Dewa Obat Tak Tertandingi

Keturunan Penjaga Makam



Keturunan Penjaga Makam

0Altar persembahan kuil leluhur Klan Macan Iblis Suci dibuat khusus sebagai tempat persembahan bagi leluhur. Selain itu, altar ini juga digunakan sebagai alat komunikasi dengan penjaga makam yang ada di tanah roh para leluhur.      
0

Sekarang ini, Ketua Pan Yin sudah mandi dan berganti pakaian bersih. Dia meletakkan tempat dupa di atas meja dan juga persembahan lainnya.      

Beberapa petarung raja dewa ikut berdiri dengan sikap hormat di samping. Wajah mereka terlihat begitu serius.      

Ketua Pan Yin mengambil tiga dupa kemudian menyalakan dupa-dupa dan membungkuk tiga kali. Dia mengembalikan tiga dupa ke tempatnya.      

"Ada dua penyusup yang masuk ke dalam tanah roh para leluhur dan mengganggu istirahat para leluhur. Aku yang tidak berbakti sungguh takut akan hal ini dan meminta supaya roh para leluhur tidak terganggu. Ijinkan aku untuk masuk ke dalam tanah roh untuk menangkap kedua orang itu."      

Ketua Pan Yin mengucapkan setiap kata dengan jelas dan penuh pengharapan. Setelah suaranya hilang, formasi susunan yang ada di atas altar persembahan tiba-tiba bersinar terang. Asap dupa seperti tersedot oleh sesuatu, menghilang dari pandangan.      

Pan Yin terlihat begitu menantikan sesuatu. Hal ini mungkin adalah tanda kalau penjaga makam menyetujui permintaannya.      

Setelah 15 menit berlalu, ada sesuatu yang beriak di atas altar persembahan. Pan Yin terlihat menantikan sesuatu, dia melihat lekat-lekat abu dari tiga dupa yang terbakar.      

Abu dupa melayang membentuk sebuah kata. Semua petarung raja dewa yang ada di sini ikut melihat ke arah kata tanpa berkedip. Ekspresi wajah mereka tak lama kemudian berubah menjadi begitu jelek. Sementara itu, raut wajah Ketua Pan Yin bahkan begitu muram, dia seperti hampir menangis.      

Ini bukanlah kali pertama Ketua Pan Yin berkomunikasi dengan penjaga makam tapi kata yang terbentuk kali membuatnya tercengang dan juga tersinggung. Abu dupa membentuk kata: Enyahlah!     

"Kenapa seperti ini? Dulu, ketika kita berkomunikasi dengan penjaga makam, kata yang terbentuk adalah boleh masuk dan tidak boleh masuk. Kata' enyahlah' ini maksudnya apa?" Seorang petarung Raja Dewa ikut berbicara saking bingungnya.      

"Apakah perlu dijelaskan lagi? Tentu saja artinya kita tidak boleh masuk! Masalahnya adalah kenapa si penjaga makam menggunakan kata' enyahlah'?" seorang petarung Raja Dewa yang lain ikut menanggapi.      

Kata ini sungguh tidak sopan.      

"Sepertinya penjaga makam amat murka. Kalau tidak, aku kira dia tidak akan menggunakan kata ini. Apakah mungkin mereka marah pada kita karena tidak menjaga tanah roh para leluhur ini dengan baik?"      

Wajah Ketua Pan Yin terlihat semakin masam. Seumur hidupnya, baru kali ini dia menemui kejadian seperti ini.      

"Singkirkan meja dupa ini! Sepertinya kita hanya bisa menunggu sekarang! Ada kemungkinan kalau penjaga makam yang mengurus mereka sendiri!"      

Ketua Pan Tin akhirnya hanya bisa mendesah. Kekuatannya memang besar namun dia masih ketakutan kalau harus bertarung dengan penjaga makam.      

Di dalam tanah rog para leluhur, penjaga makam merupakan sosok yang paling kuat. Meskipun saat ini, katakanlah, Pan Yin memiliki kekuatan di tingkat akhir Raja Dewa, dia tidak akan berani melawannya.      

Pada saat bersamaan, di dalam wilayah Macan Putih, Rong Kun menerima sebuah pesan.      

"Apa yang kau katakan? Mereka memasuki tanah roh para leluhur? Tempat itu sungguh berbahaya!" begitu mendapatkan kabar ini, wajah Rong Kun langsung berubah menjadi pucat.      

"Benar, Ketua. Dari kabar yang kami dapatkan, Ling Si Sembilan Bukit memang berhasil ditangkap oleh Ye Yuan. tapi, hal ini ternyata ketahuan oleh Ketua Pan Yin. Akhirnya, Ye Yuan dicegat dan Ye Yuan melarikan diri ke tanah roh para leluhur!" jawab seorang petarung raja dewa.      

Rong Kun mendesah.      

"Sudah ajaib sekali Ye Yuan bisa melarikan diri dari tangan Pan Yin. Satu-satu jalan mereka melarikan diri memang hanya tanah roh para leluhur. Tapi dengan masuknya mereka ke sana, nyawa mereka sangat terancam. Mungkin saat ini, Pan Yin sudah mengunci area di sekitar tanah roh para leluhur. Meski mereka bisa keluar dari tanah roh, akan sangat sulit bagi mereka untuk keluar dari cengkeraman tangan Pan Yin meski mereka memiliki sayap sekali pun."      

