Dewa Obat Tak Tertandingi

Pil Roh Belerang Laut Suci



Pil Roh Belerang Laut Suci

0Setelah mendengar jawaban Jiao Chong, Ye Yuan tahu apa niat sebenarnya orang-orang ini. Ye Yuan tidak menyangka kalau apa yang dia lakukan di Toko Asura itu bisa membuat seseorang ingin bekerja sama dengannya.      
0

Hanya saja, Ye Yuan tidak memiliki niat untuk bergabung.      

"Maksudmu, kalian ingin mengajakku bekerja sama?" tanya Ye Yuan.      

Jiao Chong juga tahu apa yang ada dalam pikiran Ye Yuan. Dia tersenyum.      

"Aku tahu kalau kekuatanmu tidak cukup bagus. Hanya saja, situasi di level kedua itu berbeda dengan di level pertama. Kau akan mati mengenaskan tanpa bantuan dari orang besar!"      

Ye Yuan hanya tertawa.      

"Mungkin masih ada kemungkinan bagiku untuk bergabung dengan kalian, tapi..."      

Jiao Chong diam-diam senang ketika mendapati kemungkinan Ye Yuan akan bergabung. Pemuda ini memiliki kekuatan yang cukup kuat; sepertinya tidak jauh berbeda dengan dirinya. Kalau dia bisa mengajak Ye Yuan bekerja sama maka Zong pastinya akan memberinya hadiah.      

Sepertinya, anak ini cukup bangga. Sangat masuk akal kalau Ye Yuan ingin mengajukan syarat. Ini akan menaikkan statusnya sedikit dan akan bergumam untuk membesarkan namanya.      

"Tapi Apa?" tanya Jiao Chong.      

"Aku mau asal aku yang jadi bosnya.aku tidak terbiasa menjadi bawahan orang lain. Aku selalu yang memimpin orang lain," Ye Yuan sepertinya terlihat tenang ketika dia berbicara.      

Ekspresi Jiao Chong berubah ketika dia mendengar pernyataan Ye Yuan. Dia merasa kalau pemuda yang ada di depannya ini cukup cerdik. Tapi dia tidak menyangka Ye Yuan ternyata tidak tahu caranya berterima kasih.      

"Kau menjadi bos? Lelucon macam apa ini? Hei jangan berpikir kalau kau itu hebat dengan kekuatanmu yang hanya sedikit ini! Aku akan memberitahumu, kalau kau tidak mendapatkan dukungan Zong Ta maka kau akan mati mengenaskan di level kedua! Kau sudah menyinggung Lu Licheng karena sudah membunuh Tu Gang. Kau akan kesulitan untuk bergerak meski hanya dua langkah nanti di level kedua!" Jiao Chong berbicara dengan nada serius.      

Ye Yuan melihat lelaki ini sekilas dengan pandangan menyesal.      

"benarkah seperti itu? sepertinya kita ini tidak sepakat. Jadi tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Minggir, jangan menghalangi jalanku."      

Ye Yuan menggunakan tangannya untuk membuka jalan. Namun kali ini Jiao Chong sudah bersiap untuk mempermalukan Ye Yuan.      

Jiao Chong tidak menduga kalau dorongan tangan Ye Yuan secepat itu. Tubuhnya langsung minggir begitu Ye Yuan membuka jalan untuknya menjauh dari kelompok Jiao Chong.      

Raut wajah Jiao Chong terlihat begitu masam melihat punggung Ye Yuan yang menjauh pergi.      

Ye Yuan baru berjalan beberapa langkah ketika ada sekelompok orang yang menghentikannya. Jiao Chong terlihat senang mendapati pemandangan tersebut.      

Lu Licheng sendiri yang ikut campur kali ini.      

"Hai Bocah! Akhirnya kau muncul juga! Aku sudah lama menunggumu!"      

Lu Licheng menatap Jiao Chong. Dia tidak menyangka kalau lelaki itu bergerak lebih cepat dari dirinya.      

"Anjing baik tidak akan menghadang langkah orang! Minggir kau!" kata Ye Yuan berkata dengan nada dingin.      

"Heh, sombong sekali kau! Di level kedua ini, tidak ada yang berani berbicara seperti ini padaku! Aku kira kau sudah paham, kan?"     

Lu Licheng bertingkah seolah dia sudah menguasai Ye Yuan dan sama sekali tidak menganggap penting pemuda itu.     

Ye Yuan merasa apa yang dikatakan Lu Licheng lucu. Dia adalah lelaki yang merasa dirinya hebat!      

"Tentu saja. aku sangat sadar!" Ye Yuan berkata tatapan tanpa bersalah.      

"Sangat bagus! Besok, di arena pertarungan, kita akan bertarung untuk memperebutkan poin pembantaian! Kalau kau tidak setuju maka aku akan segera membunuhmu!" Lu Licheng berkata dengan ekspresi congkaknya yang tidak tertahankan.      

Ye Yuan tercengang ketika dia mendengar perkataan Lu Licheng.      

"Poin di dalam pertarungan?"      

Tan Si yang ada di samping mendekat pada Ye Yuan.      

"Poin ini dipertaruhkan ketika dua petarung bertemu sampai ada salah satu yang tewas. Mati dan hidup ditentukan di atas panggung pertarungan! Si pemenang nantinya akan mendapatkan poin dari lawan."      

Begitu Ye Yuan mendengarkan penjelasan Tan Si, dia jadi tertarik.      

