Dewa Obat Tak Tertandingi

Tim Penyergapan yang Putus Asa



Tim Penyergapan yang Putus Asa

0

 Di suatu tempat sekitar beberapa ratus mil dari tempat Ye Yuan dan Feng Zhirou berada, empat petarung dari Tingkat Penggabungan Jiwa sedang mengepung seekor singa iblis.

0

 "Sial! Chang Satu, serang matanya! Chang Dua, ayo pergi dan tahan!" seorang pemuda memerintah kepada ketiga lainnya.

 "Baik, Tuan Muda!"

 Ketiga orang yang diperintah menjawab serentak.

 Si Singa iblis ini sangatlah kuat. Binatang ini termasuk binatang tingkat 2 level tinggi. Posisinya hampir sudah berada di ujung tingkat 2.

 Keempat orang ini sudah terlihat kelelahan menghadapi singa iblis.

 Mengikuti perintah dari si Tuan Muda, ketiga orang tersebut bekerjasama dengan baik, bahkan terlihat menyatu.

 Chang Satu melompat dan mendarat di kepala singa yang membuat binatang tersebut tidak akan lepas untuk membiarkan mengancamnya. Binatang ini mengangkat cakarnya, ingin menangkap Chang Satu.

 Kondisi ini tidak membuat tiga orang lainnya tinggal diam. Serangan bertubi- tubi seperti hujan mendarat di perut si singa dari ketiga petarung Tingkat Penggabungan Jiwa. Tak peduli seberapa kuat pertahanan si singa iblis, tidak berani untuk bertindak ceroboh. Tanpa pilihan lain, si singa menarik serangan cakarnya dan kemudian mengubah serangannya menjadi posisi bertahan.

 Kali ini, Chang Satu menggunakan kesempatan untuk melumatkan mata singa hingga menjadi cacahan daging.

 Melihat kondisinya, keempat orang itu menjadi sangat senang. Rentetan serangan mendarat lagi pada tubuh si singa, membuatnya terlempar ke udara.

 Si singa terluka parah. Dia tidak hanya kalah tetapi juga mengamuk. Dia mengaum.

 Si singa iblis mengaum dengan suara keras dan menyerang ke empat orang itu dengan amukan gila.

 "Hati-hati! Dia sudah kesakitan karena mau mati! Jangan bertarung langsung dengannya! Ayo kita pukul dia kemudian lari supaya dia kehabisan tenaga. Dia sudah tidak akan lama bertahan!" Si anak muda itu memerintahkan pada yang lainnya.

 "Baik, Tuan Muda."

 Sebenarnya, ketiga orang yang diperintahkan ini adalah petarung veteran. Mereka sebenarnya sudah tahu apa yang seharusnya dilakukan tanpa menunggu perintah dari si Tuan Muda.

 Tak lama kemudian, si singa ambruk. Keempat orang itu akhirnya dapat bernapas lega.

 Keempatnya langsung merobohkan diri ke tanah dengan napas naik turun ketika mendapati singa sudah mati. Luka yang ada di tubuh mereka tidak ringan.

 "Sial! Karena si singa iblis ini kita jadi semakin jauh dari Ye Yuan!" Si tuan muda menelan sebuah pil obat ketika dia menggertakkan giginya.

 Si Tuan Muda adalah Su Yishan yang berencana untuk membunuh Ye Yuan di Ujian Tanpa Akhir dan ketiga orang lainnya merupakan pelayan keluarga Su, Tiga bersaudara Chang .

 Karena ada banyak orang di pintu masuk Hutan Tanpa Akhir, akhirnya mereka tidak bisa melakukan serangan pada Ye Yuan. Mereka tidak menyangka jika Ye Yuan dan Feng Zhirou berjalan dengan sangat cepat sehingga mereka tidak dapat mengejarnya.

 Binatang iblis yang mereka temui tadi adalah binatang paling kuat yang mereka pernah temui. Binatang ini dapat memperlambat gerakan mereka selama 2 jam.

 "Tenang, Tuan Muda. Kumbang Bayangan Pemikat telah mengikuti mereka sejak tadi. Kita pasti bisa mengejarnya." Chang Satu berkata.

 Su Yishan tahu kemampuan melacak Chang Satu. Hanya saja saat ini dia merasa sangat kesal. "Aku penasaran kenapa binatang iblis hanya menyerang kita padahal Ye Yuan juga lewat sini."

 "Ini... mungkin karena tidak beruntung," jawab Chang Satu tidak yakin.

 Meskipun Chang Satu kaya akan pengalaman, dia tidak tahu apa alasan Ye Yuan dapat lewat jalan ini dengan cepat.

 "Beruntung? Kalau seperti ini, bukankah keberuntungan mereka ini terlalu bagus? Kita mengikuti mereka sampai sini dan tidak ada bekas pertarungan dari tempat-tempat yang mereka lewati. Berarti, mereka kan tidak bertarung sama sekali. Sementara kita sudah bertarung dengan lawan yang besar dan juga kecil."

 Semakin Su Yishan mengeluarkan kata-katanya, semakin dia menjadi marah. Akhirnya, dia memukul tanah hingga debu-debu beterbangan.

 "Cukup menakutkan! Jalan yang dilewati oleh Ye Yuan dan Feng Zhirou adalah jalan lurus. Mereka sepertinya menuju ke suatu tempat. Hanya, di Hutan Tanpa Akhir, tidak ada orang yang berani untuk melakukan hal seperti itu. Ada begitu banyak sarang binatang iblis tingkat 2 di sepanjang jalan. Jika mereka tanpa sengaja mengagetkan mereka, mereka pasti akan kehilangan kulit mereka meski tidak mati." Chang Satu juga merasa depresi.

