Dewa Obat Tak Tertandingi

Berkunjung



Berkunjung

0

Pagi-pagi sekali, klinik Paviliun Pengobatan Harum memulai bisnisnya seperti biasa. Yang berbeda, klinik ini masih saja sepi.

0

Feng San duduk di sebuah kursi kayu sambil membaca sebuah buku. Beberapa hari terakhir ini, dia bosan setengah mati. Selama dia bekerja di Paviliun Pengobatan Harum, hari-harinya selalu dipenuhi dengan kesibukan hingga kepalanya menjadi pusing. Terkadang, dia menginginkan waktu untuk beristirahat.

Sekarang, ketika dia memiliki banyak waktu luang, bukannya senang, dia justru merasa tidak nyaman. Matanya memang tertuju pada buku tetapi hatinya tidak.

Dia sedang memikirkan Ye Yuan yang kemarin kembali ke klinik dengan tubuh yang kelelahan setelah mengikuti ujian. Feng San ingin tahu pil apa yang dibuat Ye Yuan hingga dia menjadi kehabisan energi seperti itu. Hal lain lagi yang membuat makin penasaran adalah Ye Yuan bangun di tengah malam dengan keadaan yang sudah bugar. Energinya sudah pulih kembali. Malam itu juga, Ye Yuan kembali ke Perguruan Dan Wu bersama Lu.

Feng San masih menduga jika Ye Yuan sedang ada masalah sehingga dia cepat kembali ke perguruan untuk menghindarinya.

"Tapi, bukannya kemarin Tuan Muda pergi ke tempat Perkumpulan Tabib. Tidak mungkin kan dia membuat onar di sana?" Feng San berpikir keras. Semakin dia memikirkan kemungkinan yang dilakukan Ye Yuan di sana, semakin dia yakin bahwa Ye Yuan memang membuat masalah di markas Perkumpulan tabib itu. Mengingat kepribadian Ye Yaun sebelumnya, dugaannya pasti benar.

Feng San juga menduga bahwa Ye Yuan kembali 'normal' hanya sesaat dan setelahnya pemuda itu kembali seperti dulu lagi.

Ketika imajinasi Feng San semakin ke mana-mana, beberapa lelaki tua memasuki Paviliun Pengobatan Harum. Meski memang bisnis klinik sedang sepi, masih ada beberapa orang yang keluar masuk.

Feng San tidak memperhatikan mereka. Matanya masih kosong menatap buku yang dia pegang. Dan lagi, masih ada orang yang bertugas di dalam yang pasti akan menyambut para tamu itu.

"Apa Anda penjaga klinik di sini? Kami bertiga ingin bertemu dan bertanya pada Ye Hang. Tolong sampaikan niat kedatangan kami," ucap salah satu dari ketiga lelaki tua itu.

Mendengar kalimat orang tua itu, Feng San baru menoleh ke arah ketiganya. Ketika matanya melihat lencana bintang di dada ketiganya, dia terlonjak kaget. Dua dari mereka memakai lencana berwarna merah sedang yang di tengah memakai lencana emas.

Tiga Tabib Agung datang mengunjungi Paviliun Pengobatan Harum.

Perkumpulan Tabib menggunakan lencana dengan warna yang berbeda untuk membedakan tingkatan para tabib. Yang paling rendah berwarna biru, sedang merah untuk tabib yang berada di posisi tengah. Sementara untuk posisi tertinggi lencana yang diberikan berwarna emas.

Di seluruh negeri Qin, hanya ada satu orang yang memiliki lencana emas. Dan orang itu tak lain adalah Wu Daofeng. Dia adalah pemimpin tertinggi di Perkumpulan Tabib. Dua orang lainnya sudah bisa dipastkan adalah deputi ketua Wang Jinfu dan Sun Jianming.

Mereka bertiga datang berbarengan ke Klinik Paviliun Pengobatan Harum. Sudah dipastikan ada sesuatu yang penting.

Feng San bangkit dari tempat duduknya dengan terburu. Dia membungkuk memberi salam hormat kemudian kemudian bertanya dengan sopan.

"Aku menghaturkan salam untuk yang mulia bertiga. Bolehkah aku bertanya kenapa yang mulia mencari tuan kami?"

"Oh? Kamu tahu siapa kami?" Wang Jinfu senang melihat sambutan Feng San.

Feng Sang menjawab dengan cepat." Anda pasti bercanda yang mulia. Meski rakyat kecil seperti aku ini belum pernah bertemu dengan Anda, aku cukup tahu siapa yang mulia. Siapa yang berani untuk memakai lencana itu selain yang mulia bertiga?"

"Hahaha. Penjaga klinik ini memang peka. Tidak heran Ye Hang memberimu pekerjaan di posisi yang penting ini. Kami bertiga datang ke sini untuk bertemu dengan Ye Yuan dan juga tuan mu, Ye Hang. Apa bisa kamu sampaikan maksud kami ini pada mereka?"

Wang Jinfu sangat sopan mengucapkan kata-katanya sehingga membuat Feng San terkejut. Mengingat apa yang dia lihat dari Ye Yuan pada malam sebelumnya, Feng San tiba-tiba merasakan hawa dingin ketakutan menyebar di tubuhnya.

"Ye Yuan berulah lagi," tebaknya dalam hati.

Bahkan kali ini pimpinan tertinggi Perkumpulan Tabib juga ikut datang. Ye Yuan pasti sudah membuat masalah besar. Wu Daofeng terkenal tidak suka keluar. Dan jika dia sampai mendatangi klinik ayah Ye Yuan seperti ini, masalah yang ditimbulkan pemuda itu pasti sudah keterlaluan parahnya.

