Dewa Obat Tak Tertandingi

Apa Hubungannya Denganmu?



Apa Hubungannya Denganmu?

0

 "Yishan, cukup sampai sini saja..."

0

 Setelah suara itu hilang, Su Yishan menjadi sadar. Tanpa terasa, aura energinya perlahan lenyap. Melihat Jurus Telapak Tangan Pembalik Nirwana Su Yishan dihentikan, Ye Yuan tidak hanya menjadi resah tetapi juga wajahnya menunjukkan perasaannya yang semakin suram.

 Para murid tingkat Surga memberi jalan yang digunakan oleh Su Yubai lewat. Semua orang menjadi diam mematung. Mereka cukup terkejut mendapati Su Yubai menghentikan jurus Su Yishan.

 Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah Su Yubai juga mengharapkan kematian Ye Yuan? Kenapa sikapnya menjadi berubah seperti ini?

 Su Yishan berjalan ke depan Ye Yuan di ikuti oleh Wu Louchen. Keduanya kemudian membungkuk hormat. Mereka menyapa Su Yubai dengan sebutan "Tetua Su". Ye Yuan hanya diam berdiri tak berniat untuk ikut bergerak.

 "Huh! Kamu tidak tahu caranya memberi salam ketika bertemu denganku. Sungguh kamu bocah tak terdidik!" Melihat sikap Ye Yuan, Su Yishan langsung menjadi pemarah.

 Ye Yuan membalas dengan nada pelan. "Aku sudah berhasil melewati Jalan Sembilan Surga, itu berarti statusku sudah sama dengan murid inti dari Aliran Awan Tenang. Status seorang murid inti Aliran Awan Tenang bahkan lebih tinggi dari pada tetua yang ada di sini. Bukankah dari sini seharusnya yang memberi salam adalah Tetua Su, kan?"

 Para murid yang sudah diangkat menjadi murid aliran mendapatkan kedudukan yang tinggi. Mereka adalah petarung berbakat yang langka ditemukan sehingga pihak aliran memberikan mereka pelatihan intens. Para murid ini mendapatkan banyak hak istimewa.

 Di sisi lain, para tetua yang berada di luar aliran hanya bertugas suntuk membantu ketua mengurus perguruan. Mereka bahkan tidak dianggap sebagai murid aliran. Jadi, dapat dikatakan bahwa status mereka memang tidak setinggi pada murid inti.

 Mendengar kalimat Ye Yuan, raut wajah Su Yubai langsung berubah. "Pihak aliran belum memastikan statusmu jadi sekarang kamu masih dianggap sebagai murid perguruan Dan Wu dari negeri Qin. Jangan bertingkah layaknya kamu sudah ada di pihak aliran."

 Ye Yuan mengulum bibirnya. "Tetua Su lah yang memulai terlebih dahulu membicarakan tentang kedudukan tetua jadi aku hanya ingin menjelaskan statusku juga."

 Su Yubai tahu dia tidak akan mendapatkan keuntungan apa pun berdebat dengan Ye Yuan sehingga dia memutuskan untuk mengganti topik percakapan.

 "Dari mana kamu dapatkan Artefak Jiwa itu? Kamu memiliki benda penting tersebut dan tidak melapor pada pihak perguruan. Apa niatmu dengan melakukan hal seperti itu?"

 Su Yubai tidak menyangka Ye Yuan memiliki pedang Artefak Jiwa di tangannya. Dia menjadi sangat iri mengetahuinya. Su Yubai memiliki senjata yang digunakan untuk melindungi hidupnya berupa Artefak Magis. Awalnya, senjata ini cocok dengan dirinya. Namun karena kekuatan tetua ini sudah berada di Tingkat Setengah Formasi Kristal akan lebih baik jika dia dapat memegang Artefak Jiwa.

 Awalnya Su Yubai tidak pernah memikirkan tentang Artefak Jiwa karena keberadaan benda-benda itu sangat langka. Namun, sekarang dengan melihat ada sebuah Artefak Jiwa dalam genggaman Ye Yuan, dia menjadi terganggu. Baginya, sangat sia-sia seorang bocah tingkat Kesembilan Energi Murni Qi seperti Ye Yuan memiliki benda seistimewa Artefak Jiwa.

