Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Kau Adalah Kebahagiaan Masa Remajaku, Pemuda Yang Kusukai (1)



Kau Adalah Kebahagiaan Masa Remajaku, Pemuda Yang Kusukai (1)

0He Jichen terkejut mendengar pertanyaan Ji Yi yang tiba-tiba itu. Dua detik kemudian, dia masih menatap gadis itu tanpa bersuara, tak mampu mengalihkan pandangannya. Lalu ia pun berkata "Mhm?"     
0

Ji Yi melontarkan hal itu tanpa berpikir terlebih dulu.     

Setelah mengucapkan kata-kata itu, dia baru menyadari apa yang telah ia katakan.     

Untungnya dia tidak sepenuhnya kelepasan bicara dan mengatakan siapa sebenarnya yang dia sukai.     

Dalam hati, Ji Yi diam-diam merasa lega sementara memikirkan bagaimana cara menjawab He Jichen.     

Setelah mendengar respon "Mhm?" dari pemuda itu, Ji Yi spontan ingin mengatakan bahwa pria yang disukainya adalah Li Xiaobai dari game yang dimainkannya.     

Tetapi ketika nama itu sampai di ujung bibirnya, dia mendadak menoleh pada jam dinding restoran yang tidak terlalu jauh darinya. Tanggal yang tertera di bawah jam dinding itu adalah tanggal satu April. Kemudian ia pun menelan kembali perkataannya.     

Hari ini adalah hari April Fool. Semasa SMA, entah sekedar keisengan ataupun sebuah kebenaran, banyak pemuda-pemudi memilih untuk menyatakan perasaannya di hari April Fool.     

Pemuda itu kini telah menikah dan dulu dirinya sempat menikah dengan He Yuguang. Tidak ada harapan bagi mereka untuk bisa bersama.     

Tetapi pemuda itu adalah orang pertama yang dicintainya dengan begitu dalam... Bisakah dia menggunakan cara lama untuk menyatakan perasaannya pada pemuda itu, seakan hal itu hanya sebuah keisengan belaka?     

Ji Yi menatap mata He Jichen dan kemudian berkata, "Kalau kau tidak tahu, cobalah ingat kembali kedua kata pertama yang kukatakan sebelumnya."     

Kedua kata pertama yang dikatakan oleh gadis itu adalah: He Jichen.     

Jemari He Jichen yang melingkari cangkir teh bergetar sejenak, dia segera mendekatkan cangkir teh ke bibirnya untuk menyembunyikan rasa panik dan keterkejutan dalam hatinya.     

Suasana di sekitar meja mereka kini hening.     

Sekitar setengah menit telah berlalu ketika Ji Yi tersenyum dan menjelaskan, "Hari ini tanggal satu April..."     

Mendengar tanggal itu, He Jichen langsung menyadari maksudnya.     

Hari ini adalah hari April Fool dan gadis itu sedang mengerjainya...     

Kekecewaan dan penyesalan seketika meliputi jantungnya yang berpacu kencang.     

He Jichen meneguk minumannya sebelum meletakkan cangkir teh itu dengan pelan ke atas meja. Kemudian dia menatap Ji Yi dan bertanya, "Tahukah kau ada sebuah kebetulan?"     

He Jichen tidak menunggu Ji Yi menjawab, namun ia menatap tak berkedip pada gadis itu dan lanjut berbicara, "Aku tak pernah menyangka bahwa aku akan jatuh cinta padamu, tapi ternyata itu terjadi."     

Suaranya terdengar sangat merdu. Ada keseriusan dalam suaranya yang membuat jantung Ji Yi mendadak berhenti berdetak.     

Gadis itu membalas tatapannya dan tubuhnya terlihat membeku, reaksinya sangat lambat.     

Mereka terus saling bertatapan.     

Dia tidak yakin apakah dia hanya berhalusinasi, namun Ji Yi merasa bahwa tatapan He Jichen sangat tajam menusuk. Seakan pemuda itu bisa membaca pikirannya.     

Dia mendadak merasa malu dan hendak menghindari tatapan pemuda itu ketika melihat senyuman di wajahnya yang serius itu. "Ji Yi, selamat hari April Fool."     

Rupanya, dia meniruku dan menjahiliku dengan cara yang sama... Ah benar, dia sudah menikah- mengapa pula dia menyatakan cintanya padaku?     

Ji Yi merasa sangat kecewa, tetapi dia berusaha sebaik mungkin untuk tersenyum. Agar reaksinya terlihat tak bercela, dia mengangkat cangkir teh miliknya dan mengulurkannya pada He Jichen. Dengan memanfaatkan cangkir teh tersebut sebagai gelas anggur untuk bersulang, dia menjawab, "He Jichen, selamat hari April Fool!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.