa tidak nyaman jika tidak menggunakannya. Dengan memutar energi murninya, Ye Yuan melancarkan sebuah serangan lewat telapak tangannya. Udara di ruang pelatihan terkompres dengan kekuatannya hingga mengeluarkan suara ledakan 'dum, dum'.

Sebuah lubang besar terlihat di dinding akibat terkena serangan Ye Yuan. Dia menggunakan Jurus Telapak Tangan Berlapis Gelombang. Jurus ini memiliki efek yang jauh lebih besar dibanding sebelum dirinya berada di tingkat keenam energi murni Qi. Padahal dinding di ruangan ini dibuat khusus. Dia dapat menahan serangan mematikan dari para petarung tingkat Penggabungan Jiwa.

Ye Yuan benar-benar memiliki kekuatan yang mengerikan dilihat dari seberapa besar lubang di dinding itu.

"Jika aku mengikuti ujian di Menara Ilusi Jiwa dengan menggunakan gelombang Lapis Kedelapan, aku pasti bisa menghabisi tiga petarung itu. Hehe. Nanti setelah aku berhasil mencapai Tingkat Ketujuh aku akan pergi ke sana untuk mencobanya. "Ye Yuan berbicara pada dirinya sendiri ketika dia melihat lubang besar di dinding.

"Aku sudah mengasingkan diri selama empat atau lima hari. Aku ingin tahu apa yang terjadi di luaran sana. Jika aku masih di sini, Lu pasti akan sangat cemas. Sekarang, aku harus keluar."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.