Dewa Obat Tak Tertandingi

Sebuah Rencana



Sebuah Rencana

0

Ye Yuan memang sedang bersembunyi untuk menghindari orang - orang. Dia sekarang tengah berada di ruang tertutup, menyendiri. Karena kekuatan kanuragannya tingkat keempat sudah cukup kuat, dia tidak sabar untuk meningkatkannya menjadi tingkat kelima. Pembuatan Pil obat tingkat kedua di ujian waktu lalu sudah cukup menguras habis tenaganya. Tubuhnya kini menjadi sangat lemah.

0

Ye Yuan tengah berupaya untuk mengembalikan keadaan kondisinya menjadi normal kembali. Dia berencana akan meminum satu pil energi murni Qi kualitas dewa agar dia dapat naik ke tingkat keenam dengan sekali minum.

Waktu yang diperlukan untuk naik ke tingkat keenam tidaklah sama ketika dulu dia menaikkan kekuatannya dari tingkat pertama ke ketiga. Tingkat keenam ini merupakan tahap kedua yang ada di fase energi murni Qi.

Meski Ye Yuan memiliki cukup banyak pil Energi Muni Qi, dia butuh waktu untuk mencerna khasiat dari pil –pil itu sebelum digunakan untuk meningkatkan kekuatan. Semakin tinggi tingkatan yang ingin dicapai maka semakin banyak pula energi yang diperlukan. Selain itu, Ye Yuan pun masih menggunakan Jurus Seni Roh Bulu Sembilan Dewa Yang. Dengan demikian energi yang digunakan jauh lebih besar daripada kebanyakan orang yang tidak menggunakan jurus tersebut.

Ye Yuan tidak terburu-buru. Dia menggunakan waktunya sebaik mungkin.. Dia berencana akan berada di ruang tertutup menyendiri beberapa hari hingga orang-orang yang mencarinya menjadi sibuk dan kemudian membiarkannya.

Meski Ye Yuan memang berbakat, dia memerlukan waktu untuk meningkatkan kekuatannya. Meskipun kekuatannya memang masih berada di tingkat keempat Energi Murni Qi.

Jiang Yunhe merupakan salah satu orang yang tengah sibuk mencarinya.. Setelah tidak berhasil menemui Ye Yuan, dia ada urusan di luar perguruan. Jiang Yunhe dikenal sebagai orang yang sibuk di perguruan. Dia jarang berada di Dan Wu dan sering keluar. Tidak ada orang yang tahu apa yang dia lakukan di luaran sana.

Kebetulan beberapa hari terakhir ini, Jiang Yunhe sedang berada di Perguruan Dan Wu dan mendapatkan berita tentang seorang bintang baru yang sedang naik daun dalam waktu satu bulan.

Selama Ye Yuan ada di dalam Perguruan Dan Wu, Jiang Yunhe tidak perlu khawatir anak itu akan menghilang. Wu Daofeng juga tidak akan memiliki kesempatan untuk datang dan memburu Ye Yuan di sana.

Setelah berpikir sejenak, Jiang Yunhe memutuskan untuk melanjutkan kesibukannya dengan urusannya sendiri. Dia tidak mungkin menunggu hingga Ye Yuan keluar dari masa semedi.

Seorang tamu mengaku sebagai murid dari Departemen Urusan Umum tengah mencari Lu. Lu datang menyambutnya.

"Apa benar kamu adalah Nona Lu?" Murid itu bersikap angkuh.

Lu sedikit terkejut, namun dia berusaha menjawab. "Iya. Boleh aku bertanya siapakah dirimu?"

"Aku adalah ketua murid dari Departemen Urusan Umum. Namaku Zhang He."

"Oh.. Kakak senior Zhang He. Ada apa kiranya mencari Lu?"

Meski Lu memang naif, dia tidak bodoh. Zhang He pasti datang ke sini bukan tanpa niat. Dilihat dari sikapnya, dia tidak datang untuk niat baik.

