Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (10)



Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (10)

0Dan tidak berhenti sampai di sana. Situasi-situasi yang hampir sama terjadi lagi setelah itu, tetapi yang paling diingat oleh Chen Bai adalah kejadian pemaksaan mengenakan pakaian serasi.      0

Seperti biasa, kejadiannya di sore hari. Pada siang harinya, guntur bersahut-sahutan dan hujan turun deras, kelembaban musim panas telah menghilang.     

He Jichen sedang duduk di kantor, mendiskusikan tentang perjalanan bisnis selanjutnya dengan Chen Bai, ketika pemuda itu menerima sebuah pesan dari Ji Yi.     

Pesan itu sebenarnya bukan pesan baru dari Ji Yi yang berinisiatif mengirim pesan terlebih dulu, tetapi itu adalah jawaban gadis itu untuk pesan yang dikirimkan He Jichen saat makan siang, yang bertanya "Kau sedang apa?" Gadis itu menjawab: "Aku tidak melakukan apa-apa. Huahua sedang sibuk, jadi dia tidak bisa bermain denganku. Aku sedang membaca katalog GUCCI yang baru saja dikirim ke rumahku."     

"Biar kulihat," jawab He Jichen sambil mengetuk ponselnya.     

Segera setelah itu, He Jichen menerima lebih dari sepuluh foto. Dengan santai dia melihat-lihat foto itu, lalu memilih beberapa untuk dikirim ke Ji Yi. "Koleksi yang baru ini lumayan bagus."     

"Kebetulan sekali! Kita punya selera yang sama, tapi aku tidak suka yang ini. Aku lebih suka yang ini," jawab Ji Yi seraya mengirimkan dua foto.     

He Jichen ada rapat dengan pihak pemerintah pada jam empat sore. Tadinya dia berencana untuk berangkat jam setengah empat, tetapi waktu itu bahkan belum pukul dua ketika dia memberitahu Chen Bai bahwa mereka harus berangkat setelah selesai mendiskusikan jadwal perjalanan bisnis mereka.     

Dalam perjalanan menuju tempat rapat, kebetulan mereka melewati sebuah mall. He Jichen meminta Chen Bai untuk mengendarai mobil memasuki area parkir mall.     

Saat itulah Chen Bai menyadari niat He Jichen; pemuda itu ingin membeli sendiri barang-barang yang ditunjukkan oleh Nona Ji padanya...     

Tetapi ternyata Chen Bai berpikir berlebihan. Setelah mereka masuk ke dalam toko GUCCI, He Jichen duduk di lounge dan mengirim foto-foto agar Chen Bai membelinya.     

Chen Bai mengerang karena bahkan ketika bersama Tuan He di mall, dia tidak bisa meloloskan diri dari takdirnya sebagai seorang budak. Dia harus mengambil semua pakaian yang fotonya dikirim oleh He Jichen padanya.     

Baru saja Chen Bai hendak membayar, He Jichen, yang selama ini dengan santainya duduk di lounge sambil minum kopi, tak disangka-sangka lalu menghampirinya. Chen Bai mengira He Jichen datang untuk memeriksa barang-barangnya, tetapi ketika pria itu hendak memperlihatkan belanjaannya pada atasannya itu, He Jichen mengangkat tangan dan menunjuk ke arah Chen Bai. Kemudian dia memberitahu pegawai toko di sampingnya, "Berikan nota kepadanya untuk ditandatangani."     

Ketika itulah Chen Bai menyadari bahwa ketika dia sedang memilih-milih baju untuk Ji Yi, He Jichen sebenarnya tidak berdiam di lounge, tetapi justru pergi ke bagian pria untuk memilih pakaiannya...     

Setelah mereka membayar tagihan dan memeriksa barang belanjaan, Chen Bai menyadari bahwa pakaian yang dipilih He Jichen sangat mirip dengan pakaian Ji Yi. Semua pakaian itu memiliki warna yang sama dengan yang dibelinya untuk Nona Ji. Malahan, ada dua pakaian dengan desain yang sama persis dengan milik gadis itu! Terlebih lagi, He Jichen juga memilih dompet yang sama dengan yang tadi dipilihnya untuk Nona Ji...     

Jadi rupanya, Tuan He tidak sepenuhnya berada di sana untuk memilih pakaian demi Nona Ji, tetapi dia berada di sana untuk memaksa agar mereka berdua mengenakan pakaian yang serasi layaknya pasangan...     

Tentu saja, He Jichen dan Ji Yi bukan hanya membicarakan tentang apa yang disukai gadis itu, lalu meminta pemuda itu menyuruh seseorang untuk segera mengirimkan kepadanya... tidak, ada banyak waktu, dimana Ji Yi dan He Jichen juga dengan serius membicarakan tentang pekerjaan. Akan tetapi terkadang, Ji Yi, yang merasa sangat bosan berada di rumah, juga berbagi pikiran-pikirannya yang membuat He Jichen tak yakin apakah dia harus menangis atau tertawa.     

      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.