Dewa Obat Tak Tertandingi

Hati yang Setenang Air!



Hati yang Setenang Air!

0

Kesunyian begitu terasa di kaki Puncak Sembilan Dewa. Ye Yuan sudah empat jam berada di anak tangga kelima sementara itu sebelumnya dia hanya perlu waktu dua jam untuk melewati 333 anak tangga.

0

Para murid yang menonton, tengah menyaksikan Ye Yuan setengah jalan menuju puncak. Mereka yang awalnya terkejut semangat, kini berubah menjadi kesal. Setelah itu berubah lagi menjadi menyesal dan kasihan. Antusias yang mereka rasakan seolah dari titik tertinggi kemudian jatuh ke titik paling bawah, titik beku.

Cara Ye Yuan yang bergerak cepat di awal membuat orang memiliki kesan yang kuat kemudian lemah di akhir. Tahap pertama dilalui Ye Yuan dengan sangat cepat tetapi tahap kedua berakhir dengan kegagalan di awal Ye Yuan bergerak. Perbedaan di awal dan akhir terlihat sangat mencolok.

Pada saat seperti ini, tidak ada orang yang percaya Ye Yuan bisa berhasil. Kepercayaan diri mereka perlahan memudar seiring dengan berlalunya waktu.

Ye Yuan terlalu lama berada di anak tangga kelima. Masih ada 328 tangga yang harus dia lewati. Jika seperti ini, dia tidak akan berhasil.

"Huh! Curang! Dia pasti berbuat curang untuk mengambil keuntungan di awal. Itu kenapa dia bisa bergerak dengan sangat cepat!" Yu Subai mendengus kasar.

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, tahap kedua dari Jalan Sembilan Surga adalah alam ilusi abadi. Alam ini akan semakin menakutkan seiring dengan jauhnya anak tangga yang dilewati. Akhirnya, banyak orang yang tidak dapat melepaskan diri dari Alam Ilusi. Ye Yuan sudah masuk terlalu dalam di alam ini di langkahnya yang kelima. Aku rasa susah sekali bagi dia untuk bisa lepas dari situasi ini." Zhang Songtao yang jarang berbicara ikut mengutarakan pendapatnya kali ini.

Hu Changseng melihat ke arah Ye Yuan dengan raut wajah suram. Dia tahu betul apa yang dikatakan Zhang Songtao. Setelah bertahun-tahun menduga apa yang ada di Jalan Sembilan Surga yang tidak jelas seperti apa, para guru mampu menebak apa yang ada di dalamnya berdasarkan performa para murid. Yang pasti, tahap kedua ini paling gampang untuk ditebak.

Dikarenakan hampir semua murid yang mampu bertahan hidup setelah melewati tahap alam ilusi ini menjadi gila. Di sini, semakin dalam mereka terperangkap maka akan semakin berbahaya bagi diri mereka.

Alam Ilusi dapat terus menerus berkembang karena memang asal-usulnya dibuat tanpa akhir. Semakin dalam seseorang terperangkap di dalamnya, semakin terlihat nyata alam ilusi ini. Dengan ini, mereka akan semakin kesulitan untuk melepaskan diri.

Pada dasarnya, para murid yang terperangkap di awal seperti Ye Yuan ini tidak mungkin dapat keluar.

"Sayang sekali. Seorang berbakat tanpa tandingan seperti Ye Yuan yang seharusnya bisa menunjukkan kemampuan yang luar biasa jatuh di sini."

"Ye Yuan mungkin memang petarung yang berbakat tapi orang seperti dia ditakdirkan untuk tidak berjalan jauh. Dia gagal menunjukkan pengendalian diri. "

"Iya. Terlalu keras tapi gampang hancur. Ye Yuan tidak tahu caranya bertahan. Itu kenapa dia melanggar peraturan perguruan, yang pada akhirnya menjadi akhir bagi dirinya. Baginya, Lin Tiancheng adalah seorang yang lemah. Ada ribuan cara untuk membuatnya mati. Kenapa Ye Yuan harus bertindak tanpa berpikir dulu seperti itu?"