 "Kau benar! Jangan katakan kalau binatang iblis semuanya buta dan tuli sehingga mereka semua tidak bisa merasakan kehadiran keduanya? Kalau terus seperti ini, kita akan mati kelelahan karena binatang-binatang ini sebelum menemukan keduanya!' Su Yishan berkata dengan kebencian yang membara di dadanya.

 Awalnya, Su Yishan berpikir bahwa membunuh Ye Yuan di Hutan Tanpa Akhir adalah perkara yang mudah. Dia tidak menyangka rencananya tersebut akan dibuat rumit oleh masalah-masalah seperti ini.

 Semakin dalam mereka masuk ke Hutan Tanpa Akhir, semakin kuat jenis binatang iblis yang mereka temui. Meneruskan perjalanan seperti ini bukanlah sebuah keputusan yang baik. Mereka harus menghindari teritori dari bintang-binatang iblis yang kuat dan mencari jalan memutar.

 Tapi dengan cara seperti ini, kapan mereka akan menemukan Ye Yuan dan temannya?

 Sebelum datang ke Hutan Tanpa Akhir, Su Yubai sudah memberitahunya bahwa hutan ini adalah tempat paling bagus untuk mengakhiri hidup Ye Yuan. Karena Ye Yuan bisa sampai keluar dari Hutan Tanpa Akhir, keluarga Su akan mendapatkan kesulitan tanpa akhir.

 Chang Satu sadar bahwa masalah jalan cukup mengganggu sekarang. Sebelum datang ke tempat ini, kepala keluarga Su sudah memberikan perintah untuk membunuh Ye Yuan.

 Jika misi ini tidak berhasil maka mereka sendiri yang harus menyerahkan kepalanya.

 Kepala keluarga Su belum pernah mengeluarkan perintah seperti itu sebelumnya. Dari perintah ini, dapat diketahui betapa besar ancaman yang dibawa Ye Yuan terhadap keluarga Su.

 Chang Satu menghela napas dalam-dalam. Dia mengeluarkan peta Hutan Tanpa Akhir dari keranjang penyimpanannya. Dia membuka peta itu dan menaruhnya di depan Su Yishan.

 "Tuan Muda, kita tidak mungkin bisa meneruskan perjalanan kita seperti ini. Karena mereka sedang cepat-cepat menuju suatu tempat, kenapa kita tidak mencari tempat itu dan menyergap di sana?" saran Chang Satu.

 Mendengar saran ini, Su Yishan menjadi lebih tenang. Dia mengangguk.

 "Apa yang kau katakan memang benar! Ayo katakan idemu!"

 Chang Satu menggunakan jarinya, menunjuk ke suatu tempat di peta.

 "Lihatlah ini, Tuan Muda. Sejak mereka memasuki Hutan Tanpa Akhir, mereka tidak berhenti sekalipun dan menuju ke arah barat laut. Dengan menilik kekuatan mereka, tidak mungkin jika mereka masuk ke bagian dalam hutan. Mereka pasti masih berada di wilayah sekitar ribuan mil dari sini! Di manakah tempat yang kira-kira mereka tuju di sekitar daerah sini?"

 "Pegunungan Puncak Merah Tua!" Su Yishan langsung menceletuk.

 Jari Chang Satu menunjuk mulai pintu masuk hingga mengarah ke bagian Barat laut sejauh ribuan mil. Tempat yang itu memang Pegunungan Puncak Merah Tua!

 "Sii...Apakah Ye Yuan gila? Bagaimana bisa dia menuju tempat berbahaya seperti Pegunungan Puncak Merah Tua!" Su Yishan mengambil napas dalam-dalam.

 Chang Satu menggelengkan kepala.

 "Sebenarnya, tujuan Ye Yuan ke arah Pegunungan Puncak Merah Tua bisa membuat kita menghemat tenaga untuk menyerangnya. Tapi, dilihat dari keadaannya saat ini, cara yang digunakan Ye Yuan susah ditebak. Tanpa melihat hal lain, sangat mengagumkan sekali dia bisa menghindari binatang-binatang iblis sepanjang perjalannya! Perkiraanku, dia datang ke Pegunungan Puncak Merah Tua untuk mendapatkan tanaman obat untuk mengobati pelayan kecilnya itu."

 Analisis Chang Satu tepat sasaran. Dia menebak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

 Karena keempat orang ini datang untuk mengepung dan membunuh Ye Yuan, sebelumnya Chang Satu sudah melakukan pekerjaannya terlebih dahulu. Dia mencoba memahami Ye Yuan. Bahkan hal kecil seperti keberadaan Lu pun dia perhatikan.

 Su Yishan terkejut dan langsung melihat Chang Satu dengan pandangan terkejut. Dia melihat pelayannya itu dengan tatapan yang tidak pernah dia berikan sebelumnya.

 Tidak heran kenapa ayahnya mengirimkan Chang Satu ini untuk mengepung Ye Yuan. Orang ini tidak dapat diremehkan.

 Analisa Chang Satu tidak ada celanya. Penjelasan yang dia berikan sangat masuk akal.

 Awalnya, Su Yishan masih cemas akan benar tidaknya Ye Yuan akan ikut Ujian Tanpa Akhir ini. Akhirnya, kekhawatirannya terbukti salah.

 Ye Yuan cukup pintar untuk tahu bahwa agak sulit untuk bertarung melawan Su Yishan. Namun, dia masih tetap ikut, yang berarti dia memang memiliki alasan yang membuatnya harus ambil bagian dalam ujian ini.

 Dan alasan ini tepatnya adalah Lu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.