Dewa Obat Tak Tertandingi

Seni Pedang Azure Yang



Seni Pedang Azure Yang

0

"Apa Tetua Lu ingin aku membantu Aliran Awan Tenang mengungguli aliran lain?"

0

Dari perbincangan mereka sebelumnya, Ye Yuan dapat menebak jalan pikiran Lu Yan.

"Haha! anak ini ternyata pintar! kamu paham meski aku tidak banyak bicara! aku tidak hanya ingin kamu bisa mengungguli beberapa aliran di daerah selatan tetapi memimpin aliran ini kembali ke daerah utara!" Lu Yan menjawab dengan nada gelisah.

Mendengar jawaban Lu Yan, Ye Yuan tersenyum kecut. "Bukankah Tetua Yun terlalu banyak berharap banyak pada ku? Aku hanyalah murid dari tingkat energi murni Qi."

"Hahaha! Jangan merendah seperti itu. Kamu sudah bisa memahami Hati Yang Setenang Air. Dengan itu, kamu pasti bisa mencapai banyak hal nantinya. Aku hanya berharap ketika nanti kamu sudah memiliki cukup kekuatan, kamu akan ingat sumber air, itu saja."

Secara wujud, Lu Yan dapat dikatakan sudah mati sehingga dia tidak banyak berharap dari hubungannya yang singkat dari Ye Yuan. Jika permintaannya terlalu berlebihan, Ye Yuan tidak akan setuju. Meski, katakanlah, Ye Yuan ingin berjanji, dia mungkin tidak akan menepatinya nanti.

'Ingatlah sumber air', tiga kata ini cukup membuat Ye Yuan tertegun. Kata-kata ini menginsyaratkan bahwa pencapaian yang akan Ye Yuan raih di masa mendatang adalah karena jasa Aliran Awan Tenang. Meski memang, Lu Yan tidak secara detil menyebutkan permintaannya.

Sebenarnya, masa mendatang pun tergantung pada Ye Yuan. Jika Ye Yuan adalah orang yang tidak tahu berterima kasih maka kata-kata yang diucapkan Lu Yan tidak ada gunanya. Namun, jika Ye Yuan menghargai nilai sebuah kesetiaan dalam sebuah hubungan, maka kata-kata tersebut akan sangat terpatri di dalam hatinya.

Ye Yuan tersenyum. "Sepertinya Tetua terlalu khawatir. Aku memang murid dari Aliran Awan Tenang jadi sudah seharusnya hal seperti itu terjadi."

Lu Yan mengangguk, tersenyum. Dia sangat senang mendengar jawaban Ye Yuan. Dia tidak butuh janji dari Ye Yuan. Baginya, sudah cukup jika dia mengingat Aliran Awan Tenang dengan baik. Lu Yan tidak meragukan kemampuan Ye Yuan mencapai posisi tinggi di masa depan.

Dulu, kemampuan You Wuyan tidaklah terlalu menonjol. Namun, setelah dia memahami Alam Hati Yang Setenang Air, perkembanganya bergerak sangat cepat.

Meskipun Ye Yuan belum mencapai posisi You Wuyan, setidaknya, dia memiliki cukup kekuatan untuk membawa Aliran Awan Tenang kembali menjadi penguasa di utara. Perbedaan kekuatan antara wilayah utara dan selatan memang besar. Kebanyakan kekuatan besar berada di wilayah utara.

Dahulu, Aliran Awan merupakan aliran besar di wilayah utara. Namun, karena generasi muda mereka tidak mampu meneruskan legasi dari generasi sebelumnya, akhirnya Aliran Awan tersingkir oleh aliran lain dan kehilangan pondasi mereka.

Beberapa tahun terakhir, orang-orang yang berada di posisi atas Aliran Awan Tenang tidak lagi berambisi untuk mengembalikan kekuasaan ke wilayah utara. Hanya saja, Sepuluh Bangsa Awan Tenang merupakan bangsa miskin yang hidup di tempat tandus dan mereka tidak memiliki petarung yang diunggulkan. Jadi, tidak mudah bagi mereka untuk kembali ke wilayah utara.