Seperti yang Lu duga, Zhang Heng mulai berbicara, "Tentu aku datang ke sini dengan maksud tertentu. Karena kamu sudah lulus Ujian Naik Tingkat Awal dalam bela diri dan sekarang sudah berada di tingkat kuning, kenapa kamu tidak melapor ke pihak Departemen Urusan Umum?"

Lu terkejut. Dia tidak pernah mendengar peraturan semacam itu. Dia baru mengetahui bahwa jika seorang murid lulus ujian, dia harus melapor ke pihak Departemen Urusan Umum.

"Tolong dimaklumi Kakak Senior Zhang Heng. Lu baru saja didaftarkan di perguruan, jadi banyak hal yang belum aku ketahui. Hanya..ehmm. kenapa aku harus melaporkan diri ke Departemen Urusan Umum setelah menjadi murid Tingkat Kuning?" Lu bertanya, entah dengan nada angkuh atau sopan.

Zhang Heng tersenyum sinis. "Perguruan Dan Wu adalah perguruan besar yang mengurusi banyak sekali murid. Menurutmu, kami hanya duduk diam dan makan saja? Karena kami membantu mengurusi urusan para murid, jadi sudah sewajarnya kami membantu perguruan ini. Semua murid Tingkat Kuning yang sudah lulus Ujian Tingkat Awal harus mengerjakan berbagai macam tugas dalam waktu satu bulan. Ini peraturan perguruan. Kamu sudah menjadi murid di sini, sudah seharusnya kamu memahami peraturan yang ada bukannya meminta orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugasmu. Dasar tidak tahu malu."

Zhang Heng tidak berbohong. Memang ada peraturan seperti itu di Perguruan Dan Wu. Hanya saja cara bicaranya terlalu keras kepada seorang gadis kecil seperti Lu. Dan lagi, Lu tidak sengaja mengabaikan peraturan itu. Dia memang tidak mengetahuinya. Dia baru berada di perguruan ini beberapa hari, jadi meski dia melewatkan beberapa tugas, seharusnya itu bukan masalah besar.

Sepertinya Zhang Heng datang ke sini memang untuk mencari kesalahan Lu.

Lu tidak keberatan mengerjakan tugas-tugas dari perguruan selama sebulan. Hanya saja, sekarang Ye Yuan sedang berada dalam ruang pengasingan. Jika dia keluar dan tidak melihat Lu di asrama, dia pasti akan bingung.

"Bisakah aku menundanya selama beberapa hari? Tuan Mudaku sekarang sedang bermeditasi di ruang tertutup. Jika dia tidak melihatku ketika keluar nanti, dia pasti akan kebingungan. Setelah Tuan Mudaku selesai bermeditasi, aku akan melapor ke pihak Departemen Urusan Umum," pinta Lu lagi.

Mendengar perkataan Lu, Zhang Heng menjadi marah. "Lelucon macam apa ini? kamu kira siapa tuan muda mu itu? Apa dia punya kedudukan lebih tinggi dari pada peraturan perguruan? Kamu sudah menunda beberapa hari. Mau berapa lama lagi kamu mengulur waktu? Setiap murid baru yang namanya sudah terdaftar memiliki inisiatif untuk mengerjakan tugas mereka. Apa kamu satu-satunya yang tidak bisa mengerjakannya?"

Lu menjadi sangat marah mendengar Zhang Heng menghina tuan mudanya. Matanya berair. Dia paham Ye Yuan memiliki musuh bernama Wan Yuan jadi dia menahan diri untuk tidak membuat kekacauan. Dia menahan air matanya.

"Aku meminta kakak senior untuk memberikan waktu beberapa hari saja. Setelah itu aku pasti akan melapor ke Departemen Urusan Umum. Nanti, kalau aku diminta untuk mengerjakan tugas selama dua bulan pun akan aku lakukan."

