Dewa Obat Tak Tertandingi

Rencana Pembunuhan Milik Su Yubai



Rencana Pembunuhan Milik Su Yubai

0

 Liu Ruoshui menjadi 'marah' dan Su Yubai menginstruksikan agar dia dikeluarkan dari perguruan. Ketika wanita itu dibawa keluar, jiwanya menjadi tidak tahu harus pergi ke mana.

0

Liu Ruoshui adalah sosok yang penuh ambisi, dan selalu berpikir dia akan selalu dapat naik tingkat. Dia dulunya lembut dan menarik seperti setangkai bunga yang selalu dikejar oleh banyak lelaki.

 Sekarang, dia sudah lumpuh tanpa kekuatan apa pun. Dia hanya terlihat seperti mayat hidup. Bahkan orang-orang yang lewat tidak sudi melihatnya.

 Sehari setelahnya, seorang pembunuh bayaran yang sudah mengikutinya seharian menusukkan sebilah pisau di punggungnya, mengakhiri kehidupan dari wanita muda yang menarik tersebut.

 Sebenarnya, sudah banyak orang yang menduga akhir hidup Liu Ruoshui bakal seperti itu. Hanya, mereka kini sudah tidak peduli lagi pada dirinya.

 Apa yang didapatkan Liu Ruoshui sekarang tak ubahnya seperti seseorang yang sudah memanen apa yang sudah ditebarnya. Jadi tidak ada lagi orang yang bersimpati padanya.

 Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Ye Yuan melanjutkan membaca lempengan giok yang bertuliskan tentang hukum kekuatan kanuragan milik Feng Zhirou yang diserahkan oleh bibinya kepada Ye Yuan. Dia juga menyerahkan lempengan giok yang sudah dia tulis pada Feng Ruoqing.

 Feng Ruoqing awalnya khawatir jika pergi ke perpustakaan kitab suci akan membuang banyak waktunya. Dia tidak menyangka Ye Yuan akan memberikannya sebuah lempeng giok berisikan hukum pengolahan kekuatan kanuragan.

 Feng Quoqing menggunakan indra dewanya untuk membaca hukum pengolahan kanuragan yang membuatnya kagum. Lempengan giok berisi tentang hukum pengolahan yang dibuat khusus untuk Feng Zhirou. Yang berbeda dari lempengan giok milih Feng Zhirou sebelumnya adalah lempengan giok yang dia pegang sekarang berisi hukum yang kesemuanya adalah hukum pengolahan bersifat Yin.

 Hal ini membuat Feng Ruoqing kagum sekali lagi akan kekuatan dari guru Ye Yuan.

 Setelah menyelesaikan urusan Feng Zhirou, Ye Yuan kembali bermeditasi di ruangan tertutup. Dia menjauhkan dirinya dari segala urusan perguruan. Sementara itu, pertarungannya dengan Wu Louchen disepakati akan dilakukan setelah Ye Yuan keluar dari Hutan Tanpa Akhir.

 Wu Louchen tahu meski kekuatan Ye Yuan memang lebih unggul dari pada murid setingkatnya, dirinya ternyata masihlah berada di tingkatan lebih tinggi dari Ye Yuan. Sangat dini untuk melakukan pertarungan saat ini. Oleh karena itulah, Wu tidak lagi memaksa Ye Yuan.

 Mengikuti Ye Yuan yang sedang tenang dengan meditasinya, keadaan di perguruan juga kembali tenang. Namun, di hari ketika, sebuah kejadian membuat gempar seluruh Perguruan Dan Wu sekali lagi.

 Long Tang, murid nomor satu Gelar Kehormatan, mengikuti jejak Ye Yuan untuk menantang Jalan Sembilan Surga.

 Jalan Sembilan Surga terkenal memiliki nama buruk. Butuh waktu beberapa tahun atau bahkan dekade untuk seseorang berani menantang jalan tersebut. Namun sekarang, dalam tiga hari sudah ada dua murid yang menantang Jalan Sembilan Surga. Hal tersebut menjadi berita besar.

 Meski Long Tang merupakan murid nomor satu di perguruan, tidak ada seorang pun yang menduga dirinya akan menantang Jalan Sembilan Surga. Dikarenakan tantangan di jalan ini sangatlah berat!

