Milyaran Bintang Tak Sebanding Denganmu

Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (27)



Mulai Sekarang Dan Seterusnya, Hanya Ada Kau Satu-satunya Dalam Hatiku (27)

0He Jichen diam-diam mempererat genggamannya pada roda kemudi.     
0

Dia tidak menjawab Ji Yi. Sorot matanya yang tertuju ke depan kini menjadi jauh lebih dingin.     

Ji Yi tidak terlalu memperhatikan He Jichen. Saat menelusuri komentar orang-orang tentang Qian Ge di Weibo yang penuh kebencian, ada kebahagiaan yang tidak bisa disembunyikannya. "Dengan hancurnya citra Qian Ge yang lembut, elegan dan sopan di hati setiap orang, kukira seluruh timnya tidak akan bisa tidur tenang malam ini, ya kan?" dia lanjut bicara.     

Sambil berbicara, dari balik kaca gadis itu melihat telepon umum di tepi jalan. Tiba-tiba, ia teringat kembali saat Qian Ge menghubunginya untuk menyombongkan diri dan memancing kemarahannya ketika dia pulang dengan kaki terkilir. "Hentikan mobilnya!" dia langsung memekik.     

Dia mengatakannya dengan sangat tiba-tiba sehingga He Jichen tidak bisa menanggapinya tepat waktu untuk memperlambat mobilnya.     

Ji Yi mengulurkan tangan meraih lengan pemuda itu dan terdengar jauh lebih tidak sabar dari sebelumnya. "He Jichen, hentikan mobilnya, hentikan mobilnya!"     

He Jichen menggunakan rem tangan.     

Tubuh Ji Yi terhempas ke depan dan setelah mobil berhenti mendadak, gadis itu segera melepas sabuk pengamannya dan bergegas keluar dari mobil.     

Dia sangat terburu-buru sehingga tidak sempat menutup pintu mobil dan langsung berlari ke arah telepon umum. Setelah baru dua langkah, dia menyadari bahwa dirinya tidak membawa uang kecil, dan langsung kembali. "He Jichen, apa kau punya koin?"     

Meskipun He Jichen tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh Ji Yi, dia masih memberi Ji Yi beberapa koin yang tergeletak di dalam mobil.     

Ji Yi mengambil koin itu tanpa mengucapkan sepatah katapun, lalu berlari ke arah telepon umum.     

He Jichen duduk di dalam mobil sambil memandang keluar jendela ketika Ji Yi melakukan panggilan dari telepon umum. Akhirnya, dia mematikan mesin, membuka sabuk pengamannya, dan berjalan menghampiri gadis itu.     

...     

Ji Yi membuka nomor telepon pribadi Qian Ge dari ponselnya dan menggunakan telepon umum untuk melakukan panggilan.     

Seperti yang diperkirakan oleh Ji Yi sebelumnya di dalam mobilꟷtim Qian Ge memang sedang kacau. Telepon berdering tanpa henti, sehingga Ji Yi menebak bahwa panggilannya mungkin dianggap sebagai salah satu panggilan dari para reporter. Ketika Qian Ge akhirnya menerima panggilan itu, dia bahkan tidak melihat terlebih dulu siapa yang menghubunginya dan langsung memekik, "Maaf, sudah kubilang aku tidak menerima wawancara apapun!"     

Ji Yi menunggu dengan sabar sampai Qian Ge selesai bicara, lalu dia memakai nada yang sama dengan yang digunakan oleh Qian Ge ketika wanita itu menghubunginya dulu. Karena wanita itu belum mengakhiri panggilan, Ji Yi mengambil kesempatan itu untuk mengatakan, "Ini aku."     

Kedua kata sederhana itu langsung membungkam Qian Ge di sisi lain panggilan.     

Ji Yi tahu bahwa Qian Ge mengenali suaranya. Dia juga tahu bahwa Qian Ge tidak akan mengakhiri panggilan itu, maka karena Qian Ge tidak mengatakan apapun dan dia juga tidak sedang terburu-buru, dengan tenang Ji Yi memegang gagang telepon dan menunggu.     

Setelah sekitar dua menit, suara Qian Ge terdengar dengan nada tidak sabar dan lebih dingin dari sebelumnya. "Kenapa kau menghubungiku?"     

"Ah, tidak ada alasan tertentu... Kudengar kau dikritik habis-habisan secara online, jadi kukira lebih baik aku menghubungimu untuk menanyakan apakah kau baik-baik saja?" Ji Yi bersandar dengan malas di sisi ruang telepon umum itu dan meniru nada suara Qian Ge yang dipakainya waktu itu. "Kudengar Shi Yang juga terkena dampaknya karena dia terseret dalam masalah ini karenamu. Fansnya saat ini benar-benar tidak menyukaimu," dia melanjutkan dengan nada mengasihani.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.