"Bubar. Ayo pergi. Tidak ada gunanya menunggu Ye Yuan di sini. Dia tidak mungkin bangun."

Beberapa orang sudah kehilangan kesabaran dan kepercayaan pada Ye Yuan. Mereka mulai pergi meninggalkan kerumuman secara berkelompok.

Di Alam Ilusi, Ye Yuan bertemu dengan Ji Canglan sekali lagi.

"Haha. Kau akhirnya keluar dari meditasimu adik Yuan. Aku sudah menunggu lama sekali! Semakin banyak tamu yang datang, aku sampai tidak bisa menyambut mereka. Jika kamu tidak keluar, aku pasti sudah pergi menemui guru dan mengatakan aku menyerah menangani masalah ini." Ji Canglan tertawa begitu dia melihat Ye Yuan.

Perasaan Ye Yuan menjadi kacau. Melihat musuh besarnya ada di hadapannya sekarang, pikirannya menjadi kacau meski dia tahu sekarang dirinya hanyalah berada di Alam Ilusi.

Ye Yuan sebenarnya memiliki cara untuk keluar dari Alam Ilusi ini namun dia tidak ingin melakukannya. Dia sengaja tidak ingin merubah arah alam ilusi dan juga tidak ingin membunuh Ji Canglan karena Ye Yuan tahu ini hanya akan sia-sia saja.

Ye Yuan ingin menggunakan Alam Ilusi untuk menguatkan hatinya. Alam Ilusi adalah ranah yang gampang hilang dan sukar dipahami dan dianggap tidak terlalu berguna dalam peningkatan kekuatan kanuragan. Sangat sedikit para petarung bela diri yang menganggapnya penting.

Meskipun begitu, Ye Yuan tahu bahwa alam hati sangat penting untuk peningkatan kekuatan di masa mendatang. Alam ini bahkan dapat menentukan seberapa jauh potensi dan batasan seseorang. Menguasai alam hati dapat disamakan seperti menambahkan sayap pada seekor macam. Sudah kuat tetapi jauh lebih unggul dengan adanya sayap.

Jika ada dua petarung yang memiliki tingkat kanuragan yang sama, maka dapat dipastikan yang menang adalah petarung yang memiliki alam hati yang kebih kuat. Bagi Ye Yuan saat ini, sedikipun kesempatan untuk meningkatkan kekuatannya akan sangat berharga.

"Maaf karena membuat kakak menunggu." Ye Yuan sengaja tidak menampakkan keinginan membunuhnya dan langsung meminta maaf.

"Sejak kapan kita terlihat tidak akrab seperti ini? Aku hanya bercanda. Jangan diambil hati. Aku tahu kamu ingin betul-betul mendalami ilmu pengobatan Dao dan tidak suka terganggu oleh urusan biasa semacam ini. Aku akan mencoba sebaik mungkin mengatur apa yang aku bisa. Hanya kali ini, perkumpulan kali ini sangat penting bagi Balai Pengobatan Raja jadi aku tidak memiliki pilihan, selain harus mengundangmu keluar."

Ji Canglan terlihat sangat tulus. Tidak terlihat sedikitpun kepura-puraan. Tidak ada yang tahu ternyata dia menyimpan ambisi yang sangat besar.

Ye Yuan tersenyum sebelum menjawab."Aku akan dengan senang berbagi beban dengan kakak."

Beberapa hari berikutnya, Ye Yuan mengikuti Ji Canglan. Keduanya sibuk mengurusi berbagai hal yang berkaitan dengan Perkumpulan Besar Apresiasi Pil. Meskipun dulu Ye Yuan tidak menyukai hal-hal seperti ini, dia mengerjakan semuanya dengan hati-hati seolah-oleh dirinya telah benar-benar masuk ke dalam alam ilusi dan menggantikan dirinya di sana. Dan memang, saat ini dia sedang memainkan dirinya sendiri. Jadi, Ye Yuan sama sekali tidak merasa kesulitan.

Perkumpulan Besar Apresiasi Pil berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Beberapa saat kemudian, Ji Canglan menunjukkan dirinya yang sebenarnya.

