Dewa Obat Tak Tertandingi

Selamat Tinggal Ye Yuan!



Selamat Tinggal Ye Yuan!

0

 Ye Yuan dan Feng Zhirou menghindari Kera Batu Berlengan Panjang yang berpatroli dengan cara mengitari area tebing. Tebing ini terlihat tegak lurus dari tanah. Jarak antara puncak jurang dan tempat di mana Ye Yuan dan Feng Zhirou berada adalah 1000 kaki.

0

 "Ye Yuan, tebing ini sangat tinggi. Apa kamu bisa melaluinya?" Feng Zhirou bertanya pada Ye Yuan dengan nada cemas.

 Menggunakan tenaga untuk naik sangat berbeda dengan tenaga yang dikeluarkan ketika berada di tanah datar karena ketika naik manusia akan melawan gravitasi. Hal ini akan sangat membebani kekuatan para petarung. Dan lagi, meskipun kekuatan seseorang sudah berada di Tingkat Formasi Kristal bukan berarti mereka dapat mudah terbang.

 Petarung yang berada di Tingkat Penggabungan Jiwa mungkin masih beruntung dalam hal memanjat tebing dibandingkan dengan mereka yang masih berada di Tingkat Energi Murni Qi. Dapat dikatakan tingkatan ini sangat tidak mungkin melakukan perkerjaan mendaki tebing yang tingginya ribuan kaki.

 Alasan pertama kenapa petarung di tingkat Energi Murni kesulitan untuk menaiki tebing yang tingginya ribuan kaki adalah tenaga mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan energi yang seharusnya digunakan untuk naik. Dan yang kedua, jurus tingkat 1 yang dimiliki oleh para petarung di tingkat ini belum mencukup untuk membuatnya bisa menempuh jarak ribuan kaki itu.

 "Apa maksud pertanyaanmu itu? Jangan bertanya sepert itu. Tentu saja aku bisa!" Ye Yuan menjawab tanpa mengindahkan.

"Tapi.. puncak tebing itu ribuan kaki dari sini!"

"Hanya ribuan kan? Kamu yang duluan Kakak Feng, aku akan mengikuti dari belakang! Kita sudah sampai di sini. Kamu tidak mungkin membawamu turun ke bawah lagi!" Ye Yuan tersenyum sambil berujar pada Feng Zhirou.

Apapun yang Ye Yuan katakan, dia terdengar tidak seperti sedang main-main agar terlihat mengagumkan di mata orang lain. Seandainya dia dapat mendaki separuh dari tebing kemudian kehabisan tenaga untuk melanjutkan, maka akhirnya tidak akan menyenangkan untuk dilihat.

Sekali lagi tebing ini tingginya seribu kaki dari tanah. Sekali salah langkah, maka nyawanya akan hilang.

"Tidak masalah?" Feng Zhirou bertanya curiga.

"Tentu saja tidak ada! Kapan aku pernah mengecewakan Kakak Feng sebelumnya?" Ye Yuan menjawab, lagi-lagi dengan senyuman.

Feng Zhirou berpikir mengingat kembali bagaimana 'gila' nya Ye Yuan ini. Sepertinya memang tidak ada yang tidak dapat dia lakukan sebelumnya. Mungkin kali ini dia akan berhasil juga.

"Baik. Kalau begitu aku akan naik dulu!"

Feng Zhirou mengangguk kemudian berjinjit dan menempel ke tebing.

Tubuh Feng Zhirou menjadi ringan seperti burung walet. Jurang terjal yang kelihatannya sulit untuk dilalui ternyata dapat dilalui semudah dia berjalan di tanah.

Feng Zhirou menggunakan jurus gerakan tingkat 2 yang bernama Tarian Jiwa Walet. Jurus ini terkenal karena ringan, anggun, cepat dan ini sangat cocok digunakan untuk mendaki tebing.

