Dewa Obat Tak Tertandingi

Seratus Tahun Lebih Muda



Seratus Tahun Lebih Muda

0

 Ye Yuan mencari asal suara dan mendapati Saudara Ketiga dari Empat Pahlawan Pegunungan Selatan. Tangannya terpotong oleh pedang Chen Jieqiu yang meninggalkan racun mematikan. Sekarang, racunnya sudah menyebar ke seluruh bagian tubuhnya.

0

 Obat penawar racunnya ada pada Chen Jieqiu. Itulah kenapa dia meninggalkan Saudara Ketiga sendirian di belakang.

 Saudara Ketiga tidak memiliki banyak waktu untuk terkesima dengan kemampuan bertarung Ye Yuan. Yang dia ingat hanyalah bagaimana Ye Yuan meminum sebuah Pil Penawar Racun yang membuat racun Robohnya Seratus Napas tidak berguna.

 Hanya Ye Yuan lah yang dapat menyelamatkannya!

 Ye Yuan memandang si Saudara Ketiga dengan tatapan menyedihkan.

 "Musibah yang datangnya dari langit masih bisa kita tahan namun kejahatan yang kita bawa sendiri paling berat untuk ditanggung. Karena kalian sudah merampok orang lain maka seharusnya kau sudah siap untuk mati dibunuh. Dan lagi, kau bisa mati dengan damai karena diakhiri oleh saudaramu sendiri."

 Sebelumnya, Ye Yuan hanya melihat dengan tatapan dingin dari samping dan tidak mendapati kawanan pemburu binatang iblis ini memiliki sifat baik. Ye Yuan bukanlah petarung amatir jadi dia tidak akan membuat kesalahan rendahan dalam menangani orang-orang ini.

 Melihat Ye Yuan yang hendak pergi, Saudara Ketiga Pegunungan Selatan menjadi panik dan dengan cepat memanggilnya.

 "Pahlawan muda, aku tahu sesuatu yang penting. Aku... aku hanya memintamu untuk menyelamatkan hidupku."

 Ye Yuan tidak peduli dengan rengekan orang itu. Dia mengumpulkan keranjang penyimpanan yang ditinggalkan oleh orang-orang itu.

 Meskipun dia tidak mengharapkan mendapatkan barang bagus dari orang-orang ini, setidaknya dia mendapatkan barang jarahannya.

 "Pahlawan Muda... Aku sungguh punya informasi penting! Beberapa hari yang lalu, kami melewati Jurang Bulan Teratai dan menemukan banyak binatang iblis yang ada disekitar tebing membuat gaduh dan bergerak menuju kedalaman tebing. Aku yakin pasti ada harta karun alam di sana!"

 Saudara Ketiga Pegunungan Selatan takut jika Ye Yuan benar-benar pergi meninggalkannya jadi dia mengatakan kalimatnya.

 Hanya saja, Ye Yuan meringis saja mendengarnya.

 "Kalau memang ada harta karun seperti itu, kenapa kau tidak pergi ke sana? bagaimana mungkin ada harta karun yang membuat para binatang iblis gaduh hanyalah harta karun biasa? Aku rasa pergi ke Jurang Bulan Teratai tidak semudah menyelamatkanmu kan?"

 "Aku..... kapan aku, Pahlawan Muda."

Menghadapi tatapan mata Ye Yuan yang memaksanya untuk mengaku, Saudara Ketiga ini menjadi bimbang.

 Tidak menyangka Ye Yuan yang masih muda ini memiliki pikiran orang dewasa.

 Ye Yuan tersenyum. "Baiklah kalau begitu. Untuk membuatmu mati dengan tenang, aku janji aku akan pergi ke Jurang Bulan Teratai. Karena kau masih ingin bermain-main denganmu meski kau sudah sekarat, maka jangan salahkan aku."

 Selesai berbicara, Ye Yuan memberikan pukulan telapak tangannya pada kepala Saudara Ketiga.

 "Pahlawan Muda, ampun! Ahhh!"

 Saudara Ketiga Pegunungan Selatan mati setelah darah kental mengucur keluar diikuti dengan teriakan.

