Dewa Obat Tak Tertandingi

Pertarungan Dua Orang



Pertarungan Dua Orang

0

 "Aku tidak akan pergi! Jika aku ikut denganmu, apakah ada jaminan aku bisa kembali?" Liu Ruoshui langsung menolak ajakan Ye Yuan.

0

 Dalam keadaan seperti ini, Liu Ruoshui tidak akan mengikuti Ye Yuan apapun yang terjadi. Tak peduli apakah perkataan Ye Yuan ini dapat dipercaya atau tidak, Liu Ruoshui tidak ingin mengambil resiko.

 Jika apa yang Ye Yuan katakan memang benar, dan kejadian yang menimpa Lu ini memang ada hubungannya dengan Liu Ruoshui, dia kemungkinan tidak akan dapat melarikan diri. Sementara, jika perkataan Ye Yuan terbukti tidak benar, mungkin ini dia lakukan dengan tujuan untuk menipunya. Apa pun itu, keduanya tidak menguntungkan Liu Ruoshui.

 Saat ini, Ye Yuan mengabaikan pendapat Liu Ruoshui. Keputusan untuk membuat gadis itu ingin pergi atau tidak tergantung pada dirinya.

 "Bagaimana menurutmu, Kakak Su?" Ye Yuan melihat ke arah Su Yishan kemudian bertanya.

 Niat Ye Yuan sudah tergambar dengan jelas. Jika Su Yishan setuju untuk melepaskan Liu maka masalah ini akan diselesaikan lewat jalur diskusi. Namun, jika Su Yishan menolak, maka mereka harus bertarung.

 Seharusnya Su Yishan tidak menyetujui permintaan Ye Yuan karena banyak orang yang kini sedang memperhatikannya.

 "Jangan keterlaluan, Ye Yuan. Apa kamu kira dirimu itu sama dengan tetua di Dewan Kedisiplinan? Kalau kamu minta orang mengikutimu apa mereka harus ikut?" Su Yishan menjawab dengan nada suara rendah.

 "Tentu saja aku bukan tetua anggota Dewan Kedisiplinan. Seandainya aku memang tetua di sana, aku akan memastikan orang yang kena hukuman mati harus mati," jawab Ye Yuan dengan senyum tipis di wajahnya.

 Setiap orang yang menyaksikan Ye Yuan kali ini tahu dia sedang mencari celah dengan menyinggung kejadian di mana dia mendapat serbuan di siang bolong.

 "Huh! Ye Yuan, jangan mengalihkan kesalahan pada buah mulberi sementara kamu membentak pada belalang! Aku yang akan melaporkan hal ini pada Dewan Kedisiplinan sendiri. Di sana, masalah ini akan diperiksa sampai ke akar-akarnya. Kamu akan mendapatkan keadilan." Su Yishan menunjukkan sikap mengejek.

 Ketika Su Yishan selesai berbicara, bisik-bisik mulai terdengar dari arah kerumunan. Semua orang tahu bahwa pemimpin kedua di Dewan Kedisiplinan adalah paman Su Yishan sendiri. Tidak mungkin ada keadilan jika masalah sampai di telinganya.

 "Kalau memang itu maumu maka kita sepertinya memang harus bertarung."

 Ye Yuan tidak lagi mengulur waktu. Dia mengangkat tangannya dan melancarkan serangan Jurus Gelombang Lapis Delapan.

 Karena sekarang Ye Yuan sudah berada di Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi, jurus gelombangnya ini sudah memiliki kekuatan yang dahsyat. Su Yishan yang tidak menyangka Ye Yuan akan langsung menyerangnya, kehilangan keseimbangan yang membuatnya terjatuh.

 Su Yishan adalah petarung yang namanya ada di daftar sepuluh besar murid dari Gelar kehormatan. Dalam keadaan seperti ini, dia tidak akan menyerah begitu saja. Su Yishan bangkit dengan jurus telapak tangannya dan langsung bertabrakan dengan jurus milik Ye Yuan. Tangannya mengenai telapak Ye Yuan terlebih dahulu meski seranganya dilancarkan agak lambat.

 Jurus yang digunakan oleh Su Yishan adalah jurus bela diri Tingkat tengah 2 bernama Jurus Telapak Tangan Prajna.