Pada raja dewa yang duduk di bawah juga ikut khawatir. Ketika dia mendengar berita ini, dia pun sama terkejutnya. Apalagi Ye Yuan, dia sendiri tidak mungkin bisa lolos dari Pan Yin.      

Kenyataannya, Ye Yuan lolos dari Pan Yin dan masuk ke tanah roh para leluhur. Keberhasilan ini bisa dibilang sebuah keajaiban.      

"Ketua, Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?" si petarung raja dewa bertanya.      

Rong Kun berpikir beberapa saat.     

"Kumpulan semua petarung hebat kita dan jaga perbatasan dengan lebih ketat lagi. Gunakan kekuatan untuk menekan Klan Macan Iblis Suci. Hanya ini yang bisa kita lakukan sekarang. Aku harap Cahaya Putih bisa bertahan dan keluar dari tanah roh para leluhur Klan Macan Iblis Suci."     

Ekspresi wajah di petarung raja dewa ini terlihat semakin keras. Dia menjawab," baik, Ketua!"      

Yue Mengli baru saja keluar dari pengasingan diri ketika Bai Po datang mengetuk pintu ruangannya. Begitu gadis itu melihat ekspresi lelaki ini, dia tahu kalau keadaan Ye Yuan mungkin tidak baik.      

"Tetua Bai, bagaimana...keadaan Kakak Yuan?" Yue Mengli bertanya.      

Bai Po masih agak ragu menjawab pertanyaan Yue Mengli namun pada akhirnya dia menceritakan ulang semua yang dikatakan Ketua Rong Kun.      

Sebelumnya, Ketua Pan Yin memang mengundang Bai Po untuk menghadapnya untuk mengatakan kabar yang dia dapat tentang Ye Yuan. Ini adalah masalah serius.      

Yue Mengli tersenyum setelah mendengar penjelasan Bai Po.      

"Oh begitu. Karena Tetua Bai sudah datang ke sini, bagaimana kalau minum teh lebih dahulu?"      

Bai Po mematung sebentar mendapati respon Yue Mengli. Dia amat terkejut.      

"Tidakkan Nona Yue cemas tentang keadaan Tuan Muda Ye?"     

Yue Mengli tersenyum tipis. "Tentu saja aku khawatir dengan keadaan Kakak Yuan, tapi....aku yakin dia akan kembali dengan selamat."      

Bai Po tercengang mendapati sikap positif Yue Mengli. Dia sudah menjelaskan tentang marabahaya yang ada di tanah roh para leluhur tapi Yue Mengli masih begitu optimis.      

Dari mana datangnya kepercayaan diri setinggi ini?     

Tak lama kemudian, penjaga makam muncul di hadapan Ye Yuan dan Cahaya Putih sekali lagi.      

"Semua, keluarlah!"      

Suara keras si penjaga makam bergema ke seluruh ruang besar ini. Tak lama kemudian, satu persatu siluet muncul. Ada puluhan orang yang muncul.      

Ye Yuan dan Cahaya Putih terang terkejut melihat pemandangan .      

"Siapa...mereka?" tanya Cahaya Putih penasaran.      

Si penjaga makam menjawab dengan tersenyum.      

"Mereka adalah penjaga makam."      

"Begitu....banyak penjaga makam?" Cahaya Putih sampai bengong mendapat jawaban ini.      

"Kapan aku berkata kalau aku satu-satunya penjaga makam ini?" jawab si penjaga makam dengan nada mencemooh.      

"......"     

"Namaku Fan Lin. Aku adalah ketua penjaga makam Klan Macan Putih. Silsilah penjaga makam kami diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya tapi misi kami tidak pernah berubah; menjaga roh leluhur dan membela Klan Macan Putih dari kehancuran. Kalau sampai Klan Macan Putih dihancurkan maka kami ini adalah kekuatan terakhir!" kata Fan Lin.      

Cahaya Putih terkejut begitu dia mendengar pernyataan ini. Wajahnya berubah menjadi lebih serius. Dia menghadap Fan Lin.      

"Tuan Fan Lin dan yang lainnya pastinya sudah bekerja keras dan melakukan kebaikan yang tidak ada bandingannya bagi Klan Macan Putih. Tolong terima hormatku!"      

Fan Lin menganggukkan kepalanya.      

"Kami bisa menerima penghormatan hari ini atas nama leluhur. Mungkin nantinya, kami yang akan gantian melayanimu sebagai tuan kami. Baiklah, buat formasi!"      

Begitu mendengarkan perintah Fan Lin, seluruh penjaga makam langsung membentuk formasi. Gerakan mereka begitu lincah. Sepertinya, mereka sudah berlatih terlebih dahulu.      

Ye Yuan menonton dari samping. Dia juga tampak terkejut. Para penjaga makam memiliki kekuatan yang dahsyat. Dia tidak menyangka kalau Klan Macan Putih masih memiliki kekuatan yang amat mengerikan.      

Tiba-tiba, formasi susunan terbentuk. Balai besar yang awalnya gelap menjadi terang benderang.      

"Aung!"      

Sebuah tekanan kekuatan yang mampu mencabik-cabik langit dan bumi menyebar di dalam ruangan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.