Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

He Jichen adalah…. He Yuguang? (3)



He Jichen adalah…. He Yuguang? (3)

0Jemari Ji Yi gemetaran mendengar keempat kata itu dan menyadari betapa cara berbicara He Jichen itu sangat dikenalinya.     
0

Kali ini, He Jichen tak berhenti, lalu membisikkan kata terakhir. "Selamat tinggal."     

Selamat tinggal... Apakah dia akan pergi?     

Selamat tinggal... Apakah itu berarti bahwa kita tidak akan bertemu lagi?     

Seakan ada sebuah tangan besar yang meremas jantung Ji Yi, dia tiba-tiba mengernyit kesakitan.     

Ya, sudah saatnya mengucapkan kata perpisahan... Dia adalah seorang pria yang sudah menikah dan aku adalah janda dari kakaknya. Kami terpisah oleh jarak yang teramat jauh dan berliku. Jika saja kami tidak mabuk dan aku secara tak sadar tidak berbuat macam-macam terhadapnya, kejadian tadi malam tidak akan pernah terjadi...     

Dia sudah melakukan dosa besar akibat minum-minum, jadi meskipun dia tak rela berpisah dengan pemuda itu, dia tak punya pilihan selain melakukannya. Ini adalah perpisahan dimana mereka tidak akan pernah bertemu dengan satu sama lain lagi.     

Mereka belum berpisah, namun memikirkan hal itu membuat mata Ji Yi terasa perih.     

Jemarinya kembali mencengkeram sprei. Dia khawatir jika tiba-tiba akan menangis dan pemuda itu akan tahu bahwa dia hanya berpura-pura tertidur.     

Setelah mengucapkan salam perpisahan, He Jichen menatap Ji Yi dalam-dalam. Gadis itu terlihat tenang karena sedang tertidur pulas. Dia terdiam selama beberapa saat, mencoba menyimpan sosok gadis itu dalam memorinya. Kemudian perlahan dia menundukkan kepala dan mengecup keningnya.     

Kehangatan bibir pemuda itu tepat di antara kedua alisnya bertahan beberapa lama sebelum akhirnya memudar.     

Ketika pemuda itu akhirnya menjauhkan wajahnya, Ji Yi mendengar suara desahan yang samar. Gadis itu sempat mengira bahwa dia sedang berhalusinasi, namun pemuda itu lalu menyingkapkan selimut dan turun dari ranjang.     

Gerakannya membuat Ji Yi mendadak teringat akan sesuatu yang terjadi di masa lalu.     

Pada hari perayaan tahun baru Imlek yang pertama sejak dia dan He Jichen bertemu kembali, mereka berselisih paham karena kejadian yang melibatkan Lin Zhengyi. Pada hari pertama kuliah setelah tahun baru Imlek itu, dia pergi ke pesta bersama dengan Bo He dan Tang Huahua di Restoran Hot Pot yang ada di seberang kampus, dimana kebetulan dia duduk di meja yang sama dengan pemuda itu.     

Hari itu, mereka tidak saling berbicara dan pemuda itu meninggalkan tempat lebih awal. Kemudian sang pelayan naik ke lantai atas dan memberitahu mereka bahwa lonceng permohonan akan segera dibunyikan..     

Hanya sekedar untuk bersenang-senang, para pengunjung restoran itu turun ke lantai bawah. Ketika lampu dipadamkan, lonceng berdentang selama lima detik dan seseorang mencuri sebuah ciuman darinya.     

Sebelum orang itu melepasnya, dia mengecup keningnya, tepat di antara kedua alisnya. Kemudian, seakan dia menyesali bahwa kebersamaan mereka sangat singkat, orang itu mendesah pelan dan meninggalkannya.     

Seluruh kejadian itu sama dengan apa yang baru saja dilakukan oleh He Jichen. Terlebih lagi, pria yang secara diam-diam menciumnya itu bahkan mengatakan, "Sebenarnya aku tidak seburuk itu. Apakah kau bersedia untuk mencoba jatuh cinta padaku?"     

Mengingat kenangan itu, tubuh Ji Yi meringkuk di bawah selimut.     

Tak heran jika dia mengira bahwa suara He Jichen terdengar familiar ketika berbicara sambil mendesah tadi. J-jadi malam itu, di depan lonceng permohonan... dialah yang mencuri ciuman dariku.     

Dia bahkan mengucapkan kata-kata itu kepadaku... Apakah itu berarti dia sudah menyukaiku meski sedikit waktu itu?     

Tapi... Tapi aku menyadari semuanya setelah terlambat... Dia sudah menikah dengan si gadis Cola yang sangat dicintainya sejak masih remaja. Setelah itu, aku juga jatuh hati pada Kak Yuguang setelah bertemu kembali dengannya...     

Jika saja aku tahu pria yang waktu itu ternyata adalah dia, maka mungkin... mungkin kami tidak akan berakhir seperti ini.     

Ji Yi tidak membuka matanya, namun dari suara yang didengarnya, dia tahu bahwa He Jichen sudah masuk ke kamar mandi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.