 Senyum sinis terlukis di sudut bibir Su Yishan seolah dia sudah melihat Ye Yuan terluka parah dan memuntahkan darah.

 "Berani-beraninya si kunyuk kecil di Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi ini melawanku. Itu namanya cari mati." Batin Su Yishan.

 Tak peduli seberapa kuatnya Jurus Telapak Tangan Berlapis Gelombang, jurus ini tetaplah masih masuk kategori tingkat 1 dan belum sempurna. Jurus ini memang masih dapat digunakan untuk menyerang para petarung di Tingkat Pertama Penggabungan Jiwa namun sulit digunakan untuk mengalahkan Su Yishan. Su Yishan adalah petarung di Tingkat Puncak Ketiga Penggabungan Jiwa dan juga termasuk murid yang berada di Gelar Kehormatan.

 Dibandingkan dengan Jurus Telapak Tangan Berlapis Gelombang, Jurus Telapak Tangan Prajna ini jauh lebih tinggi. Ditambah lagi, energi murni Su Yishan juga jauh lebih kuat daripada Ye Yuan. Oleh karena itu, orang-orang yang menyaksikan pertarungan antara Ye Yuan dan Su Yishan ini menduga bahwa Ye Yuan terluka parah. Sedangkan Su Yishan menganggap bahwa Ye Yuan sudah mati.

 Sebenarnya sosok yang perlu Su Yishan waspadai adalah Wu Louchen. Meskipun Ye Yuan saat ini namanya sedang dielu-elukan banyak orang, kekuatannya masih sedikit lebih rendah dibanding para murid di Tingkat Surga.

 Para petarung yang berada di Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi dan Tingkat Puncak Ketiga Penggabungan Jiwa memiliki jarak kekuatan yang besar.

 Bum!

 Sebuah serangan hebat dilayangkan ke arah Su Yishan. Lelaki itu diam tak bergerak namun justru tubuh Ye Yuan yang terlempar ke belakang beberapa meter.

 Alis Su Yishan berkerut. Dia merasa tidak puas dengan dampak yang ditimbulkan oleh telapak tangannya. Hasilnya jauh lebih rendah dari harapannya.

 Meski serangan yang barusan Su Yishan lancarkan memang terlihat terburu-buru, Su Yishan sudah mengerahkan sekitar 70% sampai 80% energi murninya. Sangat tidak masuk akal seorang yang masih berada di Tingkat Kesembilan Energi Murni dapat menahannya. Tidak ada dampak yang tampak begitu parah di tubuh Ye Yuan selain energi murninya yang menjadi tidak karuan di dalam dirinya. 

 Ini sangat memalukan. Seorang petarung dari Tingkat Ketiga Penggabungan Jiwa tidak mampu menghancurkan petarung dari Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi!

 Su Yishan biasanya hanya melengos ketika ada orang yang membicarakan bagaimana kuatnya Ye Yuan. Sekarang dia baru sadar betapa kuatnya Ye Yuan setelah secara langsung menghadapi pemuda itu.

 "Tidak mungkin! Ye Yuan masih baik-baik saja? Padahal itu adalah serangan Telapak Tangan Prajna!"

 "Tadi, aku pikir Ye Yuan bertindak ceroboh. Aku tidak menyangka kekuatannya bakal sebesar itu."

 "Dilihat dari Jurus Telapak Tangan yang dipakainya barusan, dia sudah pantas bergabung dengan murid-murid dari Gelar Kehormatan."

 "Kamu benar."

 Dari percakapan ini terlihat bahwa performa Ye Yuan melebihi ekspektasi semua orang yang kesemuanya adalah murid dengan kemampuan bela diri Tingkat Surga. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang termasuk murid penyandang Gelar Kehormatan. Mereka paham betul akan kekuatan dari Jurus Telapak Tangan Prajna. Itu adalah jurus bela diri tingkat 2 level tengah. Dan lagi, kabar yang beredar menyebutkan jika Su Yishan sudah berhasil menguasai jurus itu hingga tahap Sangat Sukses. Namun, Ye Yuan masih baik-baik saja setelah menerima serangan Su Yishan.