Karean Ji Zhengyang dan Ji Qingyun, keduanya minum racun ketika Perkumpulan Besar Apresiasi Pil diadakan, keduanya kehilangan kemampuan untuk sementara waktu. Ayah dan anak ini sudah terlihat seperti domba yang menunggu untuk disembelih.

"Guru, jangan menyalahkan muridmu ini yang tak punya hati. Aku juga tidak tahan." Ji Canglan menghunuskan pedang di tangannya ke arah Ji Zhengyang.

Hati Ji Zhengyang serupa dengan abu kematian. Lelaki itu menutup matanya dan berkata, "Sekarang semuanya berubah seperti ini. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Aku hanya berharap kau tidak membunuh Yuan."

Ji Canglan tersenyum sinis mendengar perkataannya Ji Zhengyang.

"Maafkan aku guruku yang terhormat. Aku rasa aku tidak bisa memenuhi harapanmu sebelum mati. Jika akar dari rumput liar tidak dicabut maka rumput itu akan tumbuh lagi di musim semi. Aku tidak akan meninggalkan musuh yang memiliki kemampuan seperti itu. Bakat Adik Yuan sangat mengagumkan. Selama dia diberi kesempatan maka dia akan memiliki kekuatan untuk mengancam hidupku beberapa puluh tahun ke depan."

Selesai mengucapkan kalimatnya, Ji Canglan mengayunkan pedang panjangnya. Sebuah pancaran cahaya dari pedang di arahkan ke tubuh Ye Yuan. Tubuh Ji Zhaengyang tiba-tiba berpindah. Dia menahan serangan sinar pedang yang diarahkan ke Ye Yuan.

Tanpa energi murni yang digunakan untuk melindungi tubuhnya, Ji Zhengyang pasti sudah terlumat oleh cahaya pedang dari Ji Canglan. Pada saat bersamaan, kekuatan jiwa dewa Ji Zhengyang meledak dan menyapu ke arah Ji Canglan.

Melihat hal ini Ji Canglan melolong keras."Dasar orang tua menyedihkan! Kau menghidupkan jiwa dewamu? Apa kau ingin jiwamu menghilang lenyap?"

Gemuruh terdengar.

Tabrakan keras terjadi. Jiwa dewa Ji Zhengyang pecah berkeping-keping. Di sisi lain Ji Canglang memutahkan darah dari mulutnya. Dia sepertinya terluka parah.

Ye Yuan melihat semua ini tanpa ekspresi gelisah atau marah. Bahkan dapat dikatakan tidak emosi sama sekali di wajahnya. Mengalami kejadian ini sekali lagi sama artinya dengan membongkar luka di hatinya. Luka ini sudah mengakar di tulang dan hati Ye Yuan. Sakit seperti ini tidak dapat dirasakan oleh orang biasa.

Ketika alam ilusi sudah mencapai tahap seperti ini, sangat berbahaya sekali bagi Ye Yuan. Jika dia tidak dapat melewatinya, Ye Yuan tidak akan dapat bertahan hari ini.

Ji Canglang mesih memegang pedang yang diapit di dadanya. Dia berjalan ke arah Ye Yuan pelan.

"Jangan salahkan kakakmu ini, Adik Yuan. Aku juga tidak bisa menolong diriku. Selamat jalan," ujar Ji Canglang sambil berjalan.

Ye Yuan melihat ke arah Ji Canglan. Dia tiba-tiba mengulas senyum tipis. Ye Yuan menyilangkan kakinya dan menutup mata. Dia pasrah. Namun, ketika Ji Canglang datang mendekatinya, aura energi Ye Yuan perlahan menjadi hilang seketika, hingga akhirnya aura itu tidak terasa lagi seolah-olah dia mati.

Dengan sekali tebas, dunia menjadi remang.

Semakin.. gelap dan semakin menghilang. Hingga pada akhirnya, benar-benar lenyap.

Ye Yuan perlahan membuka matanya dan merasakan dunia nyata lagi. Dia bergumam pada dirinya sendiri."Apakah ini Hati Yang Setenang Air?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.