"Berapa poin yang kau miliki?"      

Ye Yuan terlihat begitu bersemangat dan membuat Tan Si tercengang.      

"Kau tidak perlu tahu poinku! Sekarang ini kau memiliki lima poin maka mari kita bertaruh lima poin!"      

Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Terlalu sedikit! Sekarang aku membutuhkan banyak poin. Bagaimana kalau begini, aku akan menaikkan tawaran dan kau bisa mempertaruhkan seluruh poinmu."      

Semua orang yang mendengar kalimat Ye Yuan terlihat tercengang kaget.      

"Orang ini tolol sekali! Dengan kekuatan sekecil itu dia bertaruh dengan semua poin Lu Licheng?"      

"Bahkan Zong Ta sekalipun tidak berani menjamin kalau dia akan selamat tanpa luka-luka begitu bertemu dengan Lu Licheng. Apa anak itu berpikir kalau kesuksesannya di level pertama membuatnya dia akan bisa melakukan apa saja di level kedua? Semua petarung di level kedua kalau sudah turun ke level pertama juga akan bisa menang telak seperti dirimu."      

"Haha! Mungkin dia berpikir seperti ini." Level pertama saja semudah ini, apalagi level kedua?" memang selalu saja ada orang idiot yang muncul setiap tahun. dan kali ini yang muncul jauh lebih banyak."      

Jiao Chong berada tidak jauh dari Ye Yuan. Dia menutup mukanya, menertawakan Ye Yuan. Dia akhirnya paham kenapa Ye Yuan tadi berkata secongkak itu. Apakah dia memang setolol itu?      

Kekuatan Jiao Chong kurang lebih sama dengan Tu Gang; di posisi 400 Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi.      

Angka 400 dan 200 dalam ilmu ini sama dengan jurang setinggi langit.      

Meski sama-sama berada di tingkat Pencerahan Nirwana, kekuatan keduanya tidak bisa disejajarkan. Itulah kenapa Jiao Chong ini, mengabdi menjadi bawahan orang lain.      

"Hahahaha! Apakah kau mendengarnya? Dia ingin menaikkan tawarannya dan bertaruh dengan semua poinku! Hei kau bocah! Aku memiliki 35 poin. Katakan saja apa yang kau tawarkan! Apa kau tidak tahu kalau angka 35 poin sangat berharga?"      

Lu Licheng kali ini berteriak sambil tertawa ketika ada sebuah pil disodorkan oleh Ye Yuan. Senyumnya menghilang. Ekspresi wajahnya menjadi serius.      

"Ini ...ini merupakan Pil Roh Belerang Laut Suci kualitas maha tinggi?"      

Lu Licheng tidak bisa bersikap tenang begitu mengenali pil ditangan Ye Yuan. Pil Roh Belerang Laut Suci merupakan pil tingkat 7 yang mampu membersihkan sum-sum tulang. Pil ini sangat menggoda petarung di tingkat Pencerahan Nirwana. Alasannya adalah pil tersebut mampu membantu petarung di tingkat Pencerahan Nirwana untuk mencapai tingkat Tanpa Bandingan.      

Tentu saja dengan memiliki ilmu Pernyataan Pembunuhan Masal Bumi, mencapai tingkat Tanpa Bandingan bukanlah perkara susah.      

Bagi orang-orang ini yang susah adalah mencapai tingkat Kedalaman Dao, yang merupakan tingkat kaisar.      

Yang dimaksud dengan Tanpa-Bandingan dan Tanpa-Hukum adalah petarung tidak hanya menguasai Dao Surgawi tetapi juga kekuatan jasmani.      

Untuk masuk ke tingkat Tanpa Bandingan, ada proses yang namanya pembersihan sum-sum tulang.dengan kondisi badan jasmani yang baru, ada pondasi untuk mencapai tingkat Kedalaman Dao.      

Proses pembersihan sum-sum tulang ini akan menentukan sampai pada tahap apa seorang petarung akan mencapai kekuatannya di masa depan.     

Pil Roh Belerang Laut Suci adalah pil yang memiliki kualitas lebih tinggi dibandingkan pil yang beredar di pasaran yang dijual untuk membuat seorang petarung Pencerahan Nirwana mencapai tingkat Tanpa Bandingan.      

Yang lebih menyebalkan adalah pil obat itu sulit untuk dibuat. Tabib biasa tidak bisa membuatnya!      

Oleh karena itu meski Pil Roh Belerang Laut Suci terkenal khasiatnya hanya sedikit orang yang bisa mendapatkannya. Itulah kenapa Lu Licheng langsung gusar begitu melihat pil ini.      

Karena pil itu sangat langka dan bahkan jarang ada di pasaran maka poin 35 lebih dari cukup untuk menghargainya.      

"Setidaknya kau tahu barang bagus. Bagaimana? Bisakah kau mempertaruhkan semua poinmu?" Ye Yuan menyimpan kembali pilnya.      

Lu Licheng menghela napasnya dalam-dalam,untuk menenangkan dirinya. Dia tersenyum sinis.      

"Karena kau menawarkan pil sebagus itu maka tidak ada alasan bagiku untuk menolaknya kan?"      

Catatan:      

Kata Tanpa – Hukum tidak berarti tidak ada hukum. Dari istilah pengajaran Buddha, kata Tanpa-hukum berarti tingkat tertinggi di mana seseorang bisa menciptakan sesuatu dari ketidakadaan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.