Memang, ada beberapa orang dari Sepuluh Bangsa Awan Tenang yang berhasil melewati Jalan Sembilan Surga, akan tetapi tidak ada yang berhasil memahami Alam Hati Yang Setenang Air.

Lu Yan tertawa, lalu berseru.

"Haha! Kata-katamu membuat kekusutan di hati orang tua ini akhirnya lepas. Masih ada 10 orang tua sepertiku yang menunggumu di atas. Tapi sepertinya mereka kurang beruntung! Aku tidak menyangka akan bisa bertemu denganmu di Jalan Sembilan Surga. Akhirnya, aku bisa mati dengan tenang."

Lu Yan terlihat sangat puas. Dia sudah tidak peduli mati atau hidup.

Ye Yuan tersenyum. "Tetua seharusnya tidak pesimis seperti itu. Langit tidak menutup semua jalan. Mungkin, suatu saat nanti Anda memiliki kesempatan untuk menyaksikan hari ketika Aliran Awan Tenang kembali ke utara sebagai pemenang."

Lu Yan tertawa sambil mengibaskan tangannya.

"Tidak perlu menghiburku, bocah. Hidup dan matiku tergantung pada takdirku. Aku sudah melewatinya."

Lu Yan merasa Ye Yuan sedang menghiburnya. Dengan cara Ye Yuan, Lu Yan akan dapat kembali hidup selama pemuda itu memiliki cukup kekuatan. Ye Yuan tidak menjelaskan apa pun. Hidup Lu Yan tergantung pada takdirnya, dapat atau tidak dia bertahan sampai hari kemenangan itu tiba.

Jika nanti Ye Yuan masih memiliki cukup kekuatan dan jiwa dewa Lu Yan belum hilang, dia akan datang dan membantu Lu Yan.

"Baiklah. Cukup basi-basinya. Meski kau sudah memahami Alam Hati Yang Setenang Air, kau harus masih melewati putaran ketiga di Jalan Sembilan Surga, yang sebenarnya merupakan tujuan hidupku. Ini adalah keahlian tertinggiku di Aliran Awan Tenang. Tantangan ini bernama Seni Pedang Azure Yang. Kekuatan dari kumpulan jurus pedang di sini tidak tertandingi. Banyaknya jurus yang bisa kau pahami tergantung darimu. Aku yang mengendalikan kekuatan susunan jurus-jurus pedang. Kalau kamu tidak bisa mengimbangi serangan-serangannya, maka akan kutarik susunannya dan kau bisa lanjut ke putaran berikutnya!" kata Lu Yan.

Jalan Sembilan Surga sudah ada selama ribuan tahun, bahkan keberadaannya lebih lama dari pada para petarumg berbakat yang memahami Alam Hati Yang Setenang Air. Lu Yan tidak ingin Ye Yuan terbunuh di dalamnya. Jika ini terjadi, resikonya akan terlalu besar.

Dan lagi Ye Yuan masih berada di Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi. Kesempatannya untuk dapat berhasil melewati putaran ketiga sangatlah sedikit.

"Aku ucapkan banyak terima kasih karena tetua sudah mengkhawatirkan aku. Tolong, jangan kendalikan formasi susunan di putaran ketiga. Jika aku memang tidak berani menantang Jalan Sembilan Surga, lalu apa yang bisa aku banggakan untuk membawa kejayaan Aliran Awan Tenang kembali ke utara?" Ye Yuan menolak niat baik Lu Yan.

Ye Yuan tidak menyangka jika dia mendapatkan perlakukan yang beda seperti ini. Setelah berpikir sejenak, dia memutuskan untuk menolaknya. Dia sudah dapat memahami alam hati di putaran kedua jadi, dia menjadi tertarik untuk mengetahui apa yang sedang menunggunya di tahap ketiga.

Alam Hati Yang Setenang Air ditempatkan di putaran kedua meski kekutannya sudah sehebat itu. Lalu, untuk putaran ketiga, hal apa yang akan seseorang dapatkan ketika dapat melewatinya?