 Sebelumnya, performa Ye Yuan dalam pertarungan cukup mencengangkan. Hanya saja, untuk saat ini sebenarnya tidak terlalu menunjukkan potensinya yang tidak terbatas. Kekuatan Ye Yuan jauh lebih besar dari apa yang terlihat.

 Dalam pertarungan-pertarungan 'kecil' yang dia ikuti, semua lawannya adalah petarung dari Tingkatan Energi Murni Qi. Hanya Lin Tiancheng yang berbeda sendiri karena sudah berada di Tingkat Setengah Penggabungan Jiwa. Meski begitu, kemampuan bertarung Lin Tiancheng masih berada di lapisan paling bawah dari para petarung Tingkat Surga.

 Meski Ye Yuan saat ini hanya berada di Tingkat Kesembilan Energi Murni Qi, kemampuan bertarungnya sedikit lebih tinggi dari para petarung dari Tingkat Surga. Baru sekarang, para murid tingkat Surga menyadari Ye Yuan memiliki kekuatan yang setara dengan mereka.

 Saat ini Ye Yuan bukan lagi murid Tingkat Pertama Energi Murni Qi seperti satu bulan yang lalu. Dia sudah dapat dianggap memiliki kemampuan layaknya para murid dengan Gelar Kehormatan.

 Setelah Energi Murninya kembali tenang, Ye Yuan mengerutkan alisnya.

 "Kalau kamu hanya menonton, aku kira aku tidak memerlukanmu di sini."

 Ye Yuan tidak puas melihat apa yang Wu Louchen lakukan. Di marah mengetahui Wu Louchen ingin bertarung melawan Su Yishan untuk mengetes kemampuannya.

 "H-haha. Tadi terlalu cepat jadi aku tidak bisa bertindak dengan tepat." Wu Louchen justru tertawa.

 Wu Louchen membuang ekspresi mati yang seperti zombi wajahnya. Dia kemudian tersenyum malu-malu. Senyum yang membuat Su Yishan menjadi muram.

 Siapa bilang Wu Louchen itu bodoh? Dia bisa menjadi segarang api neraka!

 Ye Yuan memutar bola matanya dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan Wu Louchen. Dia hanya berkata, "Aku akan menyerang. Kamu lakukan apa yang seharusnya kamu lakukan."

 Kalimat Ye Yuan membuat semua orang tercengang. Sebelumnya dia terlihat kalah, karena jarak kekuatanya dan Su Yishan memang terlampau jauh jadi tidak ada yang bisa diharapkan lagi. Namun, sepertinya Ye Yuan bersikeras melawan dalam kondisi seperti ini.

 Ye Yuan menggunakan Jurus Penghilang Tubuhnya dan mengarahkan satu sarinya ke arah Su Yishan.

 "Jurus Jari Mutlak Yang."

 Saat ini kekuatan dari Jurus Jari Mutlak Yang sudah melebihi kekuatan dari Jurus Telapak Tangan Berlapis Gelombang. Hukum pengolahan kekuatan kanuraganya yang bernama Raja Dewa Jiwa Bulu memang luar biasa.

 "Mati kau!" Su Yishan merespon serangan Ye Yuan dengan cara yang sama. Jurus Telapak Tangan Prajna dilancarkan sekali lagi.

 Kali ini Wu Louchen tidak tinggal diam. Ketika Ye Yuan menyerang, dia juga ikut bergerak. Wu Louchen mengarahkan kakinya ke Su Yishan. Dibandingkan dengan serangan Ye Yuan, serangan Wu jauh lebih berbahaya. Meski di serang dari dua arah, Su Yishan tidak panik sama sekali. Dia menggunakan jurus bela diri tingkat 2, dengan kecepatan yang lebih unggul 1.5 dibandingkan Wu Louchen. Dengan kecepatan ini, Su Yishan mampu menyerang balik Ye Yuan dengan jurus Telapak Tangannya dan secara bersamaan menghindar dari serangan Wu Louchen.

 Saat ini, Su Yishan benar-benar memamerkan kemampuan dan kekuatannya sebagai murid Gelar Kehormatan. Tiga orang ini sekarang sedang bertarung. Dua orang di antaranya bertarung dengan level yang sama di mana yang satu tidak mampu mengalahkan yang lain. Sementara Ye Yuan saat ini hanya berperan sebagai petarung pendukung untuk keduanya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.