Dewa Obat Tak Tertandingi

Transformasi Long Tang



Transformasi Long Tang

0

"Huh! Aku sudah kehabisan kata-kata. Orang-orang biasanya ketakutan dan gemetar sebelum memasuki Jalan Sembilan Surga. Namun, Ye Yuan bisa menyingkirkan rintangan di sana dengan mudahnya. Apa tidak ada yang dia takuti?"

0

Zuo Bugui melihat Ye Yuan yang sudah berada setengah jalan menuju puncak gunung. Dia sangat kaget.Ye Yuan terlalu banyak mengejutkannya beberapa hari terakhir.

Zuo Bugui tidak habis pikir bagaimana Ye Yuan mencapai banyak hal dalam waktu singkat. Dia berhasil menaikkan kekuatannya ketika bertarung melawan Fei Qingping yang berakhir dengan kematian Fei. Selain itu, Ye Yuan juga berhasil berada di Tingkat Keenam Energi Murni Qi dalam waktu sebulan dan meraih predikat Tabib Besar ketika dirinya masih berada di Tingkat Keempat. Prestasi lain adalah terbunuhnya Lin Tiancheng yang membuat Ye Yuan berhasil menembus penghalang mayor dalam fase Energi Murni Qi.

Melihat semua prestasinya dilakukan oleh hanya satu orang sungguh sangat susah untuk dipercaya. Pertanyaannya sekarang adalah apakah Ye Yuan juga mampu melewati Jalan Sembilan Surga yang belum pernah berhasil dilewati oleh para petarung setingkat Energi Murni Qi.

Meskipun seandainya Ye Yuan gagal dalam tantangan kali ini, prestasinya masih bisa dianggap jauh melebihi para murid berbakat di Dan Wu. Dia mampu mencapai 333 anak tangga dalam waktu sangat singkat.

"Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan. Dia berani menghadapi semuanya. Dibandingkan dengan Ye Yuan, kita ini hanyalah para murid berbakat yang suka pamer. Sangat menggelikan." Raut wajah Long Tang terlihat kaget.

"Long, aku tidak pernah menyangkal kalau diriku ini memang termasuk murid berbakat. Setidaknya aku memang seperti itu di negeri Qin ini. Hanya saja, keahlian Ye Yuan sudah melebihi kemampuan para petarung berbakat di seluruh negeri." Zuo Bugui mendesah mengagumi Ye Yuan.

Selama ini, hanya Long Tang yang mampu membuat Zuo Bugui diam. Sekarang, kesombongannya serasa pecah berkeping-keping karena Ye Yuan.

Tatapan linglung Long Tang sudah menghilang dari sorot matanya, terganti dengan tekad bulat. Dia menggelengkan kepalanya sebelum berbicara.

"Bukan bakatnya yang aku bicarakan tetapi keberaniannya. Dibandingkan dengan Ye Yuan, kita ini adalah pengecut. Aku selalu menyombongkan diriku sebagai seorang Long Tang yang bisa meremehkan para petarung berbakat lainnya. Lucu sekali jika aku mengingatnya. Sepertinya aku harus mengucapkan terima kasih ke Ye Yuan."

Zuo Bugui merasa tersinggung dengan lontaran kalimat Long Tang. Dia dapat melihat dengan jelas, ada perubahan yang sedang terjadi dalam diri Long Tang. Pemuda itu seperti mendapatkan pencerahan.

"Apa yang sedang kamu bicarakan, Long? Keberanian? Meski kita tidak sehebat Ye Yuan, keinginan kita untuk menjadi petarung yang kuat belum berubah kan?" Zuo Bugui bertanya keheranan.

Long Tang tidak melihat kearah Zuo Bugui melainkan ke Ye Yuan yang sekarang sedang berjalan terus ke atas. Dia memberikan jawaban yang cukup membingungkan.

"Keberanian tidak ditentukan oleh seberapa kuat diri kita akan tetapi pada seberapa kuat hati kita! Zuo Bugui, setelah hal ini selesai, aku juga akan mencoba menantang Jalan Sembilan Surga!"