 Meskipun Saudara Ketiga Pegunungan Selatan ini mengungkapkan sebuah informasi karena masih ingin hidup, apa yang dilakukannya ternyata berhasil menyentuh titik lemah Ye Yuan.

 Sebagai seorang pembuat obat, Ye Yuan tidak memiliki kekebalan terhadap harta karun alam. Di sini berarti, dia tidak akan berhenti sebelum dirinya sendiri melihat harta karun alam ini.

 Setelah menyelesaikan urusan di depan gua, sesosok manusia berbaju biru mendekat. Siapa lagi kalau bukan Feng Zhirou yang sudah datang. Ketika gadis itu sudah berada di dekat Ye Yuan, dia langsung menusuk Ye Yuan dengan pedangnya tanpa mengatakan sepatah katapun.

 Ye Yuan dengan tergesa-gesa mengelak dari serangan pedang. Dia berteriak.

 "Kakak, aku bisa jelaskan!"

 "Katakan saja pada kepalamu! Rasakan dulu pedangku!" Bagaimana mungkin Feng Zhirou mau mendengarkan? Dengan gelombang yang merambat di tangannya, dia menyerang Ye Yuan lagi dengan pedangnya.

 Meski pedang Feng Zhirou terlihat mematikan, sebenarnya gadis itu tidak menggunakan gerakan untuk membunuh.

 Semenjak dia hampir membunuh Ye Yuan terakhir kalinya, Feng Zhirou sudah sedikit banyak mempelajari banyak hal.

 Sosok Ye Yuan yang sekarang tidak gampang untuk dirobohkan ke tanah menggunakan pedangnya. Tentu saja, dalam hal ini, Ye Yuan tidak dapat membalas karena dirinya berada di posisi yang salah.

 "Kakak Feng, aku lakukan semuanya untukmu! Ahh!"

 Ketika Ye Yuan sedang berbicara, sebuah serangan pedang datang. Ye Yuan berteriak kemudian dengan cepat menghindar.

 "Bagiku? Kedengarnanya sangat menyenangkan. Apa kamu tahu seberapa banyak usaha yang aku kerahkan untuk menghalau si beruang bodoh itu. Cukup omong kosongnya. Terima pedangku."

 Feng Zhirou ditipu oleh Ye Yuan dan bahkan dia tidak memiliki pilihan selain menjauhkan diri dari Beruang Terbang Cakar Besi. Hati gadis ini sudah penuh dengan amarah.

 "Berhenti dulu, Kakak Feng? Aiya, tolong dengarkan aku menjelaskan semuanya dengan baik-baik," kata Ye Yuan sambil menghindar dari serangan.

 "Apa yang perlu dijelaskan? Berdirilah dan terima serangan pedangku sebelum kita berbicara!"

 Bagaimana caranya Feng Zhirou mau berhenti?

 Dua orang, yang satu mengejar sementara yang lainnya melarikan diri. Dalam sekejap, belasan serangan pedang dilancarkan. Meski begitu, Ye Yuan tidak ingin berhenti. 

 Ye Yuan dikejar hingga dia merasa lelah. Dia tiba-tiba berhenti dan menutup matanya, membiarkan Feng Zhirou dengan bebas menusukkan pedang ke tubuhnya.

 Feng Zhirou tidak menyangka Ye Yuan akan melakukan gerakan seperti ini. Dia langsung melompat ketakutan. Jika pedangnya sampai mendarat di tubuh Ye Yuan, pemuda itu tidak akan bisa bertahan hidup.

 Ye Yuan sudah banyak membantu dirinya dan juga bibinya. Meski Feng Zhirou tidak mengatakannya, hatinya masih tahu berterima kasih pada Ye Yuan.

 Dia mengejar Ye Yuan hanya karena ingin melampiaskan kemarahannya. Dia tidak benar-benar ingin melukainya.

 Gerakan Ye Yuan yang tiba-tiba membuat Feng Zhirou tidak dapat melakukan tindakan apa-apa. Dia sepertinya sudah terlambat untuk menarik mundur pedangnya. Beruntungnya, Feng Zhirou memiliki kekuatan kanuragan yang berada di Tingkat Keempat Penggabungan Jiwa. Kekuatannya untuk mengendalikan pedang sudah mencapai tahap yang sangat kuat. Dia berhasil merubah arah laju pedangnya di tengah-tengah.

