Dewa Obat Tak Tertandingi

Paksaan



Paksaan

2Yan Jun dan keluarga kecilnya saling berpelukan dan menangis sebelum akhirnya merasa tenang. Dia mengajak istri dan putrinya melangkah ke arah Ye Yuan kemudian bersujud di hadapan pemuda itu.      2

"Tuan Ye telah menyelamatkan keluargaku. Aku tidak memiliki apa-apa untuk membalas jasa Tuan Ye. Aku akan memberikan hartaku yang tak seberapa ini sebagai balasannya. Aku harap Tuan Ye tidak mencemooh kami."     

Yan Jun menawarkan cincin penyimpanannya dengan dua tangannya, ini tentu membuat semua orang yang melihat menjadi gaduh.      

Tidak perlu diragukan lagi, pasti ada begitu banyak kristal bumi di dalam cincin penyimpanan milik Yan Jun. Banyak orang yang iri.      

Akan tetapi meski mereka terlihat berani, mereka tidak akan maju untuk menantang walikota baru.      

Tidak disangka Ye Yuan ternyata mendorong cincin penyimpanan kembali ke arah Yan Jun.      

"Kau tidak perlu bersikap seperti ini padaku Tuan Yan. Nanti, tinggalkan wilayah berbahaya ini dan hiduplah di tempat yang tenang bersama anak dan istrimu."      

Yan Jun terlihat bingung. Tiba-tiba, dia mendorong Yan Ling ke depan Ye Yuan dan berkata, "Aku tahu kalau apa yang aku lakukan ini lancang, tapi aku tidak ingin Ling hidup seperti kami! Tuan Ye, aku mohon jadikan Ling ini sebagai muridmu. Kami akan sangat berterima kasih padamu."      

Ye Yuan agak terkejut mendapati sikap Yan Jun. Dia tahu kalau lelaki ini amat menyangai putrinya jadi dia tidak pernah membayangkan kalau keduanya rela berpisah dengan Yan Ling untuk dijadikan murid oleh Ye Yuan.      

Ye Yuan menjawab, "Hal ini tidak bisa kita putuskan sepihak. Semuanya tergantung pada Ling. Ling, apakah kau mau belajar ilmu pengobatan dari Kakak Ye?"      

Ling menganggukkan kepalanya tanpa ragu.      

"Tentu saja aku mau. Ling ingin menjadi tabib terhebat. Tapi....aku tidak ingin berpisah dengan ayah dan ibu."      

Ling adalah anak yang pintar. Dia tahu kalau dia menjadi murid Ye Yuan maka dia akan berpisah dengan orang tuanya.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Itu mudah. Aku akan menulis surat ke Tanah Suci Cahaya Senja Merah Tua yang ada di Wilayah Gagah Putih. Katakan pada mereka kalau kau datang atas perintahku maka mereka pasti akan menerima kalian."      

Yan Jun senang sekali mendengar perkataan Ye Yuan. Dia langsung berterima kasih pada Ye Yuan.      

Setelah menyelesaikan masalah keluarga Yan Jun, akhirnya Ye Yuan berkata, "Tan Si, apa kau mau terus melihat kami seperti ini?"      

Begitu Ye Yuan mengatakan kalimatnya, Yan Jun, Liu Yusheng dan yang lainnya terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Tan Si ternyata bersembunyi di tengah kerumunan.      

Seorang lelaki dengan wajah luka sayatan terlihat muncul di tengah kerumunan. Dia memang Tan Si.      

"Ternyata si ahli yang bersembunyi di kafilah dagang itu adalah kau!"      

Tan Si melihat ke arah Ye Yuan dan berkata dengan wajah muramnya.      

Wajah Liu Yusheng langsung berubah begitu mendengar pernyataan Tan Si. Dia jadi sadar bahwa Ye Yuan lah yang diam-diam melancarkan serangan ketika Tan Si menghadang rombongan Yan Jun di tengah jalan waktu itu.      

Masalahnya adalah bagaimana Ye Yuan melakukannya? Liu Yusheng lah yang memang mengendalikan Formasi Penyatu Jiwa Dalam waktu itu. Kapan Ye Yuan beraksi? Dia sama sekali tidak tahu.      

Ye Yuan hanya tersenyum.      

Sekarang ini, Tan Si cukup waspada pada Ye Yuan. "Aku datang ke sini untuk menyaksikan pertarungan. Aku tidak berniat jahat."      

Kemunculan Tan Si membuat kegaduhan.      

"Dia...Tan Si, pemilik Ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi peringkat 458! Kenapa Tan Si muncul di Kota Awan Sementara?"      

"Aku dengar kali pertama Tan Si menguasai Pernyataan Pembunuh Masal Bumi dia langsung berada di peringkat 458. Kemunculannya itu sudah sangat legendaris."      

"Tapi...dia ternyata tunduk pada Yang Mulia Ye!"      

Peringkat Tan Si dalam ilmu Pembunuh Masal Bumi ini ada di atas Xie Ying, itu menandakan kalau dirinya lebih kuat.      

Meski begitu, ternyata orang setangguh itu tunduk pada Ye Yuan. Ini tentu membuat orang terkejut bukan kepalang.      

Ye Yuan melihat ke arah Tan Si sambil tersenyum tidak tulus.      

"Apa kau tidak merasa kalau penjelasanmu itu sangat lemah? Kalau aku tidak memanggil namamu, apakah kau akan mengekor tuan Yan kemudian meninggalkan Kota Awan Sementara kemudian membunuh mereka di jalan?"      