Zhang Heng sama sekali tidak punya niat untuk bersikap lembut pada anak perempuan. Dia lagi-lagi tersenyum sinis.

"Yang penting aku sudah memberitahumu. Terserah kamu mau melapor atau tidak. Aku akan memberitahumu hal-hal yang tidak enak didengar sekarang. Jika sampai aku tidak melihatmu melapor hari ini, jangan salahkan aku jika namamu aku laporkan pada guru Menurut peraturan perguruan kamu bisa dikeluarkan."

Lu gemetar mendengar kata 'dikeluarkan."

Sekarang Ye Yuan sudah seperti sebuah matahari siang yang bersinar terang. Jika sampai dirinya dikeluarkan, Ye Yuan akan jadi bahan guyonan di seluruh perguruan. Jelas saja, Lu tidak menginginkan hal itu terjadi.

Zhang Heng mengamati wajah gadis yang sedang gelisah itu.

"Apa yang akan dilakukan oleh tuan muda mu setelah dia selesai bermeditasi? Aku datang ke sini membuat masalah karena aku tahu dia sedang mengasingkan diri di ruang tertutup." Zhang Heng tertawa sendiri dalam hati. Dia berpura-pura kehilangan kesabarannya, membalikkan tubuhnya kemudian pergi.

Mendapati situasi seperti ini, Lu tidak berani menunda lagi. Dia dengan cepat berteriak. "Tunggu, Kakak Senior… aku akan ikut denganmu ke Departemen Urusan Umum. Hanya, ehm.. bisakah kamu menunggu sebentar. Aku akan menulis catatan untuk Tuan Muda."

Lu benar-benar naif. Dia bahkan berprasangka kalau Zhang Heng ini adalah orang yang lurus dan jujur sehingga dia datang menemuinya. Dia tidak tahu jika Zhang Heng ini sengaja datang merencanakan sesuatu dan membuat masalah.

Jika Lu meninggalkan catatan, maka Ye Yuan akan tahu apa yang telah terjadi. Tentu saja hal ini tidak akan dibiarkan oleh Zhang Heng.

"Kalau kamu mau pergi ya pergi saja. Kenapa harus melakukan ini itu? Aku pergi. Urus saja urusanmu sendiri," kata Zhang Heng tidak sabar. Dia benar-benar membalikkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan Lu.

Lu agak ragu. Jadi dia kembali ke dalam asrama dan meninggalkan catatan untuk Ye Yuan. Tentu saja, Lu tidak sadar jika Ye Yuan mungkin tidak melihat catatannya.

Ye Yuan sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi di luar ruangan tertutup. Dia sekarang sedang berkonsentrasi dengan tahap penting untuk mencapai tingkat kelima Energi Murni Qi.

Dia melempar beberapa pil energi Murni kualitas dewa kedalam mulutnya seolah sedang memakan manisan kemudian menyaring intisari dari pil obat itu menggunakan Jurus Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang.

Energi murni di titik dantian-nya meningkat tajam, membuatnya semakin mendekati tingkat kelima. Akhirnya, Ye Yuan bisa menerjang hambatan dan berhasil mencapai tingkat kelima energi murni Qi.

"Huu.. dalam kondisi seperti ini, bahkan pil-pil energi murni tidak akan cukup! Hukum penambahan tenaga kanuragan ini terlalu banyak. Ini saja masih di tahap energi murni Qi, energi yang diperlukan sudah berkali-kali lebih banyak dari pada yang dipakai oleh orang kebanyakan. Jika seperti ini, di Tingkat Penggabungan Jiwa, energi yang diperlukan akan semakin besar.

Ye Yuan melihat pil-pil Energi Murni Qi kualitas dewa khasiatnya mulai berkurang. Dia tidak bisa berhenti mengeluh tentang Jurus Seni Roh Sembilan Bulu Dewa Yang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.