 Pedang Feng Zhirou ini hampir saja menebas telinga Ye Yuan.

 Tepat di saat itu, wajah Ye Yuan dan Feng Zhirou hampir menempel. Ye Yuan sudah menutup matanya. Tarikan napas Feng Zhirou tercium seperti aroma anggrek. Aroma ini tidak sengaja mempengaruhi pikiran Ye Yuan.

 Wajah cantik Feng Zhirou berubah menjadi merah. Dia mundur kemudian berteriak.

 "Apa kamu gila? Apa kamu tahu tadi itu sangat berbahaya?"

 Ye Yuan membuka matanya kemudian tersenyum. "Kalau aku tidak melakukan hal macam ini, Kakak Feng tidak akan berhenti! Aku tahu Kakak Feng peduli padaku dan pastinya tidak akan benar-benar membunuhku."

 "Jangan berpikir seperti itu! Jangan kira aku tidak berani membunuhmu!" Feng Zhirou mengangkat pedangnya sekali lagi. Tapi ancamanya kali ini terdengar lebih lemah dan rentan.

 Ye Yuan terkekeh dan menyingkirkan pedang Feng Zhirou.

 "Kakak Feng, kalau kamu mau membunuhku setidaknya dengarkan dulu apa yang ingin aku katakan."

 Feng Zhirou menyingkirkna pedangnya kemudian mendengus.

 "Baik! Aku akan mendengarkan apa yang akan kamu katakan! Tapi kalau kamu tidak bisa memberikan alasan yang masuk akal, kamu harus berjalan sendiri di sisa perjalananmu di hutan ini."

 Selesai dengan kalimatnya, Feng Zhirou sangat marah hingga dia menoleh ke belakang.

 Ye Yuan tersenyum. "Aku akan memberikan Kakak Feng, seratus tahun umur awet muda. Apa Kakak Feng puas dengan penjelasan ini?"

 Ketika Feng Zhirou mendengarkan kalimat yang terlontar dari Ye Yuan, kemarahan yang ada di wajahnya memudar. Sekarang dia menjadi penasaran.

 Feng Zhirou membalikkan tubuhnya, dengan rasa penasaran bertanya.

 "Apa Seratus tahun lebih muda? Katakan sekali lagi dengan lebih jelas!"

 Ye Yuan tertawa dan menjelaskan fungsi dari madu Lebah Pedang Perak.

 Feng Zhirou langsung berbunga-bunga mendengarnya. Dengan mengapit Ye Yuan, dia bertanya, "Apa yang kamu katakan itu benar? Pil yang kamu sebut dengan Pil Pemelihara Kecantikan bisa mempertahankan penampilanku selama seratus tahun tanpa sedikit pun aku menjadi tua?"

 Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Seratus tahun hanyalah awal. Jika aku bisa melakukannya di atas standarku, maka aku akan bisa meracik Pil Pemelihara Kecantikan dengan kualitas dewa yang bisa membuatmu muda selama seratus lima puluh tahun."

 "Selain bisa membuatmu terlihat awet muda, Pil Pemelihara Kecantikan ini juga bisa menghaluskan kulitmu yang sekarang dan bahkan bisa memutihkan kulit dan membuatnya jauh lebih terang dari salju."

 "Benarkah? Bukankah itu berarti aku akan terlihat lebih baik jika dibandingkan keadaanku sekarang?" 

Feng Zhirou kali ini masih menunjukkan tingkah dari seorang anak perempuan manja. Dia terlihat seperti gadis tak acuh dengan permasalahan yang ada di sekitarnya.

 Hanya, dia tidak dapat sepenuhnya disalahkan bertindak seperti ini. Perempuan, meskipun dia memiliki kemampuan bertarung dan kecantikan yang tiada bandingannya, perempuan masih akan tetap memperhatikan penampilannya.

 Feng Zhirou hanyalah seorang putri kecil di negeri manusia. Dia nantinya akan menjadi tua.

 Menjadi tua adalah hal yang paling menakutkan bagi seorang wanita. Hal ini bahkan lebih menakutkan dari pada kematian. Jadi, mereka akan mengorbankan hidupnya untuk mencoba atau setidaknya menunda datangnya penuaan. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.