 Ye Yuan jelas dapat menebak arah pikiran Su Yubai. Mendengar pertanyaan tetua itu, Ye Yuan hanya menjawab datar.

 "Kamu pasti tahu bahwa aku mengambil Sumpah Langit Dao sebelum memasuki Jalan Sembilan Surga. Jadi, tidak mungkin aku memberitahumu bagaimana aku mendapatkan pedang ini. Jika memang Tetua Su merasa tidak nyaman maka kamu bisa memintanya sendiri pada pihak aliran. Aku rasa tetua tidak akan kesulitan mendapatkannya."

 "Pihak aliran! Pihak Aliran lagi! Ye Yuan sepertinya sengaja menggunakan kata pihak aliran untuk menekanku?" gerutu Su Yubai dalam hatinya.

 Su Yubai mendapati dirinya sudah putus asa jika sudah berkaitan dengan pihak aliran. Karena Ye Yuan sudah berani menunjukkan pedang itu di depan umum, hal ini menunjukkan bahwa Ye Yuan tidak memiliki masalah dengan asal-Usul dari senjata tersebut.

 Meski Ye Yuan tidak mengaku, dari kalimat sebelumnya tersirat bahwa dia mendapatkan pedang itu dari Jalan Sembilan Surga. Maka akan mempermudah jalan Su Yubai untuk mendapatkan senjata itu.

 "Karena pedang ini kamu dapatkan dari Jalan Sembilan Surga, bagaimana bisa kamu menyimpannya sendiri? Jalan Sembilan Surga merupakan bagian dari Perguruan Dan Wu. Karena kamu mendapatkannya di sana maka seharusnya pedang itu kamu serahkan pada pihak perguruan."

 Ye Yuan tertawa mendengarnya.

 "Menyerahkannya pada pihak perguruan?Atau mungkin maksud Tetua Su adalah menyerahkan pedang itu pada Tetua sendiri? Terus terang saja kamu ingin mendapatkan pedang ini. Tidak perlu bicara berputar-putar seperti itu."

 Su Yubai sudah menguasai Seni Dewa Penebal Wajah milik Su Yubai hingga pada tahap yang hampir sempurna. Jadi, dia tidak mampu menutupi wajah malunya karena pikirannya sudah dapat ditebak oleh Ye Yuan.

 "Aku ini patuh pada kepentingan umum. Jangan coba-coba memfitnahku! Setelah Artefak Jiwa milikmu diserahkan pada pihak perguruan, maka keputusannya berada di tangan Ketua dan Dewan Tetua. Artefak Jiwa yang kamu pegang itu berasal dari perguruan jadi bagaimana bisa kamu menyimpannya sendiri?"

 Nada suara Su Yubai menyiratkan nada kebijaksanaan seorang tetua. Hanya saja, tidak banyak orang yang percaya dengan apa yang dia katakan.

 "Semangat mengabdi kepada kepentingan umum yang Tetua Su tunjukkan memang sangat menyentuh. Tapi..... menurut ketentuan yang aku tahu, Jalan Sembilan Surga tidak berada dalam wilayah hukum pihak perguruan kan? Seandainya aku memang harus menyerahkan artefak ini, aku harus menyerahkannya pada pihak aliran. Tidak ada hubungannya dengan Tetua Su kan?" Ye Yuan tidak menahan kata-katanya.

 "Kamu! Mau mati!"

 Su Yubai sangat murka dengan Ye Yuan seolah tujuh jiwanya hendak lepas dari tubuhnya. Kelihatannya, dia akan melancarkan serangan pada Ye Yuan.

 Ye Yuan melompat sambil berteriak.

 "Ahh! Tetua Su mau membunuh orang! Semuanya, tolong jadi saksi mata atas perbuatannya padaku nanti."

 Api amarah Su Yubai tiba-tiiba padam mendapati Ye Yuan berteriak seperti itu.