Yan Jun tentu tercengang mendengar kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan. Tan Si masih tidak ingin menyerah begitu saja.      

Kalau tadi Ye Yuan tidak menunjuk Tan Si, lelaki ini mungkin akan melakukan sesuatu pada keluarga Yan Jun. Raut wajah Tan Si berubah, dia menggelengkan kepalanya.      

"Aku tidak memiliki niatan seperti itu."      

Ye Yuan tersenyum.      

"Baguslah kalau memang begitu! Aku ingin pergi ke Stepa Pembantaian tapi aku tidak memiliki teman. Aku ingin kau menemaniku ke sana."      

Kali ini, Tan Si benar-benar tidak bisa bersikap tenang lagi. Dia terlihat keheranan.      

"Kau...kau ingin aku menemanimu ke Stepa Pembantaian! Aku...tidak bersedia!"      

Ye Yuan menanggapi dengan santainya.      

"Kau tidak bisa memutuskan hal itu."      

Wajah Tan Si terlihat merah padam.      

"Apa kau pikir aku takut padamu?"      

Ye Yuan menanggapi, "Para pemilik ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi tidak ada artinya bagiku! Mau satu atau dua, semuanya akan aku bunuh kalau aku mau."      

Sombong!      

Sungguh sombong!      

Jarang ada orang yang merendahkan petarung pemilik ilmu Pernyataan Pembantai Masal Bumi di Laut Iblis Semrawut. Ye Yuan yang pertama.      

Biasanya, bagi petarung di tingkat Pencerahan Nirwana, petarung pemilik ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi merupakan sosok yang tak terkalahkan. Namun di sini, Ye Yuan sama sekali tidak menganggap mereka penting.      

"Kau! Aku sudah mengatakan kalau aku tidak akan membunuh mereka! Apa itu masih kurang?"      

Tan Si mundur. Dia sebenarnya tidak berani untuk bertarung melawan Ye Yuan. Meski dia memiliki peringkat 458 dalam hal ilmu Pernyataan Pembunuh Masal Bumi, dia tidak berani berbuat apa pun di hadapan petarung di tingkat Kedua Pencerahan Nirwana.      

"Kau hanya memiliki dua pilihan. Pergi bersamaku atau aku bunuh!" Ye Yuan sama sekali tidak memperdulikan pendapat Tan Si dan langsung bicara acuh tak acuh.      

Pernyataan ini bisa disamakan dengan ancaman terang-terangan atau juga penculikan secara berkedok tawaran.     

Hanya Ye Yuan mungkin yang berani untuk melakukan hal seperti itu.      

Tangan Tan Si yang sedang memegang pedang sabel tampak gemetar. Dia sungguh ingin menarik pedang panjangnya itu namun begitu dia ingat bagaimana Ye Yuan melancarkan serangan tinjunya pada Xie Ying. Keberaniannya langsung menghilang.      

Xie Ying sendiri memang tidak bisa melihat bagaimana jelasnya pukulan Ye Yuan. Sementara Tan Si merasa kalau dia tidak akan selamat jika terkena pukulan itu.      

Tan Si sama sekali tidak menyangka pemuda dengan kekuatan di tingkat Pencerahan Nirwana ini memiliki kekuatan sebesar itu.      

"Aku...aku akan ikut!" Tan Si susah payah memikirkan keputusannya dan akhirnya menyerah.      

Semua orang menatap Ye Yuan dengan tatapan kekaguman dan penghormatan. Orang ini ternyata bisa memaksa orang sekuat Tan Si untuk mengikutinya ke Stepa Pembantaian.      

Sungguh mengherankan!      

Dengan pelan, Ye Yuan maju ke hadapan Liu Yusheng.      

"Tolong jaga keluarga Yan dengan selamat sampai Kota Luo Ding. Kalau sampai terjadi apa-apa, jangan harap kelompokmu akan selamat."      

Meski kekuatan Liu Yusheng sebenarnya tak terlalu buruk namun kepribadiannya cukup lemah. Tadi, ketika Xie Ying sedang mengejek, Liu Yusheng tidak mau ke depan. Hal ini membuat kesan Ye Yuan terhadap Liu Yusheng menjadi kurang baik.     

Sekarang ini, dia tidak perlu bersikap sopan. Setelah menyelesaikan urusannya, Ye Yuan langsung membawa Tan Si ke Transmisi Super ke Stepa Pembantaian.      

Formasi susunan ini hanya bisa dihidupkan dengan Tanda Pembunuhan Mutlak.      

Sebuah cahaya berkilat, dua orang menghilang dari pandangan. Ketika mereka muncul lagi, mereka sudah berada di sebuah tanah kosong.      

Di kejauhan ada sebuah kota yang amat besar. Meski jarak Ye Yuan sangat jauh dari kota itu, dia bisa melihatnya dengan jelas.      

Kota itu bernama Kota Asura Legendaris.      

"Kalau tidak salah kau ini berasal dari Kota Asura kan?" Ye Yuan bertanya pada Tan Si.      

"Ini adalah kali pertama kau masuk ke sini. Bagaimana kau bisa tahu tentang tempat ini?" Tan Si memberikan sebuah jawaban yang menghindar dari jawaban yang diminta.      

Ye Yuan sama sekali tidak memancarkan aura pembunuhan; tidak seperti kebanyakan. Yang membuat Tan Si terkejut adalah Ye Yuan sepertinya cukup familiar dengan tempat ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.