Saat ini, Ye Yuan tidak dapat lagi meremehkan Aliran Awan Tenang.

You Wuya, si pencipta Jalan Sembilan Surga ini benar-benar petarung yang hebat. Namun, nama ini tidak pernah Ye Yuan tidak pernah mendengar nama ini sebelumnya di dunia Khayangan. Setelah memahami Alam Hati, Ye Yuan menjadī penasaran akan hal apa yang menantinya di putaran ketiga.

Lu Yan tidak tahu apa yang Ye Yuan sedang pikirkan. Dia merasa semua ini terjadi karena pemuda itu bersikap tinggi hati. Karena hal tersebut, Lu Yan tidak tahan untuk membujuk Ye Yuan sekali lagi.

"Ye Yuan kekuatan dari Jurus Seni Pedang Azure Yang ini sangat luar biasa. Meski jurus ini hanya dipakai untuk menguji kemampuan para murid, hanya sedikit dari mereka yang berhasil meski mereka sudah berada di Tingkat Penggabungan Jiwa. Meski kamu memang sudah memahami Alam Hati Yang Setenang Air, kekuatanmu masih rendah. Sebaiknya kau mempertimbangkan sebelum melangkah ke putaran ketiga."

Mendengar kalimat panjang Lu Yan, Ye Yuan hanya tersenyum.

"Bukankah tadi Tetua memintaku untuk memahami seni jurus pedang? Jika Anda yang mengendalikam kekuatan pedangnya, bagaimana aku bisa memiliki pengetahuan yang mendalam akan jurus tersebut? Kalau aku hanya belajar setengah dari jurus Seni Pedang Azure Yang, bukankah itu terdengar seperti sebuah lelucon?"

"Tapi.… ini…. " Lu Yan kehabisan kata-kata untuk membalas perkataan Ye Yuan.

Ye Yuan pun akhirnya meneruskan kalimatnya. "Tetua, aku tahu, Anda melakukan semua ini demi aku. Hanya, tidak ada orang yang berhasil jika mereka tumbuh dalam Rumah hijau. Omong kosong, jika Anda menginginkan generasi hebat tumbuh dari situasi yang aman dan stabil. Aku percaya jika dulu Tetua You Wuya juga hampir kehilangan nyawanya sebelum dia bisa meraih banyak hal dalam hidupnya."

Lu Yan mendesah setelah mendengar apa yang di katakan Ye Yuan. Lalu dia berkata,

"Sepertinya orang tua ini salah paham. Aku tidak bisa melihat banyak hasil dengan jelas dibandingkan dengan pemuda hebat sepertimu. Lupakan! Lupakan! Tidak peduli dengan apa yang dibawa oleh waktu dan takdir, kau harus mencoba yang terbaik."

Ye Yuan membungkuk hormat pada Lu Yan.

"Terima kasih banyak karena sudah memperbolehkan aku melewatinya." Setelah kalimat Ye Yuan selesai diucapkan, sosok Lu Yan menghilang digantikan dengan susunan alam yang dipenuhi dengan bahaya kematian yang mengancam.

Ye Yuan dapat merasakan jiwanya, sekarang dia sedang berhadapan dengan Formasi Susunan Warna Biru yang mengancam. Orang dapat mati di sini jika mereka tidak waspada.

Pada saat yang bersamaan, segmen belakang Jalan Sembilan Surga dipenuhi dengan awan, yang membuat sosok Ye Yuan menghilang dari pandangan orang.

Semua orang merasakan gelombang hawa pembunuhan datang dari arah Jalan Sembilan Surga. Bahkan para petarung dari Tingkat Penggabungan jiwa merasakan hawa itu hingga kulit kepala mereka. Apalagi Ye Yuan yang berada di sana.

Hati semua orang menjadi menciut. Kepercayaan diri mereka pada Ye Yuan berubah menjadi kecemasan. Mereka tahu bahkan saat ini Ye Yuan akan menghadapi rintangan yang paling menakutkan di Jalan Sembilan Surga.

Akankah dia dapat melaluinya?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.