"Apa? Kamu mau menantang Jalan Sembilan Surga? Apa kamu sudah bosan hidup?" Zuo Bugui kaget setengah mati.

Long Tang hanya tersenyum tipis seolah dia sudah melihat kehidupan masa lalu dan kematian.

"Kalau aku tidak berhasil melewati Jalan Sembilan Surga di negeri Qin ini, bagaimana aku bisa berbicara mengenai keberanian? Apa hakku untuk meremehkan dunia tanpa akhir ini untuk menuju dunia Khayangan?"

Dunia di mana Qingyun Zi bereinkarnasi saat ini dinamakan Dunia Tanpa Akhir. Nama ini diambil dari Hutan Tanpa Akhir karena memang tanpa akhir dan tanpa batas. Dunia ini memisahkan antara wilayah Utara dan Selatan.

"Ini gila! Kamu benar-benar gila! Meskipun kamu memang kuat Long Tang, apa kamu pikir dirimu lebih kuat dari Mo Yuntia? Kamu akan mati kalau berani menantang Jalan Sembilan Surga! Apa yang bisa kamu remehkan jika nyawa saja tidak ada?" Zuo Bugui mengerutkan dahinya.

Ye Yuan itu pemuda sinting dan sekarang Long Tang, si pemilik Gelar Kehormatan bela diri nomor satu ini juga ikut gila. Apa yang sebenarnya terjadi?

Disisi lain, Long Tang bergeming. Matanya menyorotkan keyakinan.

"Kenapa petarung harus menyesali kematian? Bagaimana seseorang bisa menjadi berani tanpa takut mati?" Pertanyaan Long Tang diucapkan dengan santaīnya.

"Meskipun para petarung harus berani mati, mereka seharusnya mati dengan cara yang mulia. Apa gunanya kamu menantang Jalan Sembilan Surga jika hanya untuk mengantarkan nyawa?"

Zuo Bugui masih tidak mengerti jalan pikiran Long Tang. Dia melihat Jalan Sembilan Surga sebagai tempat banyak kekuatan susunan. Mati di sana sangat sia-sia.

"Kematian macam apa yang punya arti? Baru sekarang aku sadar bahwa menang dan kalah itu hanya ada dalam pikiran. Kuat dan lemah… juga hanya ada dalam pikiran! Zuo Bugui, kamu dan aku tidak berasal dari dunia yang sama."

Long Tang akhirnya melihat kearah Zuo Bugui. Ekspresi wajahnya tidak pernah terlihat sebelumnya oleh Zuo Bugui.

Zuo Bugui adalah pemegang Gelar Kehormatan bela diri nomor 2. Selain Long Tang, dia adalah sosok yang tidak terkalahkan. Feng Zhirou bahkan tidak dapat mengalahkannya. Dibandingkan Long Tang, kemampuan Zuo Bugui sebenarnya tidak terlalu jauh.

Sekarang Long Tang mengatakan bahwa mereka tidak berasal dari dunia yang sama. Zuo Bugui tentu merasa tidak nyaman dengan pernyataan ini.

"Maksudmu, kamu dan Ye Yuan berasal dari dunia yang sama? Bukankah itu membuatmu terlalu sombong, Long Tang?" Zuo Bugui berkata sambil memincingkan senyum sinis khas. Apa yang dikatakan terdengar agak kurang menyenangkan.

Long Tang menggelengkan kepalanya. Dia berkata, "Ye Yuan….. hmmm.. aku rasa aku tidak bisa berada di tingkatnya sampai aku mati. Dia dan aku… juga berasal dari dunia yang berbēda."

Setelah selesai mengutarakan kalimatnya, Long Tang tetap diam dan kembali melihat Ye Yuan yang sudah berada setengah jalan. Zuo Bugui menjadi diam dan mulai berkonsentrasi.