 Sekarang ini, status Ye Yuan berada di atas awan. Jika seandainya dirinya ketahuan membunuh Ye Yuan di tempat terbuka seperti ini, karirnya sebagai tetua di perguruan akan berakhir. Hukuman karena membunuh seorang murid inti aliran tidak mungkin mampu dia hadapi. Su Yubai menghentikan tindakan Su Yishan karena alasan ini juga. Tetua Su tidak menyangka dapat dikalahkan hanya dengan beberapa kalimat yang Ye Yuan lontarkan.

 Su Yubai merasa mendapati Ye Yuan seperti seekor landak, membuatnya tidak dapat melakukan apapun padanya. Oh.. sangat mengesalkan.

 "Omong kosong! Kapan aku mau membunuhmu?" Su Yubai mendengus sinis.

 "Kamu berani mengatakan bahwa kamu tidak berniat membunuhku tadi?" Ye Yuan sama sekali tidak melonggarkan kalimatnya.

 "......."

Su Yubai kehabisan kata-kata untuk melawan jadi dia mengganti topik pembicaraan sekali lagi.

"Lupakan apa yang baru saja aku lakukan. Aku dengar kamu berniat membawa seorang murid perempuan untuk di interogasi. Apa kamu tahu bahwa tindakanmu ini dinamakan Pengadilan Rahasia?"

"Pengadilan Rahasia? kalau begitu aku akan bertanya. Apa hukuman bagi orang yang berani menghina murid inti? Kamu mengatakan bahwa statusku belum dipastikan, tapi apakah Lui Ruoshui memiliki status itu?" Ye Yuan menjawab dengan senyum dingin.

"Untuk... masalah menghina murid inti.. dalam beberapa kasus, hukuman mati bisa dijatuhkan. Setahuku, dia tidak mungkin menghinamu kan?" kata Su Yubai.

"Bagaimana kamu tahu kalau dia tidak menghina. Bukankah itu pernyataan yang menyesatkan?" Ye Yuan membantah.

"Kamu sudah membunuh Lin Tiancheng dan Zhang Heng. Tidak ada saksi mata dalam perkara ini. Kamu tidak akan hanya menggunakan tebakanmu untuk membuatnya mendapatkan hukuman mati kan?" Su Yubai tersenyum sinis.

"Aku tadi hanya mengatakan bahwa aku memiliki cara untuk membuatnya mengaku. Kalau memang dia terbukti tidak ada kaitannya dengan perkara ini maka aku akan menghapus dendam di antara kita! Jika dengan itu dia masih merasa tidak puas, aku akan minta maaf di depan banyak orang!"

"Omong kosong macam apa ini! Cara apa yang akan kamu gunakan untuk membuatnya mengaku? Jangan katakan kamu akan memukulnya?"

Ye Yuan menjawab dengan nada enteng. "Aku rasa Tetua Su sering melakukan hal semacam itu. Hanya, aku tidak sekejam Tetua, jadi aku tidak akan melakukan tindakan sekejam itu."

Amarah Su Yubai sudah hampir hilang sebelum Ye Yuan membangkitkannya lagi. Bocah ini benar-benar suka membuat orang jengkel.

Setelah dengan sekuat tenaga menahan amarah dalam hatinya. Su Yubai akhirnya menjawab dengan nada rendah.

 "Semua orang di perguruan ini tahu bahwa Tetua Su menegakkan hukum tanpa pengecualian. Sekarang, kita sedang berbicara tentang dirimu. Lantas kenapa kamu membalikkan masalah dan menyerangku?"

 "Oh, jadi seperti itu. Baiklah. Aku tahu jika Tetua Su suka tidak peduli dan mungkin memang kurang informasi. Apa Tetua pernah mendengar ada pil obat bernama Pil Kebenaran? Ehm.. Dari reaksimu, sepertinya kamu belum pernah mendengarnya. Jadi aku akan menjelaskannya. Pil Kebenaran adalah pil obat tingkat kedua. Jika nanti Liu Ruoshui meminumnya, dia akan menjawab dengan jujur semua pertanyaan yang aku ajukan. Dengan begitu, kebenaran akan terungkap."

 Ye Yuan menjelaskan akan Pil Kebenaran dan ini membuat Su Yubai merasa tersindir.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.