Kadang Feng Zhirou menggunakan ujung jari kakinya dan menepuk tebing dengan menggunakan sarung pedangnya di tebing untuk bergerak naik. Dia bergerak sangat cepat dan dalam sekejap sudah dapat melewati jarak setinggi 200 kaki.

Meskipun begitu, semakin Feng Zhirou ke atas, semakin jauh hatinya menciut. Dia tidak dapat melihat keberadaan Ye Yuan. Dia sama sekali tidak mendengar satu suara pun dari bawahnya.

"Apa Ye Yuan tidak bergerak atau dia jatuh?" batin Feng Zhirou bertanya.

Feng Zhirou ingin sekali memiringkan kepalanya untuk melihat keberadaan Ye Yuan tapi mendaki tebing bukanlah pekerjaan yang muda juga baginya. Dia tidak memiliki tenaga lebih untuk mengecek keadaan Ye Yuan.

Jika Ye Yuan belum bergerak, apakah kemungkinan pemuda itu sedang mempermainkannya?

Tidak mungkin! Tidak mungkin Ye Yuan kebosanan sampai ingin melakukan hal seperti itu.

Atau.. apakah dia mungkin sudah jatuh? Tapi jika iya, lantas kenapa tidak ada suara?

Semakin imajinasi Feng Zhirou melantur, semakin resah si gadis ini. gerakannya pun semakin tidak menentu. 

Terpeleset!

Ketika Feng Zhirou sedang gelisah, kakinya terpeleset dan tidak dapat menahan tubuhnya.

Dalam sekejap, tubuh Feng Zhirou jatuh.

"Hati-hati, Kakak Feng!"

Kali ini, baru Feng Zhirou mendengar suara Ye Yuan. Ternyata, Ye Yuan mengikutinya dari belakang sedari tadi.

Feng Zhirou sudah tidak tahu harus menggunakan tenaganya yang mana. Dia hanya dapat menggunakan pedangnya untuk ditancapkan di tebing. Jika dia melakukannya, suara yang dihasilkan dari benturan tebing dan pedang akan memekakkan telinga. Jika itu sampai terjadi, akan ada banyak Kera Batu Lengan Panjang yang terbangun.

Meskipun nanti dirinya dan Ye Yuan dapat mencapai puncak, mereka kemungkinan tidak dapat lolos dari kepungan kera-kera batu itu.

Jadi, Feng Zhirou dengan cepat memutuskan untuk tidak menyelematkan dirinya dan jatuh ke tanah. Dia memutuskan untuk menatap Ye Yuan sebelum meninggal. Setelah dia meninggal, kemungkinan tidak ada lagi orang yang bertengkar dengan Ye Yuan lagi, kan?

Namun, Feng Zhirou gagal melihat Ye Yuan karena ketika dia terpeleset sekitar 20 kaki ke bawah, dia merasa ada sebuah telapak tangan menyokong kakinya dari bawah. Sanggahan inilah yang membuat tubuhnya kembali ke posisi semula lagi!

"Kakak Feng, Kamu pergi naiklah dulu. Aku akan menyusul!" pada saat bersamaan Ye Yuan berbicara padanya dalam hati.

Feng Zhirou tahu bahwa kali ini Ye Yuan menyelamatkan nyawanya. Namun, dia masih berpikir apakah Ye Yuan masih hidup setelah menanggungnya sekuat ini? Feng Zhirou bahkan masih dapat mendengar suara angin yang bergemuruh ketika Ye Yuan turun dengan cepat.

Tidak tahu kenapa, Feng Zhirou sekarang menumpahkan air matanya. Dia tidak dapat menyianyiakan kesempatan yang diberikan Ye Yuan padanya. Jadi, dia menggunakan jari kakinya lagi untuk menempel pada dinding tebing kemudian menggunakan jurus gerakan Tarian Jiwa Walet dan langsung bergerak ke atas lagi dengan cepat.