Zuo Bugui merasa ada yang berubah dalam diri Long Tang. Hanya saja dia tidak tahu tepatnya apa yang berubah meski dia sudah mencoba untuk mencari tahu. Kemungkinan, perubahan ini membagi dunia Zuo dan Long. Dan ini tidak mungkin hanya karena Long Tang ingin menantang melewati Jalan Sembilan Surga. Ini membuat Zuo Bugui juga ingin mencoba menantang Jalan Sembilan Surga.

Zuo Bugui langsung menghilangkan pikirannya. Dia memang kuat namun dia hanya memiliki 10% keyakinan untuk menang. Jalan ini sudah jelas jadi jalan kematian.

Meski Long Tang memang lebih kuat dari Zuo,sebenarnya Zuo Bugui kekuatannya tidak terlalu berbeda juga. Ini menjelaskan jika dia benar-benar menantang jalan itu, Zuo pasti akan mati.

"Kapan Long Tang akan sadar? Tingkat keberhasilan melewati Jalan Sembilan Surga begitu kecil, jadi ini seperti mengantar nyawa. Benar, Long Tang sudah mendapatkan pencerahan. Inikah pencerahan dari Ye Yuan," gumam Zuo Bugui pada dirinya sendiri.

Kesempatan Ye Yuan ketika melawan Lin Tiancheng sebenarnya juga tidak terlalu bagus. Tapi, dia tetap saja melakukannya. Selain itu, ketika memutuskan untuk melewati Jalan Sembilan Surga, kesempatan Ye Yuan bahkan lebih sedikit untuk berhasil. Meski begitu, dia juga memutuskan untuk melakukannya.

Ye Yuan paham bahwa membunuh sesama murid akan terkena hukuman mati, tapi tetap saja dia melakukannya. Begitu pula dengan Jalan Sembilan Surga yang dia tahu membawa resiko kematian pada dirinya, tetap saja dia tempuh.

Ye Yuan telah melanggar peraturan, menantang dirinya sendiri dan melewati keterbatasannya. Inilah yang disebut sebagai jiwa seorang pemberani.

Bagi seorang petarung bela diri, sebenarnya ketika meningkatkan kekuatan kanuragan, mereka telah melawan kehendak surga. Tanpa sadar akan kematian, bagaimana mungkin seseorang bisa merasakan Dao surgawi yang tidak paralalel dan menggapai dunia puncak para dewa suci?

Kenapa kita harus bergembira ketika hidup dan sedih ketika kita mati?

Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang berjiwa pemberani dipenuhi dengan duri. Meski mereka tidak menantang untuk melewati Jalan Sembilan Surga, aka nada tantangan lain yang pastinya akan mereka temui. Mungkin tantangan ini bernama Jalan Delapan Surga atau Sepuluh Surga.

Orang mungkin sementara waktu dapat bersembunyi, tapi sudah pasti mereka tidak akan dapat selamanya bersembunyi. Hanya dengan berani menghadapi tantangan dan terus maju ke depan, aral melintang dalam hidup dapat terlampaui oleh jejak kaki. Hanya dengan mencoba sampai batas kemampuan diri sendiri, seseorang dapat mendapatkan kemungkinan untuk melihat hidup dari surga.

Mengejar keberuntungan dan menjauhi malapetaka ada insting hidup manusia. Namun, jika seorang petarung tidak membuang insting ini, mereka tidak akan dapat menjadi ahli dalam bidang yang ditekuni.

Long Tang dapat melihat bahwa Zuo Bugui tidak berani untuk menantang dirinya melewati Jalan Sembilan Surga. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa mereka berdua tidak berasal dari dunia yang sama.

Long Tang memiliki takdir untuk keluar dari negeri Qin, seseorang yang akan berjalan tidak selaras dengan seluruh wilayah Dunia Tanpa Akhir. Sementara, Zuo Bugui hanyalah seorang petarung ahli dari negeri Qin. Meskipun dia berusaha mati-matian, dia tetaplah hanya menjadi seorang petarung ahli dari Aliran Awan Tenang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.