 Jika memang Long Tang sudah berani sejak dulu, dia tidak akan memulainya hari ini. Banyak orang yang menduga bahwa keberanian Long Tang menantang Jalan Sembilan Surga ini terpancing oleh apa yang dilakukan Ye Yuan.

 Semua murid yang berada di posisi Gelar Kehormatan terkenal angkuh. Apalagi Long Tang yang berada di posisi puncak. Wajar saja dirinya menjadi tertantang mendapati seorang murid yang tidak terkenal mampu melewati Jalan sembilan Surga.

 Semua orang tahu, meski posisi pertama dalam Gelar Kehormatan menjadikan seseorang dianggap berbakat dibandingkan dengan Ye Yuan yang berhasil melewati Jalan Sembilan Surga, perbedaan sangatlah besar.

 Dengan ini maka jalan satu-satunya adalah dengan cara melewati Jalan Sembilan Surga. Hal tersebut digunakan agar julukannya sebagai murid berbakat tidak kalah dengan Ye Yuan.

 Tindakan tersebut merupakan taruhan yang besar. Jika Long Tang kalah dalam taruhannya, maka dia tidak akan mampu untuk bertahan hidup.

 Dalam keadaan seperti ini, banyak murid yang menganggap perbuatan Long Tang terlalu picik. Hal seperti ini seharusnya tidak dilakukan oleh orang seperti dirinya yang sudah berada di peringkat pertama Gelar Kehormatan.

 Sebenarnya, banyak yang mengakui jika bakat Ye Yuan sudah melebihi Long Tang dalam banyak hal. Dialah yang layak untuk mendapatkan predikat sebagai jawara di perguruan ini. Meski begitu, Long Tang sepertinya tidak dapat menerima kenyataan sehingga dia bertaruh dengan hidupnya.

 Hanya Zuo Bugui yang mengetahui rencana Long Tang. Meskipun dia masih belum dapat memahaminya, apa yang dilakukan Long Tang ini bukanlah tindakan sesaat.

 Meski banyak orang yang membicarakannya, Long Tang sendiri saat ini sangat tenang. Sangat tenang hingga Zuo Bugui tidak dapat membaca lubuk hatinya. Hanya beberapa hari dirinya tidak bertemu dengan Long Tang. Pemuda itu kini sudah mengalami perubahan yang sangat besar. Mungkinkah, Long Tang sungguh mendapatkan pencerahan?

 "Apa kamu benar-benar pergi Long Tang?"

 Di bawah kaki gunung, Long Tang dan Zuo Bugui berdiri bersebelahan.

 "Seharusnya." Long Tang menjawab dengan nada datar.

 "Hmm. Aku tahu aku tidak akan bisa menggoyahkan niatmu jadi aku akan berhenti membujukmu. Aku harap kamu beruntung."

 "Aku akan berhasil."

 Long Tang benar-benar tenang seolah-olah dia hanya menjelaskan fakta.

 Zuo Bugui dan Long Tang sudah lama menjadi lawan. Zuo Bugui tahu bahwa Long Tang bukanlah orang yang angkuh dan congkak. Hanya saja, dia masih tidak tahu dari mana datangnya kepercayaan diri pada diri Long Tang saat ini.

 Apa hanya karena Ye Yuan berhasil? Tidak mungkin Long Tang berpikiran sedangkal itu.

 Long Tang maju ke depan lempengan batu, lalu mengucapkan Sumpah Surga Dao. Dengan mantap, dia melangkahkan kaki ke arah Jalan Sembilan Surga.

 Di belakang gunung, di kediaman Tetua Pertama Dewan Kedisiplinan, Su Yubai memandang wajah Su Yishan dengan muram.

 "Yishan, kamu adalah masa depan keluarga Su. Bagaimana kamu tidak memikirkan akibat dari perbuatanmu? Kamu sungguh membuatku kecewa dalam hal ini!" Su Yubai tidak berhenti memarahi keponakannya.

 Keringat dingin Su Yishan mengucur dengan deras. Dia terbungkuk.

 "Aku memang bersalah, Paman Kedua."