Feng Zhirou memaksa untuk mengeluarkan seluruh pikiran dari kepalanya dan berfokus pada mendaki tebing!

Setelah dia sudah membuang pikiran-pikiran yang membebani dari otaknya, menaiki tebing setinggi seribu kaki ini bukanlah pekerjaan yang sulit. Dalam waktu sekejap, dirinya sudah melihat puncak tebing. Jari kakinya menyentuh tebing sekali lagi, lalu dia seperti dapat bergerak terbang ke atas seperti seekor burung walet.

Meskipun begitu, Feng Zhirou tidak merasa bahagia dengan pencapaiannya yang dapat mendaki tebing ini sampai ke atas. Dia menjatuhkan dirinya ke tanah. Hatinya terasa teriris oleh pisau.

Feng Zhirou, ini semua salahmu! Kamu menyebabkan Ye Yuan mati. Feng Zhirou menangis.

Gadis itu terisak tanpa dapat mengeluarkan suara. Dia menutup mulutnya kemudian menangis sejadinya.

Air mata mengalir dari sudut matanya dan mungkin turun lagi ke bawah tebing bersamaan dengan angin.

"Kamu seharusnya yang mati! Kenapa kamu masih hidup, tapi Ye Yuan yang mati?" gerutunya dalam hati.

Femg Zhirou menyalahkan dirinya yang tidak dapat bersikap manis pada Ye Yuan meski pemuda itu sudah banyak membantunya. Dia juga menyayangkan sikapnya sendiri yang terlalu angkuh sehingga tidak ingin mengucapkan terima kasih.

"Ye Yuan.. maaf, maaf, maaf.."

Feng Zhirou terus menyalahkan dirinya tetapi tahu Ye Yuan tidak akan pernah bisa mendengarnya.

Meskipun tadi lewat pembicaraan dalam hati, Ye Yuan mengatakan bahwa dirinya akan langsung mengikutinya, Feng Zhirou tahu bahwa Ye Yuan mengatakan hal ini hanya untuk menghiburnya.

Setelah jatuh dari tebing seperti itu, tidak mungkin Ye Yuan akan bertahan hidup. Bahkan keadaanya akan sama jika yang jatuh adalah seorang petarung Tingkat Keempat Penggabungan Jiwa dan menggunakan jurus beladiri tingkat 2 sekalipun. Apalagi Ye Yuan yang saat ini masih berada di tingkat Energi Murni Qi.

Ye Yuan tahu bahwa Jurus Penghilang Tubuh Ye Yuan, sudah pemuda itu kuasai sampai pada tahap yang bagus. Meski begitu, jurus itu tetaplah tingkat 1. Jurus ini tidak akan mampu menghilangkan dampak tubrukan dengan tanah sebesar itu.

Maafkan aku Ye Yuan! Aku tidak akan mati! Aku akan melakukan hal yang belum bisa kamu selesaikan. Aku akan mendapatkan Rumput Jiwa Merah Tua dan tanaman obat lainnya! Aku akan kembali ke negeri Qin dan meminta Tuan Wu Daofeng untuk membantu Lu membuat Pil Energi Murni Yang! Jika Tabib Wu tidak bisa membuatnya, aku akan pergi untuk mencari tabib lain yang lebih hebat. Apapun itu, aku akan mencari cara supaya Lu bisa selamat!

Selesai dengan berbicara dengan dirinya sendiri, Feng Zhirou memaksa semangatnya untuk naik dan berdiri. Dia bersiap untuk mencari Rumput Jiwa Merah Tua.

Feng Zhirou melihat tebing yang sudah gelap dan air matanya jatuh lagi tak tertahan.

Selamat Tinggal, Ye Yuan!

Setelah mengatakan hal ini, Feng Zhirou membalikkan tubuhnya dan pergi. Sesaat setelahnya, dia mendengar suara desingan angin dari bawah. Sepertinya ada sesuatu yang bergerak.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.