Masalah yang dulu Ye Yuan ciptakan dengan Rumah Jawara Mabuk sudah membuat bisnis Paviliun Pengobatan Harum porak-poranda. Kali ini, mungkin langit ingin bisnis klinik ini benar-benar musnah.

Wu Daofeng lebih memilih diam. Melihat Feng San bengong, dia jadi ikut bertanya. "Tuan penjaga, apa permintaan kami susah?"

Feng San terjaga kembali. Raut wajahnya kembali normal.

"Aku minta maaf yang mulia. Tuan kami sedang bermeditasi dalam raung pengasingan sejak beberapa hari yang lalu. Sepertinya beliau tidak akan keluar."

Jantung Feng San berdebar kencang seiring kalimatnya selesai terucap. Dia melirik memperhatikan ekspresi wajah Wu Daofeng. Mereka bertiga saling berpandangan sedikit kecewa.

Feng San penasaran dengan apa maksud kedatangan mereka ke klinik ini. Dilihat bagaimana kecewanya mereka bertiga, sepertinya mereka tidak punya niat untuk bertindak kasar di sini. Meski begitu, Feng San masih percaya kedatangan ketiganya ke klinik pasti untuk membereskan masalah.

Feng San benar-benar kebingungan.

"Lalu..apakah tuan muda mu ada di sini? Kami juga ingin bertemu dengan dia!" Wang Jinfu berucap.

Feng San menjawab dengan perasaan bersalah." Yang mulai, Tuan Muda Ye Yuan sudah kembali ke Perguruan Dan Wu kemarin malam."

Tiga orang lelaki tua ini saling berpandangan lagi. Wang Jinfu menggelengkan kepalanya dan menghela napas.

"Sepertinya si Ye Yuan sengaja bersembunyi dari kita.Bagaimana bisa Jiang Yunhe, membiarkan dia pergi setelah dia kembali ke perguruan."

Wu Daofeng sepertinya sedang berpikir keras namun tidak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan. Setelah beberapa saat, dia berkata pada Feng San. 

"Tuan penjaga klinik, jangan berpikir yang macam-macam. Maksud kedatangan kami ke sini untuk memberikan lencana ini pada Ye Yuan. Kemarin dia lulus ujian Tabib Besar. Karena dia tidak ada, jadi aku akan merepotkanmu untuk menyerahkan lencana ini pada Ye Yuan."

Ketika Feng san mendengar kata lencana, ketegangan-nya hilang. Ternyata Ye Yuan memang memiliki potensi yang menjanjikan dengan berhasil lulus ujian. Dengan ini, dia tidak perlu meragukan lagi kalau Ye Yuan bisa menjadi penerus ayahnya.

Feng San kembali curiga. Jika memang mereka hanya ingin menyerahkan lencana ini, kenapa harus mereka bertiga yang datang ke klinik ini. Dia tidak merasa hal-hal biasa seperti menyerahkan lencana seperti ini harus dilakukan oleh mereka bertiga.

Setelah berpikir lagi, Feng San menemukan bahwa ada satu kemungkinan kenapa mereka bertiga mendatangi klinik Ye Hang. Bukan karena Ye Yuan yang hanyalah seorang murid junior di Dan Wu tetapi karena bisnis ayahnya yang sedang lesu karena belum mampu membuat pil obat tandingan dari Pil Pemulih kekuatan dari Rumah Jawara Mabuk. Melihat kondisi ini sangat mungkin bagi ketiganya untuk datang ke klinik ini. Ye Hang adalah seorang Tabib Agung yang punya nama di negeri ini.

Setelah menghubungkan banyak hal di kepalanya, akhirnya Feng San tahu alasan ketiga orang tua ini berkunjung. Dia cepat-cepat menjawab, "Tidak masalah. Aku akan menyampaikan pesan yang mulai bertiga. Aku akan pergi ke Perguruan Dan Wu dan langsung menyerahkan lencana ini ke tangan Tuan Muda Ye Yuan."

"Jinfu, berikan lencana itu pada tuan penjaga klinik ini," perintah Wu Daofeng.

"Ini… eh.. kenapa tidak kita sendiri yang memberikannya? Jika..." Wang Jinfu tidak mau langsung mengeluarkan lencana-nya. Dia masih ragu.

"Tidak perlu. Perkumpulan kita tidak pernah mencampuri urusan pribadi orang. Kita tidak boleh melanggar peraturan itu. Dengan status kita, tidak sopan kita datang ke Perguruan Dan Wu. Jangan cemas. Dalam hal ilmu pengobatan, tidak ada yang dapat mengungguli para tabib di Perkumpulan." Wu Daofeng melanjutkan perkataannya.

Mata Wang Jinfu berbinar. "Pemimpi Wu memang lebih tahu. Aku mengerti."

Wang Jinfu kemudian mengeluarkan lencana dan menyerahkannya pada Feng San.

"Kami merepotkan mu, tuan penjaga. Meksi begitu, tolong jangan sebarkan hal ini pada siapa pun. Meski mungkin hal ini tidak mungkin selamanya disembunyikan, setiap waktu sangat berharga."

Feng San bingung dengan maksud perkataan wang Jinfu. Bukankah lencana yang dia berikan hanyalah lencana untuk seorang murid? Kenapa harus seserius ini pesannya? Dan lagi sepertinya Wang Jinfu terlalu membesar-besarkan perkataannya.

Mata Feng San melebar melihat lencana yang ada di tangan Wang Jinfu. Dia tidak bisa melepaskan perhatiannya pada lencana berwarna biru dengan dua bintang di atasnya.

"Bukankah ini lencana Tabib Besar? Apa ada yang salah?" tanya Feng San dalam hati.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.