 "Kamu tahu di mana kesalahanmu?"

 "Aku seharusnya tidak berurusan dengan wanita gila itu."

 Su Yishan juga menggertakkan giginya begitu nama Liu Ruoshui disebut. Dia marah menyadari wanita itu membuat masalah bagi dirinya.

 "Kamu salah! Liu Ruoshui hanyalah seorang wanita. Dengan identitas dan statusmu, wanita mana yang tidak bisa kamu dapatkan? Kesalahanmu bukan karena wanita tetapi karena kamu sudah memprovokasi Ye Yuan! Jelas-jelas kamu tahu bahwa wanita itu datang kepadamu karena ingin menghindar dari Ye Yuan. Kamu justru mau melindunginya! Kalau hanya sekedar melindungi, mungkin aku tidak keberatan. Yang salah adalah kamu akhirnya bermusuhan dengan Ye Yuan hanya karena tergoda oleh kecantikan wanita itu!" Kata-kata Su Yubai terlontar dengan cepat ke arah Su Yishan.

 Su Yishan menggertakkkan giginya. "Dia hanya Ye Yuan. Siapa sangka dia akan membawa Wu Louchen untuk menghadapiku? Jika tidak...."

 "Jika tidak, lalu apa? Kamu akan membunuhnya? jika aku tidak datang tepat waktu, meski kamu berhasil membunuh Ye Yuan, apa kamu merasa bisa lolos dari hukuman mati? Meski pihak aliran belum meresmikan status Ye Yuan, saat ini status anak itu sebagai murid inti sudah tidak dapat dirubah lagi. Apa kamu pernah memikirkan apa akibat dari membunuh seorang murid inti aliran? Kamu adalah penerus dari keluarga Su. Bagaimana bisa kamu tidak memikirkan sejauh itu?' Su Yubai menegur Su Yishan dengan keras.

 Su Yishan gemetar. Waktu, itu dia sedang tersulut amarahnya. Bagaimana mungkin dia dapat berpikiran sejauh yang diminta Su Yubai? Sekarang ketika dia sudah dapat berpikiran jernih, dia menjadi ketakutan.

 Melihat reaksi Su Yishan, Su Yubai menjadi semakin marah. "Apa kamu paham sekarang?"

 Su Yishan semakin tidak berani menampakkan wajahnya. Dia mengangguk. "Terima kasih karena Paman Kedua sudah mengingatkanku. Aku paham sekarang."

 "Paham apa?"

 "Membunuh Ye Yuan harus direncanakan dengan matang! Jika tidak, maka pembunuhan ini hanya akan seperti mengganggu ular dan akibatnya akulah yang akan terluka parah. Karena sekarang kita tinggal di lingkungan perguruan dan aku tidak mungkin membunuhnya maka yang seharsunya aku lakukan adalah memperovokasinya. Sekarang, aku yang terkena imbasnya! Paman Kedua, aku masih meremehkan kekuatan Ye Yuan. Kecepatan kekuatannya.. terlalu pesat!" Meski awalnya, Su Yishan tidak ingin mengakuinya, dia sebenarnya mengakui kekuatan Ye Yuan.

 Kemarahan di wajah Su Yubai perlahan-lahan menghilang. Dia sekarang terlihat puas.

 "Kamu benar. Kamu adalah penerus muda di keluarga Su. Kamu tidak memiliki masalah jika berhubungan dengan wanita. Satu hal yang harus kamu ingat. Jangan pernah melibatkan diri dengan masalah hanya karena seorang wanita. Kamu tahu kenapa aku ingin terang-terangan membunuh Ye Yuan? Itu karena aku sudah melihat ancamannya di masa mendatang. Meski aku tidak berhasil, anggap saja itu sebuah kecelakaan. Karena memang kita belum berhasil maka kita singkirkan dulu masalah ini. Kenapa kita tidak menggunakan kesempatan yang ada di Hutan Tanpa Akhir ketika Ye Yuan sudah jelas-jelas akan memasukinya? Hutan Tanpa Akhir adalah kesempatan terbaik dan juga terakhir kita! Jadi Ye Yuan harus mati di dalamnya."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.